Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KASUS

VULNUS GRANULOSUM
PEMBIMBING :
DR. --

PENYUSUN :
-- KEPANITERAAN KLINIK ILMU
RUMAH SAKIT===
PROGRAM STUDI PROFESI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS =====
PERIODE ====I 2019
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Luka adalah rusaknya kesatuan atau
komponen jaringan. Efek dari timbulnya luka
antara lain hilangnya seluruh atau sebagian
fungsi organ, respon stress simpatis,
perdarahan dan pembekuan darah,
kontaminasi bakteri, hingga kematian sel.

Cedera menduduki peringkat 8 dar 15


penyebab kematian. Selain itu kematian akibat
cedera dan 5,1 juta meningkat hingga 8,4 juta.
BAB II
LAPORAN KASUS
Identitas

• Nama : Tn.P
• Jenis kelamin : laki-laki
• umur : 59 tahun
• Tanggal lahir : Mojokerto, 19-11-1959
• Alamat : jl.seroja 4 cilandak timur
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Purnawirawan AL
• suku : Jawa
• Pendidikan : SMA
• Status pernikahan : Sudah menikah
• Tanggal MRS : 17 Desember 2018
ANAMNESIS

•Pasien datang ke Poli RSAL


Keluhan dengan keluhan terdapat
Utama luka pada kaki kiri sejak 2
minggu SMRS.

•Tidak ada
Keluhan
tambahan
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien tidak mengeluhkan


nyeri pada luka. Pasien
Pasien mengatakan bahwa
mengatakan luka tidak
luka awalnya berukuran Pasien hanya membersihkan
keluhan terdapat luka pada terkena trauma benda
kecil namun semakin lama luka dengan air bersih
kaki kiri sejak 2 minggu SMRS. tajam ataupun tumpul,
luka semakin membesar dan ataupun betadine.
sehari – hari pasien tidak
melebar.
menggunakan sandal atau
sepatu pada kaki yang luka.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Sebelum pasien datang ke poli Bedah Pasien menyangkal terdapat keluhan


RSAL Mintohardjo, pasien mengatakan lemas, mual muntah, nafsu makan
bahwa dia memiliki riwayat penyakit menurun dan sesak nafas. Bab tidak
Diabetes Melitus dan sering kontrol ke ada keluhan dan Bak tidak ada
bagian penyakit dalam. keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu
•Riwayat Diabetes Mellitus (+), Riwayat hipertensi
(-) , riwayat penyakit ginjal (-), riwayat penyakit
paru (-), riwayat penyakit jantung (-), riwayat
penyakit hati (-), riwayat keganasan (-).
Riwayat Penyakit Keluarga
•Riwayat keluhan serupa (-), riwayat Diabetes
Mellitus (-), riwayat hipertensi (-), riwayat
penyakit paru (-), riwayat penyakit jantung (-),
riwayat penyakit hati (-), riwayat keganasan (+)
kanker prostat.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum

• GCS : 15 (Eye: 4, Verbal: 6, Motorik: 5)


• Kesadaran : compos mentis
• Kesan : Tampak sakit sedang
• BB : 65 kg
• TB : 165 cm
• Kesan gizi : Gizi baik
• Keadaan lain : Anemis (-), ikterik (-),
sianosis (-), dyspnoe (-), oedem (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Tanda Vital

• Tekanan darah : 120/80 mmHg


• Nadi : 90 x/menit, kuat, isi
cukup, ekual kanan dan kiri, regular
• Napas : 20 x/menit
• Suhu : 36,8˚C (diukur
dengan thermometer)
• SpO2 : 98%
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS DALAM
GENERALIS BATAS
NORMAL
STATUS LOKALIS

Look Tampak vulnus laseratum pada


ankle tungkai kiri ukuran 20 cm x 16
cm, tepi ireguler, perdarahan (-),
dasar otot dan tidak terlihat os.

