Anda di halaman 1dari 29

Uveitis Anterior

Fitria Amalia, S. Ked


NIM. I4A012063

Pembimbing:
dr. Revanggi Marendra R. S., Sp. M

BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM/RSUD ULIN
BANJARMASIN
Juli, 2019
Anatomi Uvea
• Uvea : lapisan vaskular di dalam bola mata yang terdiri
dari iris, korpus siliaris, dan koroid
• Dilindungi oleh kornea dan sklera
• Berfungsi untuk memberikan nutrisi ke mata
• Uvea Anterior : Iris dan korpus siliaris
• Uvea Posterior : Koroid
Iris
• Terdiri atas bagian pupil dan bagian tepi siliar
• Reaksi pupil (kemampuan mengatur masuknya sinar ke
dalam bola mata)
• Indikator untuk fungsi saraf simpatis (midriasis) dan
fungsi saraf parasimpatis (miosis) oleh nervus kranialis III
• Sebagai pembatas antara kamera anterior dari kamera
posterior yang berisi humor aquous
Korpus siliaris
• Berbentuk seperti segitiga
• Terdiri dari :
- Pars korona (diliputi oleh 2 lapisan epitel sebagai
kelanjutan dari epitel iris)
- Pars plana
• Memproduksi humor aquous sebagai pemberi nutrisi
• Dari processus siliaris keluar serat-serat zonula zinii
sebagai panggantung lensa
Koroid
• Merupakan bagian dari segmen posterior uvea, yang
terletak diantara retina dan sklera
• Tersusun dari tiga lapis pembuluh darah yang besar,
sedang, dan kecil
• Semakin dalam letak pembuluh darah maka semakin
lebar lumennya
• Uveitis adalah radang pada uvea
• Uveitis Anterior : Iritis, siklitis/iridosiklitis
• Uveitis Posterior : Koroiditis

• Uveitis anterior biasanya terjadinya mendadak (selama 6-8


minggu)
• Penyebab : Reaksi imunologik, infeksi, trauma,
pascabedah, dll
Definisi
• Uveitis anterior : peradangan yang mengenai iris dan
badan siliaris yang disebut juga iridosiklitis

