Pembimbing:
dr. Agung Frijanto, SpKJ, M.H
Disusun oleh:
Hafshah
2010221075
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
berkah dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Long Case yang
berjudul “Skizoafektif Tipe Manik” ini dengan baik. Long Case ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas kepaniteraan klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Program Studi
Profesi Dokter Umum Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta di Rumah Sakit Jiwa
Dr. Soeharto Heerdjan periode 5 April – 1 Mei 2021.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dr. Agung Frijanto, Sp.KJ,
M.H selaku pembimbing Long Case ini dan kepada seluruh dokter yang telah
membimbing selama kepaniteraan. Tidak lupa ucapan terima kasih kepada seluruh
pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan Long Case ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembacanya. Terima kasih atas perhatiannya, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pihak yang terkait dan kepada seluruh pembaca.
Hafshah
PENGESAHAN
Pembimbing,
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 26 April 2021
STATUS PSIKIATRI
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Supriadi
Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 1 Juni 2000
Umur : 21 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Bangsa/Suku : Betawi
Agama : Islam
Alamat : Kampung Besar, Kampung Melayu, Tangerang
DPJP : dr. Agung Frijanto, Sp.KJ.M.H.
Ruang Perawatan : Merak
Masuk RS tanggal : 3 April 2021
Rujukan/Datang Sendiri/Keluarga : dijemput oleh pihak RSJSH
Waktu
E. RIWAYAT KELUARGA
Dari riwayat keluarga tidak ada yang mengalami keluhan serupa atau
keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Riwayat penyakit sistemik pada
keluarga disangkal. Hubungan pasien dengan orang tua serta adiknya baik,
meskipun pasien jarang menceritakan keluhannya kepada keluarga.
Keterangan:
= Perempuan
= Pasien
= Laki-laki
= Tinggal serumah
= Sudah meninggal
III. STATUS MENTAL (Pemeriksaan tanggal 20-21 April 2021)
1. Deskripsi Umum
a) Penampilan Umum
Pasien pria usia 21 tahun, penampilan tampak sesuai dengan usianya,
mengenakan kaos pendek dari bangsal, kulit tampak bersih berwarna
kuning langsat, kuku juga tampak bersih. Rambut pasien pendek dan tipis,
berwarna hitam. Pasien tampak terawat, dan bersih.
b) Kesadaran
Compos mentis (E4M5V6)
c) Perilaku dan Psikomotor
Sebelum Wawancara : Pasien banyak bergerak, berpindah dari satu
tempat ke tempat lainnya, tampak tidak bisa diam. Namun saat diberikan
kursi duduk untuk wawancara, pasien mulai tenang.
Selama Wawancara : Pasien aktif bergerak, sesekali meminta
bolpoint kepada pemeriksa untuk menggambar sambil menjawab
pertanyaan wawancara. Namun, pasien tetap dapat melakukan kontak mata
dengan pemeriksa sesekali. Pasien bersikap kooperatif dan menjawab
semua pertanyaan dengan terperinci.
Sesudah Wawancara : Pasien masih aktif bergerak, kamudian tenang.
Pasien dapat menyelesaikan wawancara dengan baik sambil duduk.
d) Sikap Terhadap Pemeriksa
Sikap pasien terhadap pemeriksa kooperatif.
2. Pembicaraan
Bicara pasien spontan, artikulasi jelas, intonasi dan volume naik-turun.
Pasien berbicara ketika ditanya, kemudian menceritakan hal lain, pasien juga
kadang bertanya kembali ke pemeriksa, mampu menjawab pertanyaan terbuka
maupun tertutup. Tidak terdapat hendaya atau gangguan berbicara.
3. Alam Perasaan
a. Suasana Perasaan (mood) : Manik
b. Afek / Ekspresi Afektif : Afek luas
c. Keserasian : Serasi
4. Gangguan Persepsi
a. Halusinasi : Halusinasi auditorik (+), halusinasi visual (+)
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
5. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Produktivitas : Cukup Ide
Kontinuitas : Koheren
Hendaya Berbahasa : Tidak ada
b. Isi Pikir
Preokupasi : Tidak ada
Waham : Waham Bizzare
Obsesi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
6. Fungsi Intelektual
Taraf pendidikan : SD
Pengetahuan umum : normal
Kecerdasan : baik, tidak terganggu
Konsentrasi dan perhatian : tidak berkurang
Orientasi : tidak terganggu (waktu, tempat, dan orang)
Daya ingat : tidak terganggu (jangka panjang, pendek, dan
segera)
Pikiran abstraktif : sedikit terganggu
Visuospasial : baik, tidak terganggu
Kemampuan menolong diri sendiri : baik (pasien mampu makan, minum,
mandi dan merawat diri sendiri)
8. Daya Nilai
Daya Nilai Sosial : baik
Uji Daya Nilai : baik
Daya Nilai Realita : terganggu
Tanda Vital
1. Tekanan Darah : 123/82 mmHg
2. Nadi : 90x/menit
3. Suhu : 36,7 o C
4. Pernafasan : 20x/menit
Status Generalis
1. Kepala : Normosefal
2. Mata : Pupil bulat, isokor, simetris, refleks cahaya +/+,
konjungtiva anemis-/-, sklera ikterik -/-
3. Hidung : bentuk normal, septum deviasi (-), sekret -/-
4. Telinga : Normotia, nyeri tekan -/-, radang -/-
5. Mulut : bibir pucat (-), sianosis (-), trismus (-), tonsil T1/T1,
tonsil/faring hiperemis (-)
6. Leher : tidak teraba pembesaran KGB dan tiroid
7. Paru :
o Inspeksi : bentuk dada simetris, retraksi (-)
o Palpasi : gerakan dada simetris
o Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
o Auskultasi : suara napas vesicular +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
8. Jantung :
o Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
o Palpasi: ictus cordis teraba
o Perkusi : batas jantung DBN
o Auskultasi : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
9. Abdomen:
o Inspeksi : bentuk datar
o Palpasi : Supel, NT (-), hepar dan lien tidak teraba membesar
o Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
o Auskultasi : Bising usus (+) normal
10. Ekstremitas : Ekstremitas Atas Dekstra terlihat ada deformitas, akral hangat,
oedem (-), CRT < 2 detik
Status Neurologis
1. Pemeriksaan GCS : E4V5M6
2. Nervus kranialis : dalam batas normal
3. Refleks fisiologis : (+) normal
4. Refleks patologis : (-)
5. Motorik: tidak terganggu
6. Sensorik: dalam batas normal
7. Fungsi luhur, emosi: dalam batas normal (Bahasa, persepsi, memori, kognitif)
8. Gejala EPS: akathisia (-), bradykinesia (-), rigiditas (-), resting tremor (-),
dystonia (-), tardive dyskinesia (-)
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Saran pemeriksaan penunjang :
1. Lab darah lengkap
2. Kimia darah : GDS, SGOT, SGPT, ureum, kreatinin, elektrolit, profil lipid
3. Serologi : SARS COV-2
4. Radiologi : X –foto thoraks
Atau harus ada sedikitnya dua gejala dibawah ini yang selalu ada secara
jelas
(a) Halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja
(b) Arus pikir terputus atau mengalami sisipan, yang berakibat
inkoherensi attau pembicaraan tidak relevan atau neologisme
(c) Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah, posisi tubuh
tertentu, atau flexibilitas serea, negativism, mutisme, dan stupor
(d) Gejala-gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang, respon
emosional yang menumpul, penarikan diri dari pergaulan sosial.
- Adanya gejala khas tersebut di atas berlangsung kurun waktu satu
bulan atau lebih
- Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek pribadi yang bermanifestasi sebagai
hilangnya minat, hidup tak betujuan, tdak berbuat sesuatu, larut dalam
diri sendiri dan penarikan diri secara sosial.
XI. PLANNING
A. Rawat Inap
Indikasi rawat inap karena pasien datang dengan keadaan setelah kabur dari
rumah, dan saat rawat jalan pasien membuang obatnya karena merasa tidak
sakit
B. Psikofarmakologi
1. Risperidone 2 mg, 2 kali sehari
Merupakan golongan Benzisoxazole dan juga adalah Anti Psikosis
Generasi 2 (Anti Psikosis Atipikal). Obat ini dapat mengontrol gejala
positif dan negatif. Obat ini memiliki efikasi yang lebih baik dan efek
samping minimal. Mekanisme kerja obat ini adalah sebagai Serotonine –
Dopamine Receptor Antagonist (SDA). Obat ini berafinitas terhadap
“Dopamine D2 Receptors” dan “Serotonin 5HT2 Receptors”, sehingga
bermanfaat untuk gejala positif dan negatif.
2. Lithium 300 mg, 2 kali sehari
Merupakan golongan Mood Stabilizer. Lithium bekerja melalui
penghambatan dari enzim second messenger seperti Inositol
Monophosfatase dengan memodulasi Protein G, atau dengan penurunan
signal tranduksi kaskade, yang melibatkan penghambatan dari Glycogen
Syntase Kinase 3 (GSK-3) dan protein C kinase sehingga mengurangi
toksisitas dari hiperglutamat pada pasien dengan gejala manik.
C. Non Medikamentosa
1. Psikoterapi
Psikoterapi suportif kepada pasien:
• Ventilasi :
Pasien diberikan kesempatan untuk meluapkan isi hatinya.
• Sugesti :
Menanamkan kepada pasien bahwa gejala-gejala gangguannya akan
hilang atau dapat dikendalikan dan memberikan dukungan kepada
pasien bahwa dapat beraktivitas kembali seperti sebelum sakit dan
menjelaskan kepada pasien apa yang akan terjadi jika obat tidak
diminum.
• Reassureance :
Memberitahukan kepada pasien bahwa minum obat sangat penting
untuk menghilangkan gejala penyakitnya dan tidak menghentikan
pengobatan.
2. Psikoedukasi kepada pasien dan keluarga
Dilakukan psikoedukasi pada pasien dan keluarganya mengenai penyakit
yang dialami pasien, gejala yang mungkin terjadi, rencana tatalaksana yang
diberikan, pilihan obat, efek samping pengobatan dan prognosis penyakit.
Edukasi terhadap pasien:
• Mengedukasi kembali pasien mengenai penyakit yang dideritanya,
gejala-gejala, faktor-faktor penyebab, pengobatan, dan resiko
kekambuhan agar pasien tetap taat meminum obat dan segera datang ke
dokter bila timbul gejala serupa di kemudian hari.
• Memotivasi pasien untuk berobat teratur.
• Memotivasi pasien untuk mau melakukan aktivitas rutin lagi baik di
rumah maupun melakukan pekerjaan lain yang bisa dilakukanya.
3. Edukasi terhadap keluarga
• Mengedukasi kembali keluarga mengenai penyakit pasien, gejala,
faktor-faktor pemicu, pengobatan, dan risiko kekambuhan di kemudian
hari.
• Mengingatkan pasien dan keluarga tentang pentingnya minum obat.
• Memotivasi keluarga dalam pengawasan pasien, memberikan
pengertian bahwa dukungan keluarga terhadap pasien akan membantu
kesembuhan pasien secara optimal.
D. PROGNOSIS
1. Ad vitam : ad bonam (tidak terdapat ide bunuh diri, atau perilaku
menyakiti diri sendiri)
2. Ad functionam : dubia ad malam (Pasien sulit melakukan fungsi sehari-
hari dengan baik)
3. Ad sanationam : dubia (Jika pasien meminum obat dan dapat mengatasi
masalahnya dengan baik, sehingga gejala pasien tidak muncul kembali).
TD : 124/82x/menit
Nadi : 80 kali/menit
Suhu : 36,7 0C
Saturasi O2 : 99
A: F25.0
P: Lanjutkan terapi oral psikofarmako
TD : 117/78 kali/menit
Nadi : 77 kali/menit
Suhu : 37 0C
Saturasi O2 : 99
A: F25.0
P: Lanjutkan terapi oral psikofarmako
TD : 125/83 kali/menit
Nadi : 81 kali/menit
Suhu : 36,8 0C
Saturasi O2 : 99
A: F25.0
P: Lanjutkan terapi oral psikofarmako