Anda di halaman 1dari 33

OSTEOARTRITIS

Nini Azniati

Pembimbing :
dr. Novia Andansari Putri R, Sp.Rad
PENDAHULUAN
Osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif
yang melibatkan semua bagian dari sendi. Osteoartritis
menjadi masalah kesehatan di dunia yang meningkat
secara drastis, menyebabkan nyeri dan disabilitas.
• Modalitas radiologi yang sudah digunakan sejak dulu
adalah foto polos untuk melihat lebar celah sendi dan
adanya osteofit. Seiring berkembangnya teknologi
kedokteran, banyak modalitas baru yang dapat
digunakan seperti MRI, USG, OCT, yang dapat
memberikan gambaran jaringan lunak yang lebih baik
ANATOMI
Definisi

• Osteoartritis(OA) adalah salah satu penyakit


kronis yang ditandai dengan perubahan
degeneratif pada tulang, kartilago, meniskus,
ligamen, dan jaringan sinovial
faktor predisposisi
• usia tua (khususnya lebih dari 50 tahun)

• Jenis kelamin wanita, obesitas

• Riwayat operasi sendi atau trauma

• Aktivitas yang memberikan beban berat pada


sendi, terutama sendi yang menopang tubuh
seperti sendi lutut dan pinggul

• Faktor genetik.
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
• Keluhan pertama Nyeri sendi

• Sensasi terbakar di otot dan tendon.

• Memberat bila sendi digerakkan, dan membaik bila istirahat

• Cuaca yang lembab dan dingin akan meningkatkan nyeri pada


beberapa pasien

• Kaku sendi biasanya akan membaik setelah 30 menit


beraktivitas

• Ciri khas lain dari osteoarthritis adalah adanya bunyi krepitus


saat sendi yang sakit digerakkan,
• Di sendi lutut dapat terbentuk kista popliteal,
deformitas genu valgum, atau genu varum.

• Sendi kecil (jari-jari tangan) terjadi hipertrofi


membentuk nodus Heberden (di sendi interfalang
distal) dan/atau nodus Bouchard (di sendi interfalang
proksimal) yang tidak nyeri

• sendi jari kaki akan terbentuk bunion sehingga menjadi


merah dan bengkak, terbentuk hallux rigidus dan hallux
valgus
• Di sendi yang lebih besar seperti sendi bahu dan
pinggul terjadi nyeri dan keterbatasan gerak. Di
bahu, yang terpengaruh biasanya adalah rotasi
eksternal, sementara di pinggul adalah rotasi
internal.

• Di tulang belakang, selain nyeri dan keterbatasan


gerak juga mungkin terjadi deficit neurologis akibat
kompresi saraf atau stenosis kanal
Diagnosis

• Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis


yang berkaitan dengan riwayat keluhan
pasien yang berkaitan dengan osteoarthritis
dan pemeriksaan fisik, serta dapat
dikonfirmasi dengan pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan Radiologis
• Foto Rontgen
- Penyempitan celah sendi medial
- Osteofit pada femur dan tibia
• Penyempitan celah sendi medial
• Sklerosis subkondral
• Osteofit
• Penyempitan celah sendi berat, osteofit, dan kista
pada sendi siku
• Osteoartritis pada sendi bahu
• Osteoartritis manus bilateral terutama pada sendi
interfalang proksimal dan distal
• Osteoartritis pada sendi pinggul, dengan gambaran kista
asetabular subkondral
• Sklerosis subkondral maksimal pada sisi asetabular,
dengan osteofit di medial dan lateral
MRI

• A) Edema dan lesi sumsum tulang di femur


• B) Plateu tibia
• Lesi besar pada sumsum tulang tibia bagian medial
• Tampak penebalan synovial pada sendi pinggul
CT Scan

• CT scan sangat baik untuk menggambarkan tulang.


Walaupun lebih banyak radiasi dibandingkan
fotorontgen, CT scan baik untuk follow up. Dari CT
scan dapat dilihat ketebalan tulang subkondral,
densitas, dan lebar celah sendi dalam 3 dimensi.
Tatalaksana

a. Konservatif

b. Intervensi Bedah

• Artroskopi

• Osteotomi

• Artrodesis

• Artroplasti (penggantian sendi)


LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
• Nama : Tn. S
• Umur : 51 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Ampenan
• Permintaan Foto : Foto Polos Genu
• No. RM : 133506
• Tanggal : 05 Maret 2019
Riwayat Pasien
• Anamnesis
Pasien datang ke poli Orthopedi RSUP NTB dengan
keluhan nyeri pada daerah lutut kanan dan kiri pasien.
Nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan terkadang
terasa panas di daerah kedua lutut. Nyeri memberat
terutama saat cuaca dingin atau saat pasien berdiri terlalu
lama dan berkurang jika pasien beristirahat. Pasien juga
mengeluhkan bahwa kedua lututnya kadang-kadang
berbunyi ketika digerakan. Riwayat keluhan serupa
dikeluarga disangkal pasien.
• Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : composmentis GCS E4V5M6
RR : 19 x/menit
HR : 88 x/menit
Foto polos genu dekstra dan sinistra
proyeksi AP/lateral :
• Proyeksi: AP/lateral
• Patela: tampak osteofit
• Femur:tidak tampak fraktur
• Tibia: tidak tampak fraktur
• Epikondilus lateralis: tampak osteofit
• Epikondilus medialis: tampak osteofit
• Kondilus lateralis: tampak osteofit
• Kondilus medialis: tampak osteofit
• Genu joint: tampak sedikit penyempitan
celah sendi, sklerotik subkondral
• Fibula: normal
Interpretasi
• Osteofit multipel
• Penyempitan celah sendi
• Sklerotik subkondral genu dekstra dan
sinistra
Diagnosis Kerja

• Osteoartritis genu bilateral

Planning Terapi

• Edukasi untuk tidak member beban pekerjaan yang


berat pada sendi genu

• Natrium diklofenak
PEMBAHASAN
• Golongan usia yang menjadi risiko terjadinya OA
yaitu lebih dari 50 tahun.

• Berdasarkan epidemiologi, OA lebih banyak diderita


oleh perempuan, namun pada pasien ini, dengan jenis
kelamin laki-laki, tidak menutup kemungkin anadanya
faktor risiko lain yang berperan misalnya indeks masa
tubuh yang berlebih, aktivitas berat pada sendi,
trauma, dan lain-lain
• Berdasarkan foto polos, tampak adanya penyempitan
celah sendi dan osteofit yang diakibatkan oleh proses
degenerative

• Osteofit sendiri merupakan tulang baru yang terbentuk


di tepi sendi untuk memperbaiki permukaan sendi
yang rusak akibat degradasi kartilago sendi. Proses
inflamasi dan pembentukan osteofit menyebabkan
pembengkakan, rasa nyeri, dan keterbatasan gerak.
• OA Paling banyak ditemukan di sendi lutut karena
sendi tersebut memiliki peran yang besar dalam
menopang beban tubuh.

• Penyempitan celah sendi yang terlihat pada sendi


lutut pasien tampak lebih berat pada kompartemen
lateral. Pada tahap lanjut dapat terjadi geja lain
stabilitas akibat degenerasi pada ligament krusiata
dan meniskus
KESIMPULAN
• Pasien datang ke poli ortopedi RSUD Provinsi NTB dan mendapat
pemeriksaan foto polos genu bilateral. Berdasarkan foto polos
pasien, didapatkan adanya penyempitan celah sendi, osteofit, serta
sklerosi ssubkondral.

• Hal ini sesuai dengan gambaran pada penyakit osteoartritis, yang


merupakan penyakit sendi degeneratif.

• Mekanisme patologis di atas menyebabkan rasa nyeri, kaku, serta


keterbatasan gerak pada sendi. Berdasarkan pemeriksaan foto polos
tersebut dapat disimpulkan bahwa pasien menderita osteoartritis
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA
• Braun HJ dan Gold GE. Diagnosis of Osteoarthritis: Imaging. National Institute
of Helath; 2012.
• Arya RK dan Jain V. Osteoarthritis of the knee joint: An overview. Journal
Indian Academy of Clinical Medicine; 2013.
• McDonnell S. Advances in Osteoarthritis Imaging: What Will Make it Into
Clinical Practice. British Orthopaedic Association; 2016.
• Price SA. Patofisiologi: Konsepklinis proses-proses penyakit. Jakarta: EGC;
2013.
• Fransen M, dkk. The Epidemiology of Osteoarthritis in Asia. International
Journal of Rheumatic Diseases; 2011.
• Shamir L, dkk. Knee X-ray image analysis method for automated detection of
Osteoarthritis. National Institute of Helath; 2009.
• Hing CB, dkk. The Application of Imaging in Osteoarthritis. Principles of
Osteoarthritis; 2012.
• Grainger RG dan Allison DJ. Diagnostic Radiology: A Text of Medical Imaging.
Elsevier Ltd: London; 2008.
• Wluka AE, dkk. Bone marrow lesions predict progression of cartilage defects
andloss of cartilage volume in healthy middle-aged adults withoutknee pain over
2 yrs. British Society for Rheumatology; 2008.
• Noor Z. Buku Ajar GangguanMuskuloskeletal. Jakarta: SalembaMedika; 2015.

Anda mungkin juga menyukai