Anda di halaman 1dari 20

42

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Perbaikan Mesin Sekrap Onak Type L-350

Perbaikan sistem kopling mesin Sekrap Onak Type L-350 dilakukan

dengan cara membuat dan mengganti komponen yang mengalami rusak

berat dengan menyesuaikan ukuran dan bentuk sesuai dengan yang aslinya.

Dalam proses perbaikan Mesin Sekrap Onak Type L-350 dimulai

dengan pembongkaran, pembersihan, perencanaan, penggantian atau

memperbaiki, melumasi dan perakitan kembali komponen mesin sekrap.

1. Sistem Kopling

Kerusakan pada Sistem Kopling pada Mesin Sekrap Onak Type

L-350 sudah dijelaskan pada BAB III(tiga) sebelumnya bahwa, sistem

kopling tidak dapat meneruskan putaran dari motor listrik ke poros

penggerak mesin. Bentuk sistem kopling mesin seperti gambar

dibawah:
43

Gambar 20. Sistem kopling mesin

Perbaikan sistem kopling pada Mesin Sekrap Onak Type L-350

adalah sebagai berikut:

a. Pembongkaran

Pembongkaran kopling dilakukan dengan cara membuka

cover pulley terlebih dahulu dengan menggunakan kunci pas 8 dan

10. Lalu buka pulley dengan melepaskan belt pada pulley, lepas

baut pulley. Lalu lepas kopling mesin dengan sedikit tarikan.


42
Pembongkaran dilakukan sampai tersisa hanya garpu kopling yang

melekat pada mesin, lalu kompulkan semua komponen kopling

pada satu tempat(ember) agar tidak berceceran.

Gambar 21. Komponen sistem kopling mesin


(Sumber : Laboratorium Prduksi Teknik Mesin FT-UNP)

b. Pembersihan

Pembersihan dilakukan dengan cara mencuci seluruh bagian

komponen dengan menggunakan solar dan menyikatnya dengan

kuas yang bertujuan agar seluruh kotoran yang menempel pada

komponen dapat terangkat atau dibersihkan.


44

c. Mengganti dan memperbaiki komponen

Bantalan pembebas kopling yang telah aus atau terkikis

akibat gesekan, sehingga perlu untuk diganti. Untuk mengganti

bantalan pembebas kopling mengguanakan bahan kuningan.

Sedangankan komponen yang hanya memerlukan perawantan dan

sedikit perbaikan pada permukaannya yaitu Clutch cover yang

sudah karatan.

Komponen yang akan diganti adalah bantalan pembebas kopling.

Proses pembuatan bantalan pembebas kopling dengan

menggunakan kuningan ∅ 3 inchi x 80mm yang berbentuk pipa.

Langkah-langkah dalam membuat bantalan pembebas

kopling sebagai berikut:

a) Persiapkan alat, bahan dan mesin perkakas yang akan

digunakan, pastikan semuanya dalam keadaan baik atau siap

untuk dipakai.

b) Pasang benda kerja ke mesin bubut dan pahat pahat bubut.

c) Pembubutan pertama adalah membubut facing pada ujung

kuningan.

d) Pembubutan kedua adalah membubut diameter luar terlebih

dahulu dengan ukuran ∅ 76mm.

e) Pembubutan ketiga adalah menggunakan pahat bubut dalam

untuk membuat diameter dalam dengan ukuran ∅ 58mm.


45

f) Pembubutan keempat adalah menggunakan pahat potong untuk

memotong kuningan dengan menggunakan mesin bubut

dengan lebar 11mm.

g) Selanjunya menggunakan gergaji tangan untuk memotong

kuningan yang telah dibubut. Proses memotong dengan ukuran

1/4 lingkaran dengan rincinan pembagian 360º di bagi 4 atau

90º.

h) Setelah benda dipotong empat, maka langkah terakhir dengan

menggunakan mesin bor ∅ 6 mm untuk membuat lobang

ditengah.

i) Proses finishing menggunakan amplas dan kikir utuk

menghilankan permukan yang tidak rata saat proses

menggergaji dan bor.

