Anda di halaman 1dari 25

OLEH : ULFANI OCTRIANI -2009730053

TUTOR : dr. RETY SUGIARTI Sp. M







KEPANI TERAAN KL I NI K BAGI AN MATA RS U KOTA BANJ AR
F AKUL TAS KEDOKTERAN DAN KES EHATAN
UNI VERS I TAS MUHAMMADI YAH J AKARTA
J UNI 2 01 4

REFRAT
UVEITIS
Anatomi Traktus Uvealis
Definisi
Uvea atau traktus uvealis merupakan lapisan vaskular di
dalam bola mata yang terdiri atas iris, badan siliar, dan
koroid

Iris
Definisi
Iris merupakan suatu membran datar sebagai lanjutan dari
korpus siliar ke depan (anterior). Iris terletak
bersambungan dengan permukaan anterior lensa,
memisakhkan BMD dan BMB yang masing-masing berisi
aquos humor.
Permukaan iris warnanya sangat bervariasi dan
mempunyai lekukan-lekukan kecil terutama sekitar pupil
yang disebut kripte.
Di bagian tengah iris terdapat lubang yang disebut pupil
yang berfungsi untuk mengatur besarnya sinar yang masuk
mata.
Ukuran pupil pada prinsipnya ditentukan oleh
keseimbangan antara konstriksi akibat aktivitas
parasimpatis yang dihantarkan melalui N. Kranialis III dan
dilatasi yang ditimbulkan akibat aktivitas saraf simpatis.
Dalam stroma iris terdapat 2 macam otot yang mengatur
besarnya pupil, yaitu :
Musculus dilatator yang melebarkan pupil
Musculus sfingter yang mengecilkan pupil


HISTOLOGI IRIS

Badan Siliaris
Definisi
Badan siliar berbentuk segitiga yang terdapat di
sebelah dalam dari tempat tepi kornea melekat di
sklera

Badan siliar merupakan bagian uvea yang terletak
antara iris dan koroid

Badan siliar menghasilkan humor akuos
Koroid
Definisi
Koroid merupakan bagian uvea yang paling luar, terletak
antara retina (di sebelah dalam) dan sklera (di sebelah luar)

Koroid berbentuk mangkuk yang tepi depannya berada di
cincin badan siliar

Koroid adalah jaringan vaskular yang terdiri atas anyaman
pembuluh darah
UVEITIS
Definisi
Uveitis adalah peradangan atau inflamasi yang
terjadi pada lapisan traktus uvealis yang meliputi
peradangan pada iris, korpus siliaris dan koroid yang
disebabkan oleh infeksi, trauma, neoplasia, atau
proses autoimun
Epidemiologi
Di Amerika Serikat dan di seluruh dunia diperkirakan 15
kasus /100.000 penduduk

Laki-laki dan perempuan 1 : 1

Morbiditas disebabkan karena terbentuknya sinekia
posterior sehingga dapat menimbulkan glaukoma
sekunder

Dapat timbul katarak akibat penggunaan steroid

Klasifikasi Uveitis
Klasifikasi Anatomis
Uveitis anterior
Uveitis intermediet
Uveitis posterior
Panuveitis

Klasifikasi Klinis
Uveitis akut
Uveitis kronik
Klasifikasi Etiologis
Uveitis infeksius
Uveitis non-infeksius

Klasifikasi patologis
Uveitis non-
granulomatosa
Uveitis granulomatosa

UVEITIS ANTERIOR
Uveitis anterior merupakan peradangan iris dan
bagian depan badan siliar (pars plicata)

Dapat mengenai hanya pada iris yang di sebut iritis
atau mengenai badan siliar yang di sebut siklitis

Biasanya iritis akan disertai dengan siklitis yang
disebut iridosiklitis
Klasifikasi Uveitis Anterior
Menurut klinisnya uveitis
anterior dibedakan dalam:

Uveitis anterior akut
yaitu uveitis yang
berlangsung selama < 6
minggu, onsetnya cepat
dan bersifat simptomatik

Uveitis anterior kronik
uveitis yang berlangsung
selama > 6 minggu
Berdasarkan patologi dapat dibedakan
dalam:

Non-granulomatosa (lebih umum)
yaitu terdapat reaksi radang, dengan
terlihatnya infiltrat sel-sel limfosit
dan sel plasma dengan jumlah cukup
banyak dan sedikit mononuklear.
Sering mengenai uvea bagian
anterior

Granulomatosa yaitu adanya invasi
mikroba aktif ke jaringan oleh
bakteri. Dapat mengenai uvea
bagian anterior maupun posterior.
Infiltrat dominan sel limfosit, adanya
aggregasi makrofag dan sel-sel
raksasa multinukleus.

