Anda di halaman 1dari 17

Skenario

1.2
VALENCIA METUDUAN 202283167
Mata Kabur LEARNING OBJECTVE
1
Seorang laki-laki usia 55 tahun datang Mahasiswa/i mampu menjelaskan
dengan keluhan penglihatan buram pada definisi dan etiologi dari retinopati
kedua mata sejak 6 bulan terakhir.
Penglihatan seperti tertutup kabut.
Keluhan juga kadang disertai rasa nyeri. LEARNING OBJECTVE
Pasien mempunyai riwayat penyakit 2
hipertensi sejak 20 tahun yang lalu. Mahasiswa/i mampu menjelaskan
Riwayat penyakit Diabetes patomekanisme retinopati
Mellitus tidak diketahui. Dokter
menyarankan melakukan pemeriksaan LEARNING OBJECTVE
Oftalmologi lengkap untuk mengetahui 3
diagnosis penyebab keluhan tersebut. Mahasiwa/i faktor resiko dari
retinopati
Mata Kabur LEARNING OBJECTVE
4
Seorang laki-laki usia 55 tahun datang
Mahasiswa/i diagnosis dan diagnosis
dengan keluhan penglihatan buram banding dari scenario
pada kedua mata sejak 6 bulan
terakhir. Penglihatan seperti tertutup
kabut. LEARNING OBJECTVE
Keluhan juga kadang disertai rasa nyeri. 5
Pasien mempunyai riwayat penyakit Mahasiswa/i mampu menjelaskan
hipertensi sejak 20 tahun yang lalu. pemeriksaan oftamologi
Riwayat penyakit Diabetes
Mellitus tidak diketahui. Dokter LEARNING OBJECTVE
menyarankan melakukan pemeriksaan 6
Oftalmologi lengkap untuk mengetahui
Mahasiswa/i pencegahan dan edukasi
diagnosis penyebab keluhan tersebut. dari scenario
Defenisi
Retinopati
Retinopati merupakan kelainan pada retina
yang tidak disebabkan radang. Kelainan di
retina yang berhubungan dengan penurunan
penglihatan seperti Retinopati akibat anemia,
diabetes melitus, hipotensi, hipertensi dan
retinopati leukimia
Retinopati Hipertensi adalah kelainan retina
dan pembuluh darah akibat tekanan darah
tinggi memberikan kelainan pada retina berupa
retinopati hipertensi dengan arteri yang
besarnya tidak teratur , ekksudat pada retina ,
edema retina dan perdarahan retina.
Retinopati diabetes adalah kelainan retina
(retinopati) yang ditemukan pada penderita
diabetes melitus. Retinopati akibat diabetes
melitus lama berupa aneurismata, melebarnya
vena, perda- rahan dan eksudat lemak.
Etiologi Retinopati
Hipertensi
Penyebab terjadi retinopati hipertensi adalah
akibat tekanan darah tinggi.
Kelainan pembuluh darah dapat berupa
penyempitan umum atau setempat, percabangan
pembuluh darah yang tajam, fenomena crossing
atau sklerose pembuluh darah.
Pada gangguan pembuluh darah, seperti spasme
dan arteriosclerosis, faktor-faktor yang berperan
terjadinya arteriosclerosis ini adalah
hiperlipidemia dan obesitas. Faktor-faktor ini nanti
akan muncul pada dekade kedua, berupa
guratan-guratan lemak di pembuluh-pembuluh
darah besar dan kemudian berkembang menjadi
suatu plak fibrosa pada dekade ketiga, sehingga
mengakibatkan hilangnya elastisitas pembuluh
darah dan terjadi pengurangan diameter
pembuluh darah akibat tertimbunnya plak tersebut
. Keadaan ini akan menimbulkan hipertensi . Pada
retina, juga akan terjadi peningkatan tekanan
darah pada arteriole-arteriole di retina (retinopati
hipertensi).
Etiologi Retinopati
Diabetes
Penyebab pasti retinopati diabetik sampai saat
ini belum diketahui secara pasti. Keadaan
hiperglikemik lama dianggap sebagai faktor
resiko utama karena menyebabkan perubahan
fisiologi dan biokimia yang akhinya
menyebabkan perubahan kerusakan endotel
pembuluh darah. Adapun faktor risiko terjadinya
retinopati diabetik, yakni:
1. Riwayat diabetes yang lama
2. Jenis Kelamin
3. Kontrol glukosa darah yang buruk
4. Hipertensi yang tidak terkontrol
5. Usia
6. Merokok
Patomkenisme Retinopati Hipertensi
Peningkatan tekanan darah sistemik akan menyebabkan vasokonstriksi arteriol. Vasokonstriksi terjadi
karena akibat adanya proses autoregulasi pada pembuluh darah. Hasil penelitian wallow diketahui
sel-sel perisit yang ada di dinding pembuluh darah yang berperan pada proses vasokonstriksi.
Vasokontriksi biasanya terjadi secara merata, tetapi bisa juga ditemukan pada sebagian pembuluh