Hasil Bantalan pembebas kopling seperti gambar berikut:

(sebelum) (sesudah)

Gambar 22. Bantalan Pembebas Kopling


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)
46

d. Pemasangan kembali sistem kopling mesin

Proses pemasang kembali seluruh komponen sistem kopling

yang dibongkar setelah dibersihkan, diganti serta diberi pelumas.

Saat perakitan dilakukan sesuai dengan susunan atau rangkaian

sebelumnya. Kencangkan kembali seluruh baut yang terdapat

disistem kopling dengan menggunakan kunci stik (L) nomor 6 dan

kunci pas nomor 19. Kemudian lakukan penyetelan ulang untuk

kerapatan bantalan kopling dan rumah kopling. Lalu pasang

kembali Pulley dan Cover Pulley pada mesin sekrap.

Susunan sistem kopling setelah pemasangan kembali pada

mesin sebagai berikut:

Garpu pembebas

Bantalan pembebas

Gambar 23. Pemasangan sistem kopling mesin sekrap


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)
47

2. Pembuatan Handle Lengan Panjang Mesin Sekrap

Dalam pembuatan Handle mesin bahan yang digunakan adalah

baja Mild Steel dengan demensi ∅ 1 inchi x 500mm, dan mesin perkakas

yang digunakan hanya mesin bubut dan perlengkapannya.

a. Perancangan

Perancangan dalam pembuatan Handle mesin dilakukan agar

jelas benda atau handle yang akan dibuat nantinya, dalam

perancangan benda biasanya berupa sketsa atau gambar kerja.

Gambar 24. Rancangan handle lengan panjang mesin


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

b. Pembuatan komponen

Handle mesin sekrap yang akan dibuat berdasarkan sketsa

atau gambar perancangan yang sudag direncanakan.

Berikut langkah-langkah dalam proses pembuatan handle

sebagai berikut:

a) Langkah pertama persiapkan alat dan bahan serta pastikan mesin

akan digunakan dalam keadaan baik dan siap digunakan.

b) Pada pengerjaan pertama mengunkan mesin bubut, pasang

benda kerja pada cekam pastikan benda presisi kemudian


48

lakukan pembubutan permukaan benda untuk membuat lubang

center benda kerja menggunkan center drill.

c) Selanjutnya pasang ulang benda kerja dan gunakan center putar

untuk memompang ujung benda kerja, kemudian lakukan

pembubutan rata ke seluruh permukaan benda untuk membuang

kulit luar benda kerja.

d) Pembubutan pertama adalah melakukan pembubutan rata

dengan tujuan membuang kulit luar dari benda kerja, setelahnya

lakukan pembubutan merata untuk membuat diameter terbesar.

e) Pembubutan kedua adalah membubut benda kerja ∅ 20 x

226mm.

f) Pembubutan ketiga adalah membubut benda ∅ 19 x 46mm dan

pembuatan champer pada ujung benda.

g) Pembubutan keempat adalah pembuatan tirus pada benda kerja

mulai dari ∅ 11 x 150mm dengan kemiringan tirus sebanyak 2

garis berlawanan arah jarum jam, lalu dilanjutakan dengan

membubut ∅ 16 x 17mm.

h) Lepas dan pasang kembali benda kerja dengan mengganti

ujungnya

i) Pembubutan kelima adalah membubut ∅ 18 x 18mm.

j) Setelah selesai proses pada mesin bubut, selanjutnya adalah

pembuatan ulir dengan menggunakan snei M18 x 2,0mm.


49

k) Proses finishing dengan melakukan pengamplasan dan

pengecatan benda kerja.

Hasil pembuatan Handle panjang lengan seperti dibawah ini:

Gambar 25. Handle lengan panjang mesin


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

c. Pemasangan kembali komponen

Setelah handle selesai dibuat maka selanjutnya pemasangan

kembali pada mesin sekrap dan pastikan apakah handle sesuai dan

terpasang dengan kokoh pada mesin skerap.

