PPDGJ III
(F20 – F29)
2
• F20 Skizofrenia
– F20.0Skizofrenia paranoid
– F20.1Skizofrenia hebefrenik
– F20.2Skizofrenia katatonik
– F20.3Skizofrenia tak terinci (undifferentiated)
– F20.4Depresi pasca-skizofrenia
– F20.5Skizofrenia residual
– F20.6Skizofrenia simpleks
– F20.8Skizofrenia lainnya
– F20.9 Skizofrenia yang tidak tergolongkan
3
• .x0 Berkelanjutan
• .x1 Episodik dengan kemunduran
progresif
• .x2 Episodik dengan kemunduran stabil
• .x3 Episodik berulang
• .x4 Remisi tak sempurna
• .x5 Remisi sempurna
• .x8 Lainnya
• .x9 Periode pengamatan kurang dari 1
tahun
4
• F21 Gangguan Skizotipal
• F22 Gangguan Waham Menetap
– F22.0Gangguan waham
– F22.8 Gangguan waham menetap lainnya
– F22.9 Gangguan waham menetap yang
tidak tergolongkan)
5
• F23 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara
– F23.0 Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala
skizofrenia
– F23.1 Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala
skizofrenia
– F23.2 Gangguan psikotik lir-skizofrenia akut
– F23.3 Gangguan psikotik akut lainnya dengan
predominan waham
– F23.8 Gangguan psikotik akut dan sementara lainnya
– F23.9 Gangguan psikotik akut dan sementara yang tidak
tergolongkan
• .x0 Tanpa penyerta stres akut
• .x1 Dengan penyerta stres akut
6
• F24 Gangguan Waham Induksi
• F25 Gangguan Skizoafektif
– F25.0 Gangguan skizoafektif tipe manik
– F25.1 Gangguan skizoafektif tipe depresif
– F25.2 Gangguan skizoafektif tipe campuran
– F25.8 Gangguan skizoafektif lainnya
– F25.9 Gangguan skizoafektif yang tidak
tergolongkan
• F28 Gangguan Psikotik non-Organik Lainnya
• F29 Gangguan Psikotik non-Organik yang Tidak
Tergolongkan
7
SKIZOFRENIA
8
DEFINISI
• Berasal dari 2 kata:
– “skizo” : retak atau pecah
– “frenia” : jiwa
Penderita skizofrenia mengalami keretakan jiwa /
kepribadian (splitting of personality)
• Penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan
sel kimia otak (dopamine, serotonin)
• Suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi,
biasanya berat, berlangsung lama dan ditandai oleh
penyimpangan dari pikiran, persepsi serta emosi
9
EPIDEMIOLOGI
• Prevalensi di Amerika Serikat dilaporkan
bervariasi dari 1 – 1,5 % dengan insidens 1 /
10.000 orang per tahun
• Berdasarkan jenis kelamin prevalensinya sama,
perbedaannya terlihat dalam onset dan
perjalanan penyakit
• Onset untuk laki laki 15 sampai 25 tahun
sedangkan wanita 25-35 tahun.
10
ETIOLOGI
Model diatesis
• Menurut teori ini
skizofrenia timbul akibat
faktor psikososial dan
lingkungan.
11
FAKTOR YANG BERPERAN
• Faktor Biologi
• Komplikasi kelahiran
• Infeksi
• Hipotesis Dopamin
• Hipotesis Serotonin
• Struktur Otak
• Genetika
12
FAKTOR RISIKO
13
PERJALANAN PENYAKIT
• Fase prodromal
– Gejala gejala non spesifik yang lamanya
bisa minggu, bulan ataupun lebih dari
satu tahun sebelum onset psikotik
menjadi jelas
• Hendaya fungsi pekerjaan
• Fungsi sosial
• Fungsi penggunaan waktu luang
• Fungsi perawatan diri
14
PERJALANAN PENYAKIT (2)
• Fase aktif
– gejala positif / psikotik menjadi jelas
• tingkah laku katatonik
• Inkoherensi
• Waham
• Halusinasi
• Gangguan afek.
• Fase residual
– gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala positif /
psikotiknya sudah berkurang
• gangguan kognitif : gangguan berbicara spontan,
mengurutkan peristiwa, kewaspadaan dan eksekutif
(atensi, konsentrasi, hubungan sosial)
15
GEJALA
Gejala Positif Gejala Negatif
• Delusi • Tak berekspresi
• Halusinasi • Mengasingkan diri
• Kekacauan dalam pikiran • Pendiam
• Gelisah • Pasif
• Merasa hebat • Sulit berpikir abstrak
• Pikiran penuh kecurigaan • Pola pikir stereotip
• Menyimpan dendam • Tidak ada inisiatif
16
17
18
19
INSIDENSI
20
21
22
PATOGENESIS
• Gangguan pada sistem neurotransmitter,
reseptorneuron, dan interaksi zat neurokimia
seperti dopamin dan serotonin yang
mempengaruhi alam pikir, alam perasaan, dan
perilaku
• Perubahan pada anatomi seperti pelebaran
lateral ventrikel, atrofi korteks bagian depan,
atrofi cerebellum
23
24
PEDOMAN DIAGNOSTIK
25
PEDOMAN DIAGNOSTIK (2)
26
F.20.0 SKIZOFRENIA PARANOID
27
F.20.0 SKIZOFRENIA PARANOID (2)
28
F20.1 SKIZOFRENIA HEBEFRENIK
29
F20.1 SKIZOFRENIA HEBEFRENIK (2)
30
F20.2 SKIZOFRENIA KATATONIK
• Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi
gambaran klinisnya:
– Stupor atau mutisme
– Gaduh gelisah
– Menampilkan posisi tubuh tertentu
– Negativisme
– Rigiditas
– Fleksibilitas cerea
– Command automatism
• Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak, gangguan
metabolik, alkohol, obat-obatan, dan gangguan afektif
31
F20.3 SKIZOFRENIA TAK TERINCI
32
F.20.4 DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA
33
F.20.5 SKIZOFRENIA RESIDUAL
34
F20.6 SKIZOFRENIA SIMPLEKS
35
SKIZOTIPAL
36
SKIZOTIPAL
• Gangguan skizotipal ditandai oleh perilaku yang eksentrik, pikiran yang
aneh, dan afek yang menyerupai skizofrenia, tetapi tidak memenuhi
kriteria skizofrenia.
