Anda di halaman 1dari 28

DEFINISI

Schizo  Divided, Split


Fragmented Terbagi, pecah, retak
Phrenia  Mind, Soul
Pattern of thinking  Pikiran, Jiwa, Pola Pikir

Merupakan suatu sindrom klinis dengan gambaran


psikopatologi yang bervariasi tetapi
sangat berat, yang mempengaruhi kognisi, emosi,
persepsi, dan aspek perilaku lainnya.
KLASIFIKASI
● HERBEFRENIK

 Onset usia remaja atau dewasa muda (15-25 tahun)


 Perilaku tidak bertangung jawab dan tidak dapat diramalkan,
kecenderungan menyendiri (solitary), hampa tujuan, hampa perasaan
 Halunasi dan waham tidak menonjol
 Afek dangkal dan tidak wajar, cekikikan (giggling), senyum sendiri
 Disorganisasi proses piker dan pembicaraan inkoheren
KLASIFIKASI
● PARANOID
 Suara halusinasi mengancam atau memberi perintah
 Halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal
 Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa
 Halusinasi visual jarang
 Waham khas: delusion of control, influence, passivity, keyakinan dikejar-
kejar
KLASIFIKASI
● KATATONIK
 Stupor Stupor katatonik : (diam dalam postur
 Mutisme tertentu, hampir tidak bereaksi sama
 Posturing sekali dengan lingkungan sekitar)
 Negativisme
Excited katatonik :(gerakan yang tanpa
 Rigiditas
tujuan, stereotipik dengan impulsivitas
 Fleksibilitas cerea yang ekstrim) -> bisa juga dari diam
 Command tiba2 impulsif
automatism
KLASIFIKASI
● RESIDUAL

 Tidak terdapat penyakit organic otak


 Melewati 1 episode psikotik yang memenuhi kriteria skizofrenia
 Timbul gejala khas negative skizofrenia > 1 tahun (kelambatan psikomotor,
penurunan aktivitas, penumpulan afek, pasif dan tidak ada inisiatif,
kemiskinan pembicaraan, ekspresi non verbal menurun, buruknya
perawatan diri dan fungsi social)
KLASIFIKASI
● SIMPLEKS

 Tanpa riwayat 1 episode psikotik skizofrenia


 Sekarang terdapat gejala negatif khas skizofrenia
 Perubahan perilaku pribadi bermakna, kehilangan minat mencolok,
tidak berbuat sesuatu, tanpa tujuan hidup
 Gejala psikotik kurang jelas dibandingkan skizofrenia sub tipe lainnya
KLASIFIKASI
● DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA UNDIFFERENTIATED

 Telah menderita skizofrenia 12


bulan terakhir
Tidak memenuhi kriteria
 Beberapa gejala skizofrenia tetap
diagnosis skizofrenia lain
ada, namun tidak mendominasi
gambaran klinis
 Gejala depresif menonjol dan
mengganggu dalam 2 minggu
terakhir
ETIOLOGI
1. Faktor Genetik
2. Faktor Biologi
3. Faktor Lingkungan
4. Abnormalitas korteks cerebri,
thalamus, dan batang otak
5. Faktor Psikososial dan sosiokultural
Perjalanan Penyakit
1. Fase Prodormal
Setidaknya terdapat 2 dari gejala berikut:
• Isolasi diri dari sosial yang jelas
• Gangguan fungsi peran sebagai pencari nafkah, pelajar, atau ibu
rumah tangga
• Kebiasaan aneh yang jelas
• Gangguan higiene dan rawat diri
• Afek tumpul atau tidak semestinya
• Miskin bicara, miskin konten bicara, digresif, vague, overelaborate
atau bicara circumstantial
• Kepercayaan aneh atau pikiran magis yang mempengaruhi
• Pengalaman perseptual yang tidak biasa
• Kurangnya inisatif, keinginan atau energi
Perjalanan Penyakit
2. Fase Aktif
●Pasien menunjukkan gejala psikotik yang jelas
selama fase aktif. Evaluasi psikiatrik mungkin akan
menemukan delusi, halusinasi, hilangnya asosiasi,
inkoherensi, dan tingkah laku katatonik. Riwayat
psikosial pasien mungkin memberitahukan adanya
stressor khusus sebelum onset fase ini.

3. Fase Residual
Fase residual mengikuti fase aktif dan muncul ketika paling tidak dua
gejala disebutkan pada fase prodromal. Gejala tersebut bukan merupakan
hasil dari gangguan mood ataupun akibat substansi psikoaktif.
Fase residual menyerupai fase prodromal, kecuali gangguan yang
mempengaruhi dalam afek dan peran fungsional biasanya lebih parah.
Delusi dan halusinasi mungkin tetap ada.
DIAGNOSIS
• Dalam PPDGJ III dan DSM V, Skizofrenia
memiliki kode diagnosis F20.
• Kode diagnosis lengkap dari Skizofrenia F20.XY.
• X adalah tipe gejala Skizofrenia.
• Y adalah tipe perjalanan gangguan Skizofrenia.
Diagnosis (PPDGJ III)

Perjalanan Gangguan Gejala Skizofrenia


Skizofrenia

F20.0Y : Skizofrenia Paranoid F20.X0 : Berkelanjutan


F20.1Y : Skizofrenia F20.X1 : Episodik dengan
Hebefrenik kemunduran progresif
F20.2Y : Skizofrenia Katatonik F20.X2 : Episodik dengan
F20.3Y : Skizofrenia Tak kemunduran stabil
Terinci (Undifferentiated) F20.X3 : Episodik berulang
F20.4Y : Depresi Paska F20.X4 : Remisi tak sempurna
Skizofrenia F20.X5 : Remisi sempurna
F20.5Y : Skizofrenia Residual F20.X8 : Lainnya
F20.6Y : Skizofrenia Simpleks F20.X9 : Periode pengamatan
F20.8Y : Skizofrenia Lainnya kurang dari satu tahun
F20.9Y : Skizofrenia YTT
Diagnosis
(DSM V)
A. Karakteristik Gejala
 
Terdapat 2 atau lebih dari kriteria dibawah ini, masing-
masing terjadi dalam kurun waktu yang signifikan selama 1
bulan (atau kurang bila telah berhasil diobati). Paling tidak salah
satunya harus (1), (2), atau (3):
1) Delusi/Waham
2) Halusinasi
3) Bicara Kacau (contoh: sering melantur atau inkoherensi)
4) Perilaku yang sangat kacau atau katatonik
5) Gejala negatif (ekspresi emosi yang berkurang atau
kehilangan minat)
Diagnosis
(DSM V)
B. Disfungsi Sosial/Pekerjaan.
C. Durasi.
Tanda kontinu gangguan berlangsung selama
setidaknya 6 bulan.
D. Eksklusi gangguan mood dan skizoafektif
E. Ekslusi kondisi medis umum/zat
F. Hubungan dengan keterlambatan perkembangan
global
TATALAKSANA
1 Fase Akut

Farmakoterapi
Pada Fase akut terapi bertujuan mencegah pasien melukai dirinya
atau orang lain, mengendalikan perilaku yang merusak,
mengurangi beratnya gejala psikotik dan gejala terkait lainnya
misalnya agitasi, agresi dan gaduh gelisah.

Langkah pertama : Berbicara kepada pasien dan berikan ketenangan


Langkah kedua : Keputusan pemberian obat. Pengikatan dan isolasi
dilakukan jika terdapat kecenderungan membahayakan. Hanya untuk
pengobatan dan dilakukan 2-4 jam
TATALAKSANA
Obat Injeksi
a) Olanzapine, dosis 10 mg/injeksi, IM, dapat diulang setiap 2 jam, dosis maksimum
30mg/hari.

b) Aripriprazol, dosis 9,75 mg/injeksi (dosis maksimal 29,25 mg/hari), intramuskulus.

c) Haloperidol, dosis 5mg/injeksi, IM, dapat diulang setiap setengah jam, dosis
maksimum 20mg/hari.

d) Diazepam 10mg/injeksi, IV/ IM, dosis maksimum 30mg/hari.


TATALAKSANA
Obat Oral

●Pemilihan antipsikotika sering ditentukan oleh pengalaman pasien sebelumnya


dengan antipsikotika misalnya, respons gejala terhadap antipsikotika, profil efek
samping, kenyamanan terhadap obat tertentu terkait cara pemberiannya.

●Pemberian segera setelah diagnosis ditegakkan dan dosis dimulai dari dosis
anjuran dinaikkan perlahan-lahan secara bertahap dalam waktu 1 – 3 minggu,
sampai dosis optimal yang dapat mengendalikan gejala.
TATALAKSANA
Obat antipsikotika Rentang Dosis Anjuran Bentuk Sediaan
(mg/hari)
Antipsikotika Generasi I 1. 2.
(APG-I)
Klorpromazin 300 - 1000 tablet (25 mg,100 mg)

Perfenazin 16 – 64 tablet (4 mg)

Trifluoperazin 15 – 50 tablet (1 mg, 5 mg)

Haloperidol 5 – 20 tablet (0.5, 1 mg, 1.5 mg, 2


mg, 5 mg) injeksi short acting
(5 mg/mL), tetes (2 mg/5 mL),
long acting (50 mg/mL)
Obat antipsikotika Rentang Dosis Bentuk Sediaan
Anjuran (mg/hari)

Antipsikotika Generasi II (APG-II) 3. 4.

