Anda di halaman 1dari 4

1.Pasien kamu didiagnosis OS post neuritis optik.

Berdasarkan anamnesis, didapatkan


riwayat rawat inap dan diberikan terapi lewat infus. Menurut kamu, terapi apakah yang telah
diberikan?
Terapi steroid intravena untuk mengurangi inflamasi

2. Jelaskan pembagian uveitis, temuan pada pemeriksaan dan penanganannya.


Secara anatomis, uveitis dibedakan atas:
a) Uveitis anterior inflamasi mengenai bagian iris (iritis) dan mengenai iris dan bagian
anterior badan silier (iridosiklitis)
b) Uveitis intermedia inflamasi mengenai posterior badan silier dan bagian perifer
retina
c) Uveitis posterior - peradangan mengenai uvea di belakang vitreus
d) Panuveitis uveitis anterior, intermedia dan posterior yang terjadi secara bersamaan
Secara klinis, uveitis dibedakan atas :
a) Uveitis akut awitan gejala timbul tiba-tiba dan berlangsung 6 minggu atau kurang
b) Uveitis kronik perjalanan penyakit terjadi dalam hitungan bulan atau tahun.

Secara etiologi, uveitis dibagi atas :


a) Uveitis endogen terjadi akibat infeksi mikroorganisme atau agen lain dari pasien
sendiri.
b) Uveitis eksogen
Temuan klinis pada uveitis
Tipe uveitis

Temuanklinis

Uveitis anterior

Gejala: Fotofobia, nyeri, mata merah, penurunan tajam penglihatan


dan lakrimasi
Tanda : injeksi perikorneal, presipitat keratik, nodul iris, sel-sel
akuoa, flare, sinekia posterior dan sel-sel vitreus anterior

Uveitis intermedia

Gejala: floaters, penurunan tajam penglihatan disebabkan oleh


edema makular kisitik kronik.
Tanda:infiltrasiselke vitreous (vitritis) dengan sedikit sel pada
ruang anterior dan tidak ada lesi inflamasi fokal pada fundus.

Uveitis posterior

Gejala : floaters dan penurunan tajam penglihatan. Pada koroiditis


aktif dengan keterlibatan fovea atau makula penglibatan sentral
bisa hilang.
Tanda :
i. Perubahan vitreus, meliputisel, flare, opasitas, dan yang tersering
adalah lepasnya bagian posterior vitreus.
ii. Koroiditis, ditandai dengan bercak kuninga atau keabu-abuan
dengan garis demarkasi yang jelas.
iii.Retinitis- gambaran retina putih berawan, garis demarkasi antara
retina yang sehat dan yang mengalami inflamasi susah dibedakan.
iv. Vaskulitis gambaran seperti bulu berwarna putih yang
mengelilingi pembuluh darah.

Penanganan uveitis
Terapi utama uveitis adalah pemberian kortikosteroid dan agen midriatik atau siklopegik.
Terapi topikal yang agresif dengan prednisolone acetate 1%. Satu atau dua tetes pada mata
yang terkena setiap 1 atau 2 jam saat terjaga, biasanya mampu mengawal peradangan
anterior. Prednisolone acetate adalah suatu suspensi dan harus dikocok selama 30-40 menit
sebelum tiap-tiap penggunaan. Homatropin 2-5%, dua sampai empat kali sehari, membantu
mencegah terbentuknya sinekia dan meredakan rasa tidak nyaman akibat spasme siliaris.
Peradangan noninfeksi intermediate, posterior, dan difus berespons baik terhadap
penyuntikan triamcinolone acetonide intraocular, 0,1 ml (4 mg), atau prednisone oral, 0,5-1,5
mg/kg/hari juga efektif. Corticosteroid-sparing agent seperti methotrexate, azathioprine,
mycophenolate mofetil, cyclocporine, tacrolimus, cyclophosphamide, atau chlorambucil
sering diperlukan pada peradangan noninfeksi bentuk berat atau kronik, terutama bila
diperlukan adanya keterlibatan sistemik. Terapi penyerta diindikasikan bagi infeksi spesifik
penyebab uveitis.

3. Jelaskan perbedaan antara endoftalmitis.dan panoftalitis.


Endoftalmitis
Definisi

Panoftalmitis

Peradangan berat dalam bola Peradangan

seluruh

bola

mata, akibat infeksi setelah mata termasuk sklera dan


trauma

atau

bedah,

atau kapsul Tenon sehingga bola

endogen akibat sepsis

mata

merupakan

rongga

karena

adanya

abses.
Nyeri

saat

menggerakkan Tidak

bola mata

Nyeri
Tenonitis

4. Apakah yang dimaksudkan dengan retinoblastoma dan apakah ciri-cirinya?


Retinoblastoma adalah suatu tumor ganas perifer pada retina. Perkembangan tumor
diperkirakan terjadi akibat hilangnya dari kedua anggot apasangan kromosom-alel-alel
dominan protektif normal di sebuah lokus di dalam pita kromosom 13q14. Retinoblastoma
dapat tumbuh keluar (eksofitik) atau kedalam (endofitik) atau kombinasi keduanya.

Ciri-ciri:
-retinoblastoma biasanya tidak disadari sampai tumbuh cukup besar untuk menimbulkan
suatu pupil putih (leukokoria), strabismus, atau peradangan.
-tumor stadium awal biasanya terlihat hanya bila dicari, misalnya pada anak dengan riwayat
heredite ratau pada kasus-kasus yang mata sebelahnya sudah terkena.

5. Retinoblastoma merupakan salah satu penyakit yang disertai dengan adanya leukokoria.
Nyatakan penyakit lain yang dapat disertai dengan leukokoria (pupil putih)
-katarak, retinopati prematuritas, vitreus primer hiperplastik persisten.

6. Jelaskan tanda-tanda katarak hipermatur.


Lensa dapat menjadi keras atau lembek, masa lensa berdegenerasi keluar dari kapsul lensa
sehingga mengecil, berwarna kuning dan kering. Pada pemeriksaan terlihat kekeruhan masif
pada lensa, shadow test pseudopositif, bilik mata dalam dan lipatan kapsul lensa. Kadangkadang pengkerutan berjalan terus sehingga hubungan dengan zonula Zinni menjadi kendur.

7. Jelaskan cara-cara merujuk pasien dengan trauma tembus.

Jangan menyentuh, menggerakkan atau menekan mata. Jangan memeriksa tekanan


intraokular. Jika terdapat benda asing, jangan mencoba untuk mengeluarkannya
karena dapat menyebabkan prolapse isi mata. Gunakan perisai mata yang kaku, agar
tidak memberi tekanan pada mata.

Hindari peningkatan tekanan pada mata: beritahu pasien untuk tidak menutup dan
meniup hidung, batuk, dan menggerakkan kepala dengan keras.

Pemberian analgesik dan antiemetik (penting untuk mencegah muntah yang


mencegah peningkatan tekanan intraokular)

Pencegahan infeksi dengan pemberian profilaksis dengan ATS (anti-tetanus serum)


dan antibiotika. Antibiotika yang dipilih adalah dalam bentuk tetes mata supaya tidak
terjadi reaksi alergi pada mata. Kandungan utama obat tetes mata adalah air yang
merupakan bahan yang sama dengan humor akuos dan vitreus.

Anda mungkin juga menyukai