Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TEKNIK PEMERSINAN

BUBUT

N
NAMA: M.FIKKI RAYHAN
KELAS: XI TPM 1
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
NEGERI 2 PALEMBANG
1. Cara menyeting pahat bubut yang tepat dan
benar
Sebelum melakukan pembubutan tahap pertama yang
harus dilakukan untuk menghasilkan bubutan yang baik
( halus dan rata) maka pahat harus disetting setinggi
center.Perhatikan langka-langka berikut

1. Siapkan peerelatan yang dibutuhkan


2. Kendorkan baut pada tool post
3. Sebelum memasang pahat, lapisi dengan potongan plat
besi setebal +-2mm
4. Pasang pahat bubut pda tool post. Lalu kencangkan baut
pengikatnya.
5. Pasang center bubutnya
6. Lalu atur pahat bubut. Yakni ujung mata pahat bubut
harus rata /sama dengan ujung center bubut.
2 .Cara membuat membuat tirus dengan
2 cara
1. Menggeser atau memutar eretan atas
Untuk menghitung sudut pergeseran eretan atas dapat
menggunakan rumus tirus

Keterangan
tan ⍺ = sudut pergeseran eretan atas
D = diameter besar
d = diameter kecil
L = panjang bagian benda kerja yang akan dibuat tirus

2. Menggeser kepala lepas


Untuk menghitung sudut pergeseran kepala lepas dapat
menggunakan rumus
rumus tirus2

Keterangan
D = diameter besar
d = diameter keci
L = panjang total benda kerja
I = panjang tirus
3. Cara proses membubut kartel terhadat benda
kerja serta apa fungsi nya
Optimalisasi cara mengkartel
Secara umum persiapan dan langkah cara mengkartel benda kerja
agar memperoleh hasil yang optimal adalah sebagai berikut:

1. Benda kerja yang akan dikartel dibubut terlebih dahulu dengan


ukuran diameter sesuai yang telah ditentukan gambar kerja. Apabila
memungkinkan ujung benda kerja dipersiapkan untuk lubang center
agar nantinya dapat didukung dengan center kepala lepas.

2. Mengatur posisi benda kerja agar diperoleh posisi center dan


sebaiknya didukung juga dengan center putar pada kepala lepas. Hal
ini dimaksudkan agar benda kerja lebih stabil dan tidak bengkok pada
saat dilakukan proses kartel. Apabila tidak didukung menggunakan
senter kepala lepas, beberapa kasus yang terjadi adalah benda kerja
menjadi bengkok.

3. Memasang roda kartel pada toolpost dengan kuat dan aman.


Mengatur posisi sedemikian rupa agar titik tengah antar roda kartel
pada posisi setin centerbenda kerja.

4. Cara mengkartel sebaiknya dilakukan dengan menggunakan


putaran spindle yang paling rendah. Selain itu juga sebaiknya
menggerakan eretan mesin secara mode otomatis. Pergerakan
otomatis ini tidak dilepas sampai dengan proses kartel selesai.
Kedalaman pemakanan pada setiap langkah juga sebaiknya kecil saja
antara 0,1-0,3 mm, dengan pengulangan 2-4 kali setiap penambahan
kedalaman pemakanan. Pengaturan pemakanan sebaiknya
menggunakan skala nonius yang terdapat pada eretan mesin bubut.
(Baca: Cara menggunakan skala nonius pada eretan mesin bubut)
5. Selama proses kartel sebaiknya benda kerja diberi minyak pelumas
untuk mengurangi panas yang timbul akibat gesekan roda kartel
dengan benda kerja. Selain itu fungsi pelumas juga dapat
membersihkan beram yang dihasilkan selama proses kartel.Cara
mengkartel ini merupakan salah satu dari beberapa jenis pekerjaan
yang dapat dilakukan menggunakan mesin bubut manual.

Kemampuan melakukan pekerjaan mengkartel ini juga merupakan


salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang operator
mesin bubut.
4. Cara proses membuat ulir dengan menggunakan
mesin bubut
Langkah penyayatan ulir
Supaya dihasilkan ulir yang halus permukaannya perlu
dihindari kedalaman potong yang relatif besar. Walaupun
kedalaman ulir kecil (misalnya untuk ulir M10x1,5 ,
dalamnya ulir 0,934 mm) proses penyayatan tidak dilakukan
sekali potong, biasanya dilakukan penyayatan antara 5 sampai
10 kali penyayatan ditambah sekitar 3 kali penyayatan kosong
(penyayatan pada diameter terdalam). Hal tersebut karena
pahat ulir melakukan penyayatan berbentuk V. Agar
diperoleh hasil yang presisi dengan proses yang tidak
membahayakan operator mesin, maka sebaiknya pahat
hanya menyayat pada satu sisi saja (sisi potong pahat sebelah
kiri untuk ulir kanan, atau sisi potong pahat sebelah kanan
untuk ulir kiri). Proses tersebut dilakukan dengan cara
memiringkan eretan atas dengan sudut 29o. (Gambar 6) untuk
ulir metris. Sedang untuk ulir Acme dan ulir cacing dengan
sudut 29o, eretan atas dimiringkan 14,5o

Gambar 1. Eretan atas diatur menyudut terhadap sumbu


tegak lurus benda kerja dan arah pemakanan pahat bubut

Proses penambahan kedalaman potong (dept of cut) dilakukan


oleh eretan atas .
Proses bubut ulir dilakukan dengan cara :
Memajukan pahat pada diameter luar ulir.
Setting ukuran pada eretan atas menjadi 0 mm.
Tarik pahat ke luar benda kerja, sehingga pahat di luar
benda kerja dengan jarak bebas sekitar 10 mm
Atur handel kisar menurut tabel kisar yang ada di mesin bubut,
geser handel gerakan eretan bawah untuk pembuatan
ulir.Masukkan pahat dengan kedalaman potong sekitar 0,1
mm.Jalankan mesin sampai panjang ulir yang dibuat terdapat
goresan pahat, kemudian hentikan mesin dan tarik pahat
keluar.Periksa kisar ulir yang dibuat (Gambar 7) dengan
menggunakan kaliber ulir (screw pitch gage). Apabila sudah
sesuai maka proses pembuatan ulir dilanjutkan. Kalau kisar
belum sesuai periksa posisi handel pilihan kisar pada mesin
bubut.

Gambar 2. Pengecekan kisar ulir dengan kaliber ulir

Gerakkan pahat mundur dengan cara memutar spindel arah


kebalikan, hentikan setelah posisi pahat di depan benda
kerja (Gerakan seperti gerakan pahat untuk membuat poros
lurus).Majukan pahat untuk kedalaman potong berikutnya
dengan memajukan eretan atas.Langkah dilanjutkan seperti no
7) sampai kedalam ulir maksimal tercapai.Pada kedalaman ulir
maksimal proses penyayatan perlu dilakukan berulang-ulang
agar beram yang tersisa terpotong semuanya.Setelah selesai
proses pembuatan ulir, hasil yang diperoleh dicek ukuranya
(Diameter mayor, kisar, diameter minor, sudut).

Anda mungkin juga menyukai