PENDAHULUAN
Definisi
Suatu pola perilaku berupa kebutuhan berlebih agar dirinya dipelihara,
yang menyebabkan seorang individu berperilaku submisif, bergantung kepada
orang lain, dan ketakutan akan perpisahan dengan tempat ia bergantung. Bersifat
pervasive, berawal sejak usia dewasa muda dan nyata dalam pelbagai situasi.
Epidemiologi
Gangguan kepribadian dependen diperkirakan terjadi pada 5% sampai
30% dari pasien dan 2% sampai 4% dari masyarakat umum dan merupakan salah
satu gangguan kepribadian yang paling lazim terjadi. Sebuah penelitian
menyebutkan 2,5% dari semua gangguan kepribadian termasuk dalam kategori
ini. Gangguan ini lebih sering ditemukan pada perempuan dibandingkan laki-laki
dan lebih sering ditemukan pada anak kecil dibandingkan anak yang lebih tua.
Orang dengan penyakit fisik kronis pada masa kanak-kanak atau gangguan
anxietas akan perpisahan sebelumnya dalam hidup mungkin paling rentan
terhadap gangguan ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa ciri-ciri kepribadian
dependen adalah faktor risiko untuk pengembangan depresi sebagai respon
terhadap kehilangan interpersonal.
Etiologi
Diagnosis
dewasa awal dan muncul pada berbagai konteks, seperti yang ditunujkkan dengan
lima (atau lebih) hal berikut:
1) Memiliki kesulitan untuk membuat keputusan sehari-hari tanpa nasehat dan
peyakinan yang berlebihan dari orang lain;
2) Membutuhkan orang lain untuk mengambil tanggung jawab untuk sebagian
besar area utama di dalam kehidupannya;
3) Memiliki kesulitan untuk mengungkapkan ketidaksetujuan dengan orang lain
karena takut kehilangan dukungan atau persetujuan. Catatan: Tidak termasuk
rasa takut yang realistic akan ganti rugi (retribusi);
4) Memiliki kesulitan untuk memulai suatu proyek atau melakukan sesuatu atas
keinginan sendiri (karena tidak percaya diri di dalam penilaian atau
kemampuan, bukannya tidak ada motivasi atau energi);
5) Berlama-lama untuk mendapatkan pengasuhan dan dukungan dari orang lain,
sampai pada tingkat sukarela melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan;
6) Merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian karena rasa takut yang
berlebihan tidak mampu mengurus dirinya sendiri;
7) Segera mencari hubungan lain sebagai sumber perhatian dan dukungan jika
suatu hubungan berakhir;
8) Memiliki preokupasi yang tidak realistikakan rasa takut ditinggalkan untuk
mengurus dirinya sendiri.
Gambaran Klinis
Pasien dengan gangguan kepribadian dependen memiliki kebutuhan luas dan
berlebihan harus diurus. Mereka mengalami ketakutan yang intens pemisahan dan
ditinggalkan dan merasa tidak nyaman besar ketika mereka sendirian. Hal ini
menyebabkan perilaku patuh dan kemelekatan dalam hubungan interpersonal
mereka. Pasien-pasien ini mengalami kesulitan membuat keputusan independen
tanpa banyak nasihat dan kepastian, dan mereka takut tidak setuju dengan orang
lain.
Diagnosis Banding