Anda di halaman 1dari 10

BAB III

LAPORAN KASUS
Nama : FL
Umur : 4 bulan
Tanggal lahir : 15-01-2019
Nama Ayah / Ibu : Robi / Defi
Tanggal pemeriksaan : 20-05-2019
Keluhan Utama :
Muntah berulang sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit
Riwayat penyakit sekarang :
- Muntah berulang sejak sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, frekuensi >2x
/ hari dengan jumlah 1/4-1/2 gelas / muntah, berisi ASI. Muntah tidak
menyemprot
- Anak malas menyusu sejak 9 jam sebelum masuk rumah sakit, biasanya anak
menyusu 8-10x/ hari
- Tidak ada demam pada anak
- Tidak ada kejang pada anak
- Tidak ada sesak nafas dan kebiruan pada anak
- Tidak ada batuk pada anak
- BAK berwarna keruh
- BAB keluar dari kolostomi, warna dan konsistensi biasa
Riwayat penyakit dahulu :
- Pasien sudah dikenal dengan menderita ISK kompleks, hidronefrosis dextra,
hydroureter dextra, dextrocardia, post kolostomy a.i atresia ani, pernah dirawat
di RSUP Dr. M. Djamil Padang tanggal 15-04-2019 sampai dengan 25-04-2019
dengan diagnosis aspirasi pneumonia, hypokalemia, dextrocardia, dehidrasi
ringan – sedang ec low intake, post kolostomy a.i atresia ani, ISK kompleks,
pyuria, pielonefritis, hidronefrosis dan riwayat AKI stadium RISK.
Riwayat penyakit keluarga :
- Tidak ada anggota keluarga yang menderita seperti keluhan pasien

18
Riwayat kelahiran :
- Cara lahir : spontan
- Tempat lahir : rumah bersalin
- Ditolong oleh : bidan
- Masa gestasi : cukup bulan
- Berat lahir : 3200 gr
- Panjang lahir : 49 cm
- Skor apgar : menangis spontan saat lahir
Kelainan bawaan : atresia ani, dextrocardia
Riwayat keluarga
Ayah
- Nama : Robi
- Umur : 29 tahun
- Pendidikan : SMA
- Perkawinan : pertama
- Pekerjaan : pegawai swasta
- Penyakit : tidak ada
Ibu
- Nama : Defi
- Umur : 28 tahun
- Pendidikan : S1
- Perkawinan : pertama
- Pekerjaan : pegawai swasta
- Penyakit : tidak ada
Saudara kandung :-
Riwayat imunisasi :
- BCG : 1 bulan
- DPT : 2 bulan,
- Polio : 0 bulan,
- Hepatitis B : 0 bulan,

19
- Hib : 2 bulan,
- Kesan : imunisasi tidak lengkap
Riwayat tumbuh kembang : anak belum bisa miring dan tengkurap
Riwayat makanan : 0 – sekarang ASI, ±12x/hari
Riwayat perumahan :
- Perumahan : permanen
- Sumber air minum : air gallon
- Jamban : di dalam rumah, toilet
- Pekarangan : cukup luas
- Sampah : di kumpulkan dan ada orang yang memungut sampah
- Kesan : sanitasi dan hygiene baik
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : sakit sedang
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 128x/i
Nafas : 45x/i
Suhu : 370C
BB : 3,9 kg
TB : 56 cm
Kulit : teraba hangat, tidak tampak kuning, tidak tampak biru
Ikterik : tidak ada
Sianosis : tidak ada
KGB : tidak tampak pembesaran dan tidak teraba pembesaran KGB
Kepala : normochepal, bulat simetris
Rambut : hitam, tidak mudah rontok
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Telinga : tidak tampak kelainan
Hidung : nafas cuping hidung tidak ada
Leher : tidak tampak dan teraba pembesaran KGB
Dada

20
Paru
- Inspeksi : normochest, simteris kiri dan kanan, tidak tampak retraksi
dinding dada
- Auskultasi : bronkovesikuler, wheezing tidak ada, rhonki tidak ada
Jantung
- Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
- Palpasi : ikuts kordis teraba di hemithorax dextra RIC V
- Auskultasi : irama teratur, tidak teraba bising
Abdomen :
- Inspeksi : tampak stoma viable di regio kiri abdomen
- Auskultasi : bising usus positif normal
- Palpasi : tidak terdapat pembesaran hepar
- Perkusi : timpani
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik
Genitalia dan anus : densesnsu testis, fmosis dan atresia ani
Pemeriksaan laboratorium :
15/05/2019
Hb : 9,0 g/dl
Leukosit : 11.100/mm3
Eritrosit : 3,38 juta
Trombosit : 673.000/mm3
Ht : 26%
Hitung jenis : 0/0/2/38/49/11
Kesan : anemia, trombositosis
16/05/2019
Urinalisis
Makroskopis
Warna : kuning
Kekeruhan : positif
BJ : 1,005

21
pH :5
Mikroskopis
Leukosis : 120-150/LPB
Eritrosit : 0-1/LPB
Silinder : negative
Krsital : negative
Epitel : gepeng
Kimia
Protein : positif satu (+)
Glukosa : negative
Bilirubin : negative
Urobilinogen : negative
Kesan : leukositoria, protein urin positif
Diagnosis kerja dan diagnosis banding :
- Dehidrasi sedang + intake sulit + hipertensi stage 1 + ISK Kompleks + AKI
stadium RISK
DD /

Tatalaksana :
Tatalaksana nutrisi / detetik
1. IVFD 2A 720 cc/hari (30 cc/jam = 10 tpm makro)
2. ASI OD
Tatalaksana medikamentosa
1. Oralit 40cc/muntah
Edukasi
1. Menyusui bayi dengan efektif dan benar agar intake dapat masuk mencukupi
kebutuhan nutrisi bayi
2. Beritahu ibu bahwa ASI lebih baik daripada susu formula dengan segala
kandungan ASI yang lebih dari pada susu formula

22
Followup
20-05-2019
S/ tidak ada demam, tidak ada kejang, sesak nafas tidak ada. BAK masih banyak, warna
keruh.
O/
KU : sakit sedang TD : 100/60 mmHg Nadi : 110x/menit Nafas : 35x/menit
Suhu : 370C
Kulit : teraba hangat Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Thoraks : retkrasi tidak ada, wheezing tidak ada, rhonki tidak ada
Jantung : irama teratur, bising tidak ada
Abdomen : distensi tidak ada, bising usus normal, tampak stoma
Diuresis : 8,5 cc/kgbb/jam BB : 4,1 kg
A/ ISK kompleks + post kolostomi a.i atresia ani + AKI stadium RISK
P/ - pantau vital sign, KU
- Kultur urin
- Nifedipine 3x1 mg p.o
- Ceftriaxone 1x400 mg iv
21-05-2019
S/ tidak ada demam, tidak ada kejang, sesak nafas tidak ada. BAK masih banyak, warna
keruh.
O/
KU : sakit sedang TD : 110/60 mmHg Nadi : 100x/menit Nafas : 30x/menit
Suhu : 370C
Kulit : teraba hangat Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Thoraks : retkrasi tidak ada, wheezing tidak ada, rhonki tidak ada
Jantung : irama teratur, bising tidak ada
Abdomen : distensi tidak ada, bising usus normal, tampak stoma
Diuresis : 10,6 cc/kgbb/jam BB : 4,0 kg
A/ ISK kompleks + post kolostomi a.i atresia ani + AKI stadium RISK
P/ - pantau vital sign, KU

23
- Kultur urin
- Nifedipine 3x1 mg p.o
- Ceftriaxone 1x400 mg iv
22-05-2019
S/ tidak ada demam, tidak ada kejang, sesak nafas tidak ada. BAK masih banyak, warna
keruh. Hasil kultur urin : klebsiella pneumonia sensitive ciprofloxacin + kotrimoksazol
O/
KU : sakit sedang TD : 100/60 mmHg Nadi : 110x/menit Nafas : 32x/menit
Suhu : 36,80C
Kulit : teraba hangat Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Thoraks : retkrasi tidak ada, wheezing tidak ada, rhonki tidak ada
Jantung : irama teratur, bising tidak ada
Abdomen : distensi tidak ada, bising usus normal, tampak stoma
Diuresis : 14,2 cc/kgbb/jam BB : 4,0 kg
A/ ISK kompleks + post kolostomi a.i atresia ani + AKI stadium RISK
P/ - pantau vital sign, KU
- Kultur urin
- Nifedipine 3x1 mg p.o
- Kotrimoksazol 2x120 mg p.o
- Rencana trasnfusi 1x50cc
23-05-2019
S/ tidak ada demam, tidak ada kejang, sesak nafas tidak ada. BAK masih banyak, warna
keruh.
O/
KU : sakit sedang TD : 90/70 mmHg Nadi : 105x/menit Nafas : 30x/menit
Suhu : 370C
Kulit : teraba hangat Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Thoraks : retkrasi tidak ada, wheezing tidak ada, rhonki tidak ada
Jantung : irama teratur, bising tidak ada
Abdomen : distensi tidak ada, bising usus normal, tampak stoma

24
Diuresis : 6,2 cc/kgbb/jam BB : 4,0 kg
A/ pionefrosis + ISK kompleks + post kolostomi a.i atresia ani + AKI stadium RISK
+ poli uria ec susp. Diabetes insipidus+ fimosis
P/ - pantau vital sign, KU
- Kultur urin
- Nifedipine 3x1 mg p.o
- Kotrimoksazol 2x120 mg p.o
24-05-2019
S/ tidak ada demam, tidak ada kejang, sesak nafas tidak ada. BAK masih banyak, warna
keruh. Hasil kultur terbaru : klebsiella pneumoniae sensitive amikacin dan meropenem
O/
KU : sakit sedang TD : 10060 mmHg Nadi : 100x/menit Nafas : 30x/menit
Suhu : 370C
Kulit : teraba hangat Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Thoraks : retkrasi tidak ada, wheezing tidak ada, rhonki tidak ada
Jantung : irama teratur, bising tidak ada
Abdomen : distensi tidak ada, bising usus normal, tampak stoma
Diuresis : 8,2 cc/kgbb/jam BB : 4,0 kg
A/ pionefrosis + ISK kompleks + post kolostomi a.i atresia ani + AKI stadium RISK
+ poli uria ec susp. Diabetes insipidus+ fimosis
P/ - pantau vital sign, KU
- Kultur urin
- Nifedipine 3x1 mg p.o
- Meropenem 3x160 mg iv
- Kcl 3x100 mg p.o

25
BAB IV
DISKUSI
Telah dirawat seorang anak laki-laki berumur 4 bulan dengan keluhan mual
muntah sehingga terjadi dehidrasi ringan. Penulis berhipotesa bahwa hal tersebut
merupakan salah satu gejala ISK yang dialami pada anak ini. Menurut hasil
alloanamnesa dari ibu, juga dikatakan bahwa anak malas untuk menyusu atau
mengalami nafsu makan berkurang.1,2,3 Hal tersebut seiring dengan apa yang di
sampaikan pada konsensus infeksi saluran kemih pada anak yang di terbitkan IDAI
tahun 2011.1,2,3 Pasien sebelumnya sudah dikenal dengan ISK berulang dengan
diagnosis lainnya serperti dextrocardia, post kolostomy a.i atresia ani, ISK kompleks,
hidronefrosis, hydroureter dextra, pielonefritis dan AKI Stadium RISK. Pada
pemeriksaan fisik, didapatkan tekanan darah pada anak 110/80 mmHg. Berdarasarkan
persentil, p90 105/65 mmHg dan p95 110/68 mmHg di dapatkan pada anak hipertensi
stage 1. Hipertensi pada pasien ISK dapat terjadi akibat ISK berulang, yang
mengakibatkan hipertensi pada anak. Pada pasien juga sudah di dapati riwayat AKI
stadium RISK dimana hal tersebut juga memungkinkan penyebab terjadinya hipertensi
pada anak.
Pada pasien tersebut lakukan pemeriksaan laboratorium darah dan didapatkan
hasil seperti di atas pada tanggal 15-05-2019. Pada saat datang pasien mengalami
dehidrasi ringan-sedang, jadi diberikan tatalaksana oralit 40cc/muntah dan diberikan
makanan nutrisi IVFD 2A 720cc/hari (30cc/jam = 10 tpm makro), dan ASI OD untuk
memenuhi kebutuhan nutrisinya. Pasien tanggal 19-05-2019 pindah rawatan ke kronik
dari HCU. Sebelum hasil kultur urin keluar, pasien diberikan ceftriaxone 1 x 400 mg,
sesuai dengan guidline dimana memberikan antibiotik spektrum luas terhadap ISK
sebelum hasil kultur urin keluar untuk pengobatan antibiotic spesifik.1,2,3 Biakan atau
kultur urin merupakan standar untuk diagnosis pasti pada ISK. Pada tanggal 21-05-
2019 keluar hasil kultur dengan hasil klebsiella pneumoniae sensitive dengan
kotrimoksazol dan ciprofloksasin. Lalu pasien diberikan antibiotic kotrimoksazol 2 x
120 mg p.o.1,2,3 Tetapi karena tidak ada perbaikan dengan antibiotic tersebut,
dilaksanakan kultur urin ulang dan keluar hasil pada tanggal 23-05-2019 dengan hasil

26
klebsiella pneumoniae sensitive terhadap amikacin dan meropenem. Selanjutnya
pasien diberikan antibiotic meropenem, dan kotrikmoksazol di stop, meropenem
diberikan 3x160 mg iv.1,2,3 Pada pasien rencananya akan dilaksanakan evaluasi dengan
pemeriksaan VCUG2,3 dan direncanakan untuk dilaksanakannya sirkumsisi a.i fimosis.

27

Anda mungkin juga menyukai