3. Pembuatan Handle meja dan Handle otomatis meja mesin.


50

Pembuatan handle menggunakan baja mild steel ∅ 1 inchi x

500mm dan mesin perkakas yang digunakan hanya mesin bubut dan

perlengkapannya.

Berikut langkah-langkah dalam pembuatan handle meja dan

otomatis meja sebagai berikut:

a. Langkah pertama dalam pengerjaannya dimulai dari mempersiapkan

alat, bahan dan mesin yang akan digunakan.

b. Setelah semua terpasang pada mesin, lakukan pembubutan facing

untuk meratakan ujung benda kerja, kemudian bor ujung benda kerja

dengan mengguanakan center drill.

c. Buka dan pasang kembali benda kerja dengan bantuan center putar

pada ujung benda yang sudah siap dibor sebelumnya.

d. Pembubutan pertama adalah membubut rata untuk membuang kilit

luar dari benda kerja.

e. Pembubutan kedua adalah pembubutan benda kerja sesuai dengan

gambar kerja, contoh gambar rancangan sebagai berikut:

Gambar 26. Rancangan handle meja dan handle


automatice meja
51

(Sumber: Autocad 2016)

f. Pembubutan ketiga adalah pembuatan champer 2mm dan 1mm pada

ujung benda, di ikuti pembuatan tirus dengan cara memutar eretan

atas. Serta membuat gerigi pada benda menggunakan kartel.

g. Proses pengeboran pada handle automatice meja mesin

menggunakan mesin bubut dengan masang mata bor ∅ 6mm

kemudian bor ∅ 10mm pada kepala lepas

h. Selanjutnya pembuatan ulir pada handle dengan mengguanakan tap

M11 x 1,25mm dan snei M8 x 1,25mm.

i. Proses finishing adalah melakukan pengamplasan dan pengecatan

pada benda kerja.

Hasil pembuatan handle seperti gambar berikut:

Gambar 27. Handle meja dan Handle otomatis meja


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

4. Perbaikan pada sistem automatis meja mesin.


52

Sistem otomatis meja mesin sekrap yang tidak bergungsi

dikarenakan sudah korosi sehingga perlu untuk dibongkar dan

dibersihkan.

Maka langkah-langkah dalam perawatan sistem automatis meja

mesin sebagai berikut:

a. Pembongkaran

Pembongkaran pada sistem automatis meja mesin dilakukan

untuk melihat dan mengamati permasalah pada sistem automatis

meja mesin tidak berfungsi secara manksimal.

b. Pengecekan

Setelah melakukan pengecekan ditemukan permasalahan pada

sistem automatis meja mesin yang mengalami korosi sehingga

komponennya tidak berputa, dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 28. Korosi pada Sistem Automatis Meja Mesin


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

c. Perbaikan komponen
53

Komponen sistem automatis meja mesin yang akan diperbaiki

yaitu dengan membersihkan sisa kotoran dan korsi yang menempel

pada komponen automatis meja mesin dengan mengguankan solar

dan kuas sampai bersih.

Gambar 29. Sistem Automatis Meja Mesin


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

d. Pemasangan komponen

Pemasangan komponen sistem automatis meja mesin

menggunakan gemuk sebagai pelumas dan pelincin. Pastikan

pemasangan komponen terpasang sesuai dengan urutan sebelumnya

dan terpasang dengan baik.

e. Pengujian

Pengujian komponen yang sudah dipasang dengan cara

menghidupkan mesin sekrap, pastikan apakah sistem automatis meja

sudah berfungsi dengan baik.

5. Perbaikan pada Sistem Kelistrikan Mesin


54

Perbaikan sistem kelistrikan mesin sekrap yang pada awalnya

belum diketahui kerusakannya, namun dapat diprediksi bahawa kerusakan

terdapat pada komponen kelistrikan mesin yang mengalamin gagal fungsi.

