Anda di halaman 1dari 7

DONGKRAK ULIR

A. Alat dan Bahan


1. Alat:
 Mesin bubut dan kelengkapannya
 Mesin las dan kelengkapannya
 Mesin bor dan kelengkapannya
 Pahat bubut rata
 Pahat bubut dalam
 Pahat alur luar
 Pahat alur dalam
 Jangka sorong
 Kartel
 Center drill
 Cekam bor + mata bor ø5.5, ø8, ø12 dan ø16, ø18 dan ø20 mm.
 center lepas
 Satu set tap M8x1,25

2. Bahan:
 Benda Kerja
 Poros dongkrak: Panjang 155 mm, ø50 mm (St 37)
 Rumah poros: Panjang 55 mm, ø50 mm (St 37)
 Rumah/tabung dongkrak: Panjang 150 mm, ø50 mm (St 37)
 Alas penguat: (St 37)
 Siku penguat: (St 37)
 Mur dan baut: M8x1,25 (St 37)
 Pelumas/oli

B. Prosedur Keselamatan Kerja


Alat keselamatan kerja:
 Baju praktikum
 Sepatu
 Kacamata

Prosedur keselamatan kerja:


 Gunakan selalu alat pelindung diri seperti kacamata, pakaian kerja dan
sepatu safety.
 Membaca langkah pengerjaan terlebih dahulu (workplan) dan pahami
gambar kerja pada job sheet, agar pekerjaan lancar dan aman.
 Baca dulu instruksi manual mesin bubut sebelum mengoperasikan mesin
 Menggunakan alat sebagaimana fungsinya.
 Upayakan tempat kerja tetap bersih bebas dari kekacauan,minyak dan
sebagainya dengan penerangan yang memadai
 Lakukan pengukuran benda kerja saat mesin telah dimatikan.
 Pastikan kunci chuck dilepas dari pencekam sebelum mesin dinyalakan.
 Hindari pengoperasian mesin pada lingkungan yang berbahaya, seperti
lingkungan yang banyak mengandung bahan mudah terbakar
 Ketika membersihkan mesin, pastikan mesin dalam keadaan mati, akan
lebih baik jika hubungan dengan sumber listrik diputus.

C. Langkah Kerja
1. Langkah persiapan
1) Pakai semua alat pelindung diri seperti sepatu safety, kacamata dan
pakaian kerja.
2) Setting mesin bubut mulai dari memasang benda kerja pada chuck,
memasang pahat bubut pada rumah pahat, memasang center pada kepala
lepas, dan mengatur kecepatan pada mesin bubut sesuai workplan.
3) Pemotongan benda kerja sesuai ukuran yang dibutuhkan (terdapat pada
gambar kerja)

2. Langkah pengerjaan
1) Pengerjaan Poros Berulir (poros dongkrak)
1. Bubut muka kedua sisi poros hingga rata dan panjang poros mencapai
150mm.
2. Bor salah satu sisi poros dengan center dril, kemudian lanjutkan
mengebor dengan mata bor ø5,5mm.
3. Atur pencekaman benda kerja sepanjang 10mm, gunakan kepala lepas
sebagai pemegang pada sisi poros yang sudah dilubangi.
4. Bubut rata poros sepanjang 135mm hingga mencapai ø25mm.
5. Chamfer sisi-sisi tajam dengan dimensi 1mmx450.
6. Ganti pahat alur, dan setting pahat sejajar center kepala lepas. Pastikan
pahat alur memiliki lebar 1,5mm.
7. Bubut alur bagian pangkal poros ø25mm sepanjang 10mm hingga

