Gabriel
Jawaban
Uveitis adalah peradangan yang terjadi pada traktus uvea yang disebabkan umumnya
idiopatik, tetapi dapat terjadi karena adanya infeksi, trauma, pasca bedah. Uveitis dibagi
menjadi 2; uveitis anterior ialah inflamasi yang terjadi pada iris dan badan siliar dengan
gejala mata merah tanpa sekret dengan/tanpa penurunan tajam penglihatan, nyeri dengan
onset mendadak, fotofobia. Uveitis posterior inflamasi yang terjadi pada retina dan/
koroid, dengan gejala klinis berupa penurunan tajam penglihatan tanpa nyeri dan mata
merah.
2. Episkleritis merupakan proses peradangan yang terbatas pada jaringan episklera dengan
perjalanan yang bersifat akut, ringan, self limiting, namun sering mengalami rekurensi.
Skleritis merupakan proses peradangan pada sklera sehingga melibatkan lapisan lebih
dalam sehingga memiliki manifestasi klinis yang lebih berat dibandingkan episkleritis.
3. Aqueous humour diproduksi oleh prosesus siliaris (bagian dari badan siliar yang
menjulur) dan bergerak menujuk stroma badan siliar dengan cara ultrafiltrasi yang
menghasilkan plasma. Selanjutnya terjadi transport aktif anion dan kation melalui sel
epitel siliar tak berpigmen, menujuk sela – sela antarsel. Ion – ion tersebut menyebabkan
keadaan hiperosmotik, sehingga terjadi difusi air menuju ruang interselular. Ruang
interselular tertutup oleh tight junction di bagian apeks, namun terbuka di bagian basal
sehingga caira dapat keluar ke bilik mata belakang. Setelah berada di bilik mata
belakang, aqueous humour akan mengalir secara pasif melalui papil menuju ke bilik
mata depan. Aqueous humour akan meninggalkan bola mata melalui 2 jalun, yaitu jalur
trabecular dan jalur uveoscleral. Aliran trabecular bersifat pressure dependent yaitu
dipengaruhi oleh tekanan intraokular. Aliran ini berjalan melalui beberapa bagian yaitu
anyaman uvea dan anyaman kornea. Aliran uveoscleral menempuh alur dan saluran yang
tidak dikenali. Aqueous humour merembes melalui permukaan anterior otot siliar serta
jaringan di sekitar uvea lain, dan selanjutnya keluar melalui ruang suprakoroid serta
pembuluh darah koroidal.
4. Pada mata normal ketika melihat jarak jauh, otot siliaris berelaksasi dan ligamentum
suspensorium meregang dan menarik lensa menyebabkan lensa tetap relatif datar dan
kurang refraktif. Tetapi, untuk melihat jarak dekat otot ini berkontraksi dan diatur oleh
saraf parasimpatis sehingga tegangan pada ligamentum suspensorium berkurang yang
menyebabkan lensa menjadi Iebih konveks, sehingga kekuatan lensa meningkat dan
lebih membelokkan berkas sinar. Stimulasi simpatis memberi efek tambahan ketika otot
siliaris relaksasi, tapi sangat kecil, sehingga hampir tidak berperan dalam mekanisme
akomodasi normal
5. ECCE (Extracapsular Cataract Extraction) adalah tindakan pembedahan pada lensa
katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul
lensa anterior sehingga massa lensa dan korteks lensa dapat keluar melalui robekan
tersebut, kemudian dikeluarkan melalui insisi 9-10 mm, elnsa intraokular diletakkan pada
kapsul posterior yang ditinggalkan. Termasuk ke dalam golongan ini ekstraksi linear,
aspirasi, dan irigasi. Pembedahan ini dilakukan pada pasien dengan katarak imatur,
kelainan endotel, keratoplasti, implantasi lensa intraokular posterior, implantasi sekunder
lensa intraokular.
7. Derajat beratnya hifema terbagi menjadi empat klasifikasi berdasarkan tampilan klinis,
yaitu:
Derajat 1, darah menutupi <1/3 ruang anterior mata
Derajat 2, darah menutupi 1/3 sampai ½ ruang anterior mata
Derajat 3, darah menutupi >1/2 ruang anterior mata
Derajat 4, darah menutupi seluruh ruang anterior, disebut juga blackball atau 8-ball
hyphema.
8. Kelainan refraksi
Miopia
Hipermetropia
Astigmat (AMC, AHC, SMA, SHA, AM)
9. Klasifikasi ambliopia :
Ambliopia anisometrop
Amblyopia isometrop
Amblyopia strabismus
Amblyopia deprivasi
Amblyopia kombinasi