UVEITIS
Uvea atau traktus uvealis merupakan lapisan vaskular di dalam bola mata
yang terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid.
1. Iris merupakan suatu
membran datar sebagai
lanjutan dari badan siliar
ke depan (anterior)
Pada iris terdapat 2 macam otot yang mengatur besarnya pupil, yaitu :
Musculus dilatator pupil
Musculus sfingter pupil
2. Corpus Siliar
Korpus siliaris merupakan susunan otot melingkar dan mempunyai
sistem eksresi dibelakang limbus.
Badan siliar merupakan bagian uvea yang terletak antara iris dan koroid.
3. Koroid
Koroid merupakan bagian uvea yang paling luar, terletak antara retina (di sebelah
dalam) dan sklera (di sebelah luar). Koroid berbentuk mangkuk yang tepi depannya berada
di cincin badan siliar. Koroid adalah jaringan vascular yang terdiri atas anyaman pembuluh
darah.
1. DEFINISI
Uveitis adalah peradangan atau inflamasi yang terjadi pada lapisan
traktus uvealis yang meliputi peradangan pada iris, korpus siliaris dan
koroid yang disebabkan oleh infeksi, trauma, neoplasia, atau proses
autoimun.
2. KLASIFIKASI
Klasifikasi uveitis dibedakan menjadi empat kelompok utama, klasifikasi secara
- anatomis,
- klinis,
- etiologis, dan
- patologis.
1. Klasifikasi berdasarkan Anatomis
a. Uveitis anterior
b. Uveitis intermediet
c. Uveitis posterior
d. Panuveitis
2. Klasifikasi berdasarkan Klinis
a. Uveitis akut
b. Uveitis kronik
a) . Menurut klinisnya
- uveitis anterior akut yaitu uveitis
yang berlangsung selama < 6 minggu,
onsetnya cepat dan bersifat
simptomatik dan
- uveitis anterior kronik uveitis yang
berlangsung selama > 6 minggu
bahkan sampai berbulan-bulan
atau bertahun-tahun,
Berdasarkan asalnya:
3. Eksogen : Pada umumnya disebabkan oleh karena trauma, operasi
intraokuler, ataupun iatrogenik.
4. Endogen : disebabkan idiopatik, autoimun, keganasan,
mikroorganisme atau agen lain dari dalam tubuh pasien misalnya
infeksi tuberkulosis, herpes simpleks.
4. PATOFISIOLOGI
Peradangan uvea biasanya unilateral, dapat disebabkan oleh efek langsung
suatu infeksi atau merupakan fenomena alergi. Infeksi piogenik biasanya
mengikuti suatu trauma tembus okuli, walaupun kadang-kadang dapat juga terjadi
sebagai reaksi terhadap zat toksik yang diproduksi oleh mikroba yang menginfeksi
jaringan tubuh diluar mata.
5. MANIFESTASI KLINIS
Uveitis posterior adalah peradangan yang mengenai uvea bagian posterior yang
meliputi retinitis, koroiditis, vaskulitis retina dan papilitis yang bisa terjadi sendiri-
sendiri atau secara bersamaan.
Gejala yang timbul adalah floaters, kehilangan lapang pandang atau scotoma,
penurunan tajam penglihatan. Sedangkan pada koroiditis aktif pada makula atau
papillomacular bundle menyebabkan kehilangan penglihatan sentral dan dapat
terjadi ablasio retina.
6. PENATALAKSANAAN
Tujuan utama dari pengobatan uveitis adalah untuk mengembalikan atau
memperbaiki fungsi penglihatan mata.
2. Kompres hangat
3. Midritikum/ sikloplegik
Terapi yang spesifik dapat diberikan apabila penyebab pasti dari uveitis anterior telah
diketahui. Karena penyebab yang tersering adalah bakteri, maka obat yang sering diberikan
berupa antibiotik, yaitu :
3. Katarak komplikata
Komplikasi ini sering dijumpai pada uveitis anterior
kronis. Terapi yang diperlukan adalah pembedahan,
yang disesuaikan dengan keadaan dan jenis katarak
serta kemampuan ahli bedah.
2. Katarak
7. KOMPLIKASI Kelainan polus anterior mata
Komplikasi dari uveitis dapat berupa : seperti iridosiklitis yang
menahun
1. Glaucoma,
Peninggian tekanan bola
mata.
3. Sinekia posterior perlekatan antara iris dengan kapsul lensa bagian anterior
akibat sel-sel radang, fibrin, dan fibroblas.
4. Sinekia anterior perlekatan iris dengan endotel kornea akibat sel-sel radang,
fibrin, dan fibroblas.