• Nacl : 3.5 gr
• KCL : 1.5 gr
• Glucosa : 20 gr
• Na : 90 mmol
• K : 20 mmol
• Cl : 80 mmol
• HCO3 : 30 mmol
• Glu : 111 mmol
Sepsis
terdiri
• Early onset sepsis : < 5 hari
• Late onset sepsis : > 5 hari
Fc resiko
• Prematur n BBLR
• KPD >18 jam
• Ibu demam n infeksi
• Resusitasi
• Gameli
• Prosedur infasiv
• Galaktosemia
M Klinis
• Temperatur irreguler
• Ggn tingkah laku, Letragi
• Kulit : perfusi jelaek, sianosis, ptekie, rush,
sklerema.
• Problem feeding
• Kardio ; Takipneuu, takikardi, hipotensi,
respiratory distres (grunting, retraksi)
• Metabolik ; Hipo, hiperglikeia, sidosisi metbolik
• Fokal Infeksi ; cellulitis, impetigo, omphalitis
• DIC
Seting Venti
Masalah Rate PIP PEEP TI Fio2
CO2 rendah ↓ ↓ - - -
CO2 tinggi ↑ ↑ ↓ - -
O2 redah - ↑ ↑ ↑ ↑
O2 tinggi - ↓ ↓ - ↓
SIndroma Nefrotik
• Diet : protein 2 gr/kg/hr garam ; 1-2 gr/hr
• Furosemid 1-2 gr/kg/hr 1x1
• Captopril 0.3 mg/kg/hr 3x1
CES terbagi :
1. Plasma (CIV/cairan intravaskular)
N : 5% BB
2. Cairan Interstitial (CIN)
N : 15% BB
KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
Semua cairan tubuh adalah air larutan
pelarut,
Kation :
ion-ion yang membentuk muatan positif dalam
larutan.
Non-elektrolit :
Substansi seperti glukosa dan urea
yang tidak berdisosiasi dalam
larutan.
FUNGSI CAIRAN TUBUH
Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke
sel-sel
Membantu pencernaan
1. Difusi
Difusi adalah proses dimana partikel
yang terdapat dalam cairan bergerak
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah sampai terjadi keseimbangan.
Faktor-faktor yang
meningkatkan difusi
1. Peningkatan suhu
2. Peningkatan konsentrasi partikel
3. Penurunan ukuran atau berat
molekul dari partikel
4. Peningkatan area permukaan yang
tersedia untuk difusi
5. Penurunan jarak lintas dimana massa
partikel harus berdifusi
2. Transport Aktif
- Transport Aktif adalah bahan bergerak dari
konsentrasi rendah ke tinggi.
- Diperlukan energi.
- Banyak zat terlarut penting ditransport secara aktif
melewati membran sel meliputi: natrium,kalium,
hidrogen, glukosa dan asam amino.
- Transport aktif vital untuk mempertahankan
keunikan komposisi baik CES dan CIS.
3. Filtrasi (penyaringan)
1) Filtrasi adalah merembesnya suatu cairan
melalui selaput permeabel.
1. Rasa haus
3. Aldosteron
4. Prostaglandin
5. Glukokortikoid
Pengaturan Volume plasma
Na + → kation utama CES → penting u
mempertahanan volume IV
· GINJAL
· HORMONAL
· SARAF
CARA PENGELUARAN CAIRAN
a. Ginjal
b. Kulit
c. Paru –paru
d. Gastrointestinal
Electrolyte Composition of Body Fluid
Electolyte Plasma(mEq/L Interstetiel Intracelluler
(mEq/KgH2o) (mEq/KgH2o)
Cation:
Na+ 142 145 10
K+ 4 4 159
Ca2+ 5 3 1
Mg2+ 2 2 40
Total 153 154 210
Anion:
Cl- 103 117 3
HCO3- 25 28 7
Protein 17 - 45
Others 8 9 155
Total 153 154 210
Pengaturan Elektrolit
Natrium
• Terbanyak di ekstra sel
• Mempengaruhi keseimbangan air,
hantaran impuls dan kontraksi otot
• Diatur oleh intake garam, aldosteron,
dan pengeluaran urine
• Normal: 135-148 mEq/lt
Kalium
• Kation utama intra seluler
• Berfungsi sebagai eksitabiliti
neuromuskuler dan kontraksi otot
• Untuk pembentukan glikogen, sintesa
protein, pengaturan keseimbangan
asam basa
• Normal: 3,5-5,5 mEq/lt
Kalsium
• Berguna untuk integritas kulit, struktur sel, konduksi jantung,
pembekuan darah, pembentukan tulang dan gigi.