Feel Nyeri tekan (-)

Move Tidak adanya keterbatasan gerak,


dan tidak nyeri saat gerakan aktif
STATUS LOKALIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS KERJA

Vulnus granulosum
e.c Ulkus Diabetikum
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI

Kulit adalah organ tubuh


yang terletak paling luar
dan yang membatasi dari
lingkungan hidup manusia

Pembagian kulit secara


garis besar tersusun atas
tiga lapisan utama;
• Lapisan Epidermis atau kutikel,
• Lapisan Dermis (korium, kutis
vera, true skin)
• Lapisan subkutis (hipodermis).
HISTOLOGI KULIT

Struktur histologis pada


epidermis dapat
dibedakan 5 stratum,
yaitu:
• Str. Germinativum
• Str. Spinosum
• Str. Granulosum
• Str. Lucidum
• Str. Korneum
DEFINISI

APA
ITU
LUKA? Luka adalah suatu gangguan
dari kondisi normal pada kulit
yaitu kerusakan kontinyuitas
kulit, mukosa membran dan
tulang atau organ tubuh lain
Memberikan lingkungan yang memadai untuk penyembuhan luka

Tujuan Absorbsi drainase

Perawatan Menekan dan imobilisasi luka

Luka
Mencegah luka dan jaringan epitel baru dari cedera mekanis

Mencegah luka dari kontaminasi bakteri

Meningkatkan hemostasis dengan menekan dressing

Memberikan rasa nyaman mental dan fisik pada pasien

Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan membran mukosa

Mempercepat penyembuhan

Membersihkan luka dari benda asing atau debris

Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat

Mencegah perdarahan

Mencegah excoriasi kulit sekitar drain.


JENIS LUKA

Berdasarkan Proses
Terjadinya

Berdasarkan Tingkat
Kontaminasi
JENIS LUKA
Berdasarkan Kedalaman dan
Luas Luka

Berdasarkan Waktu Penyembuhan


Luka
BERDASARKAN PROSES TERJADINYA
LUKA

Luka insisi Luka memar Luka lecet Luka tusuk


(Incised (Contusion (Abraded (Punctured
wounds) Wound), Wound), Wound),

Luka gores Luka tembus Luka gigitan


Luka Bakar
(Lacerated (Penetrating (Vulnus
(Combustio),
Wound), Wound), Marsom),
BERDASARKAN TINGKAT
KONTAMINASI
Clean Wounds (Luka bersih)

•yaitu luka bedah takterinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada
sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi.

Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi)

•merupakan luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam
kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%.

Contamined Wounds (Luka terkontaminasi)

•termasuk luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan
teknik aseptik atau kontaminasi dari saluran cerna

Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi)

•yaitu terdapatnya mikroorganisme pada luka


BERDASARKAN KEDALAMAN DAN
LUAS LUKA
Stadium I
• Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang
terjadi pada lapisan epidermis kulit.

Stadium II
•Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan
epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan
adanya tanda klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal.

Stadium III
•Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi
kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas
sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya.

Stadium IV
•Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan
tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.5
BERDASARKAN WAKTU
PENYEMBUHAN
Luka akut Luka kronis

•yaitu luka dengan •yaitu luka yang


masa penyembuhan mengalami
sesuai dengan kegagalan dalam
konsep proses
penyembuhan yang penyembuhan,
telah disepakati.5 dapat karena faktor
eksogen dan
endogen.
PROSES PENYEMBUHAN LUKA

Peningkatan aliran darah ke


Tubuh yang sehat mempunyai
daerah yang rusak, membersihkan
kemampuan alami untuk
sel dan benda asing dan
melindungi dan memulihkan
perkembangan awal seluler
dirinya.
bagian dari proses penyembuhan.
PRINSIP PENYEMBUHAN LUKA

Kemampuan tubuh untuk


menangani trauma
Respon tubuh pada luka
jaringan dipengaruhi oleh Respon tubuh secara
lebih efektif jika nutrisi yang
luasnya kerusakan dan sistemik pada trauma
tepat tetap dijaga
keadaan umum
kesehatan tiap orang

Keutuhan kulit dan mukosa


Penyembuhan normal
membran disiapkan
Aliran darah ke dan dari ditingkatkan ketika luka
sebagai garis pertama
jaringan yang luka bebas dari benda asing
untuk mempertahankan
tubuh termasuk bakteri.
diri dari mikroorganisme
FASE PENYEMBUHAN LUKA

Fase Hemostasis dan


Inflamasi

Fase Proliferative

Fase Remodelling
Fase Hemostasis dan Inflamasi
Fase hemostasis dan
inflamasi adalah adanya
respons vaskuler dan seluler
yang terjadi akibat
perlukaan pada jaringan
lunak.

