Anda di halaman 1dari 25

LOW BACK PAIN

NYERI PINGGANG
BAWAH

Dr. ANNA LUTHFIANA SpS


BAG. NEUROLOGI FK YARSI
JAKARTA, 2015
Definisi Low Back Pain :

Low Back Pain adalah rasa nyeri yang terjadi


di daerah pinggang bagian bawah dan dapat
menjalar ke kaki terutama bagian sebelah
belakang dan samping luar
LBP sebenarnya adalah suatu gejala/simptom
, maka yang terpenting adalah mencari faktor
penyebabnya supaya pengobatan lebih tepat.
Epidemiologi LBP : Low Back Pain :

• LBP menempati urutan kedua • LBP adalah suatu nyeri yang


tersering setelah nyeri kepala membutuhkan pengobatan medis
walaupun sering jika ada trauma secara
• Pasien > 40 thn yang datang dng tiba2 dan dapat menjadi khronik pada
keluhan LBP ternyata jumlahnya masalah kehidupan spt fisik, mental,
cukup banyak. sosial dan ekonomi (Barbara)
• LBP adalah nyeri khronik di dalam lumbal
• Di USA ternyata 80 % penduduk
biasanya disebabkan oleh terdesaknya
ternyata pernah mengeluh LBP para vertebra otot, herniasi dan
dan di Indonesia diperkirakan degenerasi dari nukleus pulposus,
datanya cukup banyak. osteoarthritis dari lumbal sakral pada
tulang belakang
Anatomi of vertebrae
Anatomi vertebrae :
Anatomi vertebrae :
Anatomi vertebrae :
Medulla spinalis dan saraf perifer :
Dermatom :
Etiologi Low Back Pain :
Penyebab LBP bermacam-macam dan multi faktor :
1. Kelainan kongenital
1.1. Spondylosis dan Spondylolisthesis : pada pembentukan korpus
vertebra ( in utero) arkus vertebra tidak bertemu dng korpus
vertebra nya. Kelainan ini baru muncul setelah usia 35 thn . Nyeri
berkurang jika penderita duduk, bertambah jika dia berjalan.
1.2. Spondylosis lumbalis : penyakit degeneratif yang mengenai
vertebra lumbal, diskus intervertebralis timbul kekakuan dan nyeri.
1.3. Spondylosis : bentuk degeneratif sendi yang merupakan peny.
sistemik yang etiologi tdk diketahui. Terutama mengenai orang
muda. Timbul nyeri akibat peradangan sendi dng osifikasi sendi
tulang belakang.
Etiologi Low Back Pain
2. Trauma dan gangguan mekanis
2.1. Pada orang yang tdk pernah melakukan pekerjaan otot atau
sdh lama tidak melakukan kegiatan ini
2.2. Adanya fraktur pada prosesus transversus akibat kegiatan olah
raga yang terlalu dipaksakan
2.3. Pada penderita dng obesitas akibat gangguan keseimbangan
statik dan kinetik.
3. Radang (inflamasi) : arthritis rematoid dapat melibatkan persendian
sinovial pada vertebra.
4. Tumor ( Neoplasma) : tumor vertebra atau medulla spinalis dapat
jinak atau ganas, Sifat nyeri pada tumor ganas lebih hebat daripada
tumor jinak.
5. Gangguan metabolik : osteoporosis akibat gangguan metabolik merupakan
penyebab nyeri pinggang terbanyak
6. Psikis , banyak gangguan psikis yang menimbulkan nyeri pingang .
Manifestasi Klinis
1. Perubahan dalam gaya berjalan : jalan terasa kaku, tidak bisa
memutar punggung, jalan pincang
2. Nyeri yang berupa nyeri neuropatik dan nyeri nosiseptif (nyeri
campuran). Pada pemeriksaan fisik didapatkan test Laseque < 70 ,
dan Kerniq < 125 . Dan pada kasus ischialgia dijumpai nyeri yang
menjalar sampai betis atau punggung kaki (nyeri radikular)
3. Gangguan sensorik dapat dijumpai gangguan sensibilitas di
dermatom L4,L5 atau S1.
4. Dapat dijumpai adanya “drop foot” akibat kelumpuhan saraf perifer
L5-S1. Pada kasus yang berat dijumpai kelumpuhan di tungkai (
monoparesis) dan bak/bab yang tidak terkontrol.
Penatalaksanaan Medikamentosa
1. NSAID (Non steroid anti inflamatory drug) mempunyai efek analgesik
dan anti inflamasi, namun penggunaan jangka panjang dapat
merugikan ginjal dan pencernaan. NSAID pada penelitian yg dilakukan
terbukti baik utk kasus LBP akut. Sedangkan untuk kasus LBP kronis
efek dari obat ini masih kurang jelas.
2. Spasmolitik otot atau relaksan digunakan utk mengobati gangguan
muskuloskeletal yang menyakitkan. Beberapa spasmolitik otot
memiliki efek adiksi dan berpotensi utk penyalah gunaan obat spt
diazepam, butalbital dan fenobarbital.
Penatalaksanaan Medikamentosa
3. Benzodiazepine mungkin cocok utk keadaan kecemasan.
Clonazepam adalah benzodiazepine yang beroperasi melalui GABA di
mediasi melalui mekanisme neuron internuncial dari sumsum tl blk utk
memberikan relaksasi otot
4. Contoh relaksan otot yang non benzodiazepine : cyclobenzaprine,
carisoprodol, methocarbamol, chlorzoxazone, dan metaxalone.
5. Tizanidine adalah alpha 2 sentral adrenoseptor agonis utk
pengelolaan kelenturan karena cedera otak atau tulang belakang. Efek
spasmolitik obat ini berhubungan dng pusat bertindak alpha 2
adrenergik aktifitas kedua saraf tl belakang dan supraspinal. Obat ini
ampuh utk pengobatan nyeri leher akut dan sakit punggung.
Obat Anti Epilepsi (OAE/AED)
• Obat ini digunakan utk kasus nyeri neuropatik
• OAE spt phenytoin, karbamazepine dan asam valproat sdh lama
digunakan utk penanganan kasus nyeri neuropatik.
• OAE dikembangkan utk kasus sindrom nyeri neuropatik karena ada 4
mekanisme dasar :
1. Inhibisi saluran Natrium (Na-K pump)
2. Inhibisi saluran Kalsium (Ca channel)
3. Regulasi dari tingkat atau aktifitas GABA neurotransmitter
inhibisi
4. Regulasi dari tingkat atau aktifitas glutamat asam amino.
Obat Anti Epilepsi (OAE/AED
• OAE yang popular diresepkan untuk kasus nyeri neuropatik adalah
GABAPENTINE, dimana obat ini sangat efektif utk kasus nyeri
neuropatik, post herpetik neuralgia , polyneuropathy DM dan
cedera medulla spinalis.
• OAE lain yaitu Lamotrigine, topiramate, zonisamide, levetiracetam ,
tiagabin dan oxcarbazepine.
• TCA (anti depresan trisiklik) digunakan pada pengobatan nyeri
khronis utk mengurangi insomnia, meningkatkan penindasan nyeri
endogen, mengurangi disesthesia yang menyakitkan dan
menghilangkan ggn yg menyakitkan lainnya.
Penatalaksanaan Medikamentosa
• Venlafaxine adalah derifat baru antidepresan yang
terbukti menghasilkan penghambatan serapan yang
kuat dng kedua serotonin dan nor epinefrin dan
memiliki sifat anestesi mirip TCA.
• Kegunaan TCA terbatas terutama pada geriatri krn
ditakutkan efek kardiovaskular spt takikardia, efek
antikolinergik dan peningkatan tekanan okular,
sembelit dan oversedasi.
• Penggunaan SSRI (selective serotonin re uptake
inhibitor) kurang efektif pada kasus nyeri neuropatik
Penatalaksanaan Medikamentosa
• Jika terapi medikamentosa oral tidak berhasil maka
dilakukan terapi invasif spt :
• Spasmolitik otot interventional spinal (anestesi lokal,
steroid)
• Intra artikular facet blok (Intra artikular suntikan di
sendi facet)
• Medial cabang blok (MBBS)
• Radiofrequency cabang neurotomy medial
(neurotomy RF)
• Intra artikular sendi sacro iliac
• Suntikan Epidural
Penatalaksanaan Non medikamentosa
Penatalaksanaan Non medikamentosa
Postur tubuh

Anda mungkin juga menyukai