mencapai ø22mm.
8. Tempatkan pahat pada ujung poros, pada jarak yang bebas dari benda
kerja.
9. Setting mesin bubut untuk pembubutan ulir segiempat dengan kisar
3mm. Atur kecepatan mesin ke kecepatan terendah (90 rpm).
10. Nyalakan mesin dengan putaran searah jarum jam, lalu aktifkan tuas
otomatis penguliran. Bersamaan dengan pergerakan pahat, majukan
eretan melintang perlahan hingga pahat menggores benda kerja.
Ketika pahat sudah menggores benda kerja dan terbentuk profil ulir,
matikan mesin dan atur skala pada ereten melintang ke angka 0.
11. Setelah itu, keluarkan pahat dengan memundurkan eretan melintang.
Nyalakan mesin dengan arah berlawanan jarum jam untuk
mengembalikan pahat ke ujung poros, pastikan tuas otomatis
penguliran selalu aktif.
12. Setelah sampai di ujung poros, matikan mesin. Majukan eretan
melintang untuk pemakanan 0,2mm.
13. Nyalakan mesin searah jarum jam, lakukan penguliran sepanjang
125mm. Jika sudah sampai di ujung, matikan mesin. Lalu tarik pahat
keluar dengan memundurkan eretan atas hingga pahat bebas dari
benda kerja.
14. Nyalakan mesin dengan putaran berlawanan jarum jam untuk
mengembalikan pahat ke ujung poros.
15. Ulangi langkah 12 hingga langkah 14 sampai ulir terbentuk dengan
kedalaman 3mm.
16. Setelah ulir terbentuk, matikan mesin dan lepaskan benda kerja.
17. Pasang benda kerja pada ragum, lalu lakukan pengetapan sesuai
urutan penggunaan mata tap (profil halus, sedang dan kasar).
18. Setelah pekerjaan selesai, bereskan peralatan dan bersihkan tempat
kerja dan beram dan minyak. Setting kembali seluruh eretan mesin
bubut ke posisi nol.

2) Pengerjaan Rumah Poros


1. Bubut muka kedua sisi poros hingga rata dan panjang poros mencapai
50mm.
2. Bor salah satu sisi poros dengan center dril, kemudian lanjutkan
mengebor dengan mata bor ø8, ø12 dan ø16, ø18 dan ø20 mm.
3. Ganti pahat bubut dalam, lakukan pembubutan dalam hingga diameter
dalam mencapai ø22 mm.
4. Atur pencekaman benda kerja sepanjang 15mm, gunakan kepala lepas
sebagai pemegang.
5. Bubut rata poros sepanjang 30mm hingga mencapai ø42mm.
6. Chamfer sisi-sisi tajam dengan dimensi 1mmx450.
7. Ganti pahat alur, dan setting pahat sejajar center kepala lepas. Pastikan
pahat alur memiliki lebar 1,5mm.
8. Bubut alur poros ø42mm sepanjang 8mm hingga mencapai ø38mm.
9. Balik pencekaman benda kerja, gunakan kepala lepas sebagai
pemegang benda kerja agar pencekaman kuat.
10. Ganti pahat dengan kartel. Setting kecepatan mesin bubut ke
kecepatan terendah (90 rpm).
11. Majukan kartel hingga menyentuh benda kerja.
12. Aktifkan tuas otomatis, lalu nyalakan mesin dengan putaran searah
jarum jam. Bersamaan dengan pergerakan pahat, majukan eretan
melintang perlahan hingga terbentuk profil kartel pada benda kerja.
Lakukan pengkartelan sepanjang 20mm.
13. Setelah sampai 20mm, matikan mesin. Lalu nyalakan kembali mesin
dengan arah putaran berlawanan arah jarum jam.
14. Setelah sampai di ujung poros, majukan eretan melintang 0,5mm.
Nyalakan kembali mesin searah jarum jam, lakukan pengkartelan
kembali sepanjang 20mm.
15. Ulangi langkah 13-14 hingga profil kartel terbentuk jelas pada benda
kerja.
16. Setelah selesai, matikan mesin dan lepaskan benda kerja.
17. Lukis titik untuk pengeboran pada permukaan kartel, pastikan titik
pengeboran tepat di empat sisi dan saling berlawanan.
18. Pasangan mata bor diameter 12 pada mesin bor, lalu pasang benda
kerja pada ragum mesin bor (pastikan mata bor tepat pada titik
pengeboran yang telah dilukis).
19. Nyalakan mesin dan lakukan pengeboran sedalam 10mm. Setelah
selesai, matikan mesin.
20. Ulangi langkah 18-19 hingga pengeboran selesai pada empat titik.
21. Setelah pekerjaan selesai, bereskan peralatan dan bersihkan tempat
kerja dan beram dan minyak. Setting kembali seluruh eretan mesin
bubut ke posisi nol.

