Pembimbing:
dr. Irastri Anggraini , Sp. M
Oleh:
Marvin
406172011
2
Anatomi
Traktus uvealis atau uvea terdiri dari iris, corpus siliaris
dan koroid.
3
Vaskularisasi uvea berasal dari arteri siliaris anterior dan
posterior yang berasal dari arteri oftalmika.
Vaskularisasi iris dan badan siliaris berasal dari sirkulus
arteri mayoris iris yang terletak di badan siliaris yang
merupakan anastomosis arteri siliaris anterior dan arteri
siliaris posterior longus.
Vaskularisasi koroid berasal dari arteri siliaris posterior
longus dan brevis.
4
Iris
Merupakan perpanjangan corpus siliaris ke anterior.
Berupa permukaan pipih dengan apertura bulat yang
terletak di tengah yaitu pupil.
Memisahkan antara bilik depan dan bilik belakang.
Iris mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk ke dalam
mata. Diatur oleh keseimbangan antara konstriksi akibat
aktivitas parasimpatis yang di hantarkan melalui nervus
kranialis III dan dilatasi yang ditimbulkan oleh aktivitas
simpatis.
Corpus ciliare
Berbentuk segitiga pada potongan melintang, membentang
ke depan dari ujung anterior koroid ke pangkal iris.
Terdiri dari 2 zona:
Pars plicata zona anterior yang berombak-ombak
Pars plana zona posterior yang datar
Ada 2 lapisan epitel siliaris:
Lapisan tanpa pigmen sebelah dalam perluasan neuroretina
ke anterior
Lapisan berpigmen sebelah luar perluasan lapisan epitel
pigmen retina.
Prosesus siliaris dan epitel siliaris berfungsi sebagai
pembentuk aqueous humor.
6
Muskulusnya tersusun dari gabungan serat – serat
longitudinal, sirkular, dan radial.
Fungsi serat sirkular yang digunakan untuk mengerutkan
dan merelaksasi serat – serat zonula
Koroid
Merupakan segmen posterior uvea, diantara retina dan
sklera.
Darah dari pembuluh koroid dialirkan melalui 4 vena
vorticosa dan terbagi dalam 1 vena tiap kuadran posterior.
Koroid melekat erat ke posterior pada tepi – tepi nervus
opticus
Di sebelah naterior koroid bergabung dengan corpus
siliaris.
8
Definisi
Uveitis adalah peradangan atau inflamasi yang terjadi pada
lapisan traktus uvealis yang meliputi peradangan pada iris,
korpus siliaris dan koroid
Penyebabnya bisa disebakan karena infeksi, trauma,
neoplasia, ataupun proses auto imun.
9
Etiologi dan Klasifikasi
Dibedakan menjadi 4 kelompok utama, yaitu:
Etiologis
Uveitis karena infeksi infeksi virus ,parasit, jamur
Uveitis karena non infeksi karena imunologi atau autoimun
Klinis:
Akut serangan timbul mendadak, sembuh kurang dari 3 bulan
Residif terjadi serangan berulang disertai dengan penyembuhan yang
sempurna di antara serangan tersebut
Kronis terjadi serangan berulang tanpa pernah sembuh di antara
serangan tersebut
Patologis:
Non Granulomatosa kemungkinan karena reaksi alergi
Granulomatosa karena invasi mikrobakteri
Anatomis:
Uveitis anterior, intermediet, posterior dan panuveitis
10
Non granulomatosa Granulomatosa
Pupil Kecil dan tak teratur Kecil dan tak teratur (bervariasi)
11
Kekambuhan Laporan Kasus - Stephanie Natalia
Sering 9/22/2019
Kadang-kadang
(406152051)
12 Laporan Kasus - Stephanie Natalia 9/22/2019
(406152051)
Uveitis Anterior
Uveitis anterior merupakan peradangan iris dan bagian
depan badan siliar (pars plicata)
Peradangan pada uvea dapat hanya mengenai pada iris
yang disebut iritis atau mengenai badan siliar yang disebut
siklitis. Jika mengenai keduanya disebut iridosiklitis atau
uveitis anterior.