Perbaikan Sistem kelistrikan pada Mesin Sekrap Onak Type L-350

No. M3 2404 adalah sebagai berikut:

a. Pengecekan

Pengecekan pada sistem kelistrikan pada mesin sekrap onak

mendapati bahwa sistem kelistrikannya sudah tidak bisa digunakan

lagi karena contector telah rusak dan instalasi sistem kelistrikan juga

telah termakan usia, banyak kabel yang rusak sehingga disimpulkan

bahwa harus membuat instalasi sistem kelistrikan yang baru dan

contector yang baru.

Contector

Gambar 30. Contector mesn sekrap


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

b. Pembongkaran

Pembongkaran sistem kelistrikan pada mesin sekrap onak

dilakukan oleh Teknisi Electro dimulai dengan memutus aliran listrik


55

mesin dan membongkar instalasi sistem kelistrikan nya semua mulai

dari contector, MCCB, Terminal dan kabel semuanya serta motor

listriknya juga dibongkar.

c. Perakitan

Perakitan kembali sistem kelistrikan baru dimulai dari

mengganti contector yang baru dan pemasangan kembali komponen-

komponen kelistrikan mesin menjadi instalasi sistem kelistrikan yang

baru pada mesin sehingga nantinya mesin listrik bisa hidup dan mesin

sekrap onak bisa dihidupkan serta digunakan. Instalasi kelistrikan

pada mesin sekrap yang baru adalah sebagai berikut:

Gambar 31. Sistem Kelistrikan Mesin Sekrap


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

d. Pengujian

Pengujian sistem kelistrikan mesin dilakukan oleh Teknisi Electro saat

semua rangkaian kelistrikan pada mesin sudah terpasang dan

terhubung dengan baik dan benar, saat pengujian mesin dapat

dihidupkan dan instalasi kelistrikan mesin berfungsi dengan normal,


56

pengujian ini dilakukan langsung oleh teknisi electro atau orang yang

sudah preofesional.

B. Pembersihan Mesin

Pembersihan mesin sekrap cukup membersihkan semua sisa korosi

dan gemuj yang sudah menggeras pada sela-sela mesin dengan

mengguanakan solar ke seluruh body mesin sekrap.Pembersihan pada mesin

dilakukan dengan cara berikut:

Bersihkan seluruh permukaan body mesin dari tumpukan oli dan

gemuk yang sudah mengeras dengan menggunakan minyak solar dan

menyikatnya dengan kuas. Bersihkan sisa-sisa minyak solar dengan

menggunakan air dan sabun.

C. Pengujian Proyek Akhir

Setelah melakukan perawatan dan perbaikan mesin sekrap onak type

L-350 No.M3 2404, maka untuk mengetahui kelayakan mesin secara

menyeluruh dengan tindakan pengujian sebagai berikut:

1. Pengujian Mesin Tanpa Beban

Pengujian mesin tanpa beban dilakukan dengan cara

menghidupkan mesin dan menjalankan mesin tanpa menggunakan benda

keja selama 1 jam, untuk memastikan kondisi mesin sudah baik setelah

dilakukan perawatan korektif.


57

Metode-metode dalam pengujian yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a. Uji kebisingan

Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak diinginkan

yang bersumber dari usaha atau kegiatan manusia yang dapat

menimbulkan gangguan pada kesehatan manusia dan kenyamanan

lingkungan.

Uji kebisingan dilakukan dengan menguji kopling saat mesin

sedang berjalan tanpa beban. Setelah dilakukan pengujian ini dapat

disimpulkan bahwa mesin dalam keadaan lulus uji. karena sewaktu

melakukan pengujian mesin tidak mengeluarkan bunyi yang bising.

b. Uji getaran

Getaran merupakan salah satu indicator adanya masalah atau

gangguan pada suatu mesin, karena jika suatu mesin bergetar dengan

kencang dapat mengalami aus sehingga mesin butuh perbaikan

dengan cepat agar tidak menimbulkan kerusakan yang lebih besar

lagi.