3) Pengerjaan Penguat Rumah Dongkrak


1. Lukis permukaan tabung sesuai dengan ukuran alur pada rumah
dongkrak (lihat gambar).
2. Pasang mata bor diameter 8mm pada mesin bor, setelah itu pasang
tabung/rumah dongkrak pada ragum (pastikan mata bor tepat pada aur
yang telah dilukis. Setelah itu lakukan pengeboran hingga menembus
tabung.
3. Setelah itu lukis permukaan alas penguat untuk menentukan posisi
rumah dongkrak dan siku penguat.
4. Siapkan mesin las SMAW (tempatkan tang massa pada meja las dan
pasang elektrode pada torch), atur arus mesin di 60A.
5. Tempatkan rumah dongkrak ditengah-tengah alas, lalu lakukan las
titik di keempat sisi tabung.
6. Pasang siku penguat pada garis yang telah dilukis, lalu las titik pada
bidang yang bersentuhan antara siku penguat, rumah/tabung dongkrak
dan alas penguat.
7. Ulangi langkah keempat sampai semua siku penguat terpasang.
8. Selanjutnya tempatkan mur M8x1,25 tepat pada lubang yang terdapat
di tabung/rumah dongkrak yang telah dibuat. lakukan pengelasan di
seluruh keliling mur (pastikan mur tidak bergerak dengan melakukan
las titik terlebih dahulu).
9. Setelah semua pekerjaan selesai, bereskan peralatan dan bersihkan
tempat kerja dan beram dan minyak.

D. Kendala yang Terjadi dan Analisanya


1) Permukaan hasil bubut terlalu kasar sehingga tidak mencapai tingkat
kekasaran yang ditetapkan. Hal ini disebabkan beberapa faktor terkait
pahat bubut, diantaranya ialah pemasangan pahat bubut yang tidak
center, posisi pahat tidak sesuai dengan jenis pekerjaan (450 untuk
bubut muka dan 900 untuk bubut rata dan bubut dalam) serta sudut pahat
yang tidak tepat. Pemasangan yang salah akan menyebabkan pemakan
benda kerja tidak maksimal dan mengakibatkan permukaan benda
kasar, sedangkan kesalahan sudut pemakanan (baji) pada pahat
mengakibatkan benda kerja terbentur oleh pahat sehingga permukaan
benda akan tergores dan menjadi kasar.
2) Dimensi tidak sesuai dengan gambar kerja. Kesalahan ini terjadi
dikarenakan banyak faktor, diantaranya ialah mahasiswa yang kurang
teliti dalam pengerjaan, kesalahan dalam pembacaan pengukuran, alat
ukur yang tidak presisi, serta terjadinya kesalahan dalam pengerjaan
seperti saat mesin dinyalakan benda belum terpasang kuat pada chuck
sementara pahat sudah dimakankan pada benda kerja sehingga
permukaan benda kerja menjadi rusak dan terpaksa dilakukan
pembubutan lagi yang mengakibatkan ukuran menjadi kurang.
3) Pasangan poros ulir luar dan ulir dalam tidak bisa masuk (susah masuk).
Hal ini bisa disebabkan karena dimensi yang tidak sesuai, saat
dilakukan penguliran pada ulir luar dan ulir dalam akan terjadi
pertambahan dimensi. Untuk mengatasi hal tersebut maka sebaiknya
sebelum dilakukan penguliran, poros ulir luar di kurangi ukurannya
menjadi 24,5mm-24,8mm. Untuk ulir dalam dapat dikurangi ukurannya
menjadi 22,2mm-22,5mm. Penyebab lainnya adalah karena adanya
beram pada ulir sehingga ulir perlu dibersihkan terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai