Memproses fitur
Mentransduksi
tertentu dari
informasi dari
dunia visual,sinyal
gambar optik
dan meneruskan RETINA menjadi sinyal
info ini ke otak
listrik.
melalui N. Optik.
LAPISAN RETINA
Retina pigmen epitelium & lamina basalisnya
Segmen luar dan dalam rod dan con
Membran limitan luar
Lapisan inti luar (nuclei fotoreceptor)
Lapisan plexiform luar
Lapisan inti dalam
Lapisan plexiform dalam
Lapisan sel ganglion
Lapisan serat saraf (sel axon dan ganglion)
Membran limitan dalam
PEMERIKSAAN RETINA
Direct Ophthalmoscopy
Indirect Ophthalmoscopy
Retina Normal
Fundus Fluorescence
Angiography (FFA)
Fundus Fluorescence
Angiography (FFA)
Optical Coherence
Tomography (OCT)
Optical Coherence
Tomography (OCT)
PENYAKIT – PENYAKIT
RETINA
RETINAL DETACHMENT
Definisi :
• Lepasnya lapisan neurosensoris dari
pigmen epital retina.
RETINAL DETACHMENT
Klasifikasi :
• Rhegmatogenous.
• Non-rhegmatogenous :
• Exudative
• Traksional
RHEGMATOGENOUS
RETINAL DETACHMENT
Definisi :
Patogenesis :
• Terjadinya posterior vitreous
detachment (PVD) menyebabkan
tarikan pada retina yg kemudian akan
menimbulkan robekan pada retina.
• Hal ini akan diikuti oleh masuknya
vitreus yang telah mengalami
pencairan dimana cairan ini akan
masuk menuju ruang subretina.
RHEGMATOGENOUS
RETINAL DETACHMENT
Manifestasi Klinis :
• Mata tenang dengan penglihatan
menurun, seperti tertutup tirai, yang
umumnya diawali floaters dan / atau
fotopsia.
RHEGMATOGENOUS
RETINAL DETACHMENT
Tatalaksana :
• Non Bedah : Bedrest dan positioning
pasien.
• Bedah : Dilakukan dalam anestesi
umum atau bius lokal
NON - RHEGMATOGENOUS
RETINAL DETACHMENT
TERBAGI ATAS :
1. Exudative retinal detachment
2. Tractional retinal detachment
EXUDATIVE
RETINAL DETACHMENT
Definisi :
Patogenesis :
Manifestasi Klinis :
Tatalaksana :
• Pasien ditatalaksana sesuai dengan
penyakit yang mendasari terjadinya
exudative retinal detachment.
TRACTIONAL
RETINAL DETACHMENT
Definisi :
Patogenesis :
• Adanya suatu tarikan anteroposterior
di rongga vitreus yang menyebabkan
lepasnya lapisan neurosensoris retina
dari pigmen epitel retina.
• Tarikan ini dapat disebabkan oleh
suatu jaringan fibrovaskular ataupun
bekas perdarahan di rongga vitreus.
TRACTIONAL
RETINAL DETACHMENT
Manifestasi Klinis :
Tatalaksana :
• Dilakukan pembedahan berupa
vitrektomi yang dapat diikuti dengan
pemasangan band 360o.
• Setelah itu dapat dilakukan
tamponade rongga vitreus dengan
silicon oil.
DIABETIK & HIPERTENSI
RETINOPATI DIABETIK
Definisi :
• Komplikasi diabetes mellitus berupa
mikroangiopati yang mengenai
pembuluh darah retina sehingga
menyebabkan kebocoran dan oklusi
mikrovaskuler.
RETINOPATI DIABETIK
Patogenesis :
• Hiperglikemia menyebabkan kerusakan
mikrovaskular retina.
• Timbul mikroaneurisma yang berakibat
gangguan inner blood-retinal barrier.
• Terjadi oklusi mikrovaskular dan kebocoran
• Oklusi mikrovaskular menyebabkan non-
perfusi sehingga terjadi iskemia retina.
• Edema makula diabetik terjadi bila
kebocoran mikrovaskular di daerah makula.
RETINOPATI DIABETIK
KLASIFIKASI :
1. Non-Proliferative Diabetic Retinopathy
(NPDR)
2. Proliferative Diabetic Retinopathy
(PDR)
3. Edema makula
RETINOPATI DIABETIK
Manifestasi Klinis :
Tatalaksana :
• Skrining retinopati diabetik
• Manajemen faktor risiko sistemik
• Fotokoagulasi laser
• Anti-VEGF
• Vitrektomi
RETINOPATI HIPERTENSI
Definisi :
Patogenesis :
Klasifikasi (Schele) :
• Derajat 0 : Pembuluh darah retina normal.
• Derajat 1 : Penyempitan arteriola yang difus,
capiler arteriola yang uniforum.
• Stadium 2 : Penyempitan arteriola semakin jelas
dan didapat area fokal kontriksi arteriola.
• Stadium 3 : St. 2 dengan perdarahan retina dan
eksudat.
• Stadium 4 : Kondisi st. 3 dapat ditemukan, bersama
udem retina, eksudat keras dan papil udem.
RETINOPATI HIPERTENSI
Tatalaksana :
Definisi :
Terbagi atas :
• Oklusi vena retina sentralis atau
central retinal vein occlusion (CRVO)
bila oklusi terjadi di vena retina sentral
• Oklusi vena retina cabang atau branch
retinal vein occlusion (BRVO) bila
oklusinya terjadi di vena retina cabang
OKLUSI VENA RETINA
Patogenesis :
• Perubahan pada struktur arteri seperti
aterosklerosis akan menekan vena
retina sehingga terjadi oklusi
• Kelainan faktor hemodinamik seperti
hiperagregasi trombosit,
hiperkoagulasi dan hiperviskositas
darah serta hipertensi
OKLUSI VENA RETINA
Patogenesis :
• Terjadi sumbatan di posterior lamina
cribrosa (pada CRVO) atau anterior
dari lamina cribrosa terutama pada
arteriovenous crossing (pada BRVO)
• Obstruksi outflow akan berakibat
peningkatan tekanan intravaskular dan
stagnasi aliran darah
OKLUSI VENA RETINA
Patogenesis :
• Terjadi kebocoran, edema dan
perdarahan intraretina (flame shaped)
• Dapat terjadi iskemia sel endotel yang
berakibat capillary non-perfusion dan
timbulnya cotton-wool spots
• Area non-perfusi akan merangsang
tumbuhnya neovaskularisasi
CENTRAL RETINAL VEIN
OCCLUSION (CRVO)
Faktor Resiko :
• Hipertensi arterial sistemik
• Diabetes mellitus
• Glaukoma sudut terbuka
• Peningkatan tekanan intraorbita
• Kondisi hiperkoagulasi
• Edema papil saraf optik
CENTRAL RETINAL VEIN
OCCLUSION (CRVO)
Manifestasi Klinis :
Tatalaksana :
• Antiagregasi trombosit
• Fotokoagulasi laser panretina
• Injeksi intravitreal kortikosteroid
• Injeksi anti-vaskular endothelial growth
factor (anti VEGF)
• Vitrektomi perdarahan vitreous masif
non-clearing maksimal 6 bulan
BRANCH RETINAL VEIN
OCCLUSION (BRVO)
Faktor Resiko :
Manifestasi Klinis :
Tatalaksana :
• Antiagregasi trombosit
• Fotokoagulasi laser panretina
• Injeksi intravitreal kortikosteroid
• Injeksi anti-vaskular endothelial growth
(anti VEGF)
• Vitrektomi perdarahan vitreous masif
non-clearing maksimal 6 bulan
PERDARAHAN RETINA
Definisi :
Etiologi :
• Penyakit sistemik seperti hipertensi,
arterosklerosis, perdarahan araknoid
• Gangguan sirkulasi : trombus, emboli
• Perubahan komposisi darah : anemia,
leukemia
• Penyaki metabolik : DM
• Kehilangan darah : hematemesis,
menoragia
PERDARAHAN RETINA
Klasifikasi :
• Perdarahan preretinal : Antara membran
hialoidea dan retina
• Perdarahan lapisan serat saraf : Flame-
shaped
• Perdarahan pungtat : Dari pembuluh darah
kapiler dan vena
• Perdarahan subretina : Dari pembuluh
darah koroid
PERDARAHAN RETINA
Tatalaksana :
• Tergantung kausa
• Perdarahan kecil → self limiting
• Istirahatkan tubuh dan mata
• Koagulansia : adona, vit K
• Anti hipertensi
• Anti glaukoma
DEGENERASI MAKULA
AGE-RELATED MACULAR
DEGENERATION (ARMD)
Definisi :
Faktor Resiko :
• Beberapa faktor resiko yang telah
diketahui berperan terhadap terjadinya
ARMD selain usia :
• Hipertensi
• Hyperlipidemia
• Riwayat merokok.
AGE-RELATED MACULAR
DEGENERATION (ARMD)
Patofisiologi :
Patogenesis :
• Akumulasi lipofusin pada RPE sehingga
mengganggu metabolisme
• Bila lipofusin keluar dari sitosplasma RPE
ke ekstra seluler, akan terbentuk drusen di
segmen luar akibat reaksi radikal bebas
• Degenerasi membran branch berupa
perubahan ketebalan intrastruktur dan
biokimia menyebabkan terjadinya
neovaskularisasi
AGE-RELATED MACULAR
DEGENERATION (ARMD)
• Drusen
• Detachment retina yang geografik dan
non geografik hyperpigmentasi macula
AGE-RELATED MACULAR
DEGENERATION (ARMD)
• Roboransia/anti oksidan
• Kacamata dengan UV filter
• Hindari faktor resiko
AGE-RELATED MACULAR
DEGENERATION (ARMD)