2018
KATA PENGANTAR
Tetapi perlu kita sadari, SIRS di satu sisi memberikan banyak manfaat bagi
pelayanan di Rumah Sakit, di sisi lain dapat mrnyebabkan masalah bagi RS, kalau SIRS
tidak dikelola dengan baik.
Maka kami pada kesempatan ini, berusaha menyusun PANDUAN ini, dengan
tujuan SIRS dapat membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi RS JUANDA
KUNINGAN dalam memberikan pelayanan yang prima kepada pasien.
Akhirnya penyusun berharap semoga PANDUAN ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan wawasan yang lebih luas terhadap pembaca.
Penyusun,
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I DEFINISI................................................................................................................1
BAB IV DOKUMENTASI................................................................................................5
2
BAB I
DEFINISI
Pelayanan pada tahap terminal adalah pelayanan yang diberikan untuk pasien yang
mengalami sakit atau penyakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh dan menuju
pada proses kematian dalam 6 (enam) bulan atau kurang.
Pasien yang berada pada tingkat akhir hidupnya memerlukan pelayanan yang
berfokus akan kebutuhannya yang unik. Pasien terminal adalah pasien – pasien yang
dirawat, yang sudah jelas bahwa mereka akan meninggal atau keadaan mereka makin lama
makin memburuk.
Sakaratul Maut (dying) merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi
kematian, yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal. Kematian
(death) merupakan kondisi terhentinya pernafasan, nadi, dan tekanan darah serta hilangnya
respons terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan terhentinya aktifitas otak atau
terhentinya fungsi jantung dan paru secara menetap. Perlu dilakukan assesmen awal dan
ulang terhadap pasien dalam tahap terminal dan keluarganya sesuai dengan kebutuhan.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
BAB III
TATALAKSANA
a. Assesmen awal dan ulang bersifat individual agar sesuai dnegan kebutuhan pasien
dalam tahap terminal (dying) dan keluarganya. Assesmen awal dan ulang harus menilai
kondisi pasien seperti berikut :
i) Gejala mual dan kesulitan bernapas
ii) Faktor yang memperparahn gejala fisik
iii) Manajemen gejala sekarang dan respon pasien
iv) Orientasi spiritual pasien dan keluarga serta keterlibatan dalam kelompok aama
tertentu
v) Keprihatinan spiritual pasien dan keluarga sseperti putus asa, penderitaan, dan
rasa bersalah
vi) Status psikososial pasien dan keluarganya seperti kekerabatan, kelayakaan
perumahan, pemeliharaan lingkungan, cara mengatasi, serta reaksi pasien dan
keluarganya menghadapi penyakit
vii) Kebutuhan bantuan atau penundaan layanan untuk pasien dan keluarganya
viii) Kebutuhan alternative lain atau tingkat layanan
ix) Faktor resiko bagi yang ditinggalkan dalam hal cara mengatasi dan potensi
reaksi patologis atas kesedihan
3
3. Kehilangan reflek.
4. Nadi cepat dan kecil.
5. Pernafasan chyene-stoke dan ngorok.
6. Tekanan darah sangat rendah
7. Mata dapat tertutup atau agak terbuka.
f. Klien sadar bahwa setiap apa yang diciptakan Tuhan akan kembali kepadanya
BAB IV
DOKUMENTASI
4
2. Tim Akreditasi Rumah Sakit.
5
Assesment Pasien Tahap Terminal
No. Dokumen No. Revisi Halaman
248/SPO/RS.J/II/2018
1/3
Rumah Sakit Juanda
Jl. Ir. Hj. Juanda No.207
Kuningan
Ditetapkan Oleh:
Direktur RS Juanda
Tanggal Terbit :
STANDAR
NIK RSJ.0030915
1
Assesment Pasien Tahap Terminal
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/3
248/SPO/RS.J/II/2018
Rumah Sakit Juanda
Jl. Ir. Hj. Juanda No.207
Kuningan
2
Jl. Ir. Hj. Juanda No.207 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Kuningan
248/SPO/RS.J/II/2018 3/3
asuhan
f. Memperhatikan keprihatinan psikologis,
emosional, spiritual, serta budaya pasien dan
keluarga.
4. Menulis setiap assesmen di formulir assesmen awal dan
ulang
5. Memanajemen segala gejala sekarang dan respon pasien
6. Menentukan asuhan dan layanan yang akan diberikan
7. Memperhatikan rasa nyeri pasien
8. Memberikan pelayanan oleh tim rohani paling
sedikit 1 kali selama dirawat
UNIT TERKAIT · Dokter penanggung jwab pasien (DPJP)
· Dokter umum, perawat / bidan
· Tim Rohani