Anda di halaman 1dari 28

Simptomatologi &

Wawancara Psikiatrik

dr. Isa M. Noor, MSc, SpKJ


FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Banten Indonesia 2009

Disampaikan pada Kuliah Psikiatri Modul Clinical Reasoning FK UIN 2009/2010


Simptomatologi Psikiatri
 Pengetahuan mengenai gejala-gejala gangguan
jiwa – mutlak dalam praktek klinis
 Dasar penegakan diagnosis
 Tujuan Pembelajaran:
 Kognitif: memahami, mengerti, menjelaskan &
membedakan
 Afektif: berkomunikasi dan sikap yang serasi dgn
pasien & keluarga
 Psikomotor: aloanamnesa, pem. pasien, analisa,
menegakkan diagnosis & terapi
Gejala Gangguan Jiwa
 Berdasar kelompok fungsi mental:
 Gangguan persepsi
 Gangguan proses/ isi psikir
 Gangguan kesadaran
 Gangguan daya ingat/ memori
 Gangguan psikomotor
 Gangguan mood/ afek/ emosi
 Gangguan intelegensia
 Gangguan perhatian
 Gangguan penampilan
 Gangguan tidur
Gangguan Persepsi
 ilusi
 halusinasi
 visual

 auditorik

 olfaktorik

 gustasional

 taktil

 hipnagogik

 hipnopompik
Psychological Empathy Measures
Empathy as an Ability

Which emotion is the person on the photo currently


experiencing?
Gangguan Proses/ Isi Pikir
 Bentuk:
 non realistik
 autistik
 derealisasi
 Isi:
 waham
 idea of reference
 bizarre: siar pikir, sisip pikir, kendali pikir, sedot pikir
 obsesi
 phobia
 fantasi
 preokupasi
 Progresi:
 flight of idea, neologisme
 asosiasi longgar, inkoherensi, word salad
 remming, blocking, mutisme
Gangguan Kesadaran

