Disusun oleh:
Agus Haerani
( 030.12.007 )
Penguji:
dr. Widi Primaciptadi, Sp. KJ
Pembimbing:
dr. Lahargo Kembaren, Sp. KJ
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya yang begitu
besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan naskah ujian ilmu
kesehatan jiwa pada kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Jiwa di Rumah Sakit dr.
H. Marzoeki Mahdi.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian naskah ujian ini,
terutama kepada dr. Widi Primaciptadi, Sp. KJ selaku penguji yang telah
memberikan waktu dan bimbingannya sehingga naskah ujian ini dapat
terselesaikan.
Penulis berharap naskah ujian ini dapat menambah pengetahuan dan
memahami lebih lanjut mengenai ilmu kesehatan jiwa serta salah satunya untuk
memenuhi tugas yang diberikan pada kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Jiwa di
Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan naskah ujian ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan segala kritik dan saran
dari semua pihak yang membangun guna menyempurnakan naskah ujian ini.
Demikian yang penulis dapat sampaikan, semoga naskah ujian ini dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak.
Bogor,25Agustus 2018
Penulis
STATUS PASIEN PSIKIATRI
I. IDENTITAS
Nama : Ny. y
Umur : 30 tahun
Tempat Tanggal lahir : Jakarta, 9 April 1983
Agama : Islam
Suku bangsa / Negara : Betawi/ Sunda / Indonesia
Status pernikahan : Menikah
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Bojong Indah RT 02/06 Puutat Nutug
Ciseeng Bogor Jawab Barat
Tanggal masuk IGD Jiwa : 9 Agustus 2018
b. Keluhan tambahan
Berdasarkan alloanamnesis (Tn. M, 30 tahun, Suami pasien)
selama 1 minggu terakhir pasien sering ngelantur, lupa terhadap
keluarga, ketakutan yang berlebihan, takut mati, melamun, terlihat
tidak fokus, dan kadang terlihat memusuhi keluarganya.
5. Masa dewasa
Riwayat pekerjaan
Pasien pernah bekerja membuka jaitan baju dirumah
tetapi cuman sebentar, selanjutnya pasien hanya
membantu ayah dan ibunya mengajar ngaji dirumahnya.
Riwayat pernikahan dan hubungan
Pasien menceritakan bahwa pasien menikah sekali
dan mempunyai 1 anak berumur 10 bulan.
Berdasarkan alloanamnesis (Ny. N, 30 tahun, ibu
pasien), pasien menikah pada tahun 2014 dengan seorang
pria yang dipertemukan oleh kerabat dekat, dimana pria
ini memang lagi mencari calon istri dan pasien dikaruniai
seorang anak laki-laki. Sebelumnya pasien sempat berkali-
kali gagal untuk menikah.
Riwayat tindakan criminal
Berdasarkan alloanamnesis (Ny. N, 72 tahun, ibu
pasien), pasien tidak memilki riwayat tindak kriminal
selama hidupnya.
Agama
Pasien beragama Islam dan kedua orangtua pasien
juga beragama Islam. Pasien mengatakan rajin shalat 5
waktu dan shalat sunnah.
Aktifitas sosial
Pasien menceritakan bahwa ia senang bekerja. Ia
tidak suka jika hanya berdiam diri di rumah.
g. Riwayat keluarga
Pasien merupakan anak ke-4 dari 8 bersaudara. Pasien memiliki
saudara laki-laki 3, saudara perempuan 4. Kakak ketiganya meninggal
dunia ketika setelah proses persalinan sesar. Saat kecil, pasien tinggal
bersama orang tuanya, dan 7 saudaranya.
Berdasarkan alloanamnesis (Ny. N, 65 tahun, ibu pasien), di
keluarga tidak ada yang sakit seperti pasien baik dari keluarga ayah
dan keluarga ibu.
GENOGRAM
Keterangan:
= Laki-laki
= Perempuan
= Pasien
= Meninggal
A. Deskripsi umum
1. Penampilan
Sikap ramah, cara berpakaian rapi, tampak sesuai dengan
usia, dan kebersihan diri baik.
