Anda di halaman 1dari 18

Trauma kimia pada mata

Andree Salim
406171026
Segmen bola mata
• Segmen anterior  COA dan COP yang berisi
aqueous humor yang dihasilkan oleh badan
siliaris dan keluar melalui kanalis schlemm
• Segmen posterior  vitreous humor yang
membantu menjaga bentuk bola mata
Fotoreseptor
• Sel batang
– tersebar di seluruh retina kecuali fovea
– Peka cahaya intensitas rendah penglihatan malam hari
(gelap)
– Pigmen rodopsin (tidak dapat mendeteksi warna)
• Sel kerucut
– Hanya terdapat di fovea
– Penglihatan dengan ketajaman tinggi
– Pigmen iodopsin (merah, biru ,hijau)  mampu
mendeteksi warna
Trauma Kimia pada mata
• Kegawatdaruratan oftalmologi
• Akibat zat asam (pH<7) dan zat basa (pH>7)
• Tingkat keparahan trauma bergantung pada
jenis, volume, konsentrasi, durasi pajanan, dan
derajat penetrasi dari zat tersebut
Epidemiologi
• CDC (2000)
– 1 juta orang di Amerika Serikat gangguan pengelihatan
akibat trauma mata
– 75% dari kelompok tersebut buta pada satu mata
– Sekitar 50.000 orang menderita cedera serius yang
mengancam pengelihatan setiap tahunnya

• WHO (1998)
– 19 juta orang buta unilateral
– 2,3 juta orang penurunan visus bilateral
– 1,6 juta orang mengalami kebutaan bilateral
Trauma asam
Bahan kimia asam

Asam cenderung berikatan dengan protein

Menyebabkan koagulasi protein plasma

Koagulasi protein ini, sebagai barrier yang membatasi
penetrasi dan kerusakan lebih lanjut

Luka hanya terbatas pada permukaan luar saja.

Asam masuk ke bilik mata depan menimbulkan iritis dan katarak.

Gangguan persepsi penglihatan
Trauma Basa
Bahan kimia alkali

Pecah atau rusaknya sel jaringan dan saponifikasi disertai disosiasi asam lemak membran sel →
penetrasi lebih lanjut

Mukopolisakarida jaringan menghilang & terjadi penggumpalan sel kornea

Serat kolagen kornea akan membengkak & kornea akan mati

Edema → terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma, cenderung disertai masuknya
pemb.darah (Neovaskularisasi)

Dilepaskan plasminogen aktivator & kolagenase (merusak kolagen kornea)

Terjadi gangguan penyembuhan epitel

Berkelanjutan menjadi ulkus kornea atau perforasi ke lapisan yang lebih dalam.
Derajat trauma basa
Klasifikasi Thoft
• Derajat 1: kornea jernih dan tidak ada iskemik limbus
(prognosis sangat baik),
• Derajat 2: kornea berkabut dengan gambaran iris yang masih
terlihat dan terdapat kurang dari 1/3 iskemik limbus
(prognosis baik),
• Derajat 3: epitel kornea hilang total, stroma berkabut dengan
gambaran iris tidak jelas dan sudah terdapat ½ iskemik
limbus (prognosis kurang), dan
• Derajat 4: kornea opak dan sudah terdapat iskemik lebih dari
½ limbus (prognosis sangat buruk).
Menurut klasifikasi Hughes:
Ringan
• Prognosis baik
• Terdapat erosi epitel kornea
• Kekeruhan yang ringan pada kornea
• Tidak terdapat iskemia dan nekrosis kornea ataupun konjungtiva
Sedang
• Prognosis baik
• Kornea keruh, sehingga sukar melihat iris dan pupil secara terperinci
• Terdapat nekrosis dan iskemi ringan pada konjungtiva dan kornea
Berat
• Prognosis buruk
• Akibat kekeruhan kornea, pupil tidak dapat dilihat
• Konjungtiva dan sklera pucat
Gejala Klinis
• Epifora
• Blefarospasme
• Nyeri hebat
• Penurunan penglihatan
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
• Defek epitel kornea
• Stroma kabur
• Perforasi kornea
• Reaksi inflamasi KOA Flare (+)
• Peningkatan TIO
• Kerusakan kelopak mata
• Inflamasi konjungtiva
• Penurunan ketajaman penglihatan
Pemeriksaan penunjang
• Kertas lakmus
• Slit lamp
• Oftalmoskopi
• Tonometri
Penatalaksanaan
Tatalaksana emergency:
• Irigasi dengan normal saline sesegera mungkin
sampai pH mata menjadi normal (7,3)
• Anestesi topikal
• Antibiotik
• Double eversi kelopak mata
• Medikamentosa
– Steroid
– Siklopegik
– Asam askorbat
– Beta bloker/karbonik anhidrase inhibitor
– Antibiotik
• Pembedahan
Komplikasi
• Simblefaron adalah gejala gerak mata
terganggu, diplopia, lagoftalmus, sehingga
kornea dan penglihatan terganggu
• Kornea keruh, edema, neovaskuler
• Sindroma mata kering
• Katarak traumatik
• Glaukoma sudut tertutup
• Entropion dan ptisis bulbi
Prognosis
• Derajat iskemik pada pembuluh darah limbus
dan konjungtiva merupakan salah satu
indikator keparahan trauma dan prognosis
penyembuhan

Anda mungkin juga menyukai