Uji getaran dilakukan dengan cara meraba body mesin ketika

mesin sedang bekerja. Dan dapat disimpulkan bahwa saat melakukan


58

uji coba ini mesin tidak mengeluarkan getaran yang kuat atau dalam

keadaan baik.

c. Uji ketahanan

Uji Ketahanan merupakan pengujian untuk mengukur

ketahanan mesin sekrap onak ketika dioperasikan. Apakah mesin

sekrap onak memiliki ketahanan yang baik atau tidak ketika

dioperasikan, dan dijalankan dalam berbagai kecepatan mesinnya.

Uji ketahanan mesin sekrap onak dilakukan dengan

menghidupkan mesin dalam durasi waktu 5 jam dengan kecepatan

mesin yang berbeda-beda. Dimana didalam pengujian ketahanan ini

50 menit masing-masing mulai dari kecepatan langkah/menit 18, 36,

46, 80, 92 dan 160 langkah/menit disaat mesin dioperasikan.

Uji ketahanan dilakukan dengan menghidupkan mesin dalam

durasi waktu sekitar 1 jam. Ini dilakukan agar mengetahui

ketahanan mesin hidup dalam jangka waktu lama. Setelah

melakukan uji coba ini dapat disimpulkan bahwa mesin telah

memenuhi syarat uji coba ini mesin dapat bekerja dengan optimal

dan dapat melakukan semua pekerjaan yang dibutuhkan.

2. Pengujian Mesin Dengan Beban

Pengujian mesin dengan beban merupakan pengujian yang

dilakukan dengan cara penyayatan benda kerja yang bertujuan untuk


59

mengetahui kemampuan daya sayat mesin terhadap benda kerja, apakah

mesin dapat melakukan penyayatan terhadap benda kerja tanpa kendala

sedikitpun.

Setelah melakukan penyayatan maka pengujian yang dilakukan

adalah:

1. Pengujian sistem kelistrikan mesin

Pengujian sistem kelistrikan bertujuan untuk mengetahui

apakah instalasi atau rangkaian sistem kelistrikan yang baru dapat

memberikan daya yang cukup pada mesin nantinya. Saat pengujian

instalasi sistek kelistrikan yang baru dapat memberikan daya yang

cukup pada mesin sekrap. Kesimpulanya bahwa instalasi yang baru

bekerja dengan baik tanpa ada kendala sedikitpun.

2. Pengujian sistem kopling

Pengujian ini dilakukan dengan cara, menekan tuas (handle)

kopling pada body mesin. Pengujian dilakukan selama 1 jam selama

mesin hidup. Setelah dilakukan uji coba, hasilnya adalah kopling dan

seluruh sistemnya bekerja dengan sangat baik.

3. Pengujian pada sistem automatis meja

Pengujian sistem otomatis meja mesin dapat dilihat saat

mesin dalam keadaan bekerja dengan menekan handle automatis

meja mesin. Setelah pengujian dapat dilihat bahwa sistem automatis

meja bekerja dengan semestinya.

4. Pengujian hasil penyayatan


60

Hasil pengujian ini dapat dilihat pada saat setelah selesai

penyayatan. Pengujian hasil penyayatan dengan hanya memakai

kecepatan langkah 16, 36, 46, 80 dan 96 yang tertera pada mesin

sekrap setelah melakukan penujian penyayatan hasil yang didapat

sangat baik dan akurat. Berikut hasil penyayatan pada mesin sekrap:

Gambar 32. Hasil penyayatan mesin sekrap


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

5. Pengujian kedataran hasil kerja mesin

Hasil pengujian kedataran dapat dilakukan setelah pengujian

penyayatan dilakukan dengan menggunakan waterpast sebagai alat

ukur kedataran benda kerja, setelah pengujian disimpulkan bahwa

hasil kerja mesin datar. Hasil yang didapat dalam pengujian sebagai

berikut:
61

Gambar 33. Pengujian kedataran benda


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

Anda mungkin juga menyukai