Tujuannya
adalah menghentikan
perdarahan dan
membersihkan area luka
dari benda asing, sel-sel
mati, dan bakteri, untuk
mempersiapkan dimulainya
proses penyembuhan
Fase Proliferative
Fase proliferasi disebut juga fase
fibroplasia, karena yang menonjol
adalah proses proliferasi fibroblast.

Fase ini berlangsung dari akhir fase


inflamasi sampai kira-kira akhir minggu
ketiga.

Fibroblast berasal dari sel mesenkim yang


belum berdiferensiasi, menghasilkan
mukopolisakarida, asam aminoglisin, dan
prolin yang merupakan bahan dasar
kolagen serat yang akan
mempertautkan tepi luka
Fase Remodelling

Fase ini dimulai pada minggu ke-


3 setelah perlukaan dan berakhir
sampai kurang lebih 12 bulan.

Tujuan dari fase remodelling


adalah menyempurnakan
terbentuknya jaringan baru
menjadi jaringan penyembuhan
yang kuat dan berkualitas.
Faktor yang Mempengaruhi Luka

USIA NUTRISI INFEKSI

SIRKULASI
BENDA
DAN HEMATOMA
ASING
OKSIGENASI

KEADAAN
DIABETES OBAT
LUKA
Manajemen Perawatan Luka

Serangkaian kegiatan itu meliputi


pembersihan luka, memasang
Perawatan luka adalah serangkaian balutan, mengganti balutan,
kegiatan yang dilakukan untuk pengisian (packing) luka, memfiksasi
merawat luka agar dapat mencegah balutan, tindakan pemberian rasa
terjadinya komplikasi pada luka dan nyaman yang meliputi
jaringan sekitarnya. membersihkan kulit dan daerah
drainase, irigasi, pembuangan
drainase, pemasangan perban.
PEMBALUT LUKA

Jenis-jenis balutan antara lain:

• 1. Balutan kering: Paling sering digunakan kasa


dengan jala-jala yang lebar
• 2. Balutan basah kering: Yang sering digunakan
adalah balutan kasa ditambah cairan normal
salin.
• 3. Balutan modern: Jenis-jenis balutan luka yang
mampu mempertahankan kelembaban antara
lain alginate, hydrogel, foam silikon lunak,
hidrokoloid, hidrofiber.
LARUTAN PEMBERSIH

Tujuan pembersih luka adalah untuk


mengeluarkan debris organik maupun
anorganik sebelum menggunakan balutan
untuk mempertahankan lingkungan yang • NaCl 0.9%
optimum pada tempat luka untuk proses
penyembuhan
AGEN TOPIKAL

ANTISEPTIK ANTIBAKTERI
•Povidone iodine •Bacitracin,
neomycin,
polumyxin
BALUTAN SEKUNDER

Balutan sekunder adalah bahan perawatan luka yang


memberikan efek terapi atau berfungsi melindungi,
megamankan dan menutupi balutan primer

Plester cokelat

• Plester ini diindikasikan untuk plester serbaguna, retensi bantalan penutup luka, fiksasi infus.

Plester luka Non Woven, terbuat dari bahan akrilik yang hipoalergenik.

• Contoh : Biopore, Hipavix.


PROGNOSIS

Prognosis pada penyembuhan luka pada umumnya baik, namun


penyembuhan luka dapat dipengaruhi oleh beberapa factor seperti
tipe luka dan penyakit penyerta seperti diabetes mellitus yang dapat
menjadikan penyembuhan luka lebih lama daripada biasanya.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai