Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS UJIAN

SKIZOFRENIA PARANOID

Dokter Penguji
dr. Salikur Kartono, Sp. KJ, M. Biomed
dr. Agung Frijanto, Sp.KJ, MH

Disusun Oleh :
Gabriel

Kepaniteraan Klinik Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran UKRIDA Jakarta
Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan Jakarta
Periode 17 Mei – 12 Juni 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis hanturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat,
nikmat, serta hidayah-Nya dalam penulisan Laporan Kasus Ujian ini yang berjudul
“Skizofrenia Paranoid” dapat terselesaikan dengan baik.

Terimakasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada dr. Salikur Kartono, Sp.
KJ, M.Biomed dan dr.Agung Frijanto, Sp.KJ, MH selaku penguji kepaniteraan klinik RSJ
dr.Soeharto Heerdjan yang telah memberikan kesempatan dan waktunya serta para konsulen
dan staf yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu saya untuk memperoleh
banyak pengalaman dan ilmu selama mengikuti stase jiwa di tempat ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan kasus ujian ini,, oleh
karena itu saya memohon maaf yang sebesar-besarnya dan kritik yang bersifat membangun sangat saya
nantikan dengan hati yang lapang. Semoga laporan kasus ujian yang disusun penulis ini dapat
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Jakarta, 09 Juni 2021

Gabriel

2
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kasus Ujian diajukan oleh

Nama : Gabriel H

NIM :

Program studi : Kedokteran Umum

Judul kasus : Skizofrenia Paranoid

Laporan kasus ini telah dikoreksi dan direvisi oleh penguji sebagai syarat yang
diperlukan untuk kelulusan kepaniteraan klinik Psikiatri Program Studi Profesi Dokter
Umum Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana.

Penguji,

dr. Salikur Kartono, Sp. KJ, M. Biomed dr. Agung Frijanto, Sp.KJ, MH

Ditetapkan di : Jakarta

Tanggal : 9 Juni 2021

Status Psikiatri

3
Nama : Gabriel NIM :
Dokter Penguji : Tanda Tangan:
dr. Salikur Kartono, Sp. KJ, M. Biomed

dr.Agung Frijanto, Sp. KJ, MH

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Tempat/Tgl. lahir : Jakarta, 19 Juni 1981 (39 Tahun)
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Status perkawinan : Menikah
Bangsa/Suku : Jawa
Alamat : Cibodas, Kota Tangerang, Banten
Masuk RS tanggal : 27 Mei 2021
Ruang perawatan : Bangsal Merak
Rujukan/datang sendiri/keluarga : Datang diantar ibu kandung

II.RIWAYAT PSIKIARTIK
Autoanamnesis :
 Tanggal 4 Juni 2021, pukul 17.00 WIB, di bangsal Merak Rumah Sakit Jiwa Soeharto
Heerdjan
 Tanggal 5 Juni 2021 pukul 10.40 WIB, di bangsal Merak Rumah Sakit Jiwa Soeharto
Heerdjan
 Tanggal 7 Juni 2021 pukul. 14.45 WIB, di bangsal Merak Rumah Sakit Jiwa Soeharto
Heerdjan
 Tanggal 8 Juni 2021 pukul 14.45 WIB, di bangsal Merak Rumah Sakit Jiwa Soeharto
Heerdjan

4
Alloanamnesis :
 Tanggal 5 Juni 2021, pukul 19.15 WIB melalui sambungan telepon dilakukan
alloanamnesis dengan ibu pasien (tinggal bersama pasien).

A. KELUHAN UTAMA
Pasien datang diantar oleh ibunya karena mengamuk dengan orang sekitarnya sebelum
masuk rumah sakit.

B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG


Pasien datang diantar oleh ibunya karena mengamuk dengan orang sekitarnya
sebelum masuk rumah sakit. Menurut ibunya, pasien merasa curiga karena pasien
berpikir bahwa orang–orang disekitarnya ingin mencelekai pasien. Ibunya mengatakan
sebelum masuk rumah sakit pasien selalu mengurung diri dan tidak mau bersosialisasi
dengan lingkungan sekitar.
Pasien mengatkan bahwa dirinya merokok sejak SMP sebanyak 1 bungkus rokok
sehari, namun menyangkal memiliki riwayat meminum alkohol dan penggunaan obat–
obatan terlarang jenis lainnya.

