RESPIRATORY DISTRESS
SYNDROME
PEMBIMBING:
dr. Nur Hidayah, Sp.A
ETIOLOGI
kekurangan surfaktan, suatu zat aktif pada alveoli yang mencegah
kolaps paru
PATOFISIOLOGI
Pseudoglandular (5-17 minggu) Terjadi perkembangan percabangan bronkhius dan tubulus asiner
Sakuler (24-38 minggu)Terjadi perkembangan dan ekspansi rongga udaraAwal pembentukan septum alveolar
Alveolar (36 minggu – lebih 2 tahun setelah lahir) Penipisan septum alveolar dan pembentukan kapiler baru
alveoli masih
kecil
sehingga
kesulitan
Faktor-faktor yang memudahkan berkembang
produksi
surfaktan
kurang
sempurna
Takipnea
Sianosis Grunting
MANIFESTASI
KLINIK
Retraksi
Pernafasan
intercostal
cuping
dan
hidung
subcostal
Tabel 1. Klasifikasi gangguan napas
Frekuensi napas Gejala tambahan gangguan Klasifikasi
napas
>60 kali/menit Dengan Sianosis sentral DAN tarikan Gangguan napas
dinding dada atau merintih saat berat
ekspirasi
Atau > 90 kali/menit Dengan Sianosis sentral ATAU tarikan
dinding dada ATAU merintih
saat ekspirasi
Atau < 30 kali/menit Dengan atau Gejala lain dari gangguan
Tanpa napas
60-90 kali/menit Dengan Tarikan dinding dada ATAU Gangguan napas
tetapi merintih saat ekspirasi sedang
Tanpa Sianosis sentral
Atau > 90 kali/menit Tanpa Tarikan dinding dada atau
merintih saat ekspirasi atau
sianosis sentral
60-90 kali/menit Tanpa Tarikan dinding dada atau Gangguan napas
merintih saat ekspirasi atau ringan
sianosis sentral
60-90 kali/menit Dengan Sianosis sentral Kelainan jantung
tetapi kongenital
Tanpa Tarikan dinding dada atau
merintih
Tabel 2. Evaluasi gawat napas dengan skor Downes
Pemeriksaan Skor
0 1 2
Frekuensi napas < 60/menit 60-80/menit >80/menit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada Sianosis hilang Sianosis menetap
sianosis dengan O2 walaupun diberi
O2
Air entry Udara masuk Penurunan Tidak ada udara
ringan udara masuk
masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar
dengan tanpa alat bantu
stetoskop
Evaluasi
Total Diagnosis
1-3 Sesak napas ringan
4-5 Sesak napas sedang
≥6 Sesak napas berat
FAKTOR RESIKO
Darah : Hb, Ht, dan gambaran darah tepi tidak menunjukkan tanda
infeksi.
Analisis gas biasanya memberikan hasil : hipoksemia, asidemia
yang berupa asidosis metabolik, respiratorik atau kombinasi, dan
saturasi oksigen yang tidak normal
Elektrolit : kenaikan kadar serum bikarbonat, kadar glukosa darah,
hypokalemia, hipokalsemia dan hipofosfatemia
DIAGNOSIS BANDING
suatu penyakit ringan pada neonatus yang mendekati cukup bulan atau
cukup bulan yang mengalami gawat napas segera setelah lahir akibat
gangguan penyerapan cairan di alveoli dan hilang dengan sendirinya
dalam waktu 3-5 hari.
Faktor resiko terjadinya TTN yaitu bayi yang dilahirkan secara operasi
Caesar, makrosomia, bayi yang dilahirkan dari ibu yang menderita
penyakit asma, diabetes mellitus dan pengaruh sedasi
TATALAKSANA
Gangguan Napas Ringan
Amati pernapasan bayi setiap 2 jam selama 6 jam.
Berikan ASI bila bayi mampu mengisap.
Kurangi pemberian O2 secara bertahap bila ada perbaikan
gangguan napas. Hentikan pemberian O2 jika frekuensi napas
antara 30 – 60 kali/menit.
Amati bayi selama 24 jam berikutnya, jika frekuensi napas menetap
antara 30-60 kali/menit, tidak ada tanda-tanda sepsis, dan tidak
ada masalah lain yang memerlukan perawatan, bayi dapat
dipulangkan.
TATALAKSANA
Untuk tujuan dalam prosedur ini, nasal prong merupakan metode yang
lebih disukai untuk penerapan CPAP
7. Bila tidak tersedia fasilitas NICU segera rujuk ke rumah sakit yang tersedia
NICU Pemantauan
KOMPLIKASI