Pembimbing :
dr. Retna Gemala Dewi, Sp.M
oleh :
Lely Diah Tri Wulandari
2008.04.0.0025
Stevanus Darsono
2008.04.0.0034
PENDAHULUAN
Retinopati hipertensi adalah suatu gambaran fundus
mata yang diakibatkan oleh hipertensi, yang mengenai
sistem vaskuler , retina, khoroid dan saraf optik.
Data dari laporan yang berdasar pada populasi, tanda
dari retinopati hipertensi berhubungan dengan
peningkatan resiko kardiovaskular.
PENDAHULUAN
Terjadinya retinopati hipertensi berawal dari
disfungsi endotel lama, berlanjut menjadi
sklerotik vaskuler. Gambaran fundus mata
akibat hipertensi merupakan manifestasi
sesaat dari variabel-variabel yang sedang
berjalan.
Variabel-variabel
tersebut
diantaranya: tingginya sistolik, lamanya
hipertensi berlangsung, usia pada saat
terkena hipertensi dan keadaan metaboliknya
Retina
Retina adalah lapisan terdalam dari bola
mata.
Terdiri atas dua bagian : Bagian Optic dan
Bagian retina Non-Visual
Retina
Retina
Fisiologi
Untuk melihat mata harus menjadi alat optis
yaitu: sebagai reseptor kompleks dan
transducer
Sel-sel batang dan kerucut =mengubah
stimulus cahaya menjadi impuls saraf
yang dibawa melalui jalur visual ke korteks
oksipital
Retinopati Hipertensi
adalah penyakit mata akibat dari hipertensi
sistemik yang tidak terkontrol.
Respon utama dari arteriol retina pada
hipertensi sistemik adalah penyempitan
(narrowing). Kejadiannya bisa melibatkan
kedua
mata
(bilateral),
tetapi
ada
kemungkinan progres penyakit dapat terjadi
secara asimetri dan penurunan penglihatan
dapat terjadi
Retinopati Hipertensi
Epidemiologi
Prevalensi dan kejadian antara 2% dan 15%
telah dilaporkan untuk beberapa lesi
mikrovaskular .Karena frekuensi timbulnya
hipertensi dan diabetes secara bersamaan
Data dari studi populasi mengindikasikan
beberapa tanda retinopati hipertensi yang
dihubungkan dengan peningkatan resiko penyakit
kardiovaskular dan faktor resiko lainnya.
PATOGENESIS
Vasokonstriksi. Respon primer dari arteriol
retina terhadap peningkatan tekanan darah
Perubahan arteriosklerotik
dan A-V nipping
refleks arteriolar
MANIFESTASI KLINIS
fokal maupun
Penyempitan arteri
menyeluruh. Hipertensi berat dapat
menyebabkan obstruksi dari arteriole
prekapiler dan pembentukan cotton wool
spot.
Arteriosklerosis
meliputi penebalan
dinding pembuluh darah. Tanda klinis
yang paling penting adalah adanya
penyilangan arteri vena (AV nipping).
DIAGNOSIS
Keith dan Wagener Barker (1939) telah
mengklasifikasikan
hipertensi
retinopati
menjadi 4:
Salus
sign
DIAGNOSIS BANDING
Pemeriksaan
oftalmoskopi
harus
dilakukan untuk menyingkirkan gangguan
vaskular retina seperti diabetik retinopati.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaannya
dengan
mengobati
penyakit yang mendasari, tekanan darah harus
diturunkan sampai di bawah 140/90 mmHg
Jika terdapat komplikasi seperti oklusi
vaskular, memerlukan foto angiografi flouresin
dan laser, pemberian anti VGEF perlu
dipertimbangkan bila terjadi edema makula
Retinopati
hipertensi
pada
kehamilan,
perubahan retinopati bersifat reversibel dan
menghilang setelah kehamilan
Namun, jika terjadi retinopati dengan hipoksia
(eksudat lunak, edema retina, dan perdarahan)
harus dipertimbangkan untuk terminasi
kehamilan, meskipun kebutaan permanen atau
bahkan kematian bisa saja terjadi
KOMPLIKASI
Komplikasi dari retinopati hipertensi dapat berupa
yaitu:
Oklusi vena retina
Oklusi arteri retina
Makroaneurisma arteri retina
Kelumpuhan saraf motor okular
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan
retinopati diabetik
PROGNOSIS
Prognosis tergantung kepada kontrol
tekanan darah. Kerusakan penglihatan
yang serius biasanya tidak terjadi
sebagai dampak langsung dari proses
hipertensi kecuali terdapat oklusi vena
atau arteri lokal