Penyusun:
Jovian Lutfi Daniko
Maulana Rifqi
Jakarta
PENDAHULUAN
Gangguan
Jiwa
Non-
Psikotik
Psikotik
2
Klasifikasi
Berdasarkan
Etiologi
Psikotik
Psikotik Organik
Fungsional
5
F10-19
GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU AKIBAT
PENGGUNAAN ZAT
Pedoman Diagnostik
• Gangguan psikotik yang terjadi selama atau segera sesudah penggunaan zat
psikoaktif (biasanya dalam waktu 48jam), bukan merupakan manifestasi dari
keadaan putus zat dengan delirium atau suatu onset lambat.
• Gangguan psikotik yang disebabkan oleh zat psikoaktif dapat tampil dengan
pola gejala yang bervariasi.
• Variasi ini akan dipengaruhi oleh jenis zat yang digunakan dan kepribadian
pengguna zat.
• Diagnosis gangguan psikotik jangan hanya ditegakkan berdasarkan distorsi
persepsi atau pengalaman halusinasi
Diagnosis Banding
• Gangguan mental lain yang dicetuskan dan diberatkan oleh penggunaan
zat psikoaktif, misalnya :
– Skizofrenia (F20.-)
– Gangguan Afektif (F30-F39),
– Gangguan Kepribadian Paranoid (F60.0, F60.1)
F1x.7 Gangguan Psikotik Residual atau Onset Lambat
• Onset dari gangguan harus secara langsung berkaitan dengan penggunaan alkohol
atau zat psikoaktif.
• Gangguan fungsi kognitif, afek, kepribadian, atau perilaku yang disebabkan oleh
alkohol atau zat psikoaktif yang berlangsung melampaui jangka waktu khasiat
psikoaktifnya (efek residual zat tersebut terbukti secara jelas). Gangguan tersebut
harus memperlihatkan suatu perubahan atau kelebihan yang jelas dari fungsi
sebelumnya yang normal.
Diagnosis banding
• Anxietas fobik, gangguan depresif, skizofrenia atau gangguan skizotipal
• Gangguan psikotik akut dan sementara (F23.)
• Cedera organik dan retardasi mental ringan atau sedang (F70-F71) yang
terdapat bersama dengan penyalahguna zat psikoaktif
F20-29
SKIZOFRENIA, GANGGUAN SKIZOTIPAL, DAN GANGGUAN
WAHAM
F23 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara
F28 Gangguan psikotik non organiK lainnya
12
F23
Gangguan Psikotik Akut dan Sementara
AKUT
• Suatu gangguan kejiwaan yang terjadi selama 1 hari sampai kurang dari 1 bulan,
dengan gejala psikosis, dan dapat kembali ketingkat fungsional premorbid
• Etiologi
– Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tapi sebagian besar di jumpai pada
pasien dengan gangguan kepribadian mungkin memiliki kerentanan biologis atau
psikologis terhadap perkembangan gejala psikotik.
Tanda dan Gejala
• Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu :
– Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya
– Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal
– Kebingungan atau disorientasi
– Perubahan perilaku
Gangguan Psikotik Akut dan Sementara
• Pedoman diagnosis :
Urutan prioritas yg dipakai :
a. Onset akut (dalam masa 2 minggu atau kurang=jangka waktu gejala-gejala psikotik
menjadi nyata dan mengganggu sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan pekerjaan
sehari-hari,tidak termasuk periode prodromal yang gejalanya sering tidak jelas)
b. Adanya sindrom yg khas (polimorfik, schizoprenia-like)
c. Adanya stress akut yang berkaitan
d. Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung
15
Gangguan Psikotik Akut dan Sementara
• Tidak ada gangguan dalam gangguan kelompok ini yg memenuhi kriteria episode
manik atau episode depresif,walaupun perubahan emosional dan gejala afektif dan
individual dpt menonjol dari waktu ke waktu
• Tidak ada penyebab organik,seperti trauma kapitis,delirium dan demensia. Tidak
merupakan intoksikasi akibat penggunaan alkohol atau obat-obatan
16
F. 23.0 Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala skizofrenia
Harus memenuhi :
a. onset harus akut dalam kurun waktu 2 minggu / kurang
b. Harus ada beberapa jenis halusinasi / waham, yg berubah dalam jenis dan
intensitasnya
c. Harus ada keadaan emosional yg sama beranekaragamnya
d. Walaupun gejalanya beranekaragam,tidak satupun dri gejala itu ada secara cukup
konsisten dapat memenuhi kriteria skizofrenia atau episode manik atau episode
depresif
17
F. 23.1 Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala
skizofrenia
Harus memenuhi :
• Memenuhi kriteria a,b,dan c diatas yg khas untuk gangguan psikotik polimorfik akut
• Disertai gejala yang memenuhi kriteria utk diagnosis skizofrenia yg harus sudah ada
utk sebagian besar waktu sejak munculnya gambaran klinis psikotik secara jelas
• Apabila gejala skizofrenia menetap utk lebih dari 1 bulan maka diagnosis harus
diubah menjadi skizofrenia
18
TATALAKSANA
Antipsikotik
19
ANTIPSIKOTIK GEN I
– Memblok reseptor D2 di mesolimbik, mesokortikal, nigostriatal dan tuberoinfundibular sehingga
dengan cepat menurunkan gejala positif
• Terapi lama efek samping :
– gangguan ekstrapiramidal,
– tardive dyskinesia,
– peningkatan kadar prolaktin yang akan menyebabkan disfungsi seksual / peningkatan berat badan
– memperberat gejala negatif maupun kognitif,
– efek samping antikolinergik seperti mulut kering pandangan kabur gangguan iniksi, defekasi dan
hipotensi
• Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi sindrom psikosis dengan gejala dominan apatis,
menarik diri, hipoaktif, waham dan halusinasi
ANTIPSIKOTIK GEN II
– Serotonin dopamin antagonis (SDA).
– Bekerja melalui interaksi serotonin dan dopamin pada ke
empat jalur dopamin di otak EPS dan sangat efektif
mengatasi gejala negatif.
– Contoh obat clozapine, olanzapine, quetiapine dan
rispendon
3 kelompok besar antipsikotik:
• (I) Dopamin Reseptor Antagonis
– Kekurangannya :
• 50 % penderita tetap tidak banyak perbaikan
• Efek samping yang cukup serius ( tardive diskinesia dan neuroleptik malignan sindrom )
– Beberapa kelompok obat yang sering dipergunakan :
• Chlorpromazine ( 100 )
• Trifluoperazine ( 5 )
• Haloperidol ( 2-5 )
• Thionidazine ( 100 )
• (II) Risperindon ( Risperidal )
• > efektif
• Efek samping neurologik sangat berkurang
• Dapat mengatasi “positif” dan “negatif symtomps”
• (III) Clozapine
• Kekurangan : agranulositosis dan harganya mahal
• Kelebihannya : tidak menyebabkan tardive diskimesia
Obat Antipsikotik Dosis anjuran Bentuk sediaan
(mg/hri)
27