Magnesium
Kation terbanyak kedua di CIS
Bicarbonat
Sebagai buffer
Terdapat pada CIS dan CES
Fosfat
Anion buffer pada CIS dan CES
Fungsi untuk meningkatkan kegiatan neuromuskuler, metab. KH,
pengatur As-Bs
HIPERNATREMI
Hipernatremia adalah Natrium serum > 150mEq/L.
serum
Penyebab :
<1 mmol/l :
1- 2,5 mmol/l :
2,5-3.5 mmol/l :
Penyebab :
Manifestasi :
Penyebab :
hiperparatoroidisme
Manifestasi :
Penggunaan Diuretik
• Cara
• Hangatkan surfactan genggam 8 menit
• Masukkan melalui ngt no 5 sampai ujung ETT
• Ventilasi dengan RR 60x/I , Fi O2 100%
SVT
Perasat Vagus Plastik berisi es pda
muka n mata 20 detik
Adenocin 50 ug/kb , tingkatkan
50uq/kg tiap 2 menit,
maks 250ug/kg bolus
ceoat flush nacl
Verapamil
cardioversi 0.25 joule – 1 joule / kg
Syok anafilaktik
Nilai ABCD
Epenefrin 0.01mg/kg (1:1000) im, dapat
diulang tiap 20 menit
O 2 100 %
Pasang IV line
Cairan iv 20cc/kg/ kali
Kontrol vital sign
Cari penyebab
Sub Akut
Antagonis H1, Dipenhidramin 1 2mg/kg po,im,iv
Prednison 1 mg/kh po
Atau
Metilprednisolon 1-2 mg/kg iv
Sekunder
Antagnis H2, Ranitidin 1.5mg/kg po, iv
Glukagon 0.1mg/kg iv
Terapi Oksigen
1. PAO2 : (PB-PH2o)xFiO2-(PaCO2x1.25)
(760-47)xFiO2-(PaCO2x1.25)
2. PaO2 / PaO2 didapat = PaO yang diinginkan/
new PAO2
3. AaDO2 = PaO2-PaO2 (hasil AGD)
4. FiO2 = 150-AaDO/760 x 100
Tetanus
Total parenteral nutrisi Antibiotik
Diazepam ATS
Cefotaxime 80 10-14
1000-2000 28-34 3
Umbilical arteri
• Ujung bahu ke umbilical
• Bbx3+9
AB Sepsis
Aminoglikosida Dosis sehari
Amikasin 22 mg/kg/8jam
Gentamicin 7.5mg/kg/8jam
Kanamicin 30mg/kg/8jam
Streptomicin 20mg/kg/12jam
Tobramicin 5mg/kg/8jam
Sefalosforin
Sefamandol 150mg/kg/8jam
Sefazolin 100mg/kg/8jam
Sefotaxim 200mg/kg/8jam
Seftazidim 150mg/kg/6jam
Seftriaxone 100mg/kg/8jam
Sfuroxim 150mg/kg/112jam
Sefalotin 100mg/kg/6jam
Sefradin 100mg/kg/6jam
Kloramphenicol 100mg/kg/6jam
Siprofloxaxin 30mg/kg/8jam
Klindamicin 40mg/kg/8jam
Eritromicin 40mg/kg/6jam
Linkomicin 20mg/kg/8jam
Metronidazole 30mg/kg/6jam
Tertrasiklin 25mg/kg/8jam
Vancomicin 40mg/kg/6jam
ANC
TI , TR Pansiastolik, middiastolik
Mi MR Apeks
Criptosporidium
Sikap Kerusakan
Dekortikasi Kerusakan tr spinalis, diatas red
nucleus
Deselebrasi Krusakan tr vestibulospinalis
Opistotonus Kerusakan kedus korteks
Kedua Widrawl Papil kecil Gerak Chyne
kortek reaktif konyungasi stokes
• Ferris drop :
– 6-1 bln : 1x 0,6ml
– 1-2 thn : 1x 0.8 ml
• Ferris syrup : (1cth ; 15mg)
– 4-6 mg/kgbb/3
Neuro
• Bicnat : 2 meq/kgbb/3 (1tab ; 7 meq)
• Diamox : 25meq/kgbb/3
• Fenitoin :
– Dosis 10-20mg/kgbb/x
– Dalam Nacl 0,9% 50cc
– Kec 1mg/kg/menit
Pemeriksaan 0 1 2
Anion GAP
• (na+k)-cl
• Normal 8-16
• >118 : asidosi laktat
• BE tidak terukur : -15
• Asidosis respiratorik : bersihkan jalan nafas
• Alkalosis respiratorik : rebreathing O26l/6jam
• Hipokalemia :
Depresi T
Depresi ST Segmen
