Anda di halaman 1dari 3

Kode Kegiatan F5

JUDUL LAPORAN

Hipertensi Stage II
LATAR BELAKANG

Angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler cenderung mengalami peningkatan. Faktor


risiko penyakit kardiovaskuler ialah pola hidup tidak sehat, seperti merokok, obesitas, diet
rendah serat tinggi lemak, dan kurangnya aktifitas fisik. Data di Indonesia terdapat 28% perokok
berusia 10 tahun keatas dan penduduk dengan aktivitas fisik ringan merupakan proporsi
terbanyak yaitu 92% yang didominasi perempuan berusia 15 tahun keatas di pulau Jawa dan
Bali. Overweight dan obesitas lebih tinggi prevalensinya pada perempuan dan cenderung
meningkat dengan bertambahnya usia. Angka kesakitan akibat hipertensi semakin
mengkhawatirkan, seperti yang dilansir oleh The Lancet tahun 2000 sebanyak 972 juta (26%)
orang dewasa di dunia menderita hipertensi. Angka ini terus meningkat tajam, diprediksikan
oleh WHO pada tahun 2025 nanti sekitar 29% orang dewasa di seluruh dunia yang menderita
hipertensi.
PERMASALAHAN

Hipertensi merupakan penyakit keenam terbanyak di Puskesmas Perawatan Beringin Raya.


PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

Tatalaksana pengendalian hipertensi dilakukan dengan pendekatan:


a. Promosi kesehatan diharapkan dapat memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatan
diri serta kondisi lingkungan sosial, diintervensi dengan kebijakan publik, meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai perilaku hidup sehat dalam pengendalian
hipertensi.
b. Preventif dengan cara larangan merokok, peningkatan gizi seimbang, dan aktifitas fisik
untuk mencegah timbulnya faktor risiko menjadi lebih buruk dan menghindari terjadi
rekurensi faktor risiko.
c. Kuratif dilakukan melalui pengobatan farmakologis dan tindakan yang diperlukan. Kematian
mendadak yang menjadi kasus utama diharapkan berkurang dengan dilakukannya
pengembangan manajemen kasus dan penanganan kegawatdaruratan disemua tingkat
pelayanan dengan melibatkan organisasi profesi, pengelola program dan pelaksana
pelayanan yang dibutuhkan dalam pengendalian hipertensi.
d. Rehabilitatif dilakukan agar penderita tidak jatuh pada keadaan yang lebih buruk dengan
melakukan kontrol teratur dan fisioterapi Komplikasi serangan hipertensi yang fatal dapat
diturunkan dengan mengembangkan manajemen rehabilitasi kasus kronis dengan melibatkan
unsur organisasi profesi, pengelola program dan pelaksana pelayanan di berbagai tingkatan.
PELAKSANAAN

Terapi non-farmakologi:
a. Mengatasi obesitas/menurunkan kelebihan berat badan
b. Mengurangi asupan garam di dalam tubuh
c. Ciptakan keadaan rileks dan melakukan olahraga teratur
d. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol
Terapi farmakologi:
Pengobatan hipertensi dimulai dengan obat tunggal, masa kerja yang panjang sekali sehari dan
dosis dititrasi. Obat berikutnya mungkin dapat ditarnbahkan selama beberapa bulan pertama
perjalanan terapi. Pemilihan obat atau kombinasi yang cocok bergantung pada keparahan
penyakit dan respon penderita terhadap obat anti hipertensi. Beberapa prinsip pemberian obat
anti-hipertensi sebagai berikut:
a. Pengobatan hipertensi sekunder adalah menghilangkan penyebab hipertensi
b. Pengobatan hipertensi esensial ditujukan untuk menurunkan tekanan darah dengan harapan
memperpanjang umur dan mengurangi timbulnya komplikasi
c. Upaya menurunkan tekanan darah dicapai dengan menggunakan obat anti-hipertensi
d. Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang, bahkan pengobatan seumur hidup
Edukasi yang dijelaskan kepada pasien:
a. Hipertensi merupakan penyakit yang tidak dapat sembuh namun dapat dikontrol dengan
modifikasi gaya hidup dan konsumsi obat rutin seumur hidup
b. Mengontrol faktor risiko, antara lain menurunkan kelebihan berat badan, mengurangi asupan
garam sehari-hari, menciptakan keadaan rileks, melakukan olahraga teratur
c. Meminum obat secara teratur dan kembali kontrol sebelum obat habis
d. Rujukan dilakukan bilamana terapi yang diberikan di pelayanan primer belum dapat
mencapai sasaran pengobatan yang diinginkan atau dijumpai komplikasi penyakit lainnya
akibat penyakit hipertensi
MONITORING & EVALUASI
Apabila pasien datang untuk control, dilakukan evaluasi apakah keluhan yang dialami sudah
berkurang atau belum. Memeriksa tekanan darah pasien. Ditanyakan apakah obat masih ada atau
tidak. Jika tekanan darah masih belum memenuhi sasaran setelah beberapa kali pengobatan dan
modifikasi gaya hidup yang tepat atau ditemukan komplikasi dari hipertensi, maka pasien perlu
dirujuk ke dokter spesialis.

Anda mungkin juga menyukai