MENDADAK
Krissattryo Rosarianto
11-2014-164
Dokter Pembimbing:
dr. Yogi, SpM
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA
Periode 11 April 2016 14 Mei 2016
Segmen Posterior
Penglihatan turun mendadak tanpa tanda radang ekstraokular dapat disebabkan oleh
beberapa kelainan. Kelainan ini antara lain:
Neuritis Optik
Ablasio Retina
Oklusi Arteri Retina Sentral
Oklusi Vena Retina Sentral
Perdarahan Badan Kaca
Retinopati Serosa Sentral
Ectopia Lentis
NEURITIS OPTIK
Definisi
Peradangan saraf optik yang dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti
demielinisasi, intoksikasi, radang dan lain-lain.
2 gambaran klinis:
Papilitis
Neuritis Retrobulbar
Etiologi
Epidemiologi
Terutama mengenai satu mata dan biasanya terdapat pada orang muda.
Lebih sering terjadi pada perempuan berusia 20-40 tahun, bersifat
unilateral.
Gejala Klinis
Rasa sakit di sekitar mata terutama bila mata digerakkan yang akan terasa
pegal dan dapat terasa sakit bila dilakukan perabaan pada mata yang sakit.
Tanda
Tatalaksana
Prognosis
Ablasio Retina
Definisi
Suatu keadaan terpisahnya sel kerucut dan batang retina dari sel epitel dan
pigmen retina.
Pada keadaan ini sel epitel pigmen masih melekat erat dengan membrane
Bruch.
Antara sel kerucut dan sel batang retina tidak terdapat suatu perlekatan
structural dengan koroid atau pigmen epitel, sehingga merupakan titik
lemah yang potensial untuk lepas secara embriologis.
Etiologi
Robekan retina
Tarikan dari jaringan di badan kaca
Desakan tumor, cairan, nanah ataupun darah.
Patofisiologi
Lepasnya retina atau sel kerucut dan batang dari koroid atau sel pigmen
epitel akan mengakibatkan gangguan nutrisi retina dari pembuluh darah
koroid yang bila berlangsung lama akan mengakibatkan gangguan fungsi
yang menetap.
Klasifikasi
Ablasi terjadi akibat adanya robekan pada retina sehingga cairan masuk ke
belakang antara sel pigmen epitel dengan retina.
Pendorongan retina oleh badan kaca air (fluid vitreous) yang masuk melalui
robekan atau lubang pada retina ke rongga subretina sehingga
mengapungkan retina dan terlepas dari lapis epitel pigmen koroid.
Ablasi terjadi pada mata yang mempunyai factor predisposisi untuk terjadi
ablasi retina. Trauma hanya merupakan factor pencetus untuk terjadinya
ablasi retina pada mata yang berbakat.
Gejala
Gangguan penglihatan yang kadang-kadang terlihat sebagai tabir yang menutup.
Terdapatnya riwayat adanya pijaran api (fotopsia) pada lapangan penglihatan.
Tanda
Retina yang terangkat berwarna pucat dengan pembuluh darah di atasnya dan terlihat
adanya robekan retina berwarna merah.
Bila bola mata bergerak akan terlihat retina yang lepas (ablasi) bergoyang.
Pembedahan
Sebelum pembedahan pasien dirawat dengan mata tertutup.
Pembedahan dilakukan secepat mungkin dan sebaiknya antara 1-2 hari.
Pengobatan ditujukan untuk melekatkan kembali bagian retina yang lepas
dengan krioterapi atau laser.
Prognosis
Tergantung dari keadaan makulanya, jika sudah terlepas biasanya hasil tidak
sempurna, tetapi jika macula masih melekat tindakan bedah harus segera
dilakukan dan akan mendapatkan hasil yang lebih baik.
Tanda
Jaringan fibrosis di korpus vitreus yang dapat disebabkan diabetes mellitus
proliferatif, trauma dan perdarahan badan kaca akibat bedah atau infeksi.
Tatalaksana
Vitrektomi melepaskan tarikan jaringan parut atau fibrosis di dalam badan
kaca.
Gejala
Tanda
Emboli atau
atherosclerosis
Koagulopati
Kenaikan
mendadak tekanan
intraocular yang
tinggi
Penurunan visus
mendadak (dalam
waktu beberapa detik)
Tidak disertai rasa sakit
Bisa tiba-tiba menjadi
buta (tidak ada
persepsi cahaya).
Visus bervariasi mulai
dari hitung jari sampai
persepsi cahaya.
Tipe Iskemik
Tanda
Gejala
Komplikasi
glaucoma neovaskular
edema macula kistoid
Pada tipe non- iskemik, karakteristiknya adalah penurunan visus tidak berat,
edema papil ringan, namun perdarahan retina tidak berat.
Tipe ini jarang menimbulkan glaucoma neovaskular
Tipe non- iskemik dapat berubah menjadi tipe iskemik.
Tatalaksana
Suatu keadaan yang cukup gawat karena dapat memberikan penyulit yang
mengakibatkan kebutaan pada mata.
Perdarahan dalam badan kaca dapat terjadi spontan pada diabetes mellitus,
rupture retina, ablasi badan kaca posterior, oklusi vena retina dan pecahnya
pembuluh darah neovaskular.
Gejala
Turunnya penglihatan
mendadak lapang
pandangan ditutup oleh
sesuatu sehingga
mengganggu penglihatan
tanpa rasa sakit
Tanda
Tidak terlihat adanya reflex
fundus yang berwarna
merah
Sering memberikan
bayangan hitam yang
menutup retina
Menyebar sesudah
beberapa minggu, di mana
kemudian sel darah merah
di makan oleh sel lekosit
dan sel plasma.
Pengobatan berupa istirahat dengan kepala sakit lebih tinggi paling sedikit selama tiga
hari.
Bila sedang minum obat maka hentikan obat seperti aspirin, anti radang non steroid,
kecuali bila sangat dibutuhkan.
Penyulit dapat terjadi bila terjadi reaksi proliferasi jaringan (retinitis proliferans) yang
akan mengancam penglihatan. Bila terbentuk jaringan parut akan terjadi perubahan
bentuk badan kaca yang dapat mengakibatkan terjadi ablasi retinitis
Gejala:
Ectopia Lentis
(Luksasi/Subluksasi Lensa)
Subluksasi minimal dari lensa dapat tidak menyebabkan gejala visual, tetapi
ketika zonula terganggu menyebabkan peningkatan kurvatur dari lensa
sehingga menyebabkan myopia lentikular dan astigmatisma.
Glaucoma adalah komplikasi yang serius dan sering terjadi pada ectopia
lentis. Dalam kondisi ini, mekanisme terjadinya glaukoma bervariasi.
Glaucoma dapat terjadi karena obstruksi aliran cairan karena sel inflamasi
kronis dari lensa atau disposisi lensa ke bilik mata anterior. Iridektomi sering
dilakukan untuk pengobatan utama.
Lensa dapat tetap berada di posisi normal, tetapi dapat terjadi dislokasi
ringan ke belakang yang menyebabkan kelainan refraksi minimal (myopia
lenticular) karena relaksasi atau kompensasi zonul yang berkurang. Lensa
yang mengalami disposisi dapat menjadi miring, menyebabkan miopi dan
astigmatisma yang signifikan yang sulit untuk dikoreksi secara optic.
Jika disposisi lensa cukup berat sehingga menutupi sebagian besar area
pupil, diperlukan koreksi afakik.