Patofisiologi
14
15 Laporan Kasus - Stephanie Natalia 9/22/2019
(406152051)
Temuan Klinis
Biasanya unilateral
Nyeri
Mata merah dan berair
Fotofobia
Pengelihatan kabur
Pupil miosis
Bisa terdapat sinekia posterior ataupun sinekia anterior
Adanya Keratic Precipitate di sebelah inferior berbentuk baji
atau segitiga Arlt.
Terdapat nodul –nodul pada tepi iris ( Noduli Koeppe), jika
didalam stroma iris (noduli Busacca), pada sudut bilik mata
depan (noduli Berlin)
16
17 Laporan Kasus - Stephanie Natalia 9/22/2019
(406152051)
18 Laporan Kasus - Stephanie Natalia 9/22/2019
(406152051)
Uveitis intermediet
Juga disebut siklitis, uveitis perifer, atau pars planitis.
Tanda yang terpenting adalah adanya peradangan pada
vitreus dan biasanya bilateral
Lebih sering mengenai pasien pada masa remaja akhir atau
dewasa muda
Penyebabnya sampai sekarang masih kurang diketahui
namun pada beberapa pasien, sarkoidosis dan sklerosis
multipel dapat berperan
19 9/22/2019
Gejala:
Adanya floaters dan pengelihatan kabur
Nyeri, Fotofobia, dan Mata merah biasanya tidak ada atau hanya
sedikit
Temuan pemeriksaan:
Adanya vitritis sering kali disertai dengan kondensat vitreus
yang melayang seperti bola salju (snowballs) atau menyelimutin
pars plana dan corpus cilliar seperti gundukan salju (snow
banking)
Jika terdapat peradangan sampai ke bilik mata depan dapat
disebut sebagai uveitis difus atau panuveitis
20
Uveitis posterior
Yang termasuk didalam uveitis posterior adalah retinitis,
koroiditis, vaskulitis retina dan papilitis yang bisa terjadi
bersama – sama maupun sendiri.
Gejala yang timbul dapat berupa:
Floaters
Kehilangan lapang pandang atau scotoma
Penurunan tajam pengelihatan biasanya parah
Ablatio retina
21
Tanda – tanda yang penting untuk mendiagnosis uveitis
posterior adalah:
Adanya pembentukan hipopion
Pembentukan granuloma
Vitritis
Morfologi lesi
Vaskulitis
Perdarahan retina
Pembentukan parut
22
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan visus
Pemeriksaan dengan binokuler
Funduskopi
Pemeriksaan lapangan gelap
Pemeriksaan lab darah mencari etiologi infeksi
23
Tatalaksana
Tujuan utama dari pengobatan uveitis adalah untuk
mengembalikan atau memperbaiki fungsi pengelihatan
mata
Terapi spesifik:
Setelah diketahui etiologi dapat diberikan antibiotik
dikombinasikan dengan steroid
Pada anak – anak: chloramphenicol 25 mg/kgbb sehari 3-4 kali.
Terapi non spesifik:
Penggunaan kacamata hitam
Kompres hangat
Midriatikum / siklopegik
24
Terapi terhadap komplikasi:
Untuk sinekia posterior dan anterior:
Midriatikum
Glaukom sekunder komplikasi tersering pada uveitis anterior:
Timolol 0,25% - 0,5% 1 tetes tiap 12 jam
Acetazolamide 250 mg tiap 6 jam
Terapi bedah jika tanda – tanda radang hilang namun TIO tetap tinggi
Pembedahan pada Sudut terbuka dan katarak komplikata
Iridektomi perifer atau laser iridektomi bila terjadi perlekatan
iris dengan trabekula
25
Komplikasi
Glaucoma
Katarak
Sinekia posterior dan anterior
Oklusio dan seklusio pupil
Endoftalmitis
Panoftalmitis
Ablasio retina
26
Prognosis
Dengan pengobatan, serangan uveitis non granulamatosa
umumnya berlangsung beberapa hari sampai minggu
namun sering kambuh.
Granulamatosa berlangsung berbulan sampai tahunan
kadang remisi dan eksaserbasi dan dapat menimbulkan
kerusakan permanen dengan penurunan pengeliahatan
yang nyata.
Dari respon pengobatan, uveitis anterior lebih cepat
merespon pengobatan dibandingkan dengan uveitis
intermediet, posterior atua difus.
Prognosis lebih baik pada uveitis anterior dengan
diagnosis lebih awal dan pengobatan tepat.
27
Terima kasih
28