Disusun oleh:
Audrey Fidelia
11.2019.250
Pembimbing:
Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan
Puji syukur saya haturkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat serta
bimbingannya dalam penulisan tugas long case ini sehingga tugas makalah long case yang
berjudul “Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Hipomanik ” ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr.
Safyuni Naswati Sahupala, Sp.KJ selaku pembimbing penulis selama kepaniteraan klinik
Psikiatri di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan periode 5 Oktober - 17 Oktober 2020.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
oleh karena itu penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah yang
disusun penulis ini dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara serta masyarakat luas pada
umumnya di masa yang akan datang.
Audrey Fidelia
PENGESAHAN
Pembimbing,
Ditetapkan di : Jakarta
I. IDENTITAS PASIEN
Tanggal 5 Oktober 2020, pukul 15.00, di Bangsal Melati Rumah Sakit Jiwa Soeharto
Heerdjan.
Tanggal 6 Oktober 2020, pukul 12.00, di Bangsal Melati Rumah Sakit Jiwa Soeharto
Heerdjan.
Alloanamnesis
Tanggal 7 Oktober 2020 berpukul 16.00, dilakukan kepada ibu pasien melalui via
telepon.
A. Keluhan Utama
Pasien marah-marah tanpa alasan hingga bertengkar dengan saudara sejak 1 hari
SMRS.
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien dibawa ke IGD RSJSH oleh keluarganya karena pasien marah-marah
tanpa alasan sejak 1 hari SMRS. Keluarga mengatakan pasien sampai melemparkan
barang-barang di rumah, mengganggu adik, dan menyebabkan pertengkaran di
keluarga. Emosi pasien tidak dapat dikendalikan dan pasien tidak mau minum obat.
1 bulan SMRS keluarga pasien mulai merasa kondisi emosi pasien berbeda.
Pasien jadi lebih sering marah, banyak kemauan, dan tidak focus. Keluarga pasien
bercerita saat sedang makan bersama keluarga , ibu pasien memberi tahu pasien
untuk jangan makan terlalu banyak karena mengingat kolesterol pasien tinggi. Saat
di bilang seperti itu respon pasien marah dan segera pulang ke rumah. Pasien
menjadi mudah tersinggung kepada anggota keluarga.
6 bulan SMRS pasien tidak mau minum obat dikarenakan pasien merasa
mengalami peningkatan berat badan akibat dari efek obat. Menurut keluarga, pasien
dipengaruhi oleh pacar pasien saat itu karena pacar bilang kepada pasien bahwa efek
samping obatnya membuat pasien mengalami peningkatan berat badan. Sejak saat
itu, pasien jadi mudah untuk marah-marah tanpa alasan. Mengganggu keluarga di
rumah dan melempari barang-barang. Saat keluarga meminta pasien untuk minum
obat, pasien menolak dan berkata kalau dia tidak sakit lalu obatnya di lempar.
Saat ini, pasien merasa lebih sehat dibanding sebelumnya. Keluhan psikis
dan fisik seperti nyeri kepala, demam, dan demam disangkal oleh pasien. Pasien
memiliki riwayat trauma pada kepala karena sewaktu SMP pernah dipukul, namun
sudah menjalani pengobatan. Pasien memiliki riwayat merokok pada tahun 2019
namun sekarang sudah berhenti. Riwayat menggunakan obat terlarang dan alcohol
disangkal. Riwayat mendengar suara-suara bisikan dan melihat sesuatu yang tidak
dilihat oleh orang lain disangkal oleh pasien dan keluarga.
3. Gangguan Medik
Pasien pernah mengalami trauma kepala. Saat SMP kepala pasien pernah
dipukul sehingga sering mengalami pusing. Sudah berobat ke dokter dan
hasilnya baik. Sejak saat itu perilaku pasien berubah. Pasien memiliki hipertensi
dan kadar kolesterol tinggi.
4. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Pasien tidak memiliki riwayat penggunaan alkohol ataupun NAPZA lainnya.
Pasien memiliki riwayat merokok pada tahun 2019.
5. Riwayat Keluarga
3. Riwayat Pendidikan
Pasien menjalani pendidikan hingga SMK. Setelah itu pasien tidak melanjutkan sekolahnya
dan bekerja di suatu tempat kerja.
4. Riwayat Pekerjaan
Dalam pekerjaannya, pasien sudah 4 kali berganti pekerjaan. Hal ini dikarenakan
pasien tidak pernah cocok dengan pekerjaannya. Pasien pernah bekerja di kantor
perpajakan, namun hanya bertahan seminggu dikarenakan pasien tidak cocok dengan
pekerjaannya.
5. Kehidupan Beragama
Pasien beragama Kristen. Selama berada di tempat rehabilitasi pasien rutin
berdoa dan menyanyikan lagu-lagu rohani.
6. Kehidupan Perkawinan/ Psikoseksual
Pasien belum menikah. Pasien pernah memiliki pacar dan sudah berhubungan
seksual beberapa kali dengan orang yang berbeda. Namun sekarang pasien tidak
memiliki pacar. Pasien pernah menjadi korban pelecehan seksual selama
beberapa kali.
7. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah berurusan dengan aparat penegak hukum, dan tidak pernah
terlibat dalam proses peradilan yang terkait dengan hukum.
8. Riwayat Sosial
Hubungan pasien dengan keluarga selama ini kurang baik. Pasien mengaku
kurang mendapatkan perhatian, diperlakukan berbeda di dalam keluarga, dan
jarang mengobrol bersama. Pasien memiliki beberapa orang teman namun
sekarang sudah tidak pernah kontak lagi. Pasien mengaku pernah memarahi
orang karena tidak suka ditertawakan oleh orang-orang tersebut.
D. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Saat ini pasien tinggal
bersama dengan ayah, ibu, kedua kakak, dan adiknya. Menurut keluarga pasien,
pasien merupakan anak yang baik. Mau mendengar apa yang dikatakan oleh orang
tua. Namun sejak kepala pasien dipukul, kondisi pasien menjadi berubah. Pasien
sering tertawa dengan kakak perempuannya. Pasien mengatakan bahwa pasien
kurang mendapatkan perhatian dari keluarga.
A. Deskripsi Umum
3. Kecerdasan Rata-rata
Konsentrasi dan Konsentrasi baik (pasien dapat diajak berbicara dan menjawab
4.
Perhatian pertanyaan dengan baik).
Orientasi
- Waktu
5. Baik (pasien dapat membedakan pagi, siang dan malam hari).
6. Daya Ingat
- Jangka Pendek Baik (pasien mengingat kegiatan yang dilakukannya sejak pagi
sampai siang hari di RS).
- Segera
Baik (pasien dapat mengingat nama dokter muda yang
mewawancarai).
Kemampuan
9. Baik (pasien bisa makan, mandi, dan berpakaian sendiri).
Menolong Diri
F. Pengendalian Impuls
Terganggu
G. Daya Nilai
Daya Nilai Sosial
Baik (Pasien mudah bergaul dan memiliki banyak teman. Saat di rumah sakit pasien
juga berinteraksi dengan rekan lainnya).
Uji Daya Nilai
Baik (pasien mengatakan bila ia selalu memberikan uang hasil kerjanya kepada
orang tua karena selalu mendengar keluhan bahwa orang tua kekurangan uang).
Daya Nilai Realita
Terganggu
H.Tilikan
Derajat 5 (Pasien sadar sakit tapi tidak diterapkan perilaku praktisnya).
I. Reliabilitas : Dapat dipercaya
A. Status Internus
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : Tidak dilakukan
Nadi : Tidak dilakukan
Suhu : Tidak dilakukan
Pernafasan : Tidak dilakukan
Thorax
Paru
Jantung
V. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
Pada Juni 2020 pasien bertemu dengan laki-laki lain. Laki-laki ini
mengatakan bahwa pasien mengalami kenaikan berat badan dikarenakan efek obat.
Sejak saat itu pasien tidak mau minum obat. Kondisi pasien semakin memburuk.
Pasien menjadi mudah marah, mengganggu keluarga di rumah, dan melempari
barang-barang dirumah.
X. PENATALAKSANAAN
1. Rawat Inap
Dengan indikasi:
- Menghindari perlakuan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain
- Untuk mengurangi gejala depresif
- Untuk observasi lebih lanjut
2. Psikofarmaka
4. Psikoterapi
a. Terapi individual :
- Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai penyakitnya
- Memberikan informasi mengenai pentingnya minum obat serta kontrol secara teratur
- Memberi pasien kesempatan untuk melakukan hobinya
- Memotivasi pasien dalam menjalin hubungan yang baik dengan keluarga
b. Terapi kelompok :
- Memotivasi pasien untuk bersosialisasi dengan orang disekitar
5. Sosioterapi
- Menyarankan pasien untuk mengikuti aktivitas di RSJ bersama dengan rekan lainnya
- Menganjurkan pasien untuk mau bersosialisasi dengan pasien lain
XI. PROGNOSIS
Follow-Up
6 Oktober 2020
S : Pasien terlihat tenang, saat diawawancara sedang makan pilus. Dapat tidur dengan
baik, saat pagi hari melakukan aktivitas, dan berbaur dengan teman di tempat
rehabilitasi. Pasien tidak ada keluhan selama disini.
O : Penampilan : Berpakaian sesuai dengan lingkungan
Kesadaran : Compos mentis
Perilaku : Normal
Pembicaraan : Spontan, lancar, menjawab pertanyaan dengan baik.
Artikulasi jelas dan volume cukup.
Sikap : Kooperatif
Mood : Eutim
Afek : Meluas
Keserasian : Serasi
Inkontinuitas : Flight of idea
Halusinasi : Tidak ada
Waham : Tidak ada
Pengendalian impuls : Tidak terganggu
Tilikan : Derajat 5