Gelombang
• Hiperkalemia
PR interval memanjang
Depresi ST segmen
QRS Melebar
GCS ANAK
Tanda Skala Komailai Nilai
Mata Spontan 4
Reaksi bicara 3
Reaksi nyeri 2
Tidak ada 1
Motorik Spontan 6
Lokalisi nyeri 5
Menarik 4
Fleksi (dekortiksi) 3
Ekstensi (deselebrasi) 2
Tidak ada 1
4Lisan Terorientasi 5
Menangis, interaksi tidak tepat 4
Menangis,Interaksi menyerang 3
Menangis Interaksi iritabel 2
Tidak ada 1
Poin Interprestasi
<8 Koma
GIZI
RDA :
• 0-1 : 120-110
• 1-3 : 100
• 4-6 ; 90
• 7-9 : 80
• 10-12 : 60-70 / 50-60
• 12-18 : 50-60 ./ 40-60
Cairan :
• 3kg : 175
• 3-10 : 105
• 10-15 : 85
• >15 : 65
Kaen1B : 37.5 dlam 1
ASI : 70
• BB/U :
– >80 Baik
– 60-80 Kurang
– <60 kurang
• BB/TB :
– 110-120 Overweight
– >120 Obesitas
– >90 Baik
– 70-90 Kurang
– <70 buruk
Glukosa Toeransi Test
• Puasa 8 jam, hanya air putih
• Cekk GDP, langsng minum air gula
1.75mg/kgbb (mak 75mg) dlm 300cc air
• Cek gd setelah minum
– 30 menit
– 60 menit
– 90 menit 120 menit
• Terganggu GDP > 110mg n GD2jamPP >
140mg
Hemotologi Normal
Umur HB Leu HT
Bar bulanu lahir 16.5 9000 - 30.000 51
1-3 hari 18.5 9400 - 34.000 56
2 minggu 16.6 5000 – 20.000 53
1 bUlan 13.9 5000 – 19.500 44
2 bulan 11.2 6000 – 17.500 35
6 bulan 12.6 6000 – 17.000 36
6 – 24 bulan 12 5000 – 15.500 36
2 – 6 tahun 12.5 4500 – 13.500 37
6- 12 tahun lk 13.5 4500 – 13.500 40
12 – 18 tahun pr 14 4500 – 13.500 43
Hiperglikemia Peresisten
Glu <47 mg, diberi inf D10%,
GIR naik 2 mg/kgbb/i
Glu <47 mg, GIR >1 2 mg/kgbb/i
Gluvagon (0,3 mcq/kg/kali sc, im )
Infus 1-2 mg/hr
Resisten
Diazoxide 8-15mg/kg/hri po 3-4x/I
Hidrokortison 5mg/kg/hr, po iv 4x/hri
Prednison 2mg/kg/hri
Target
• Turunkan TD 25-30% dalam 6 jam
• Turunkan 23 – 30% dalam 24-72 jam
Hipertensi
• Non krisis
TD 90 – 100 mmhg : Furosemid
TD 100-120 mmhf : Furosemid+kaptopril
0.3mg/kg/x
• Krisis
• Nifedipin 0.1 mg/kg/x
Naik 0.1 mg/kgbb/x :
– tiap 5 menit selama 15 menit (3 x)
– Tiap 15 menit selama 1 jam (4x)
– Tiap 30 menit
• Tambah Furosemid 1mg/kgbb/x (2x) po/iv
• Tambah Captopril 0.3 mg/kgbb/x (2-3x)
Maintenance : nifedipine 0.25 – 1 mg/kgbb/hr (2-
3x)
Lini ke 2 ( klonidin)
• Klonidin 0,002 mg/kgbb/8jam + 100 cc D 5%
(mikro drip) tetesan awal 12 tts/i.
• Bisa dinaikkan 6 tts/I tiap 30 menit
• Maksimal 36 tts/I
35 34 33 32
• Koreksi Suhu :
• 1C : meningkat 12 %
Normal
• Cairan : Jernih
• Jumlah sel ; 0-5 /ml
• Protein : 20-40 mg.dl
• Glukosa : 50-90 mg/dl
• Clorida : 108-130 mcq/l
• None : -
• Pandi : -
LCS
Ensefalitis Menser Menpur
TUJUAN
4
3
Mengetahui pengukuran Mengetahui kapan antibiotik
penggunaan antibiotik : diberhentikan / diganti
dari iv ke oral
kuantitas & kualitas
Lanjt.............
Tepat diagnosis
Penggunaan Pola kuman
Kondisi klinis Antibiotik
Suseptibilitas
empiris
Usia
Southwick FS. Anti-infective therapy. Infectious diseases: a clinical short course; 2008.