darah (segmental). Hipertensi yang berlangsung lama atau kronik akan menyebabkan terjadinya
perubahan dinding pembuluh darah (arteriosklerosis atau aterosklerosis).
Arterosklerosis adalah perubahan yang terjadi pada arteriol. Dinding arteriol secara histologik terlihat
menebal, karena pada tunika media terjadi hipertrofi jaringan otot. Tunika intima mengalami proses
hialinisasi, dan endotel kapiler mengalami proses hipertropi, sehingga membentuk jaringan konsentrik
yang berlapis-lapis seperti kulit bawang (union skin). Proses yang terjadi menyebabkan lumen
pembuluh darah menjadi kecil.
Arterosklerosis akan menyebabkan gangguan pada persilangan arteri dengan vena. Dinding arteri
yang kaku akan menekan dinding vena yang lebih lembut. Dalam keadaan normal tidak terjadi
penekanan dan elevasi pada persilangan arteri dan vena. Penekanan pada vena oleh arteri yang
sklerosis dapat terjadi dalam beberapa tahap, vena yang berada dibawah arteri tidak terlihat karena
arteri yang sklerosis maka vena seolah terputus dan akan muncul lagi secara perlahan setelah
melewati persilangan arteri. Hal ini dikenal dengan Gunn’s phenomenon. Bentuknya bervariasi
tergantung dari beratnya sklerosis, bila sklerosis lebih berat menyebabkan vena menjadi defleksi pada
daerah persilangan, yang terlihat seperti huruf S dan Z (salus sign). Pada keadaan tertentu vena
berada diatas arteri, sehingga akan terlihat elevasi vena diatas arteri. Tahap selanjutnya akan terjadi
stenosis vena di bagian distal persilangan karena proses sklerosis arteri yang berat.
Patomkenisme Retinopati Diabetes
Retinopati Diabetika merupakan suatu mikroangiopati pada arteriol prakapiler retina,
kapiler dan venula. Pembuluh darah besar dapat terkena juga. Retinopati memiliki
karakterisktik sumbatan mikrovaskular dan kebocoran pembuluh darah.
Faktor-faktor yang diduga bertanggung jawab untuk terjadinya sumbatan mikrovaskular
adalah: penebalan membran basalis kapiler, kerusakan pada sel endotel, dan proliferasi
jaringan fibrosa retina, perubahan pada sel darah merah yang menyebabkan transpor
oksigen yang buruk serta peningkatan agregasi trombosit. Hipoksia pada retina akan
merangsang pembentukan pembuluh darah baru (vasoformative substance) pada retina,
nervus optikus dan juga pada iris (rubeosis iridis). Salah satu faktor vaso-formative yang
paling penting dalam patogenesis retinopati diabetika adalah vascular endothelial
growth factor (VEGF).
Elemen seluler dari kapiler retina terdiri dari sel endotel dan perisit yang menjadi batas
antara retina dan darah (blood-retinal barrier). Pada keadaan normal, terdapat satu sel
perisit pada satu sel endotel. Sedangkan pada pasien dengan diabetes, terjadi
penurunan jumlah perisit sehingga dinding pembuluh darah kehilangan integritasnya dan
menyebabkan permeabilitas pembuluh darah meningkat dan merusak blood retinal
barrier. Akibatnya, terjadi kebocoran dari pembuluh darah, perdarahan dan edema
retina
Faktor Resiko Retinopati Hipertensi :
1. Obesitas
2. Perokok
3. Alkohol
4. Stress
5. Kurangnya Berolahraga
6. Genetik atau Keturunan
7. Konsumsi Garam Berlebihan
Faktor Resiko Retinopati Diabetes :

1. Tidak bisa dimodifikasi


2. Bisa dimodifikasi
3. Faktor lain yang terkait dengan
diabetes melitus
Diagnosis
Diagnosis Retinopati hipertensi
ditegakan berdasarkan :
1. Anamesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Oftalmologi
Klasifikasi Retinopati Hipertensi
Menurut Scheie

Stadium I
Stadium II
Stadium III
Stadium IV
Diagnosis
Diagnosis Retinopati Diabetes
ditegakan berdasarkan :
1. Anamesis
2. Gejala klinik
3. Pemeriksaan awal
4. Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Banding

1. Retinopati Serosa
Central
2. Retinopati Anemia
3. Retinopati Leukimia
4. Katarak
PEMERIKSAAN TAJAM
PENGLIHATAN (VISUS)

PEMERIKSAAN OTOT EKSTRA

Pemeriksaan
OKULER

Oftalamologi
PEMERIKSAAN SEGMEN
ANTERIOR

PEMERIKSAAN SEGMEN
POSTERIOR

www.reallygreatsite.com
Pencegahan & Edukasi
Thankyou!

Anda mungkin juga menyukai