NEFROLITHIASIS Lokasi batu ginjal khas dijumpai di kaliks, atau pelvis dan bila keluar
akan terhenti dan menyumbat pada daerah ureter (batu ureter) dan
kandung kemih (batu kandung kemih). dapat terbentuk dari kalsium,
Nefrolitiasis (batu ginjal) merupakan batu oksalat, kalsium oksalat, atau kalsium fosfat, namun yang paling
salah satu penyakit ginjal, dimana sering terjadi pada batu ginjal adalah batu kalsium.
terdapat satu atau lebih batu di dalam
pelvis atau kaliks dari ginjal. Prevalensi penyakit ini diperkirakan
sebesar 7% pada perempuan dewasa
dan 13% pada laki-laki dewasa.
Empat dari lima pasien adalah laki-
laki, sedangkan usia puncak adalah
dekade ketiga sampai ke empat .Di
Banyak faktor yang Indonesia sendiri, penyakit ginjal
menyebabkan batu ginjal yang paling sering ditemui adalah
Diduga dua proses yang gagal ginjal dan nefrolitiasis.
terlibat dalam batu ginjal
yakni supersaturasi dan
nukleasi.
Tinjauan Pustaka
Anatomi Ginjal
Anatomi Ginjal
Teori Pembentukan Batu
01
Teori Presipitat
Faktor Inhibitor
Matriks Core
terbantuknya batu
01
Jenis-jenis batu berdasarkan etiologi
Batu Non Infeksi Kalsium Oksalat
Kalsium Fosfat
Asam Urat
Batu Infeksi Magnesium Amonium
Fosfat
Karbonat Apatit
Amonium urat
Penyebab Genetik Sistin
Xantin
2,8-Dihydroxyadenine
Batu obat-obatan Indinavir
Klasifikasi Batu Ginjal
Berdasarkan ukuran : 0-5 mm, 5-10 mm, 10-20 mm, >20 mm
Berdasarkan lokasi : Di ginjal yaitu Pelvic, kaliks atas tengah
atau bawah.
Berdasarkan karakteristik x ray :
Hiperoksaluria
Hiperurikosuria
Hipositraturia
Hipomagnesuria
Batu Struvit
Karena adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab infeksi ini adalah
kuman golongan pemecah urea atau urea splitter yang dapat
menghasilkan enzim urease dan merubah urin menjadi bersuasana basa
melalui hidrolisis urea menjadi amoniak.
Suasana basa ini memudahkan garam-garam magnesium, ammonium,
fosfat dan karbonat membentuk batu magnesium ammonium fosfat
(MAP) dan karbonat apatit.
Nyeri
Gangguan berkemih;
Hematuria, Riwayat kencing
disertai batu, Piuria, Retensio urin,
Anuria
Gejala Sistemik terkait
komplikasi
Demam, Menggigil
01
Diagnosis
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Penunjang
Intake cairan (anjuran minum) Jumlah cairan : 2.5 - 3 liter per hari air putih/
cairan pH netral
Diuresis: 2.0-2.5 L/hari
Anjuran nutrisi dan gizi seimbang Diet seimbang
Diet tinggi sayur dan serat
Kalsium : 1-1.2 g/hari
NaCl : 4-5 g/hari
Protein Hewani: 0.8-1.0 g/kg/day
Anjuran Gaya hidup Capai BMI normal
Aktivitas fisik adekuat
Keseimbangan asupan dan kehilangan cairan
Prognosis
Nyeri pinggang kanan dan kiri sejak 3 hari yang lalu sebelum
masuk Rumah Sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang
• Nyeri pinggang kanan dan kiri sejak 3 hari yang lalu sebelum masuk Rumah
Sakit, nyeri dirasakan hilang timbul menjalar dari punggung ke bagian perut.
Nyeri semakin terasa ketika sedang istirahat. Nyeri sebenarnya sudah dirasakan
selama 2 bulan ini, namun meningkat sejak 3 hari ini.
• Mual (-) muntah (-).
• Riwayat buang air kecil berdarah (-) keruh (+) keluar batu dalam enam bulan ini
(-).
• Jumlah BAK sedikit dan pekat.
• Nyeri saat BAK (-).
• Riwayat demam (+) tidak terlalu tinggi hilang timbul, menggigil (-).
• Pasien pernah dilakukan operasi pada ginjal kanan pada tanggal 18 Februari
2019.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu :
• Riwayat DM dan hipertensi tidak ada.
• Riwayat jatuh tidak ada.
• Riwayat penyakit asam urat disangkal.
Riwayat Kebiasaan
Pasien bekerja sebagai petani.
Pasien menyatakan kebiasaan minum air putih kurang dari 2 L sehari.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Komposmentis kooperatif
TekananDarah : 140/80 mmHg
Nadi : 88 kali/menit
Nafas : 18 kali/menit
Suhu : Afebris
Pemeriksaan Fisik
Status Internus
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
Kulit dan kuku : Turgor kulit baik, tidak sianosis
Kelenjer Getah Bening : Tidak ditemukan pembesaran
Kepala : Tidak ditemukan kelainan
Mata : Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik.
Hidung : Tidak ditemukan kelainan
Telinga : Tidak ditemukan kelainan
Leher : JVP 5-2 cmH2O
Paru :
Inspeksi : Simetris, kiri = kanan
Palpasi : Fremitus kiri = kanan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Pemeriksaan Fisik
Jantung :
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari medial línea mid clavicula
sinistra RIC V
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I dan II normal, murmur (-), Gallop (-)
Regio Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-)
Palpasi : Muscle rigid (-), nyeri tekan (-), nyeri lepas (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal.
Status Lokalis (Regio Flank)
Pasien duduk
Nyeri tekan sudut murphy : (+/+)
Nyeri Ketok CVA : (+/+)
Pasien berbaring
Ballotement : (-/-)
Nyeri tekan Supra simfisis : (-)
Teraba batu : (-)
Buli- buli penuh : (-)
Diagnosis Kerja
Susp nefrolithiasis bilateral
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 13.8 gr%
Leukosit : 12.290 /mm3
Trombosit : 557.000/mm3
Hematokrit : 39.6%
Ureum darah : 158 mg/dl
Kreatinin darah : 9.38 mg/dl
Natrium : 135.6 Mmol/L
Kalium : 6.02 Mmol/L
Klorida serum : 107.4 Mml/L
Tatalaksana
URS + Lithotripsi
PCNL
Prognosis
Dubia ad Bonam
Diskusi
Nyeri pada
punggung kiri dan Hilang timbul
kanan
Laboratorium :
Leukositosis sebagai tanda infeksi.
Ureum darah 158 mg/dl dan creatinin
darah 9.38 mg/dl, hal ini
menandakan sudah adanya
gangguan fungsi ginjal.
Dilakukan BNO : tidak adanya gambaran
radioopak, namun ini tidak menyingkirkan
kemungkinan adanya batu, karena ada
beberapa batu bersifat non opak
(radiolusen), misalnya pada batu asam urat.