• 75% uveitis anterior


• Usia 20-50 tahun
• Kebanyakan pada ras kaukasian (berkulit putih)
Etiologi
Berdasarkan spesifitas penyebab :
• Spesifik (infeksi)
Virus, bakteri, fungi, parasit spesifik (sifilis, tuberkulosis, herpes
zoster, herpes simpleks, morbus hansen, adenovirus)
• Non-spesifik (non-infeksi)
Hipersensitivitas : Reaksi hipersensitivitas terhadap
mikroorganisme atau antigen yang masuk ke dalam tubuh dan
merangsang reaksi antigen antibodi dengan predileksi pada
traktus uvea
Berdasarkan asalnya :
• Eksogen
Karena trauma, operasi intraokuler, ataupun, iatrogenik
• Endogen
Karena fokal infeksi di organ lain / reaksi autoimun
Berdasarkan perjalanan penyakit :
• Akut
Serangan terjadi satu atau dua kali dan penderita
sembuh sempurna di luar serangan tersebut
• Residif
Serangan terjadi lebih dari dua kali disertai penyembuhan
yang sempurna di antara serangan tersebut
• Kronis
Serangan terjadi berulang kali tanpa pernah sembuh
sempurna di antaranya
Berdasarkan reaksi radang yang terjadi :
• Non-granulomatosa
Infiltrat yang terjadi terdiri dari sel plasma dan limfosit
• Granulomatosa
Infiltrat yang terjadi terdiri dari sel epiteloid dan makrofag
Patofisiologi
Klasifikasi
Granulomatosa
• Terdapat invasi mikroba ke jaringan uvea oleh organisme
penyebab (toxoplasma gondii, mycobacterium
tuberculosis)
• Reaksi seluler >> Reaksi vaskular
• Injeksi silier tidak hebat : Iris bengkak, menebal,
gambaran bergarisnya kabur
• Di tepi pupil dapat terbentuk Koeppe nodule (penimbunan
sel di tepi pupil)
• Keratik presipitat besar : Mutton fat
deposit (makrofag dan pigmen-pigmen)
memberikan gambaran seperti berminyak
• COA terlihat keruh, lebih banyak sel
dibanding fibrin
• Vitreous keruh
• Visus ↓↓ : Media refraksi terganggu
• Rasa sakit sedang dan fotofobia sedikit
• Pemeriksaan PA : Sel limfosit, epiteloid,
dan makrofag
Non-granulomatosa
• Lebih sering pada uveitis
anterior
• Penyebab diduga alergi
• Timbulnya akut
• Reaksi vaskular >> Reaksi
seluler
• Injeksinya hebat
• Nyeri lebih hebat, fotofobia,
• Vitreous tidak keruh dan visus lebih menurun
• Cairan COA mengandung • Pemeriksaan PA : Sel plasma
lebih banyak fibrin daripada dan sel mononuklear pada
sel : dapat terbentuk hipopion iris dan korpus siliaris
Manifestasi Klinis
Keluhan subyektif :
• Nyeri, terutama di bulbus okuli
• Spontan
• Sakit kepala di frontal yang menjalar ke temporal
• Blefarospasme
• Fotofobia (hebat pada keadaan akut)
• Lakrimasi
• Gangguan visus, unilateral
Pemeriksaan Fisik
• Edema palpebra : Disertai dengan ptosis ringan
• Injeksi konjungtiva dan silier
• COA : Normal atau dangkal, bila terdapat iris bombe
• Jika terdapat sinekia posterior, maka COA terlihat dalam
• Pada pemeriksaan slit lamp menunjukkan efek
tyndal/flare positif sehingga berkas sinar di COA menjadi
tampak karena dipantulkan oleh sel-sel radang yang ada
di COA
Derajat berat ringannya flare
• 0 : Tidak ditemukan
• 1+ : Flare terlihat dengan pemeriksaan yang teliti
• 2+ : Flare tingkat sedang, iris masih terlihat bersih
• 3+ : Kekeruhan lebih berat, iris dan lensa sudah keruh
• 4+ : Flare sangat berat, fibrin menggumpal pada humor
aquous
• Iris terlihat suram, gambaran radier menjadi tidak nyata
karena pelebaran pembuluh darah di iris, gambaran
kripta tidak nyata, edema dan warna dapat berubah,
terkadang didapatkan iris bombe
• Pupil miosis, bentuknya irreguler
• Lensa keruh : Katarak komplikata
• TIO normal, menurun, atau meningkat jika telah terjadi
glaukoma sekunder
• Kornea : Keratik presipitat (kumpulan sel-sel yang
menempel pada endotel kornea, biasanya di bagian
bawah)
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan oftalmologi
• Mata sakit • Visus ↓↓
• Mata merah
• Perubahan TIO
• Sekret (-)
• Injeksi silier
• Silau
• Pandangan kabur atau • Keratik presipital pada
penurunan tajam penglihatan kornea
• Riwayat penyakit sekarang • Flare pada COA
karena dapat menjadi faktor • Sinekia
penyebab
Pemeriksaan Penunjang
Umumnya tidak dilakukan terhadap pasien yang responsif terhadap
terapi, pemeriksaan dilakukan untuk menentukan etiologi
Contoh :
• Skin test : Tuberkulosis
• Hitung jenis (eosinofilia) : alergi, infeksi parasit
• Foto rontgen : Tuberkulosis, sarkoidosis
• ANA : autoimun
• TORCH
• IgG, IgM : Toxoplasma
Penatalaksanaan
Topikal
Midriatikum/siklopegik
Untuk mengistirahatkan otot-otot iris dan badan silier, sehingga
dapat mengurangi nyeri dan mempercepat penyembuhan dan
mencegah terjadinya sinekia, atau melepaskan sinekia yang telah
ada
Midriatikum yang biasa digunakan yaitu :
• Sulfas atropin 1% sehari 3 kali tetes
• Homatropin 2% sehari 3 kali tetes
• Scopolamin 0,2% sehari 3 kali tetes
Anti-inflamasi
Kortikosteroid diberikan untuk mengurangi peradangan yang terjadi.
Kortikosteroid yang biasa digunakan adalah Dexamethasone 0,1%
atau Prednisolone 1%. Perlu diwaspadai komplikasi yang mungkin
terjadi pada pemberian kortikosteroid, yaitu glaukoma sekunder
pada penggunaan lokal selama lebih dari 2 minggu.
Antibiotik

Sistemik
• Antibiotik
• Kortikosteroid oral
• Dosis yang diberikan adalah 1 mg/kgBB yang kemudian dosis
tersebut diturunkan perlahan-lahan setiap 1 minggu
Komplikasi
Terapi tidak adekuat → Uveitis anterior → Komplikasi

• Sinekia posterior
Perlekatan antara iris dengan kapsul lensa bagian anterior akibat
sel-sel radang, fibrin, dan fibroblas
• Sinekia anterior
Perlekatan iris dengan endotel kornea akibat sel-sel radang,
fibrin, dan fibroblas
• Seklusio pupil
Perlekatan pada bagian tepi pupil
• Oklusio pupil
Seluruh pupil tertutup oleh sel-sel radang
• Iris bombe
Akibat terjadinya perlekatan-perlekatan dan tertutupnya
trabekular oleh sel-sel radang, maka aliran humor aquous
dari COP ke COA akan terhambat dan mengakibatkan
humor aquous terkumpul di COP dan akan mendorong
iris ke depan
• Glaukoma sekunder
Karena penimbunan humor aquous dan menyebabkan
peningkatan tekanan bola mata
• Katarak komplikata
Akibat dari gangguan metabolisme lensa
• Endoftalmitis
Peradangan supuratif berat dalam rongga mata dan
struktur di dalamnya dengan abses di dalam badan kaca
akibat dari peradangan yang meluas
• Panoftalmitis
Peradangan pada seluruh bola mata termasuk sklera dan
kapsul tenon (fasia bulbi) sehingga bola mata merupakan
rongga abses
Prognosis
• Dengan pengobatan, serangan uveitis non-
granulomatosa umumnya berlangsung beberapa hari
sampai minggu dan sering kambuh.
• Uveitis granulomatosa berlangsung berbulan-bulan
sampai tahunan, kadang-kadang dengan remisi dan
eksaserbasi, dan dapat menimbulkan kerusakan
permanen dengan penurunan penglihatan yang nyata.

Anda mungkin juga menyukai