38
F21 GANGGUAN SKIZOTIPAL
Terdapat tiga atau lebih gejala khas tersebut di
bawah ini secara terus menerus atau episodik, dan
paling sedikit dua tahun lamanya.
1. Ekspresi afektif tak wajar/ menyempit (individu
tampak dingin dan tak bersahabat)
2. Perilaku atau penampakan yang aneh, eksentrik
atau ganjil.
3. Hubungan sosial yang buruk dan tendensi
menarik diri.
4. Kepercayaan yang aneh atau pikiran yang magis.
39
5. Kecurigaan atau ide paranoid.
6. Pikiran obsesif yang sering dengan isi yang bersifat
dismorfofobik, seksual, atau agresif.
7. Persepsi yang tak lazim, termasuk mengenai tubuh
atau ilusi-ilusi lainnya, depersonalisasi, atau
derealisasi.
8. Pemikiran yang samar-samar, sirkumstansial, penuh
kiasan, sangat terinci dan ruwet, atau stereotipik, yang
bermanifestasi dalam pembicaraan yang aneh tetapi
tanpa inkoheren yang nyata.
9. Sewaktu-waktu ada episode menyerupai keadaan
psikotik yang bersifat sementara dengan ilusi,
halusinasi auditorik atau lainnya, dan gagasan mirip
waham, biasanya tanpa provokasi dari luar.
10. Tidak pernah memenuhi kriteria skizofrenia
40
WAHAM
41
WAHAM
• Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang
salah dan tidak sesuai dengan fakta dan
keyakinan tersebut mungkin “aneh atau
dapat pula “tidak aneh” hanya sangat tidak
mungkin, dan tetap dipertahankan
meskipun telah diperlihatkan bukti-bukti
yang jelas untuk mengoreksinya
42
43
F22 GANGGUAN WAHAM MENETAP
44
F23. GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN
SEMENTARA
45
F23.0 GANGGUAN PSIKOTIK POLIMORFIK
AKUT TANPA GEJALA SKIZOFRENIA
(a). Onset harus akut (dari suatu keadaan non psikotik sampai
keadaan psikotik yang jelas dalam kurun waktu 2 minggu
atau kurang);
(b). Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang
berubah dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari
atau dalam hari yang sama ;
(c). Harus ada keadaan emosional yang beranekaragamnya ;
(d). Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satupun
dari gejala itu ada secara cukup konsisten dapat memenuhi
kriteria skizofrenia atau episode manik atau episode
depresif.
46
F23.1 GANGGUAN PSIKOTIK POLIMORFIK
AKUT DENGAN GEJALA SKIZOFRENIA
47
F23.2 GANGGUAN PSIKOTIK LIR –
SKIZOFRENIA AKUT
Suatu gangguan psikotik akut dengan gejala
yang stabil dan memenuhi kriteria skizofrenia,
tetapi hanya berlangsung kurang dari satu
bulan lamanya.
Pedoman Diagnosis
(1).Onset psikotiknya akut (dua minggu atau kurang)
(2). Memenuhi kriteria skizofrenia, tetapi lamanya kurang 1
bulan.
(3).Tidak memenuhi kriteria psikosis pilimorfik akut
48
F23.3 GANGGUAN PSIKOTIK AKUT LAINNYA
DENGAN PREDOMINAN WAHAM
49
F24 GANGGUAN WAHAM INDUKSI
50
– Pedoman Diagnosis Waham
Terinduksi
(1) Dua orang atau lebih mengalami waham
yang sama dan saling meyakinkan ;
(2) Mereka mempunyai hubungan yang
sangat erat ;
(3) Terdapat bukti bahwa waham tersebut
terinduksi pada orang yang pasif dari
orang yang aktif.
51
F25 GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
52
1. Pedoman Diagnosis Gangguan Skizoafektif
• Gejala Skizofrenia dan gangguan afektif sama-
sama menonjol atau dalam beberapa hari
sesudah yang lain, tetapi dalam satu episode
penyakit (tidak memenuhi kriteria diagnosis
skizofrenia maupun gangguan afektif).
2. Beberapa Tipe Skizoafektif
• Gangguan Skizoafektif tipe Manik
• Gangguan Skizoafektif tipe Depresif
• Gangguan Skizoafektif tipe Campuran
53
54