2. Kesadaran
Kesadaran neurologis : compos mentis
Kesadaran psikiatri : terganggu
Kesadaran sosial : kurang baik
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Selama pemeriksaan pasien tampak tenang, bebas
menceritakan apa yang dialami serta kontak mata adekuat.
4. Pembicaraan
Kuantitas sedikit; kualitas spontan, , pelan, lemah, lancar;
ide cerita sedikit; bicara pasien jelas.
5. Sikap terhadap pemeriksa
Pasien kooperatif dan bisa bekerja sama
B. Alam perasaan
1. Mood : eutim
2. Afek
- Stabilitas : stabil
- Pengendalian : baik
- Echt/unecht : echt
- Empati : tidak dapat diraba rasakan
- Skala diferensiasi : sempit
- Keserasian : serasi
C. Gangguan persepsi
Halusinasi :pasien sering mendengar ada orang lain
yang membicarakan dirinya dan pasien sering melihat bayangan
bayangan hitam sekitar pepohonan rumah pasien, tetapi
berdasarkan alloanamnesis (Tn. Muri 30 tahun, suami pasien),
pasien sering berbicara sendiri di rumah sehingga dicurigai
perilaku halusinasi
Ilusi : tidak ditemukan ilusi pada pasien
Depersonalisasi : tidak ditemukan depersonalisasi pada
pasien
Derealisasi : tidak ditemukan derealisasi pada pasien
D. Fungsi intelektual
1. Fungsi kognitif : sesuai dengan taraf pendidikan pasien
2. Orientasi
- Waktu : baik (pasien dapat menyebutkan tanggal
hari ini)
- Tempat : baik (pasien dapat menyebutkan alamat
rumahnya dan tempat ia berada sekarang)
- Personal : baik (pasien mengetahui siapa yang
memeriksanya)
3. Daya ingat
a. Daya ingat jangka panjang : baik, pasien ingat tentang
tempat lahir, masa kanak-kanak dan masa sekolahnya
b. Daya ingat jangka pendek : baik, pasien dapat
menceritakan kegiatan pasien dari bangun tidur sampai
waktu pemeriksaan
c. Daya ingat sesaat : baik, pasien dapat
menyebutkan nama benda yang disebutkan pemeriksa
4. Konsentrasi dan perhatian
Baik, pasien dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
dengan baik dan tidak mudah terdistraksi oleh keadaan sekitar.
5. Pikiran abstrak
Tidak terganggu, pasien dapat menyebutkan persamaan
antara 2 objek seperti pisang dan jeruk. Pasien juga dapat
menyebutkan arti peribahasa “Sambil menyelam minum air”.
6. Kemampuan menolong diri sendiri
Baik, pasien dapat makan, kekamar mandi dan
mengenakan baju sendiri.
E. Proses pikir
1. Arus pikir
a. Produktifitas : ide banyak
b. Kontinuitas : flight of ideas
c. Hendaya berbahasa : tidak terganggu
2. Isi pikir
a. Preokupasi : tidak ada
b. Ide-ide mirip waham : tidak ada
c. Waham : terdapat waham kejar.
Pasien merasa yakin bahwa keluarga, suami dan anaknya
tidak suka dengan dirinya. Berdasarkan alloanamnesis
(Tn. M, 30 tahun, Suami pasien), suami dan keluarga tidak
merasa benci kepad pasien, malah kebalikannya mereka
sayang banget sama pasien, disaat dokter memutuskan
untuk merawat pasien di RSMM, suami dan keluarga tidak
tegak untuk meninggalkannya tetapi karna untuk kebaikan
pasien hal itu dilakukannya. Berdasarkan alloanamnesis
(Ny. N, 40 tahun, kaka ipar pasien), pasien melahirkan di
bidan dengan normal dan tidak ada penyulit selama
persalinan.