C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA


1. Riwayat Gangguan Psikiatrik
Menurut keluarga pasien, perilaku mengamuk dengan orang sekitar tanpa sebab
sejak beberapa bulan sebelom masuk rumah sakit. Pasien mengatakan bahwa 3
tahun lalu sering mendengar bisikan-bisikan ditelinganya seperti memanggil
namanya. Pasien merasa bisikan bertambah banyak seperti mendengar suara wanita
dan anak-anak yang sedang membicarakan hal-hal yang tidak baik tentang dirinya
sejak ± 2 tahun, semenjak itu pasien mulai mulai mengurung diri dan tidak mau
bersosialisasi dengan sekitarnya. Pada 1 tahun terakhir, keluarga pasien mengatakan
bahwa pasien semakin mencurigai orang lain dan berpikir bahwa ada orang yang
ingin membuatnya hidupnya tidak tenang dan celaka. Hal tersebut membuat pasien
mudah mengamuk tanpa sebab. Pasien belum pernah berobat sebelumnya. Melihat

5
kondisi pasien yang semakin memberat, sehingga ibu pasien membawa pasien untuk
melakukan pengobatan dan perawatan di RSJSH saat ini.

2. Riwayat Gangguan Medik


Pasien tidak pernah mengalami sakit yang serius sebelumnya. Pasien tidak
mempunyai riwayat kejang, kecelakaan atau trauma pada kepala yang menyebabkan
adanya pingsan atau penurunan kesadaran.

3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif


Pasien mengatakan dia adalah seorang perokok tetapi pasien tidak pernah
menggunakan obat-obatan terlarang dan meminum alkohol. Pasien sudah merokok
sejak SMP sampai sekarang sebanyak 1 bungkus rokok per hari.

4. Grafik Perjalanan Penyakit

Pasien merasa
bisikan bertambah
Pasien semakin
intens, mulai
mencurigai orang
terdengar suara
lain.
wanita dan anak-
anak yang
Pasien mulai
membicarakan
mendengar suara
dirinya.
bisikan di
Gejala
telinganya

2018 2019 2021

Keterangan :

6
 2018 : Pasien mulai mendegar suara bisikan ditelinga pasien memanggil
namanya.
 2019 : Pasien merasa bisikan bertambah intens, mulai terdengar suara wanita
dan anak-anak yang membicarakan hal-hal yang tidak baik tentang dirinya.
 2021 : Pasien semakin mencurigai orang lain dan berpikir bahwa ada orang
yang ingin membuat hidupnya tidak tenang dan celaka. Sehingga pasien
terkadang mengamuk tanpa sebab yang jelas.

D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI


1. Riwayat Prenatal dan Perinatal :
Pasien merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Saudaranya yang lain 1 laki-laki
Pasien merupakan anak yang direncanakan dan diinginkan. Pasien lahir dalam
keadaan sehat dan langsung menangis. Pasien dilahirkan secara normal. Tidak
terdapat riwayat komplikasi kelahiran, trauma dan cacat bawaan .

2. Riwayat Perkembangan Fisik :


Tidak terdapat kelainan, pasien diakui berkembang baik secara berat badan dan tinggi
badan menurut anak-anak seusianya.

3. Riwayat Perkembangan Kepribadian:


a) Masa Kanak Awal (0-3 tahun)
Pasien merupakan anak yang aktif dengan proses tumbuh kembang sesuai dengan
anak-anak seusianya, dalam hal perkembangan berbicara, berjalan, bergerak
motorik maupun sensorik.
b) Masa Kanak Menengah (3-11 tahun)
Pasien merupakan anak yang aktif, pemberani dan cukup bergaul dengan teman-
temannya. Kakak pasien mengatakan tidak ada keluhan mengikuti pelajaran
sewaktu pasien sekolah.
c) Masa Kanak Akhir (Pubertas dan Remaja)
Pasien merupakan anak yang aktif dan mudah bergaul.

4. Riwayat Pendidikan

7
Menurut pasien dan keluarganya, nilai pasien saat masih dibangku sekolah cukup
baik walaupun sempat tidak naik kelas yang menyebabkan dirinya lulus terlambat 1
tahun.

5. Riwayat Pekerjaan
Pasien pernah bekerja ditoko salah satu adik ibunya, namun sudah 3 tahun tidak
bekerja karena toko sepi. Pasien sudah berusaha mencari pekerjaan namun tidak
pernah mendapatkan panggilan. Pasien merasa bersalah kepada keluarganya karena
tidak memiliki penghasilan yang tetap.

6. Riwayat Kehidupan Beragama


Pasien beragama Islam namun jarang beribadah.

7. Kehidupan perkawinan/psikoseksual
Pasien sudah menikah namun belum memiliki anak.

8. Riwayat Pelanggaran Hukum


Pasien tidak pernah berurusan dengan penegak hukum, dan tidak pernah terlibat oleh
tindak pidana

E. RIWAYAT KELUARGA (Tiga generasi)

Pasien merupakan anak kedua dari 2 saudara. Saat ini pasien tinggal dengan istri, ibu pasien,
kakak pasien, beserta adik paling kecil dari ibu pasien yang sudah menikah dan memiliki 2 anak
laki-laki. Dikeluarga tidak ada yang memiliki gejala yang serupa ataupun riwayat gangguan jiwa.

8
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Pasien

Meninggal

Tinggal Bersama

F. KEHIDUPAN SOSIOEKONOMI SEKARANG


Pasien tinggal serumah dengan ibu, kakak dan keluarga dari adik ibunya yang sudah
menikah dan memiliki 2 anak. Untuk biaya hidup cukup yang ditanggung oleh ibunya
dengan berdagang.

III. STATUS MENTAL (Pemeriksaan tanggal 4 Juni 2021, Pukul 17.00)


a. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Pasien seorang laki-laki usia 39 tahun , tampak sesuai dengan usianya, memakai
kaos berwarna hijau, celana selutut berwarna hijau, tampak terawat, rapi.

9
2. Kesadaran
a. Kesadaran neurologik : kompos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : Tidak Terganggu
3. Perilaku dan psikomotor :
a. Sebelum wawancara : pasien sedang dalam posisi duduk
b. Selama wawancara : pasien duduk dengan tenang didepan pemeriksa,
dan sesekali melihat keatas saat diajak bicara. Tidak ada perlambatan
gerakan, kejang. Semua pertanyaan dijawab dengan cukup baik oleh
pasien.
c. Sesudah wawancara : pasien mengucapkan terima kasih dan mengakhiri
percakapan.
4. Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif
5. Pembicaraan :
 Cara berbicara : Spontan, volume cukup keras, artikulasi jelas, intonasi cukup.
 Gangguan berbicara : Tidak terdapat hendaya atau gangguan berbicara.

b. ALAM PERASAAN
1. Mood : Eutimia
2. Afek : Luas
3. Keserasian : Serasi

c. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi : Tidak ada
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada

d. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
a. Produktifitas : Cukup Ide
b. Kontinuitas : Koheren

10
c. Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
a. Waham : (+) Rujukan (delusion of reference)
b. Preokupasi : Tidak ada
c. Obsesi : Tidak ada
d. Fobia : Tidak ada

e. FUNGSI INTELEKTUAL

Taraf Pendidikan SMA

Pengetahuan Umum Baik (Pasien mengetahui nama presiden saat ini)

Kecerdasan Baik (Pasien dapat berhitung dengan baik)

Konsentrasi dan Baik (Pasien dapat menjawab pertanyaan dengan baik)


Perhatian

Orientasi Baik (Pasien dapat membedakan pagi, siang, dan malam


hari serta mengetahui hari saat wawancara)
 Waktu
 Tempat Baik (Pasien mengetahui dirinya sekarang berada di RSJ
Soeharto Heerdjan)

 Orang Baik (Pasien mengetahui dirinya dibawa ke RSJ oleh


ibunya dan mengingat nama keluarga yang tinggal
bersama).