Aripriprazol 10 – 30 tablet (5 mg, 10 mg, 15 mg), tetes (1 mg/mL),


discmelt (10 mg, 15 mg), injeksi (9.75 mg/mL)

Klozapin 150 - 600 tablet (25 mg, 100 mg)

Olanzapin 10 – 30 tablet (5 mg, 10 mg), zydis (5 mg, 10 mg), injeksi (10


mg/mL)
Quetiapin 300 - 800 tablet IR (25 mg, 100 mg, 200 mg, 300 mg),
tablet XR (50 mg, 300 mg, 400 mg)

Risperidon 2–8 tablet ( 1 mg, 2 mg, 3 mg), tetes ( 1 mg/mL),


injeksi Long Acting (25 mg, 37.5 mg, 50 mg)

Paliperidon 3–9 tablet (3 mg, 6 mg, 9 mg)

Zotepin 75-150 tablet (25 mg, 50 mg)


TATALAKSANA
Psikoedukasi
Tujuan Intervensi adalah mengurangi stimulus yang berlebihan, stresor
lingkungan dan peristiwa-peristiwa kehidupan. Memberikan ketenangan
kepada pasien atau mengurangi keterjagaan melalui komunikasi yang
baik, memberikan dukungan atau harapan, menyediakan lingkungan yang
nyaman, toleran perlu dilakukan.

Terapi Lainnya

ECT (terapi kejang listrik) dapat dilakukan pada Skizofrenia katatonik


dan Skizofrenia refrakter.
TATALAKSANA
2. Fase Stabilisasi

Farmakoterapi
Tujuan fase stabilisasi adalah mempertahankan remisi gejala atau untuk
mengontrol, meminimalisasi risiko atau konsekuensi kekambuhan dan
mengoptimalkan fungsi dan proses kesembuhan (recovery).

Setelah diperoleh dosis optimal, dosis tersebut dipertahankan selama


lebih kurang 8 – 10 minggu sebelum masuk ke tahap rumatan. Pada fase
ini dapat juga diberikan obat anti psikotika jangka panjang (long acting
injectable), setiap 2-4 minggu.
TATALAKSANA
2 Fase Stabilisasi
Psikoedukasi
 Tujuan Intervensi adalah meningkatkan keterampilan orang dengan
skizofrenia dan keluarga dalam mengelola gejala.
 Mengajak pasien untuk:
•mengenali gejala-gejala
•melatih cara mengelola gejala
•merawat diri
•mengembangkan kepatuhan menjalani pengobatan

Teknik intervensi perilaku bermanfaat untuk diterapkan pada fase ini.


TATALAKSANA
3. Fase Rumatan

Farmakoterapi
• Dosis mulai diturunkan secara bertahap sampai diperoleh dosis
minimal yang masih mampu mencegah kekambuhan.
• Bila kondisi akut, pertama kali, terapi diberikan sampai dua tahun, bila
sudah berjalan kronis dengan beberapa kali kekambuhan, terapi
diberikan sampai lima tahun bahkan seumur hidup.
TATALAKSANA
3 Fase Rumtan
Psikoedukasi
 Tujuan Intervensi adalah mempersiapkan pasien kembali pada kehidupan
masyarakat.
 Modalitas rehabilitasi spesifik, misalnya remediasi kognitif, pelatihan
keterampilan sosial dan terapi vokasional, cocok diterapkan pada fase ini.
 Pada fase ini pasien dan keluarga juga diajarkan mengenali dan mengelola
gejala prodromal, sehingga mereka mampu mencegah kekambuhan
berikutnya.
Efek Samping Obat
TATALAKSANA

Efek Samping
Bila terjadi efek samping, misalnya sindrom ekstrapiramidal
(distonia akut, parkinsonisme, akatisia),
 Menurunkan dosis antipsikotika.
 Berikan obat-obat antikolinergik; triheksilfenidil, benztropin,
sulfas atropin atau difenhidramin injeksi IM atau IV.
PROGNOSIS
Prognosis baik Prognosis buruk

• Onset tua • Onset muda


• Faktor pencetus jelas • Faktor pencetus tidak jelas
• Onset cepat • Onset lambat
• Riwayat premorbid baik • Riwayat premorbid jelek
• Gejala-gejala afektif (terutama • Gejela-gejala penarikan diri
mood) • Tidak menikah
• Menikah • Riwayat skizofrenia pada keluarga
• Riwayat gangguan mood pada • Dukungan sosial buruk
keluarga • Gejala-gejala negatif, neurologis, riwayat
• Dukungan sosial yang baik trauma perinatal, tiga tahun tanpa remisi,
• Gejala-gejala positif sering kambuh, riwayat agresi
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai