ANTERIOR
BAB I.
PENDAHULUAN
Anatomi uvea
Uveitis Anterior /
Iridosiklitis
Definisi
Uveitis anterior adalah peradangan
yang mengenai iris dan badan siliaris
yang disebut juga iridosiklitis.
Epidemiologi
15 : 100.000 penduduk
75 % uveitis anterior
usia 20 50 tahun
kebanyakan pada ras kaukasian
Etiologi
Berdasarkan spesifitas penyebab:
Penyebab spesifik (infeksi)
virus, bakteri, fungi, parasit spesifik (Sifilis,
Tuberkulosis, Herpes Zoster, Herpes
simpleks, Morbus Hansen, Adenovirus).
Penyebab non spesifik (non infeksi)/reaksi
hipersensitivitas
reaksi hipersensitivitas terhadap
mikroorganisme atau antigen yang masuk
kedalam tubuh dan merangsang reaksi
antigen antibodi dengan predileksi pada
traktus uvea.
Berdasarkan asalnya:
Eksogen
karena trauma, operasi intra okuler,
ataupun iatrogenik.
Endogen
karena fokal infeksi di organ lain /
reaksi autoimun.
Residif
serangan terjadi lebih dari dua kali disertai
penyembuhan yang sempurna di antara
serangan-serangan tersebut.
Kronis
serangan terjadi berulang kali tanpa pernah
sembuh sempurna di antaranya.
Patofisiologi
dilatasi pembuluh darah kecil , hiperemi perikorneal (pericorneal
vascular injection)
Migrasi sel-sel radang dan fibrin ke COA, COA keruh, flare (+)
Non granulomatosa
- Lebih sering pada uveitis anterior
- Penyebabnya diduga alergi
- Timbulnya akut
- Reaksi vaskular >> reaksi seluler
- Injeksinya hebat
- Badan kaca tidak keruh
- Cairan COA mengandung lebih banyak fibrin
daripada sel dapat terbentuk hipopion.
- Nyeri lebih hebat, fotofobia, dan visus lebih
menurun
- Pemeriksaan PA sel plasma dan sel
mononuklear pada iris dan badan silier.
Manifestasi
Keluhan subyektif : - nyeri, terutama di bulbus okuli,
spontan
- sakit kepala di frontal yang menjalar
ke
temporal
- blefarospasme
- fotofobia (hebat pada keadaan akut)
- lakrimasi
- gangguan visus, unilateral
Pada keadaan kronis gejala dapat minimal sekali, dan
merupakan episode rekuren.
Pemeriksaan Fisik
Edema palpebra disertai dengan ptosis
ringan
Injeksi konjuntiva dan silier
COA: normal atau dangkal, bila terdapat iris
bombe. Jika terdapat sinekia posterior, maka
COA terlihat dalam. Pada pemeriksaan slit
lamp, menunjukkan efek Tyndal/flare positif
sehingga berkas sinar di COA menjadi tampak
karena dipantulkan oleh sel-sel radang yang
ada di COA.
Sedang
Berat
Keluhan sedang
berat
Keluhan sedang
berat
Visus 20/30
20/100
Kemerahan
sirkumkorneal
superficial
Kemerahan
sirkumkorneal
dalam
Kemerahan
sirkumkorneal
dalam
Tampak KPs
Tampak Kps
TIO meningkat
Miosis, sluggish
pupil, sinekia
posterior ringan,
Pupil terfiksasi
(fibrous), tidak
tampak kripta pada
Pemeriksaan Penunjang
Umumnya tidak dilakukan terhadap pasien
yang responsif terhadap terapi,
pemeriksaan dilakukan untuk menentukan
etiologi.
Contoh : - skin test Tuberkulosis
- hitung jenis, eosinofilia alergi, inf.
parasit
- foto rontgen Tuberkulosis,
sarkoidosis
- ANA autoimun
- TORCH
- IgG, IgM toxoplasma