Panuveitis
oleh
Suci Wijayanti 1840312233
Doa Vami 1840312297
Rahmi Ahmad 1840312457
Preseptor :
Dr. dr. Hendriati, Sp.M (K)
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Mata 1
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
2018
BAB 1
PENDAHULUAN 2
• Uveitis adalah inflamasi di uvea yaitu iris, badan
siliaris dan koroid yang dapat menimbulkan
kebutaan. Di negara maju, 10% kebutaan pada
populasi usia produktif adalah akibat uveitis.
4
• Gejala uveitis umumnya ringan namun dapat
memberat dan menimbulkan komplikasi
kebutaan bila tidak ditatalaksana dengan baik.
Selain itu, uveitis dapat mengakibatkan
peradangan jaringan sekitar seperti sklera,
retina, dan nervus optik sehingga memperburuk
perjalanan penyakit dan meningkatkan
komplikasi.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA 6
Definisi
• Uveitis inflamasi pada salah satu atau
semua bagian dari uvea
uvea :
- Iris
- badan siliar/korpus siliar
- koroid
8
• uveitis difus atau panuveitis proses
inflamasi yang mengenai semua unsur
traktus uvealis (inflamasi merata pada
kamera okuli anterior, vitreous, retina dan
atau koroid seperti retinitis, koroiditis, dan
vaskulitis retinal.)
EPIDEMIOLOGI
ANATOMIS ETIOLOGIS
KLINIS PATOLOGIS
a) Uveitis anterior
- Iritis : inflamasi yang dominan pada iris
- Iridosiklitis : inflamasi pada iris dan pars plicata
• Infeksi :
- trauma tembus okuli
- reaksi terhadap zat toksik yang diproduksi
mikroba
• TB okular primer
• TB okular sekunder
Sindrom Vogt-Koyanagi-Harada (VKH)
21
Ophthalmia simpatetis
(Sympatetic Ophthalmia)
• SO adalah penyakit autoimun di mana kerusakan yang
terjadi pada salah satu mata (mata yg cenderung) dapat
mengancam inflamasi pada di mata sebelah kontralateral
yang masih normal (simpatic eye).
• Penyakit ini biasanya muncul sebagai panuveitis
granulomatosa bilateral.
Trauma okular
Curigai jika terdapat uveitis bilateral yang timbul setelah
trauma okular atau pembedahan
• Ini adalah penyakit langka dengan kejadian 0,03
/ 1,00,000.
23
Penyakit Behcet’s (Behcet’s Disease)
Gabungan
uveitis anteriorintermediate+posterior
UVEITIS ANTERIOR
• Gambaran klinis dari uveitis anterior antara lain:
fotofobia, epifora, gatal yang dalam dan tumpul
pada daerah sekitar orbit mata dan sekitarnya.
• Tajam penglihatan tidak selalu menurun drastis
(20/40 atau kadang masih lebih baik, walaupun
pasien melaporkan pandangannya berkabut)
Tanda patagonomis dari • Sinekia posterior
uveitis anterior Iris mengalami
• hipopion perlengketan dengan
• flare kapsul lensa
• Sinekia anterior
perlengketan dengan
kornea perifer
• nodul granulomatosa
pada stroma iris
• keratic precipitates (KP): kumpulan sel radang pada permukaan
endotel kornea
• KP yang besar mutton fat
Sinekia posterior
30
Flare: peningkatan protein (iris, badan siliar) di
aqueous
31
Sel: sel radang di COA
32
33
34
35
Hipopion: kumpulan leukosit di COA
Glaukoma uveitis sekunder
• Tekanan intraokular dapat menurun karena
penurunan sekresi dari badan siliar.
• Namun saat reaksi berlangsung, produk peradangan dapat
perakumulasi pada trabekulum.
• Apabila debris ditemukan signifikan, dan apabila badan siliar
menghasilkan sekresi yang normal maka dapat terjadi
peningkatan tekanan intraokular.
Uveitis Intermediate
Peradangan vitreus
41
DIAGNOSIS
• Prosedur diagnostik pada pasien dengan Panuveitis :
1. Anamnesa riwayat okular yang rinci meliputi gejala,
durasi (akut atau kronis), jumlah episode (berulang),
dan gejala penyerta.
2. Pemeriksaan mata yang rinci untuk mengetahui letak
lesi anatomis dari uveitis dan juga jenisnya.
3. Dicari keterkaitan penyakit sistemik lain dengan
penyakit panuveitis.
4. Prosedur Pemeriksaan selektif
DIAGNOSIS
Gejala tergantung tempat terjadinya penyakit
itu.
• serabut-serabut nyeri di iris, pasien dengan iritis
akan mengeluh sakit dan fotofobia
• Penyakit koroid sendiri tidak menimbulkan sakit
atau penglihatan kabur.
• Karena dekatnya koroid dengan retina
melibatkan retina penglihatan sentral akan
terganggu
gejala-gejala umum sebagai berikut:
- Mata merah (hiperemis konjungtiva)
- Mata nyeri
- Fotofobia
- Pandangan mata menurun dan kabur
- Epifora
Pemeriksaan subyektif mata
• pemeriksaan tajam penglihatan( )
• pemeriksaan gerakan bola mata (N)
Pemeriksaan obyektif mata
• Pemeriksaan sekitar mata, palpebra, dan duktus
lakrimalis dalam kondisi normal
• Ditemukan injeksi konjungtiva
• Pada pemeriksaan iris dapat ditemukan sinekia.
• Pemeriksaan tekanan intraokular dapat meningkat
atau menurun, tergantung kondisi dari produksi
humor aqueous, drainase, dan keberadaan sel
radang, putih dan merah.
Klasifikasi:
• 0 tidak ditemukan
• +1 ditemukan dalam jumlah sedikit
• +2ditemukan dalam jumlah sedang (iris dan lensa masih
terlihat jelas)
• +3 iris dan lensa terlihat berkabut
• +4 intens (ditemukan deposit fibrin dan aqueous
terkoagulasi).
• Pemeriksaan laboratorium
Bermanfaat pada kelaian sistemik
darah perifer,LED, serologi, urinalisis, antinuclear body
TATALAKSANA
• Penanganan panuveitis secara garis besar
bertujuan untuk :
- mencegah komplikasi penglihatan,
- mengurangi keluhan pasien
- mentatalaksana penyakit yang mendasari.
Kortikosteroid
• Mengurangi pembentukan jarangan parut
• Mengurangi gejala radang dengan cara
menghambat pengeluaran asam arakidonat dari
fosfolipid, menghambat transkripsi dan
mengaktifkan sitokin, dan membatasi aktifitas
sel B dan sel T.
• Mengurangi permeabilitas pembuluh darah
• Initial dose yang digunakan untu mengontrol
penyakit rata-rata dari 2,5 mg hingga beberapa
ratus mg setiap hari.
• Lama pemakaian dari 3-4 minggu,
• Kortikosteroid topikal uveitis anterior,
digunakan steroid topikal tetes.
Indikasi :
- inflamasi berat yang mengancam penglihatan,
- inflamasi kronik yang tidak respon terhadap terapi
kortikosteroid
konvensional primer,
- uveitis yang sering kambuh,
- intoleransi atau kontraindikasi terhadap kortikosteroid
sistemik1
Vitrektomi
LAPORAN KASUS 67
68
Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Umur : 54 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
No. RM : 01.03.21.55
Alamat : Dharmasraya
69
70
72
Riwayat Pengobatan Riwayat Penyakit
Keluarga
• Pasien pernah berobat ± • Tidak ada anggota
3 hari yang lalu ke RST keluarga yang mengalami
Sungai Dareh, diberikan keluhan keluarnya yang
obat tetes warna kuning sama dengan penderita.
dan putih, kemudian
pasien dirujuk ke RSUP
dr. M Djamil Padang.
73
74
Pemeriksaan Umum
• Keadaan umum : Sakit sedang
• Kesadaran : Komposmentis Kooperatif
• Tekanan Darah : 170/82 mmHg
• Nadi : 82x/ menit
• Frekuensi Pernapasan : 20x/ menit
• Suhu : 37,00 C
• Status Gizi : Baik
• Edema : Tidak ada
• Anemis : Tidak ada
• Sianosis : Tidak ada
• Ikterik : Tidak ada
74
75
• Kulit : Tidak ada kelainan
• Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
• Kepala : Normosefal
• Rambut : Tidak diperiksa
• Mata : Status oftalmologi
• Telinga : Dalam batas normal
• Hidung : Dalam batas normal
• Tenggorok : Dalam batas normal
• Gigi dan mulut : Karies (-)
• Leher : Dalam batas normal
• Dada : Dalam batas normal
• Paru : Dalam batas normal
• Jantung : Dalam batas normal
• Abdomen : Dalam batas normal
• Genitalia : Tidak diperiksa 75
• Anggota gerak : Tidak ada kelainan
Status oftalmikus OD OS
Visus tanpa koreksi 20/80 1/∞ proyeksi benar
Margo Palpebra Ektropion (-), Entropion (-) Ektropion (-), Entropion (-)
Konjungtiva Tarsalis Hiperemis (-), Folikel (-), Papil (-) Inj. Konjungtiva (+), Inj. Siliar (+)
Konjungtiva Fornik Hiperemis (-), Folikel (-), Papil (-) Inj. Konjungtiva (+), Inj. Siliar (+)
Konjungtiva Bulbi Hiperemis (-), Folikel (-), Papil (-) Inj. Konjungtiva (+), Inj. Siliar (+)
Iris Coklat, Rugae (+) Coklat, Rugae (+), Sinekia posterior (+)
Status Oftalmikus OD OS
Fundus :
80
Diagnosis Kerja
• Panuveitis OS ec suspek VKH syndrome
81
Terapi
• Posop ed pulse therapy OS
• SA ed 3x1 OS
• Neurotropik 2x1 tab
• Cenfresh ed 6x1 OS
• Infeksi Triamsinolone intravitreal dan subkonjungtiva OS +
Injeksi midricain OS
• Amlodipin 1x10mg
• Konsultasi bagian THT, Interne, Gigi, Neurologi, Kulit, Paru
untuk mencari etiologi.
• Rawat inap
82
Tanggal 9 November 2018
83
Tanggal 10 November 2018
84
Tanggal 11 November 2018
85
Tanggal 12 November 2018
86
Tanggal 13 November 2018
87
Tanggal 14 November 2018
88
Tanggal15 November 2018 (post injeksiTriamsinoloneIntravitreal+ Subkonjungtiva)
89
• Pasien dipulangkan pada tanggal 16 November 2018 ( 1 hari
setelah injeksi triamsinolone) dengan kondisi mata kiri yang
semakin membaik dan tidak ada komplikasi.
• Pasien dipulangkan dengan obat pulang tambahan yaitu :
Kloramfenikol dan Ciprofloxacin.
• Pasien direncanakan untuk follow up ke poliklinik mata 1
minggu lagi.
90
91
Prognosis
• Quo ad vitam : ad malam
• Quo ad functionam : ad malam
• Quo ad sanam : ad malam
91
BAB 4
DISKUSI 92
Diskusi
Seorang perempuan berusia 54 tahun datang ke Poliklinik Mata
RSUP Dr. M Djamil Padang tanggal 8 November 2018 dengan
keluhan: Mata kiri tidak bisa melihat sejak kurang lebih 6 bulan
yang lalu
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
• Penglihatan pasien kabur sejak lebih kurang 2,5 tahun yang lalu
• Pasien mengatakan pada awalnya, saat memandang sesuatu seperti
saat melihat rintik-rintik hujan
• Penglihatan pasien memburuk sejak kurang lebih 1 tahun
belakangan, pandangan pasien mulai kabur beberapa saat,
kemudian normal lagi.
• Sejak sekitar 6 bulan yang lalu, pasien tidak bisa melihat
menggunakan mata kirinya. Pasien mengeluhkan mata berair pada
mata kiri
Anamnesis: Penglihatan kabur berangsur-
angsur
Injeksi konjungtiva (+) dan injeksi siliar tanda adanya uveitis bagian anterior,
(+) pada mata kiri akibat vasodilatasi arteri siliaris yang
memperdarahi iris serta badan siliar
Dispensi pigmen di endotel terdapat Pada COA terdapat flare yang artinya
Flare (+) ada pelepasan sel radang, pengeluaran
protein dan endapan sel radang di
endotel kornea (keratik presipitat/KPs)
Std. • Ditandai dengan uveitis anterior granulomatosa yang berulang, KP, sinekia
posterior, nodul iris, depigmentasi iris, dan atrofistroma. Kelainan segmen
Rekuren posterior yang berulang (vitritis, papilitis, koroiditis multifocal, dan ablasio
Kronis retina eksudatif). Kelainan segmen anterior yang berulang dapat terjadi
bersamaan dengan inflamasi koroid subklinis.
Tujuan dari manajemen medis uveitis adalah untuk secara efektif
mengendalikan peradangan sehingga dapat menghilangkan atau
mengurangi risiko kehilangan penglihatan