Indikator Kesembuhan
• Membaik
secara teratur
Keadaan Perbaikan
Fisik secara klinis
Pada pasien
Pemberhentian AB Pemantauan :
hati-hati. ( khusus • Menilai / evaluasi
infeksi bakteri tanpa hasil pengobatan
fokus ) 4 • Tujuan tercapai ?? 1
•Tambunan T. State of theart : common problems in hospitalized children. PKB VIII J2011.
Perhatian ketat untuk penggunaan antibiotik
C
Clinical improvement observed
COMS
O
Oral route is not compromised
M
Marker showing a trend toward to normal
S
Specific indication / deep seated infection
Kuantitas
Evaluasi
AB
Kualitas
Audit Penggunaan Antibiotik
Di Rumah Sakit
“Kuantitatif “
DDD/100 patient days
Multiple
reviewer
“Kualitatif”
Metode Gyssens
• Validation study
Dapat memperkirakan
kesalahan cara retrospektif
Retrospektif dan prospektif
Klasifikasi berdasarkan:
Audit • Anatomical Therapeutic Chemical (ATC-
classification)
Kuantitas
Di ekspresikan secara DDD:
• Defined Daily Dose
DDD/100 patient-days
Contoh :
J01CA01 Ampicillin
J01CA04 Amoxicillin
J01EE01 Cotrimoxazole
J01FA01 Erythromycin
• Defined Daily Dose (DDD): Dosis
rata-rata harian untuk indikasi tertentu
pada orang dewasa
Audit
• Contoh:
Kuantitas Tetrasiklin : 1 DDD = 1000 mg
Ampicillin : 1 DDD = 2000 mg
Amoxycillin : 1 DDD = 1000 mg
Ceftriaxon : 1 DDD = 2000 mg
0.6
0.53
0.5 0.49 0.5 0.49
0.45 0.46 0.46
0.43
0.4 0.4
0.38
Total case
0.31
0.3 Indication( - )
0.22
Indication (+)
0.2
. Base n s us in i ng db ac
k p = 0.800
P on se P .Tra P.F
e e
P.C p = 0.000
Données
suffisantes?
non VI Stop
Algorithm
oui
non
IVa
Prescriptions
Alternatif oui
IVb
moins toxique
non
Alternatif oui
IVc
moins cher
non
oui
Alternatif IVd
spectre moins large
non
IIIa IIIb
non IIb
Intervalle correct
oui
oui
oui
Gyssens e.a. J.Antimicrob Chemother 1992;30:724-7
Pas de
categories
II – IV ?
28
I
Van der meer and Gyssens, 2001
start
no
Sufficient
VI stop
data ?
yes
no
AB Indicated ? V stop
29
Van der meer and Gyssens, 2001
yes
more effective
IV a
Alternative ?
No
yes
Alternative
IV b
less toxic ?
No
yes
Alternative IV c
less costly ?
No
Alternative yes
Narrowerer ? IV d
No 30
Van der meer and Gyssens, 2001
No
Duration Duration
too long ? too short ?
yes yes
III a III b
31
Van der meer and Gyssens, 2001
Correct No
II a
Dose ?
yes
Correct No
II b
Interval ?
yes
No
Correct Route ? II c
yes
Correct Timing? No I
(profilaxis)
32
Van der meer and Gyssens, 2001
yes
If not in
Categories I-IV
yes
33
0 = Tepat indikasi
I = Tidak tepat saat pemberian
(antibiotik profilaksis)
Kategori II A = Tidak tepat dosis
II B = Tidak tepat interval pemberian
Kualitas II C = Tidak tepat rute pemberian
Antibiotik IIIA = Pemberian terlalu lama
IIIB = Pemberian terlalu singkat
IVA = Ada antibiotik lebih efektif
IVB = Ada antibiotik kurang toksik
(lebih aman)
IVC = Ada antibiotik lebih murah
IVD = Ada antibiotik spektrum lebih sempit
V = Tidak ada indikasi
VI = Rekam medik tidak lengkap/
tidak dapat dievaluasi
Quality of Antibiotic use
Value 0 : indication : incorrect
70% Value 1 : indication : correct
dose / interval /
60% route/duration / choice
: incorrect
50% Value 2 : indication : correct
dose/ interval/ route/
40% duration/ choice : correct
30%
value 0
20% value 1
10% value 2
0%
Ba Co Tr Fe
se ns ai ed
.p en nin ba
su g. ck
s.P P /P
36
60
50
40
Pra PPRA
30 Pasca PPRA
20
10
0
0 I II A-IV D V