Anda di halaman 1dari 3

STRABISMUS

Strabismus adalah keadaan dimana kedudukan kedua bola mata tidak ke satu
arah dan tidak dapat dikontrol oleh penglihatan binokuler. Biasanya bermanifestasi
sebagai mata lelah atau astenopia, penglihatan kurang pada satu mata, diplopia, dan
sering menutup mata sebelah. Strabismus dibagi menjadi laten yang disebut foria dan
bermanifes yang disebut tropia. Strabismus jenis foria dibagi menjadi ortoforia dan
heteroforia. Ortoforia adalah keadaan dimana kerja otot luar bola mata seimbang
sehingga memungkinkan terjadinya fusi tanpa usaha apapun.

HETEROFORIA
Heteroforia adalah keadaan kedudukan bola mata yang normal namun
akan timbul penyimpangan (deviasi) apabila reflex fusi diganggu. Deviasi hilang
bila faktor desosiasi ditiadakan akibat terjadinya pengaruh refleks fusi.
Penyebabnya adalah akibat tidak seimbangnya atau insufisiensinya otot
penggerak bola mata. Penyebab lainnya dapat dibedakan menjadi penyebab
refraktif dan non-refraktif. Penyebab refraktif karena hipermetropia terjadi
karena akomodasi berlebih untuk melihat jauh dan dekat sehingga konvergensi
berlebih dan terjadi esoforia. Sedangkan pada myopia, terjadi kekurangan
akomodasi sehingga konvergensi berkurang dan terjadi eksoforia. Penyebab
non-reaktif dimana forianya tampak pada keadaan neurasthenia, anemia, atau
pada orang normal dapat terjadi terjadi kelainan anatomis pada salah satu otot.
Macam-macam heteroforia bergantung kepada bidang penyimpangannya:
1. Penyimpangan bidang horizontal: esoforia dan eksoforia
2. Penyimpangan bidang vertikal: hipoforia dan hiperaforia
3. Penyimpangan bidang frontal: insikloforia dan eksikloforia
Terdapat 75-90% penduduk mengalami heteroforia dan tidak menimbulkan
keluhan. Suatu penelitian menyebutkan bila kekuatan fusi vergens 2x sebesar
keluhan heteroforianya, maka heteroforia tidak akan menimbulkan keluhan. Fusi
pasien dapat terganggu bila pasien letih atau satu mata tertutup misalnya pada
uji tutup mata da uji tutup mata bergantian.
Pengobatan untuk heteroforia dapat dilakukan:
 Koreksi dari refraksi
 Perbaikan keadaan umum terutama pada yang non-refraktif
 Latihan prisma untuk melatih otot yang lemah
 Bila setelah dua bulan tidak ada perbaikan dapat diberikan kacamata
prisma
 Bila hal-hal diatas belum berhasil maka dilakukan operasi

Esoforia
Esoforia adalah suatu penyimpangan sumbu penglihatan ke arah nasal
yang tersembunyi oleh karena masih ada refleks fusi. Esoforia disebut juga mata
juling ke dalam. Esoforia yang mempunyai sudut penyimpangan lebih besar pada
waktu melihat jauh daripada waktu melihat dekat disebabkan oleh suatu
insufisiensi divergen. Esoforia yang mempunyai sudut penyimpangan lebih kecil
pada waktu melihat dekat disebabkan oleh suatu ekses konvergen. Hal ini
biasanya diakibatkan oleh suatu akomodasi yang berlebihan pada hipermetropia
yang tidak dikoreksi. Bila besar sudut penyimpangan sama besar pada waktu
melihat dekat dan jauh maka ini disebut basic type. Penyebab esoforia dapat
disebabkan oleh muskuler, gangguan akomodatif, atau kelainan persarafan.
Penglihatan esoforia dapat diobati dengan:
 Memberikan koreksi hipermetropia untuk mengurangi rangsang
akomodasi yang berlebihan
 Memberikan miotika untuk menghilangkan akomodasinya
 Memberikan prisma base out yang dibagi sama besar untuk mata kiri dan
kanan
 Tindakan operasi bila usaha-usaha diatas tidak berhasil

Eksoforia

Hipoforia

Hiperforia
Hiperforia adalah suatu tendensi penyimpangan sumbu penglihatan ke
arah atas. Pada hiperforia akan terjadi deviasi ke atas pada mata yang ditutup.
Umumya keadaan ini disebabkan kerja yang berlebihan otot rektus inferior dan
oblik superior atau kelemahan otot rektus inferior dan oblik superior.
Pengobatan dapat dengan kacamata prisma dan puncak di atas (vertical base
down) di depan mata yang sumbu penglihatannya lebih tinggi dengan puncak
dibawah (vertical base up) di depan mata yang sumbu penglihatannya lebih
rendah. Dapat juga dilakukan operasi pada otot oblik superior dan rektus
inferior.
Insikloforia

Ensikloforia

Anda mungkin juga menyukai