SICCA
KELOMPOK 1
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA
PERIODE 13 - 24 JULI 2020
ADILA SALSABILA
030.14.003
JUAN STUART XAVERIUS J
030.16.080
NANDA LISISINA
030.15.130
VANESSA CHRISTABEL M
030.16.151
JESSICA RIAMA TOBING
030.15.093
MADE INDIRA PRABASARI
030.15.105
M. ABDUL HARIST
030.16.098
PENDAHULUAN
Keratokonjungtivitis sicca adalah suatu gangguan pada permukaan
mata yang ditandai dengan ketidakstabilan produksi dan fungsi dari
lapisan air mata sehingga menyebabkan kekeringan pada lapisan
kornea dan konjungtiva.
Ciri histopatologinya timbul bintik kering pada kornea dan epitel
konjungtiva, pembentukan filamen, hilangnya sel goblet konjungtiva ,
dan penambahan keratinisasi.
Penyakit ini merupakan multifaktorial dari air mata dan permukaan
okular yang menghasilkan gejala ketidaknyamanan, kekeringan mata
terus menerus sehingga mempengaruhi kualitas hidup
ANATOMI
KONJUNGTIV •
•
Membran mukosa tipis dan transparan
Anyaman limfatik padat (nodus preaurikuler dan
A submandibular) ➔ sistem kekebalan
VASKULARISASI
• Cabang a.Oftalmika : a.Frontalis, a. Supraorbitalis,
a. Lakrimalis,
a. Fasialis
• Nutrisi dari a. Siliaris anterior
INERVASI
• N. Siliaris K. Bulbar)
• n. Fron(talis (K. Palp)
• N. Lakrimalis (K. Palp sup dan inf)
• N. Infraorbitalis (K. Palp sup)
• N. Palp. Lateral (K. Palp inf)
• Persyarafan simpatis (K. Bulbar)
HISTOLOGI
KONJUNGTIV
A Epitel konjungtiva
Sel goblet (musin)
HISTOLOGIS :
• Epitel konjungtiva : stratified
non keratin ketebalan bervariasi
dari limbus (5-7 lapis) sd tarsal
(2 lapis)
• Sel goblet (musin)
• Lapisan limfoid
ANATOMI KORNEA
Bag tepi dibatasi limbus (lapisan sel
punca/stem sel untuk regenerasi
epitel kornea
Limbus terdapat a.sirkulus limbus :
nutrisi kornea perifer
Bila terjadi inflamasi kornea maka
pemb darah ini akan dilatasi (injeksi
perikornea)
Nutrisi berasal : p.d limbus, akuos
humor, air mata
Inervasi : N. V
Ujung sensoris dari n. Siliaris longus
Sensitivitas kornea 300-600 kali kulit
HISTOLOGI KORNEA
Epitel
Membran
Bowman’s
Stroma
Membran
Descement’s
Endotel
FISIOLOGI
KONJUNGTIVA KORNEA
Kelenjar Lakrimal
Aksesori
KELENJAR LAKRIMAL AKSESORI
Kelenjar
Kelenjar Krause
Wolfring
minor
• lapisan musin (bagian dalam)
dihasilkan oleh sel Goblet
melapisi sel epitel kornea
dan konjungtiva
FISIOLOGI SISTEM LAKRIMALIS
Apoptosis Dyscomfort
KSC / DED
GEJALA KLINIS
• Mata terasa gatal dan berpasir
• Miniskus air mata pada tepi
(sensasi benda asing)
palpebra inferior hilang
• Mata kering
• Edema konjungtivita bulbi
• Silau
• Filamen (benang-benang)
• Penglihatan kabur melekat di kornea
• Sekresi mukus berlebihan
• Sukar menggerakan kelopak
mata
PENEGAKAN
DIAGNOSIS
Anamnesis Keluhan-keluhan tersebut
• Usia • Gatal memburuk bila pasien
• Pekerjaan • Pandangan buram berada di tempat yang
• Perasaan mengganjal • Riwayat pemakaian kering atau berasap,
seperti terdapat benda obat panas, terkena kipas
asing
antihistamin/Beta angin, pemakaian lensa
• Perih blocker/antikolinergi kontak atau terlalu
• Injeksi konjungtiva k/pil KB banyak membaca dan
• Discharge mucoid menggunakan gadget.
• Riw. Penyakit; RA, Dan biasanya dirasakan di
• Mata terasa kering Gangguan kel.
• Epifora
akhir hari setelah
Tiroid, Connective menggunakan mata
• Fotofobia Tissue Disease (CTD) terlalu lama
Pemeriksaan Oftalmologi
Kelainan
Konjungtivitis
kornea;
alergi/bacterial Blefaritis Keratitis abrasi/erosi/
/viral
ulkus
TATA LAKSANA
FARMAKOLOGIS
• Artificial tears ED
Air mata buatan diberikan 1-2 tetes pada dewasa maupun anak - anak apabila
terjadi defisiensi komponen air. Air mata buatan ini berfungsi sebagai pelumas
pada permukaan mata.
• Salep / gel, sebagai pelumas jangka panjang, terutama saat tidur
• Agen anti-inflamasi
• Kortikosteriod topikal : Kortikosteroid topikal bisa mengurangi peradangan
dan gejala mata kering.
• Sekretagog
-Diquafosol, meningkatkan produksi air mata dan musin
-Rebamipide ED, sekretagog musin topical
• Eye-platelet rich plasma drop
NONFARMAKOLOGIS
• Intervensi bedah : Punctal plugs, menutup punctum lakrimalis baik partial ataupun
total biasanya memakai plug kolagen (temporary (1-2 mgg)), long actin collagen
( 2-6 minggu).
Oklusi permanen punctum dapat dilakukan pada kasus KCS berat dan tes shchirmer
<2mm berulang, dengan cara kauter ataupun non-dissolving plug.
• Kacamata terapeutik : Moisture chamber spectacles, kacamata yang membungkus
area mata untuk menjaga kelembapan dan mencegah terkena iritan.
• Edukasi :
- Biasakan mengedip dan mengambil istirahat saat menonton atau memakai
komputer dalam waktu lama
- Mengatur suhu dan kelembapan ruangan ( Memakai humidifier, dapat
memperlambat menguapnya air mata)
Komplikasi Keratokonjungtivitis sika
• Komplikasi berat Jarang terjadi
• Komplikasi dapat mengancam penglihatan dan mencakup kerusakan
epitel, seperti: melting/pencairan (Gbr. 4.7 A), perforasi (Gbr. 4.7 B),
keratitis bakteri (Gbr. 4.7 C).
Prognosis Keratokonjungtivitis sika