Gejala Klinis dan Pemeriksaan Fisik
Gejala klinis:

Mata merah
Mata sakit
Mata berair
Penglihatan kabur
Sakit kepala
Fotofobia
Pemeriksaan fisik:

Injeksi siliar
Edema kornea
Keratik presipitat pada
endotel kornea
Pupil miosis
Sinekia posterior
Visus menurun
Hipopion(inflamasi berat)
Tepi pupil ireguler
TIO
UVEITIS INTERMEDIATE
Uveitis intermediate disebut juga siklitis, uveitis
perifer atau pars planitis adalah peradangan
intraokular terbanyak kedua
Tanda uveitis intermediet yang terpenting yaitu
adanya peradangan vitreus
Uveitis intermediet biasanya bilateral dan cenderung
mengenai pasien remaja akhir atau dewasa muda.
Pria lebih banyak yang terkena dibandingkan wanita
Gejala Klinis dan Pemeriksaan Fisik
Gejala klinis

Floaters
Penglihatan kabur
Nyeri
Fotofobia Jarang
Mata merah
Pemeriksaan fisik

Kondensat vitreus
Snowball kondensat vitreus
melayang seperti bola salju
Snowbanking kondensat
vitreus yang menyelimuti
pars plana dan corpus
ciliare seperti gundukan
salju
UVEITIS POSTERIOR
Uveitis posterior adalah peradangan yang mengenai
uvea bagian posterior yang meliputi retinitis,
koroiditis, vaskulitis retina dan papilitis yang bisa
terjadi sendiri-sendiri atau secara bersamaan.

Gejala yang timbul adalah floaters, kehilangan lapang
pandang, penurunan tajam penglihatan

PENATALAKSANAAN UVEITIS
Prinsip pengobatan uveitis
Mengobati inflamasi
Mengobati rasa nyeri
Mencegah komplikasi
Mengobati penyakit penyebab
PENATALAKSANAAN UVEITIS
Mengobati inflamasi:
Kortikosteroid topikal 4-
6x/ hari
Dexamethasone 0,1%
Prednisolon 1%

Kortikosteroid oral
Prednison 1 mg/kgBB
Mengobati rasa nyeri
Cyclopegic
Sulfas atropin 1% 3x1
tetes/hari
Homatropin 2% 3x1
tetes /hari
Scopolamin 0,2% 3x 1
tetes /hari
PENATALAKSANAAN UVEITIS
Mencegah/mengatasi komplikasi

Mencegah sinekia anterior &
posterior
Cyclopegic

Mencegah glaukoma sekunder
Timolol 0,25%-0,5% 2 x 1
tetes/hari
Operasi iridektomi perifer/
trabekulektomi

Katarak komplikata
operasi
Mengobati penyakit penyebab

Autoimun
Obat imunosupresan

Infeksi
Obati sesuai penyebab
DIAGNOSIS BANDING
Konjungtivitis dibedakan dengan adanya sekret dan kemerahan
pada konjungtiva

Keratitis di bedakan dengan adanya pewarnaan atau defek pada
epitel atau adanya penebalan atau infiltrat pada stroma

Glaukoma akut sudut tertutup ditandai dengan peningkatan
tekanan intra okular, kekeruhan dan edema kornea dan sudut bilik
mata depan yang sempit
KOMPLIKASI
Glaukoma sekunder karena terjadinya sinekia
posterior
Katarak sekunder komplikasi pemakaian
kortikostreroid
Gangguan akomodasi lensa
Cystoid Macular Edema (CME) terjadi pada uveitis
anterior yang berkepanjangan
Vaskulitis retina
Neovaskularisasi pada diskus optikus


PROGNOSIS
Prognosis uveitis tergantung pada banyak hal
diantaranya derajat keparahan, lokasi, dan penyebab
peradangan
Umumnya kasus uveitis anterior prognosisnya baik bila
di diagnosis lebih awal dan diberi pengobatan yang tepat
Prognosis visual pada iritis kebanyakan pulih dengan
baik tanpa adanya katarak, glaukoma dan uveitis
posterior
Keterlibatan retina, koroid atau nervus optikus
cenderung memberi prognosis yang lebih buruk
DAFTAR PUSTAKA
Vaughan & Asbury. 2007. Oftalmologi Umum Edisi 17 (hl 150-153). Jakarta : EGC.

Ilyas, H. Sidarta, prof, dr. 2005. Ilmu Penyakit Mata Edisi 3 (hl 6-10, 172-174, 199).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Diagnosis etiologik uveitis anterior (diakses tanggal 16 Februari 2012)
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/14DiagnosisEtiologik087.pdf/14Diagnosis
Etiologik087.pdf

Uveitis Anterior http://yumizone.wordpress.com/2009/02/24/uveitis-
anterior/ (di akses tanggal 18 Februari 2012)

Uveitis anterior granulomatosa
http://www.scribd.com/doc/79552912/13/Uveitis-anterior-granulomatosa (di
akses tanggal 19 Februari 2012)

Iritis dan Uveitis http://emedicine.medscape.com/article/798323-overview (di
akses tanggal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai