Psikopatologi Pem. Penunjang Penatalaksanaan Prognosis Aspek sosial Etika hukum kedokteran
Gangguan Psikotik
Pada kondisi psikotik, proses berfikir dapat berubah menjadi aneh (distorsi), yang terkait dengan terjadinya gangguan pada: bentuk pikiran gangguan pada arus pikiran gangguan pada isi pikiran
KLASIFIKASI
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
Delerium
Dementia
Sindroma Amnestik dan halusinosis organik Sindroma waham organik
GANGGUAN PSIKOTIK
Skizofrenia
gangguan skizotipal
Gangguan waham
Urutan diagnosis
Onset akut (2 minggu) ciri khas
Perubahan dari keadaan tanpa gejala psikotik ke keadaan psikosis yang jelas abnormal terjadi dalam 2 minggu
Pedoman Diagnostik
Tidak memenuhi kriteria F.30.- (episode manik). Tidak memenuhi kroteria F.32.- (episode depresif). Walaupun perubahan emosional dan gejala afektif individual bisa menonjol. Tidak ada penyebab organik (trauma kapitis, delirium, demensia,dll). Tidak ada intoksikasi karena obat, alkohol, dll.
Gambaran klinis yang polimorfik, bervariasi dan tidak stabil (selalu berubah- ubah) gejala khas
Pedoman Diagnostik
Diagnosis pasti :
Onset harus akut (nonpsikotik psikotik dalam 2 minggu) (a) Harus ada beberapa jenis halusinasi / waham (berubah dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama) (b) Harus ada keadaan emosional yang sama beraneka ragamnya (c)
Termasuk :
Bouffee delirante tanpa gejala skizofrenia atau YTT Psikosis sikloid tanpa gejala skizofrenia atau YTT
Termasuk :
Bouffee delirante dengan gejala skizofrenia Psikosis sikloid dengan gejala skizofrenia
Termasuk : Skizofrenia akut Ggn skizofreniform singkat Psikosis skizofreniform singkat Oneirofrenia Reaksi skizofrenik Tidak termasuk :
Ggn waham organik (lir.skizofrenia) (F.06.2) Ggn skizofreniform YTT (F.20.8)
Pedoman Diagnostik
Onset gejala psikotik harus akut ( 2 minggu) Waham dan halusinasi (+)
Waham menetap >3 bulan diagnosis ggn waham menetap (F.22) Halusinasi saja yang menetap >3 bulan diagnosis psikosis non- organik lainnya (F.28)
Termasuk :
Reaksi paranoid Psikosis paranoid psikogenik
Diagnosis
Halusinasi (persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan, misalnya: mendengar suara yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada bendanya) Waham (ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat diterima oleh kelompok sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh tetangga, menerima pesan dari televisi, atau merasa diamati/diawasi oleh orang lain) Agitasi atau perilaku aneh (bizar) Pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi) Keadaan emosional yang labil dan ekstrim (iritabel)
Diagnosis Banding
Epilepsi Intoksikasi atau putus zat karena obat atau alkohol Febris karena infeksi Demensia dan delirium atau keduanya Jika gejala psikotik berulang atau kronik, kemungkinan skizofrenia dan gangguan psikotik kronik lain (mania, depresi)
Penatalaksanaan
1. Berikan obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik : Haloperidol 2-5 mg, 1-3 kali sehari, atau Chlorpromazine 100-200 mg, 1-3 kali sehari Dosis harus diberikan serendah mungkin untuk mengurangi efek samping, walaupun beberapa pasien mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi Lanjutkan obat antipsikotik selama sekurangkurangnya 3 bulan sesudah gejala hilang.
Penatalaksanaan
2. Obat antiansietas juga bisa digunakan bersama dengan neuroleptika untuk mengendalikan agitasi akut (misalnya: lorazepam 1-2 mg, 1-3 kali sehari) Kekakuan otot (Distonia atau spasme akut) suntikan benzodiazepine atau obat antiparkinson Kegelisahan motorik berat (Akatisia) kurangi dosis terapi atau pemberian beta-bloker Gejala parkinson (tremor/gemetar, akinesia) obat antiparkinson oral (misalnya, trihexyphenidil 2 mg 3 kali sehari)
PEMERIKSAAN
Alasan berobat Riwayat gangguan sekarang Riwayat gangguan dahulu Riwayat perkembangan diri Latar belakang sosial, keluarga, pendidikan, pekerjaan, perkawinan, dll. o o o o o Aksis I Aksis II Aksis III Aksis IV Aksis V Klinis Kepribadiian Kondisi medik Psiko sosial Taraf fungsi
DIAGNOSIS
Farmakoterapi Psikoterapi Terrapi sosial Terapi okupasional dll
TERAPI
TINDAK LANJUT