Confussion
Berkabut/ cloudy consciousness
Somnolen
Sopor
Koma
Delirium
Twilight state
Sinkop
Fugue
Gangguan Daya Ingat/ Memori
 Amnesia
 Paramnesia:
 Konfabulasi
 Deja’ vu
 Jamais’ vu
 Demensia
Gangguan Mood/ Afek/ Emosi
 Hipertimik: elasi, euforia, eksaltasi, ekstasi
 Hipotimik: muruh, sedih, berkabung, distimik,
depresi
 Lain-lain: cemas/ ansietas, takut, tegang,
apatis, ambivalensi, depersonalisasi, datar,
tumpul, permusuhan, curiga, tidak serasi (in
apropriate)
Gangguan Psikomotor
 Hiperaktivitas: agitasi, eksitasi, tik,
somnabulisme, kompulsi, agresivitas
 Hipoaktivitas: stereotipik, stupor
 Diskinesia: katalepsi, fleksibilitas serea,
katapleksi, negativisme, ekopraksi,
manerisme, grimase, impulsif, command
automatism
Gangguan Intelegensia
 Idiot
 Imbesil
 Debil
 Perbatasan
Gangguan Perhatian
 hipovigilitas
 hipervigilitas
 distraktibilitas
 selektif
Gangguan Penampilan
 Histeria
 Paranoia
 Mania
 Depresi
 Skizofrenik
Gangguan Tidur
 insomnia
 hipersomnia
 Narkolepsi: sleep attack, katapleksi, sleep
paralysis
 Sindrom Kleine-Levin
 Sleep apnoe
 Enuresis
 Night terror
Wawancara Psikiatrik
 Pemeriksaan gejala-gejala gangguan jiwa
 Depresi
 Ansietas
 Gangguan penyalahgunaan zat
 Problem tidur
 Kelelahan kronik
 Psikosomatis
Depresi
 Murung/ sedih
 Kehilangan minat atau kesenangan
 Tenaga berkurang/ kelelahan meningkat
 Terbangun dini hari
 Nafsu makan menurun/ meningkat
 Sulit konsentrasi
 Kelambatan psikomotor/ agitasi
 Libido berkurang
 Kehilangan rasa percaya diri/ harga diri
 Pikiran tentang kematian/ bunuh diri
 Perasaan bersalah
Ansietas
 Merasa tegang atau cemas
 Sangat khawatir tentang banyak hal
 Rasa takut yang hebat atau mendadak tanpa
penyebab yang nyata
 Rasa takut pada situasi yang spesifik
 Rasa takut pada situasi sosial
Psikosomatik
 Gangguan oleh nyeri atau keluhan badaniah yang
tidak dapat ditemukan penyebabnya (mual/ muntah/
diare/ napas pendek/ nyeri dada/ nyeri kepala/ sakit
perut)
 Mempunyai masalah kesehatan/ fisik
 Sedang minum obat
 Bekerja terlalu keras
 Gagal menyisihkan waktu untuk senggang
 Mempunyai masalah tidur
 Minum alkohol
 Perasaan murung, sedih, atau cemas berlebihan
Gangguan Penggunaan
Alkohol
 Jumlah minuman ukuran standar saat minum
 Jumlah hari/ minggu saat minum
 Pernah tidak dapat berhenti, mengurangi atau
meneruskan minum
 Merasakan keinginan/ dorongan yang kuat yang tak
tertahankan untuk minum
 Menghentikan atau mengurangi minum
menyebabkan masalah (gemetar, tak bisa tidur, rasa
cemas/ gelisah, berdebar, sakit kepala, berkeringat,
kejang)
 Tetap minum meskipun tahu bahwa masalah
bertambah buruk jika minum
 Seseorang (keluarga, teman atau dokter) pernah
menyatakan prihatin akan kebiasaan minum anda
Problem Tidur
 Sulit tertidur
 Tidur yang gelisah atau tak menyegarkan
 Sering terbangun/ terbangun dalam waktu yang
lama
 Terbangun dini hari
 Mempunyai masalah kesehatan/ fisik
 Sedang minum obat
 Aktivitas rutin
 Mendengkur
 Serangan jatuh tertidur
 Minum kopi, teh, atau alkohol
 Perasaan murung, sedih, atau cemas berlebihan
Kelelahan Kronik/
Restlessness Syndrome
 Mudah merasa lelah atau sepanjang awaktu
 Sulit pulih dari kelelahan meskipun beristirahat
 Mempunyai masalah kesehatan/ fisik
 Sedang minum obat
 Bekerja terlalu keras
 Gagal menyisihkan waktu untuk senggang
 Mempunyai masalah tidur
 Minum alkohol
 Perasaan murung, sedih, atau cemas berlebihan
Waham Bizarre
 Merasa pikirannya dikendalikan
 Merasa pikirannya disiarkan
 Merasa pikirannya kemasukkan pikiran orang
lain
 Merasa pikirannya dapat dibaca
 Merasa pikirannya dipengaruhi
Mania
 Suka bernyanyi dengan keras, tampak gembira/
menari-nari, mudah tersinggung/ marah
 Merasa dirinya jadi “orang terkenal atau memiliki
kemampuan lebih daripada orang lain”
 Peningkatan aktivitas (rajin sekali)
 Berbicara terus-menerus
 Bicara dengan berpindah-pindah topik
 Jarang tidur
 Perhatian mudah beralih
 Perilaku berlebihan (berbelanja berlebihan, ngebut,
aktivitas seksual – menggoda, jawel, mencium)
Depresi
 Kelihatan sedih
 Sering menangis
 Keluhan (bosan hidup, ingin mati, sangat tidak
berguna)
 Berat badan menurun
 Kadang mematung
 Tidak berminat lagi terhadap hobinya
 Lekas lelah/ tak bergairah
 Menyalahkan diri sendiri/ bersalah berlebihan
 Memiliki gagasan untuk mati, putus asa
Halusinasi Auditorik & Visual
 Mendengar suara-suara yang mengomentari
 Mendengar suara-suara yang saling
berbantah dalam dirinya
 Mendengar suara-suara larangan atau
perintah
 Mendengar suara-suara yang tak dimengerti
 Melihat bayangan orang (penampakan)
Delusi
 Merasa diamat-amati/ dikejar/ diancam
 Merasa curiga atau cemburu terhadap orang
lain
 Merasa berbicara dengan malaikat atau
orang yang sudah mati
 Merasa sudah mati
 Merasa otaknya telah dicuci
 Merasa menjadi utusan/ orang yang dipilih
oleh Tuhan
Komponen Terapi
 Mempertahankan terapi
 Memberikan dukungan & edukasi mengenai
gangguan jiwa dan perawatannya kepada pasien
atau anggota keluarga
 Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap program
pengobatan
 Meningkatkan pemahaman pasien dan adaptasi
terhadap efek psikososial akibat menderita
gangguan jiwa
 Membantu pasien & keluarga mengidentifikasikan
faktor presipitasi, eksaserbasi, atau yang
memperpanjang episode penyakit, dan memberikan
intervensi dini untuk mencegah kekambuhan
 Membantu dalam penyediaan pelayanan yang
diperlukan

Anda mungkin juga menyukai