Anda di halaman 1dari 28

Uveitis

Pembimbing:
dr. Irastri Anggraini , Sp. M

Oleh:
Marvin
406172011

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO
PERIODE 15 APRIL 2019 – 29 MEI 2018
1
Pendahuluan
 Uvea merupakan organ yang sangat penting dalam
melaksanakan fisiologi dari pengelihatan.
 Uveitis merupakan inflamasi intraokuler yang dimana
terjadinya proses inflamasi secara kompleks melibatkan
traktus uvealis dengan atau tanpa melibatkan struktur
intraokuler yang membatasinya.
 Merupakan salah satu penyebab kebutaan di dunia
termasuk indonesia.

2
Anatomi
 Traktus uvealis atau uvea terdiri dari iris, corpus siliaris
dan koroid.

3
 Vaskularisasi uvea berasal dari arteri siliaris anterior dan
posterior yang berasal dari arteri oftalmika.
 Vaskularisasi iris dan badan siliaris berasal dari sirkulus
arteri mayoris iris yang terletak di badan siliaris yang
merupakan anastomosis arteri siliaris anterior dan arteri
siliaris posterior longus.
 Vaskularisasi koroid berasal dari arteri siliaris posterior
longus dan brevis.

4
Iris
 Merupakan perpanjangan corpus siliaris ke anterior.
 Berupa permukaan pipih dengan apertura bulat yang
terletak di tengah yaitu pupil.
 Memisahkan antara bilik depan dan bilik belakang.
 Iris mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk ke dalam
mata. Diatur oleh keseimbangan antara konstriksi akibat
aktivitas parasimpatis yang di hantarkan melalui nervus
kranialis III dan dilatasi yang ditimbulkan oleh aktivitas
simpatis.
Corpus ciliare
 Berbentuk segitiga pada potongan melintang, membentang
ke depan dari ujung anterior koroid ke pangkal iris.
 Terdiri dari 2 zona:
 Pars plicata  zona anterior yang berombak-ombak
 Pars plana  zona posterior yang datar
 Ada 2 lapisan epitel siliaris:
 Lapisan tanpa pigmen sebelah dalam  perluasan neuroretina
ke anterior
 Lapisan berpigmen sebelah luar  perluasan lapisan epitel
pigmen retina.
 Prosesus siliaris dan epitel siliaris berfungsi sebagai
pembentuk aqueous humor.

6
 Muskulusnya tersusun dari gabungan serat – serat
longitudinal, sirkular, dan radial.
 Fungsi serat sirkular yang digunakan untuk mengerutkan
dan merelaksasi serat – serat zonula
Koroid
 Merupakan segmen posterior uvea, diantara retina dan
sklera.
 Darah dari pembuluh koroid dialirkan melalui 4 vena
vorticosa dan terbagi dalam 1 vena tiap kuadran posterior.
 Koroid melekat erat ke posterior pada tepi – tepi nervus
opticus
 Di sebelah naterior koroid bergabung dengan corpus
siliaris.

8
Definisi
 Uveitis adalah peradangan atau inflamasi yang terjadi pada
lapisan traktus uvealis yang meliputi peradangan pada iris,
korpus siliaris dan koroid
 Penyebabnya bisa disebakan karena infeksi, trauma,
neoplasia, ataupun proses auto imun.

9
Etiologi dan Klasifikasi
 Dibedakan menjadi 4 kelompok utama, yaitu:
 Etiologis
 Uveitis karena infeksi  infeksi virus ,parasit, jamur
 Uveitis karena non infeksi  karena imunologi atau autoimun
 Klinis:
 Akut  serangan timbul mendadak, sembuh kurang dari 3 bulan
 Residif  terjadi serangan berulang disertai dengan penyembuhan yang
sempurna di antara serangan tersebut
 Kronis  terjadi serangan berulang tanpa pernah sembuh di antara
serangan tersebut
 Patologis:
 Non Granulomatosa  kemungkinan karena reaksi alergi
 Granulomatosa  karena invasi mikrobakteri
 Anatomis:
 Uveitis anterior, intermediet, posterior dan panuveitis

10
Non granulomatosa Granulomatosa

Onset Akut Tersembunyi

Nyeri Nyata Tidak ada atau ringan

Fotofobia Nyata Ringan

Penglihatan kabur Sedang Nyata

Merah sirkumkorneal Nyata Ringan

Keratic precipitates Putih halus Kelabu besar (mutton fat)

Pupil Kecil dan tak teratur Kecil dan tak teratur (bervariasi)

Sinekia Posterior Kadang-kadang Kadang-kadang

Noduli iris Tidak ada Kadang-kadang

Lokasi Uvea anterior Uvea anterior, posterior atau difus

Perjalanan penyakit Akut Kronik

11
Kekambuhan Laporan Kasus - Stephanie Natalia
Sering 9/22/2019
Kadang-kadang
(406152051)
12 Laporan Kasus - Stephanie Natalia 9/22/2019
(406152051)
Uveitis Anterior
 Uveitis anterior merupakan peradangan iris dan bagian
depan badan siliar (pars plicata)
 Peradangan pada uvea dapat hanya mengenai pada iris
yang disebut iritis atau mengenai badan siliar yang disebut
siklitis. Jika mengenai keduanya disebut iridosiklitis atau
uveitis anterior.
Patofisiologi

14
15 Laporan Kasus - Stephanie Natalia 9/22/2019
(406152051)
Temuan Klinis
 Biasanya unilateral
 Nyeri
 Mata merah dan berair
 Fotofobia
 Pengelihatan kabur
 Pupil miosis
 Bisa terdapat sinekia posterior ataupun sinekia anterior
 Adanya Keratic Precipitate di sebelah inferior berbentuk baji
atau segitiga Arlt.
 Terdapat nodul –nodul pada tepi iris ( Noduli Koeppe), jika
didalam stroma iris (noduli Busacca), pada sudut bilik mata
depan (noduli Berlin)

16
17 Laporan Kasus - Stephanie Natalia 9/22/2019
(406152051)
18 Laporan Kasus - Stephanie Natalia 9/22/2019
(406152051)
Uveitis intermediet
 Juga disebut siklitis, uveitis perifer, atau pars planitis.
 Tanda yang terpenting adalah adanya peradangan pada
vitreus dan biasanya bilateral
 Lebih sering mengenai pasien pada masa remaja akhir atau
dewasa muda
 Penyebabnya sampai sekarang masih kurang diketahui
namun pada beberapa pasien, sarkoidosis dan sklerosis
multipel dapat berperan

19 9/22/2019
 Gejala:
 Adanya floaters dan pengelihatan kabur
 Nyeri, Fotofobia, dan Mata merah biasanya tidak ada atau hanya
sedikit
 Temuan pemeriksaan:
 Adanya vitritis sering kali disertai dengan kondensat vitreus
yang melayang seperti bola salju (snowballs) atau menyelimutin
pars plana dan corpus cilliar seperti gundukan salju (snow
banking)
 Jika terdapat peradangan sampai ke bilik mata depan dapat
disebut sebagai uveitis difus atau panuveitis

20
Uveitis posterior
 Yang termasuk didalam uveitis posterior adalah retinitis,
koroiditis, vaskulitis retina dan papilitis yang bisa terjadi
bersama – sama maupun sendiri.
 Gejala yang timbul dapat berupa:
 Floaters
 Kehilangan lapang pandang atau scotoma
 Penurunan tajam pengelihatan  biasanya parah
 Ablatio retina

21
 Tanda – tanda yang penting untuk mendiagnosis uveitis
posterior adalah:
 Adanya pembentukan hipopion
 Pembentukan granuloma
 Vitritis
 Morfologi lesi
 Vaskulitis
 Perdarahan retina
 Pembentukan parut

22
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan visus
 Pemeriksaan dengan binokuler
 Funduskopi
 Pemeriksaan lapangan gelap
 Pemeriksaan lab darah  mencari etiologi infeksi

23
Tatalaksana
 Tujuan utama dari pengobatan uveitis adalah untuk
mengembalikan atau memperbaiki fungsi pengelihatan
mata
 Terapi spesifik:
 Setelah diketahui etiologi dapat diberikan antibiotik
dikombinasikan dengan steroid
 Pada anak – anak: chloramphenicol 25 mg/kgbb sehari 3-4 kali.
 Terapi non spesifik:
 Penggunaan kacamata hitam
 Kompres hangat
 Midriatikum / siklopegik

24
 Terapi terhadap komplikasi:
 Untuk sinekia posterior dan anterior:
 Midriatikum
 Glaukom sekunder komplikasi tersering pada uveitis anterior:
 Timolol 0,25% - 0,5% 1 tetes tiap 12 jam
 Acetazolamide 250 mg tiap 6 jam
 Terapi bedah jika tanda – tanda radang hilang namun TIO tetap tinggi
 Pembedahan pada Sudut terbuka dan katarak komplikata
 Iridektomi perifer atau laser iridektomi bila terjadi perlekatan
iris dengan trabekula

25
Komplikasi
 Glaucoma
 Katarak
 Sinekia posterior dan anterior
 Oklusio dan seklusio pupil
 Endoftalmitis
 Panoftalmitis
 Ablasio retina

26
Prognosis
 Dengan pengobatan, serangan uveitis non granulamatosa
umumnya berlangsung beberapa hari sampai minggu
namun sering kambuh.
 Granulamatosa berlangsung berbulan sampai tahunan
kadang remisi dan eksaserbasi dan dapat menimbulkan
kerusakan permanen dengan penurunan pengeliahatan
yang nyata.
 Dari respon pengobatan, uveitis anterior lebih cepat
merespon pengobatan dibandingkan dengan uveitis
intermediet, posterior atua difus.
 Prognosis lebih baik pada uveitis anterior dengan
diagnosis lebih awal dan pengobatan tepat.

27
Terima kasih

28

Anda mungkin juga menyukai