0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
158 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membandingkan diagnosis berdasarkan gejala klinis untuk beberapa kondisi seperti tetanus, epilepsi, rabies, meningitis, ensefalitis, dan poliomyelitis. Tetanus ditandai dengan kekakuan otot dan risus sardonikus. Epilepsi menyebabkan kejang akibat gangguan listrik otak. Rabies memiliki gejala serupa tetanus ditambah riwayat gigitan hewan penular. Meningitis dan ensefalitis menimbulkan demam, kejang dan
Dokumen tersebut membandingkan diagnosis berdasarkan gejala klinis untuk beberapa kondisi seperti tetanus, epilepsi, rabies, meningitis, ensefalitis, dan poliomyelitis. Tetanus ditandai dengan kekakuan otot dan risus sardonikus. Epilepsi menyebabkan kejang akibat gangguan listrik otak. Rabies memiliki gejala serupa tetanus ditambah riwayat gigitan hewan penular. Meningitis dan ensefalitis menimbulkan demam, kejang dan
Dokumen tersebut membandingkan diagnosis berdasarkan gejala klinis untuk beberapa kondisi seperti tetanus, epilepsi, rabies, meningitis, ensefalitis, dan poliomyelitis. Tetanus ditandai dengan kekakuan otot dan risus sardonikus. Epilepsi menyebabkan kejang akibat gangguan listrik otak. Rabies memiliki gejala serupa tetanus ditambah riwayat gigitan hewan penular. Meningitis dan ensefalitis menimbulkan demam, kejang dan
1. Tetanus Kekakuan sehingga jalannya seperti gerak jalan, kejang tonik pada otot- otot wajah menghasilkan raut muka yang khas yang dinamakan risus sardonikus atau senyum seorang yang sedang menderita. Kejang terjadi tanpa disertai adanya gangguan kesadaran.
2. Epilepsy Epilepsi merupakan manifestasi
gangguan fungsi otak dengan berbagai etiologi, dengan gejala tunggal yang khas, yaitu kejang berulang akibat lepasnya muatan listrik neuron otak secara berlebihan dan paroksimal.13Terdapat dua kategori dari kejang epilepsi yaitu kejang fokal (parsial) dan kejang umum. Kejang fokal terjadi karena adanya lesi pada satu bagian dari cerebral cortex, di mana pada kelainan ini dapat disertai kehilangan kesadaran parsial.
3. Rabies Terdapat beberapa gejala klinis rabies
yang sama dengan tetanus, yakni: hyperhidrosis, hipersalivasi. Maka dari itu, untuk dapat menegakkan diagnose, kita harus lebih terpimpin dalam melakukan anamnesis. Dimana pada penderita rabies, pada anamnesis didapatkan pernah digigit atau terkena jilatan dari reservoir (anjing, kucing, serigala, kelelawar) sebelumnya. Sedangkan pada tetanus, pada anamnesis didapatkan mungkin pasien pernah menginjak paku ataupun memiliki riwayat menusuk gigi terlalu sering.
4. Meningitis Gejala awal dari meningitis adalah flu,
namun biasa muncul kejang dan kaku pada leher.
5. Ensefalitis Manifestasi klinik yang ditimbulkan
ialah : nyeri tenggorokan, demam, kaku pada leher. Keluhan lain yang bisa dirasakan juga kejang dan kelumpuhan.
6. Poliomyeliis Poliomyelitis memiliki gejala klinik,
diantaranya: demam,sakit kepala, radang tenggorokan, kaku pada leher.
Referensi :
1. Sudoyo A., Setiyohadi B., Alwi I., Simadibrata M., Setiati S. Tetanus. Dalam: IlmuPenyakit Dalam jilid III Ed 4th . FK Universitas Indonesia. Jakarta. 2008. Hal: 1799-807