F. Pengendalian impuls
Pasien terlihat tenang dan dapat mengendalikan diri saat
diperiksa
G. Daya nilai
Daya nilai sosial : baik, pasien mengatakan mencuri tidak
baik
Uji daya nilai : baik, pasien dapat menyebutkan hal yang
seharusnya dilakukan saat menemukan dompet orang lain
Penilaian realita : terganggu (pasien masih memiliki waham
kebesaran)
H. Tilikan
Tilikan derajat 1. Pasien menyangkal bahwa dia sedang sakit.
b. Status Neurologis
GCS 15 (E4,V5,M6)
Kaku kuduk : (-)
Pupil : bulat, isokor
Parase nervus kraniali : (-)
Motorik : kekuatan (5), tonus baik, rigiditas (-),
spasme (-), hipotoni (-), eutrofi, tidak ada
gangguan keseimbangan dan koordinasi
Sensorik : tidak ada gangguan sensibilitas
Reflex fisiologis : normal
Reflex patologis : (-)
Gejala ekstrapiramidal : (-)
Stabilitas postur tubuh : normal
Tremor di kedua tangan : (-)
Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan Keterangan
Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 13,4 g/dl 12-14 Normal
Hematokrit 38 % 37-43 Normal
Leukosit 12,29 10^3/uL 5-10 Dibawah normal
Trombosit 378 10^3/uL 150-400 Normal
Kimia Darah
SGOT 45 U/L 10-35 Normal
SGPT 31 U/L 10-36 Normal
Ureum 13,0 mg/dL 10-50 Normal
Creatinin 0,49 mg/dL 0,5-1,0 Normal
GDS 109 mg/dL 70-200 Normal
VI.FORMULASI DIAGNOSIS
Aksis I:
Pasien tidak memiliki riwayat kondisi medik umum yang dapat secara
langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi fungsi otak. Dari
pemeriksaan fisik, tidak ditemukan kondisi medik umum yang dapat
mempengaruhi fungsi otak. Oleh karena itu, gangguan mental organik (F00-
F09) dapat disingkirkan.
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak merokok dan
menggunakan sabu. Oleh karena itu diagnosis gangguan mental dan perilaku
akibat zat psikoaktif (F10-F19) dapat disingkirkan.
Ditemukan afek depresif menonjol disertai oleh gejala khas depresif yaitu
kehilangan minat dan kegembiraan, serta berkurangnya energi yang menuju
meningkatnya keadaan mudah lelah. Terdapat juga salah satu gejala lain
depresif yaitu terganggunya tidur dimana pasien mengalami hipersomnia.
Dalam perjalanannya, terdapat gejala khas skizofrenia yaitu halusinasi
auditorik, dan juga terdapat halusinasi menetap dari panca indera penglihatan
dan taktil selama 1 tahun 2 bulan secara terus menerus dan adanya gejala
negatif, yaitu sikap apatis, bicara yang jarang, dan penarikan diri dari
pergaulan sosial, sehingga memenuhi kriteria gangguan skizoafektif tipe
depresif (F25.1) dalam PPDGJ-III.
Aksis II:
Aksis III:
Aksis IV:
Ayah pasien sudah dua kali menolak keinginan pasien untuk menikah, sedangkan
kedua adiknya diizinkan “melangkahi” pasien menikah dengan laki-laki pilihan
mereka tanpa pernah ditolak. Pasien merasa diperlakukan tidak adil.
Aksis V:
b. Psikoterapi
- Memberi kesempatan kepada pasien untuk menceritakan atau
mengungkapkan isi hatinya sehingga pasien dapat merasa lebih
tenang.
- Memberi psikoterapi suportif pada pasien agar pasien memahami
kondisi penyakitnya sehingga pasien menyadari bahwa dia
membutuhkan pengobatan yang lama dan teratur.
- Memotivasi pasien untuk rajin minum obat secara teratur.
c. Sosioterapi
- Memberi nasihat kepada keluarga pasien agar mengerti keadaan
pasien dan selalu memberi dukungan kepada pasien untuk tetap
mengikuti pengobatan medis, juga strategi dalam menurunkan
stres serta mengatasi masalah.
- Mengingatkan keluarga pasien untuk rajin membawa pasien
kontrol ke RS dr. H. Marzoeki Mahdi dan mengawasi pasien
untuk minum obat secara teratur.
- Mengajak pasien untuk kembali beraktivitas setelah keluar dari
RS dr. H. Marzoeki Mahdi untuk membangun rasa percaya
dirinya.
X. PROGNOSIS
Ad vitam : Ad bonam
Ad fungtionam : Ad malam
Ad sanationam : Ad malam