Daya Ingat

 Jangka Panjang Baik (Pasien dapat mengingat alamat rumahnya)

 Jangka Pendek Baik (Pasien mengingat sudah makan pagi & siang, dan
mengingat menu apa saja yang dimakan)

 Segera Baik (Saat akhir wawancara, pasien masih mengingat nama

11
dokter muda)

Pikiran Abstraktif Baik (Pasien dapat membedakan menggolongkan buah-


buahan seperti semangka dan melon)

Visuospasial Baik (Pasien mampu menggambar jam yang


diinstruksikan oleh dokter muda)

Kemampuan Baik (Pasien bisa makan, minum, mandi, serta merawat


Menolong Diri diri sendiri)
Sendiri

f. PENGENDALIAN IMPULS
Baik karena selama wawancara pasien tampak tenang dan kooperatif

g. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial : Terganggu (pasien tidak mau bersosialisasi)
2. Uji daya nilai : Baik (pasien mengembalikan dompet yang ia temui dijalan)
3. Daya nilai realitas : Terganggu

h. TILIKAN
Derajat 1  pasien menyangkal akan penyakitnya.

i. RELIABILITAS
Dapat dipercaya  Pasien dapat menceritakan apa yang ia rasakan dan terbuka seakan–
akan memang hal itu yang ia rasakan.

IV. PEMERIKSAAN FISIK (Pemeriksaan tanggal 4 Juni 2021, Pukul 17.00)

A. STATUS INTERNUS
 Keadaan umum: Baik

12
 Kesadaran : compos mentis

 Tanda vital:
o Tekanan darah : 130/90
o Nadi : 88 x/menit
o Suhu : 360C
o Pernapasan : 18 x/menit
 Kulit : sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), turgor baik, kelembaban normal
 Kepala : normosefal, rambut hitam , distribusi merata, tidak mudah rontok
 Mata : pupil bulat, isokor, simetris, refleks cahaya +/+, konjungtiva anemis -/-,
sklera ikterik -/-
 Hidung : bentuk normal, septum deviasi (-), sekret -/-
 Telinga: normotia, nyeri tekan -/-, radang -/-
 Mulut : bibir pucat (-), sianosis (-), trismus (-), tonsil T1/T1, tonsil/faring
hiperemis (-)
 Leher : tidak teraba pembesaran KGB dan tiroid.
 Paru:
o Inspeksi: bentuk dada simetris, retraksi (-)
o Palpasi: gerakan dada simetris
o Perkusi: sonor pada seluruh lapang paru
o Auskultasi: suara napas vesicular +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
 Jantung:
o Inspeksi: ictus cordis tidak tampak
o Palpasi: ictus cordis teraba
o Perkusi: batas jantung DBN
o Auskultasi: BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen:
o Inspeksi: bentuk datar
o Palpasi: supel, NT (-), hepar dan lien tidak teraba membesar

13
o Perkusi: timpani seluruh lapang abdomen
o Auskultasi: bising usus (+2)
 Ekstremitas: akral hangat, udem (-), CRT < 2 detik, vulnus laseratum di lengan
atas dextra.

B. STATUS NEUROLOGIK
 Saraf kranial : dalam batas normal
 Refleks fisiologis : dalam batas normal
 Refleks patologis : tidak ada
 Motorik : tidak terganggu
 Sensibilitas : dalam batas normal
 Fungsi luhur : tidak terganggu
 Gejala EPS : akatisia (-), bradikinesia (-), rigiditas (-), resting tremor (-),
distonia (-), tardive diskinesia (-)

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Serologi SARS–CoV–2 : Negatif (—)
Rencana pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan : foto thorax, pemeriksaan darah rutin,
gula darah sewaktu, fungsi elektrolit, fungsi ginjal dan fungsi hati.

VI. PENEMUAN BERMAKNA

Pasien laki-laki berusia 39 tahun datang ke IGD RSJSH diantar oleh ibunya
dikarenakan pasien mengamuk dengan orang sekitar SMRS. Perilaku mengamuk dengan
orang sekitar tanpa sebab muncul sejak beberapa bulan sebelum masuk rumah sakit. Sejak 3
tahun lalu sering mendengar bisikan-bisikan seperti memanggil namanya, bisikan mulai
bertambah banyak dan intens sejak ± 2 tahun yang lalu, seperti mulai mendengar suara
wanita dan anak-anak yang sedang membicarakan hal-hal yang tidak baik tentang dirinya,
semenjak itu pasien mulai mengurung diri dan tidak mau bersosialisasi dengan sekitarnya.
Sekitar 1 tahun terakhir, keluarga mulai merasa kecurigan pasien sangat berlebihan, karena
pasien berpikir bahwa ada orang yang ingin membuat hidupnya tidak tenang dan celaka,
14
sehingga pasien mudah mengamuk tanpa sebab. Pasien belum pernah berobat sebelumnya.
Melihat kondisi pasien yang semakin memberat, sehingga ibu pasien membawa pasien untuk
melakukan pengobatan dan perawatan di RSJSH saat ini.

VII. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

Aksis I : F 20.0 Skizofrenia Paranoid

Aksis II : Tidak ada

Aksis III : Tidak ada

Aksis IV : Masalah Psikososial (Pekerjaan)

Aksis V : GAF current : 50 – 41

GAF HLPY : 60 – 51

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL

A. Aksis I: Gangguan Skizofrenia Paranoid


Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan menjadi:
1. Gangguan kejiwaan karena adanya
a. Hendaya dalam fungsi sosial dan fungsi sehari-hari
b. Distress: merasa tidak nyaman dan terganggu dengan gejala yang ada
2. Gangguan bukan merupakan gangguan mental organik dan simptomatik karena:
a. Tidak ada riwayat trauma kepala
b. Tidak ada gangguan neurologis
c. Tidak disebabkan oleh gangguan medik umum (penyakit metabolik, infeksi,
penyakit vaskuler, neoplasma, dan usia pasien belum menunjukkan adanya
tanda – tanda penyakit degeneratif)
3. Gangguan bukan merupakan gangguan mental & perilaku akibat zat psikoatif
karena :
a. Tidak ada riwayat penyalahgunaan narkotika

15
4. Diagnosis kerja adalah F 20.0 Skizofrenia Paranoid karena :
a. Adanya kriteria umum diagnosis skizofrenia.
b. Sebagai tambahan:
-Halusinasi dan waham harus menonjol;
1. Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah,
atau halusinasi auditorik tanpa bentul verbal berupa bunyi pluit (whistling),
mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing).
2. Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual, atau lain-
lain perasaan tubuh; halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol.
3. Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan
(delusion of control), dipengaruhi (delusion of influence), atau passivity
(delusion of passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam,
adalah yang paling khas.
- Gangguan afektif, dorongan kehendakan, dan pembicaraan, serta gejala
katatonik secara relative tidak nyata/tidak menonjol.

B. Aksis II: Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental


Dari hasil autoanamnesis dan alloanamnesis, serta pemeriksaan status mental tidak
ditemukan adanya gangguan kepribadian dan tanda retardasi mental.

C. Aksis III: Kondisi Medis Umum


Tidak ada

D. Aksis IV: Masalah Pekerjaan


Masalah dalam psikososial yaitu pekerjaan, pasien sudah 3 tahun tidak mendapatkan
pekerjaan.

E. Aksis V: Penilaian Fungsi Secara Global


GAF Current : 50 – 41 (Gejala serius, disabilitas berat)
GAF HLPY : 60 – 51 (Gejala sedang, disabilitas sedang)

16
IX. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik : Tidak ada
2. Psikiatrik : Mengurung diri, curiga terhadap orang lain, mudah mengamuk
3. Sosial/keluarga : Masalah pekerjaan pasien sudah 3 tahun tidak bekerja.

X. TERAPI

- Rawat Inap
 Indikasi: Untuk melatih mengontrol emosi pasien dan mengatasi gejala
skizofrenia.
- Medikamentosa:
 Oral:
 Risperidone 2 x 2 mg PO
Alasan pemberian  Risperidon merupakan salah satu first-line treatment pada
pasien dengan gejala psikosis. Risperidon merupakan obat antipsikotik
generasi II atau antipsikotik atipikal yang bekerja sebagai antagonis reseptor
serotonin (terutama 5HT2A) dan reseptor dopamine D2. Risperidon dapat
digunakan untuk mengobati gejala positif dan negatif karena risperidon
mempunyai aktivitas yang tinggi pada reseptor serotonin 5HT2 yang dapat
digunakan untuk mengobati gejala negatif. Aktivitas risperidon sebagai
antagonis reseptor D2 tidak terlalu kuat sehingga efek samping pada
ekstrapiramidal rendah.

Non-medikamentosa:

Psikoedukasi:
 Menjelaskan pada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang dialami pasien,
rencana terapi, efek samping pengobatan, dan prognosis penyakit.
 Mengingatkan pasien dan keluarga tentang pentingnya minum obat sesuai aturan
dan datang kontrol ke poli.
 Menjelaskan pada keluarga pasien bahwa dukungan keluarga akan membantu
keadaan pasien.

17
Psikoterapi

 Ventilasi : pasien diberikan kesempatan untuk menceritakan masalahnya


 Sugesti : menanamkan kepada pasien bahwa gejala-gejala gangguannya
akan hilang atau dapat dikendalikan.
 Reassurance : memberitahukan kepada pasien bahwa minum obat sangat
penting untuk kesembuhan pasien.

XI. PROGNOSIS

- Quo vitam : Dubia ad bonam (tidak ada tanda gangguan mental organik).
- Quo functionam : Dubia ad bonam (selama pasien meminum obat dengan dosis
yang tepat, pasien dapat kembali seperti semula)
- Quo sanationam : Dubia ad bonam (pasien dapat terkontrol, jika meminum obat
teratur dan adanya dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar)

FOLLOW UP

Tanggal S O A P

5 Juni  Pasien merasa  Pasien menggunakan Aksis 1: Risperidone


2021 lebih tenang seragam ruangan F.20.0 Skizofrenia 2x2 mg PO
dan sudah dari RSJSH Paranoid
dapat Tanda-tanda vital Aksis II:
mengontrol Tekanan Darah : Tidak ada
emosinya. 134/90 Aksis III:
 Pasien Frekuensi nadi : Tidak ada
mengatakan 94x/menit Aksis IV:
dia masih Frekuensi nafas: Masalah Pekerjaan
curiga terhadap 18x/menit Aksis V:
keluarganya Suhu: 36,0C GAF Current 50-41
dirumah  Pasien tampak

18
 Pasien dapat tenang,
tidur dengan pembicaraan
nyenyak dan volume jelas, mood
nafsu makan eutimia, afek luas,
baik karena produktivitas cukup
dapat ide, koheren, isi
menghabiskan pikiran waham (+),
makan tanpa persepsi halusinasi
sisa (-)

7 Juni  Pasien merasa  Pasien menggunakan Aksis 1: Risperidone


2021 lebih tenang seragam ruangan F.20.0 Skizofrenia 2x2 mg PO
dan sudah dari RSJSH Paranoid
dapat Tanda-tanda vital Aksis II:
mengontrol Tekanan Darah : Tidak ada
emosinya. 122/77 Aksis III:
 Pasien Frekuensi nadi : Tidak ada
mengatakan 88x/menit Aksis IV:
dia masih Frekuensi nafas: Masalah Pekerjaan
curiga terhadap 20x/menit Aksis V:
keluarganya Suhu: 36,3C GAF Current 50-41
dirumah  Pasien tampak
 Pasien dapat tenang,
tidur dengan pembicaraan
nyenyak dan volume jelas, mood
nafsu makan eutimia, afek luas,
baik karena produktivitas cukup
dapat ide, koheren, isi
menghabiskan pikiran waham (+),
makan tanpa persepsi halusinasi
sisa (-)

19
8 Juni  Pasien merasa  Pasien menggunakan Aksis 1: Risperidone
2021 lebih tenang seragam ruangan F.20.0 Skizofrenia 2x2 mg PO
dan sudah dari RSJSH Paranoid
dapat Tanda-tanda vital Aksis II:
mengontrol Tekanan Darah : Tidak ada
emosinya. 128/82 Aksis III:
 Pasien Frekuensi nadi : Tidak ada
mengatakan 88x/menit Aksis IV:
dia masih Frekuensi nafas : Masalah Pekerjaan
curiga terhadap 20x/menit Aksis V:
keluarganya Suhu: 36,6C GAF Current 50-41
dirumah  Pasien tampak
Pasien dapat tidur tenang,
dengan pembicaraan
nyenyak dan volume jelas, mood
nafsu makan eutimia, afek luas,
baik karena produktivitas cukup
dapat ide, koheren, isi
menghabiskan pikiran waham (+),
makan tanpa persepsi halusinasi
sisa (-)

20

Anda mungkin juga menyukai