Anda di halaman 1dari 23

LOMBA ESSAI SMSO UNSRI 2012 FOTOKOAGULASI LASER SEBAGAI TERAPI UNTUK RETINOPATI DIABETIKA PADA PENDERITA DIABETES

MELLITUS DALAM UPAYA MENCEGAH KEBUTAAN MATA

DISUSUN OLEH: RIFA IMAROH 2010730092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2012

KATA PENGANTAR

Segala puji kehadirat Allah SWT, yang tidak pernah tidur dan selalu dekat dengan hamba-Nya. Syukur senantiasa terucapkan atas segala nikmat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan essay tulisan yang bertajuk Fotokoagulasi Laser sebagai Terapi untuk Retinopati Diabetika pada Penderita Diabetes Melitus sebagai Upaya Mencegah Kebutaan Mata . Essai ini disusun dalam rangka mengikuti Lomba SMSO UNSRI yang diselenggarakan oleh BEM FK UNSRI. Penyusunan essay ini semata-mata bukanlah hasil usaha penulis, melainkan banyak pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, motivasi, dan semangat. Maka dari itu penyusun sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu. Penulis berharap semoga essay ini dapat memberikan manfaat terutama bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Kesehatan khususnya mengenai kesehatan mata. Akhir kata, penulis sangat mengharapkan berbagai saran dan masukan yang dapat membangun demi tercapainya kesempurnaan essay ini karena tiada hal yang sempurna di dunia ini, melainkan hanya kebesaran Allah.

Jakarta, September 2012 Penulis

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii BAB I DIABETES MELLITUS DAN RETINOPATI DIABETIKA.............................................................................................................. BAB II RETINOPATI DIABETIKA ... 2 2.1 Jenis-Jenis Retinopati Diabetika.............................................................. 2.2 Diagnosis dan Komplikasi Retinopati Diabetika..................................... 2.3 Ancaman Kebutaan Mata pada Penderita Retinopati Diabetika.............. BAB III FOTOKOAGULASI LASER SEBAGAI TERAPI UNTUK 3 5 5 1

RETINOPATI DIABETIKA PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DALAM UPAYA MENCEGAH KEBUTAAN MATA........................................... 7 3.1 Manfaat Penambahan Injeksi Triamnicolone Ketonide Intra Vitreal 9 pada Fotokoagulasi Laser terhadap Ketajaman penglihatan pada Retinopati Diabetika................................................................................. BAB IV PENUTUP ................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS................................................................. 10 11 13

iii

BAB I DIABETES MELITUS DAN RETINOPATI DIABETIKA

Secara epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi Diabetes Melitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta orang. Sedangkan hasil Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa proporsi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7% dan daerah pedesaan, DM menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8%. Hasil Riskesdas 2007, prevalensi nasional DM berdasarkan pemeriksaan gula darah pada penduduk usia >15 tahun diperkotaan 5,7%. Prevalensi nasional obesitas umum pada penduduk usia >= 15 tahun sebesar 10.3% dan sebanyak 12 provinsi memiliki prevalensi di atas nasional, prevalensi nasional obesitas sentral pada penduduk usia >= 15 tahun sebesar 18,8 % dan sebanyak 17 provinsi memiliki prevalensi di atas nasional. Sedangkan prevalensi TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) pada penduduk usia >15 tahun di perkotaan adalah 10.2% dan sebanyak 13 provinsi mempunyai prevalensi di atas prevalensi nasional. Prevalensi kurang makan buah dan sayur sebesar 93,6%, dan prevalensi kurang aktifitas fisik pada penduduk >10 tahun sebesar 48,2%. Disebutkan pula bahwa prevalensi merokok setiap hari pada penduduk >10 tahun sebesar 23,7% dan prevalensi minum beralkohol dalam satu bulan terakhir adalah 4,6%. Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin atau karena penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Penyakit ini membutuhkan perhatian dan perawatan medis dalam waktu yang lama, baik untuk mencegah komplikasi maupun perawatan sakit karena DM dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Oleh karena itu, pengendalian Diabetes Melitus dilaksanakan dengan prioritas upaya preventif dan promotif, dengan tidak mengabaikan upaya kuratif..

Salah satu komplikasi diabetes mellitus yang serius adalah Retinopati Diabetika. Retinopati diaetika berupa kelainan pada retina mata yang ditemukan pada penderita diabetes mellitus. Di Indonesia penderita Retinopati Diabetika cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya prevalensi diabetes mellitus. Insiden Retinopati Diabetika tergantung pada lamanya menderita diabetes mellitus. Penderita diabetes mellitus akan mengalami Retinopati Diabetika setelah menderita diabetes melitus selama lebih dari lima tahun. Prevalensi menunjukkan bahwa 50% penderita diabetes mellitus yg menderita selama 10-15 tahun dapat menyebabkan Retinopati Diabetika. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan terbanyak di kalangan dewasa aktif di negara maju, dan di negara berkembang seperti Indonesia. Oleh karena itu, hal ini harus dicegah dan ditatalaksana dengan baik agar mengurangi komplikasi dan kecacatan pada penderita diabetes mellitus.

BAB II RETINOPATI DIABETIKA

2.1 Jenis-Jenis Retinopati Diabetika Retinopati Diabetika adalah penyakit pembuluh darah retina yg disebabkan oleh Diabetes Mellitus. Retina adalah lapisan saraf yang melapisi dinding dalam bola mata yang berfungsi menerima cahaya atau objek dan mengirimkan gambaran tersebut ke otak. Kerusakan pembuluh darah retina disebabkan oleh tingginya kadar gula darah dalam waktu yang lama. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan terbanyak di kalangan dewasa aktif di negara maju, dan di negara berkembang menunjukkan trend serupa. Pathogenesis Retinopati Diabetika karena kondisi Hiperglikemia yang berlebihan sehingga terjadi perubahan biokimia dan fisiologik dan terjadi kerusakan endotel. Kemudian terjadi perubahan vaskularisasi retina sehingga kehilangan perisit, terjadi penebalan membran basemen lumen kapiler sehingga terjadi dekompensasi dari barier endotel.
Retina

mulai

9/6/2012

sr i fulina

Terdapat dua jenis Retinopati Diabetika, yaitu: 1. Non Proliferatif Diabetic Retinopathy (NPDR) NPDR disebut juga background retinopathy adalah bentuk awal retinopati diabetika. Pembuluh darah retina yang halus mengalami kebocoran berupa cairan dan darah ke retina, akibatnya retina membengkak dan membentuk deposit yang disebut eksudat. Umumnya NPDR tidak menyebabkan gangguan penglihatan.

RD tahap awal

Mild RD

2. Proliferatif Diabetic Retinopathy (PDR) PDR merupakan perkembangan lanjut dari NPDR. Terjadi pertumbuhan pembuluh darah baru (neovaskularisasi) yang abnormal pada permukaan retina dan saraf optik. Pembentukan pembuluh darah baru ini terjadi sebagai respon retina untuk mensuplai darah ke daerah dimana pembuluh darah asli sudah menutup. Neovaskularisasi terjadi akibat hipoksia dan iskemik retina, dan akibat kekurangan nutrisi sehingga substansi toksik. Neovaskuler yang rapuh menyebabkan perdarahan badan kaca dan ablasi retina akibat traksi.

2.2 Diagnosis dan Komplikasi Diabetika Retinopati Diagnosis Retinopati Diabetika dapat dilakukan dengan pemeriksaan mata secara teratur pada pasien diabetes mellitus, walaupun belum ada gejala gangguan penglihatan. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan: - Snellen Chart - Oftalmoskop /indirek - Foto fundus - Fundus fluorescein angiography. Bukan hanya Diabetes Melitus yang dapat menyebabkan komplikasi Retinopati Diabetika. Retinopati Diabetika juga dapat mengalami

komplikasi berupa Ketajaman penglihatan menurun, perdarahan badan kaca, ablasi retina traksional, dan glaukoma neovaskuler.

2.3 Ancaman Kebutaan Mata pada Penderita Retinopati Diabetika Seseorang penderita diabetes mellitus yang mengalami Retinopati Diabetika memiliki ancaman kebutaan mata. Ancaman kebutaan mata yang dialami penderita Retinopati Diabetika biasanya dari jenis Proliferatif Diabetic Retinopathy (PDR). Ancaman kebutaan mata disebabkan oleh sebagai berikut: 1. Perdarahan Vitreus Pembuluh darah baru bersifat rapuh, mudah robek dan dapat menyebabkan perdarahan ke dalam vitreus (bahan gel yang bening yang mengisi bola mata). Apabila perdarahan sedikit, penderita melihat bercak-bercak gelap (floaters) dalam pandangannya, sedangkan

perdarahan yang banyak dapat menyebabkan terhalangnya penglihatan secara total. 2. Ablasi Retina Traksional Seringkali pertumbuhan pembuluh darah baru ini disertai

pembentukan jaringan parut (scar tissue) yang bersifat mengkerut sehingga dapat menarik retina, dan dapat mengakibatkan lepasnya retina (ablasi retina traksional). Kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan pada penderita.

3. Glaukoma Neovaskuler Pembuluh darah baru dapat terjadi di iris dan menghambat aliran keluar cairan mata, akibatnya tekanan bola mata akan meningkat, keadaan ini disebut glaukoma neovaskuler dan merupakan penyakit mata yang berat. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan saraf optik yang berakibat kebutaan. Serius Diabetic PDR + Ablasio Glaukoma Neovaskuler

BAB III FOTOKOAGULASI LASER SEAGAI TERAPI UNTUK RETINOPATI DIABETIKA PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DALAM UPAYA MENCEGAH KEBUTAAN MATA

Prinsip terapi yang ditawarkan untuk kasus awal Retinopati Diabetika yang pertama adalah kontrol glukosa darah dan periksa mata secara teratur agar dapat mencegah kejadian lanjut dari Retinopati Diabetika. Adapun terapi yang dapat digunakan untuk terapi lanjut pada penderita Retinopati Diabetika untuk mencegah kebutaan mata adalah dengan fotokoagulasi laser dan vitrektomi. Vitrektomi dapat dilakukan pada kasus-kasus berat, misalnya perdarahan vitreus atau ablasi retina traksional perlu dilakukan tindakan bedah mikro yaitu vitrektomi. Perdarahan dalam vitreus dapat dievakuasi, jaringan parut dapat dibebaskan dari retina, dan retina yang terlepas di tempelkan kembali ke dinding dalam bola mata. Sedangkan Fotokoagulasi Laser adalah tindakan menggunakan berkas sinar laser berenergi ke daerah retina yang terganggu untuk menutup pembuluh darah yang bocor dan atau ditujukan ke daerah yang kurang suplai darah guna mencegah pertumbuhan pembuluh darah baru. Tujuan tindakan laser adalah mencegah kerusakan lebih lanjut dan kebutaan mata terutama pada kasus PDR. Apabila seseorang menderita PDR agak sulit untuk disembuhkan, namun kerusakan lebih lanjut pada PDR seperti

kebutaan mata dapat dicegah dengan fotokoagulasi laser. Tindakan fotokoagulasi laser terbukti lebih efektif sebelum dilakukan vitrektomi. Terdapat beberapa teknik fotokoagulasi laser, yaitu : 1. Panretinal Photocoagulation (PRP)/Scatter Pada retinopati diabetika, fotokoagulasi yang digunakan adalah PRP (Panretinal photocoagulation), yang dilakukan dalam pola menyebar (scatter) pada retina yang berguna untuk regresi neovaskularisasi, tetapi

intensitas dan besarnya bakaran pada PRP bervariasi tergantung dari setiap kasus dan prootokol yang ditetapkan. 1. Focal dan Grid Laser Photocoagulation Penatalaksanaan edema makula pada retinopati diabetika dapat

menggunakan dua metoda yang berbeda dengan PRP, yaitu: 1) Focal laser photocoagulation Hal ini diarahkan langsung pada pembuluh darah yang abnormal dengan tujuan mengurangi kebocoran cairan yang kronis. 2) Grid laser Photocoagulation Hal ini digunakan pada kebocoran difus, dan dilakukan dengan pola grid pada area yang edema. Berdasarkan hasil penelitian, dibanding penderita yang tidak diterapi fotokoagulasi laser, pada penderita retinopati diabetika yang diterapi

fotokoagulasi laser didapatkan penurunan resiko tajam penglihatan yang berat sebanyak 50% dalam 4 bulan, dan 16 % dalam 2 tahun. Terapi laser dapat mempertahankan dan memperbaiki tajam penglihatan lebih dari 60 % dan dapat memperbaiki gejala klinis lebih dari 70 % (perdarahan, edema makula). Fotokoagulasi Laser PDR + Terapi

Scatter Laser

Retina setelah Focal

3.1 Manfaat Penambahan Injeksi Triamcinolone Acetonide Intra Vitreal pada Fotokoagulasi Laser terhadap Ketajaman Penglihatan pada Retinopati Diabetika Umumnya pada fotokoagulasi laser masih ada kekurangan terhadap penanganan risiko penurunan ketajaman mata, namun terdapat metode yang dapat memaksimalkan keberhasilan fotokoagulasi laser, yaitu dengan penambahan injeksi Triamcinolone acetonide Intra Vitreal pada

Fotokoagulasi Laser. Berdasarkan hasil penelitian Rerata ketajaman penglihatan sebelum terapi pada kelompok kombinasi adalah 0,780,29 dan rerata ketajaman penglihatan kelompok laser saja adalah 0,660,41 (p=0,23). Penambahan injeksi Triamcinolone acetonide intra vitreal pada retinopati diabetika meningkatkan ketajaman penglihatan secara bermakna dibanding fotokoagulasi laser saja pada minggu pertama dan bulan pertama. Terapi fotokoagulasi laser dapat mempertahankan dan memperbaiki tajam penglihatan apalagi dengan penambahan Triamcinolone acetonide intra vitreal efektifitas terapinya semakin meningkat sehingga dapat mencegah kebutaan mata pada Retinopati Diabetika. Oleh karena itu, terapi ini dapat dijadikan terapi pilihan untuk kasus Retinopati Diabetika lanjut dalam upaya mencegah kebutaan mata.

BAB IV PENUTUP

Retinopati Diabetika merupakan kelainan vaskular retina yang disebabkan oleh keadaan hiperglikemia pada diabetes mellitus, dan menjadi salah satu penyebab kebutaan di dunia. Fotokoagulasi laser menjadi salah satu pilihan terapi pada Retinopati Diabetika karena dapat mengurangi penurunan tajam penglihatan yang berat. Secara umum, keberhasilan terapi retinopati diabetik sangat bergantung pada deteksi dan pengobatan dini. Dalam penulisan essai ini, penulis begitu menyadari terdapat banyak kekurangan di dalamnya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan tulisan-tulisan berikutnya. Kritik dan saran dapat disampaikan melalui alamat email yang tertulis dalam biografi penulis di halaman berikutnya. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat dipergunakan sebaik-baiknya oleh pihak-pihak terkait.

10

DAFTAR PUSTAKA

Chuah CT, Yeo KT. A study of defaulters of treatment for diabetic retinopathy. Singapore Med J 1999; Vol 40(03)

Ciulla TA, Amador AG, Zinman B. Diabetic retinopathy and diabetic macular edema. Diabetes care 26:2653-2664,2003

Dastur YK. The rationale of argon green laser photocoagulation for diabetic maculopathy. J Postgrad Med 1994;40:13-7

Greenstein VC, Chen H, Hood DC, Holopogian K, Seiple W, Carr RE. Retinal function in Diabetic macular edema after focal laser photocoagulation. Investigative Ophthalmology and Visual Science. 2000;41:3655-3664

Gurelik, Gokhan, et all. 2004. Binocular Indirect Panretinal Laser Photocoagulation for the Treatment of Proliferative Diabetic

Retinopathy. Ophthalmic Surg Lasers Imaging 2004;35:94-102. Accesed from http://search.proquest.com/docview/215686204/13901519EDE3057 FEBC/1?accountid=33171 at September 06 th 2012, 03.10 am

Elwakil, et all. 2008. Non-excision treatment of multiple cutaneous neurofibromas by laser photocoagulation. Lasers in Medical Sains. Jul 2008): 301-6. Accesed from http://search.proquest.com/docview/215686204/13901519EDE3057 FEBC/1?accountid=33171 at September 06 th 2012, 03. 20 am

11

F, Santi, 2005. Keberhasilan Terapi Fotokoagulasi Laser pada Pasien Retino Diabetik Di Rumah Sakit Mata, Cicendo, Bandung 20042005. Bagian Ilmu Penyakit Mata, FK UNPAD. Accesed from http://repository.unpad.ac.id/bitstream/handle/123456789/2036/kebe rhasilan_terapi_fotokoagulasi_laser.pdf?sequence=1 at September 06 th 2012, 03.00 am

Roy MS, Klein R, Ocolmain B, Klein B, Moss SE, Kempen JH. The prevalence of diabetic retinopathy among adult type 1 diabetic persons in the united states. Arch Ophthalmol, 2004;122:544-551

Sander B, Larsen M, Engler C, Moldow B, Andersen HL. Diabetic macular oedema:the effect of photocoagulation on fluorescein transport across the blood-retina barrier. British Journal Ophthalmology 2002;86:1139-1142

Vats DP, Deshpande M, Bharadwaj A, Phooken R, Saini JS, Dash RG. Our experience with laser photocoagulation in diabetic macular oedema. Medical Journal Armed Forces India. 1997 July; 53(3):195-8

12

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

PERSONAL Full Name Place and Date of Birth Gender Religion Citizen Marital Status Address : Rifa Imaroh : Serang, 13 Oktober 1991 : Female : Islam : Indonesian : Single : Jl. Kyai Adung No. 1 Lempuyang Blok Najmul Falah RT/RW 05/02 Kec. Tanara Kab. Serang Banten School : Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas & Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta Motto Hobby Phone Number Mobile Phone E-mail YM & twitter : Ganbatte Kudasai : Swimming, Writing, Reading, and Singing : : 085782244739 : roikhatul_wardah@yahoo.co.id : Roikhatul_wardah/ @riefajuah FORMAL EDUCATION BACKGROUND 2010 - now : S1/Bachelor Degree-Department of Medicine- Faculty of Medicine and Health Sciences-University of Muhamadiyah Jakarta 2009 -2010 : S1/Bachelor Degree Department of Public Health, Faculty of Medicine and Health Sciences, University of Muhammadiyah Jakarrta 2006 -2009 : State Senior High School 1 Serang, Majoring Natural Science 2003 - 2006 : State Junior High School 1 Tirtayasa

13

1997 - 2003 1997 - 2003

: State Elementary School SDN Lempuyang 1 Serang : State MI Mathlaul Falah Lempuyang Serang

INFORMAL EDUCATION BACKGROUND 2009 2009 2009 2010 2010 : ESQ Basic Training : Training of Public Speaking : Capasity Building Tobacco Control ISMKMI : Training Islamic Leadership : ESQ Basic Training APPRENTICESHIP 1997-2003 : Juara umum SDN Lempuyang 1 dari kelas 1 sampai kelas 6 1997-2003 : Juara Umum MI Mathlaul Falah dari kelas 1 sampai kelas 6 : Juara 1 Lomba Sains IPA SD tingkat kecamatan Tanara : Juara Umum SMPN 1 Tirtayasa dari kelas 1 sampai kelas 3 : Ketua pelatihan pembuatan minyak kelapa murni (VCO) dana dari Jepang : Juara 1 Lomba Pidato SMPN 1 Tirtayasa : Juara 1 Lomba Cerdas Cermat tingkat SMPN 1 Tirtayasa : Juara 1 Lomba Cerdas Cermat antar kecamatan : : Siswi Terbaik SMPN 1 Tirtayasa Juara 3 Lomba Puisi tingkat dewasa Ponpes Roudhotul Qoniin

2001 2003-2006

2005

2005 2005 2005 2006 2007

2008 2008

: Juara 1 Olimpiade Kimia tingkat SMAN 1 Kota Serang : Juara 1 Olimpiade Kimia tingkat Kabupaten dan Kota Serang Terpilih sebagai Ketua BEM FKK UMJ periode 2011/2012

2011

14

2011

Juara 3 Lomba Essai Nasional JIMU FSI FK UI 2011 yang berjudul Religioneuroimunologi, Penghilang Stress Juara 1 Lomba Essai Majesty M2RC 2012 yang berjudul Perlukah Peer Educator dan Peer Counsellor untuk Penderita TB Paru? Juara 3 Lomba poster public Dean CUP yang berjudul ABCD, Olahraga Ringan Secara Teratur Meringankan Risiko Terserang Penyakit Finalis 5 Besar Lomba Poster Public FKIA Challenges 2012 dengan judul Kenikmatanmu Membawa Bahaya Bagi Dirimu dan Pasanganmu

2012

2012

2012

ORGANIZATIONAL EXPERIENCES 2005-2006 2008 2008-2009 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010-sekarang 2011-sekarang 2011-sekarang 2011-sekarang 2011/2012 2011-sekarang PERSONALITY ~ Self Motivated ~Good communication : Ketua Karya Ilmiah Remaja SMPN 1 Tirtayasa : Sekretaris Bidang Kaderisasi Risma SMAN 1 Kota Serang : Pengurus Karya Ilmiah Remaja SMAN 1 Kota Serang : Anggota Departemen Keilmuan KESMAS FKK UMJ : Sekretaris bidang kaderisasi IMM Komisariat FKK UMJ : Ketua Keputrian IDAMAN (Ikatan Pemuda Nazmul Falah) : Sekretaris project group NAPZA SEMESTA (Seruan Mahasiswa Peduli Kesehatan) UMJ : Anggota PIK (Pusat Informasi dan Konseling) SEMESTA : Anggota Bidang Infokom BEM FKK UMJ : Anggota M2RC (Muhammadiyah Medical Researcher Comunity) : Anggota JIMKI (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia) BAPIN ISMKI : Anggota CD4B PSPD FKK UMJ : Anggota TBM Meridien PSPD FKK UMJ : Ketua BEM FKK UMJ : Anggota KKIA FULDFK DEW 3 STRENGTH ~English ~Able to work by personal and team

15

skill (public speaking and writing)

~Able to operate computer

EXPERIENCE

2008 2008 2008 2009 2009 2009

: Peserta Lomba Bulan Bahasa UNTIRTA : : : : : Peserta Lomba Menulis Cerpen IPB Finalis Olimpiade Kimia Tingkat Propinsi Banten Peserta Lomba Menulis Essay se-Propinsi Banten Peserta Lomba Menulis Cerpen Majalah Pelajar Panitia Musyawarah Komisariat IMM Komisariat FKK UMJ cabang Cirendeu Panitia Pertemuan Nasional AMIPERS, Seminar nasional & Training Advokasi Kesehatan Reproduksi Mahasiswa Workshop Metodologi & Aksi Penelitian Menyongsong 1 abad Muhammadiyah Health Reform Institusi (HRI) Ketua Pelaksana MASTAMA FKK UMJ Panitia 10 tahun Menuju Indonesia Emas ESQ Panitia Muktamar Madani Semesta UMJ

2009

2010

2010 2010 2010 2010 2010 2010 2011 2011 2011

: : :

: Peserta Pelatihan Penelitian Dasar 2010 : Peserta Lomba LMCR : Peserta Lomba PKM-P Dikti : Panitia Symposium Systemic Lupus Eritematosus M2RC : Peserta Lomba KTI & Essay Ilmiah TEMILNAS 2011 : Peserta Symposium Nasional dalam kegiatan Temilnas 2011 : Terpilih sebagai KETUA BEM FKK UMJ periode 2011/2012 : Peserta Lomba Essai PAMI Nasional yang berjudul Jadikan Remaja Generasi Harapan Kesehatan Reproduksi

2011

2011

16

2012

: Peserta Lomba Essai MRC UNHAS 2012 yang berjudul Kontrol Hipertensi dan Cintailah Air Putih : Peserta Workshop dan Seminar di Universitas Sultan Agung Semarang : Peserta Seminar Kesehatan Nasional Perkembangan dan Tantangan Promosi Kesehatan dalam Revitalisasi Imunisasi Menuju Indonesia Sehat : Peserta LKTM Udayana Scientific Atmosphere 2012 yang berjudul Molecular Effect of A Fucoidan From Brown Seaweed on Malaria Falciparum : Peserta PKM DIKTI yang berjudul Pemanfaatan Lendir Keong Racun (Achatina Fulica ) Sebagai Alternatif Pengobatan Sakit Gigi : Peserta PKM DIKTI yang berjudul Potensi Musik Jangkrik (Gryllus mitratus) sebagai Natural Sleep Inducer dan Alternatif Terapi Insomnia : Peserta Lomba Essay Ilmiah Kedokteran Islam tingkat Nasional ISMI ALI FSKI FK UNAND 2012 KARYA YANG PERNAH DIBUAT

2012

2012

2012

2012

2012

2012

Essay

: Jadikan Remaja Generasi Harapan Kesehatan Reproduksi : Generasi Muda Siap Membangun Banten : Antara 75 Ribu Rupiah dan keluarga : Api dalam Hidupku : Cikoi is Our Love : Impian Agung 3 Sejoli : Pemanfaatan Kelapa Hijau sebagai Minyak Kelapa Murni VCO (Virgin Cocount Oil) : Makanlah Ketika Lapar, Berhentilah Sebelum Kenyang : Pemanfaatan Keong Racun (Achatina Fulica) Sebagai Alternatif Pengobatan Sakit Gigi

Essay Cerpen Cerpen Cerpen Cerpen Karya Tulis Ilmiah

Essay Karya Tulis Ilmiah

17

Karya Tulis Ilmiah

: Meningkatkan Taraf Hidup Kesehatan Masyarakat Dengan Pemanfaatan Kulit Rambutan Sebagai Pupuk Organik Ramah Lingkungan : Pemanfaatan Vitamin D pada Minyak Ikan Kembung (Rastelliger faughni) sebagai Agonis PPAP Gama untuk Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 : Religioneuroimunologi, Penghilang Stress : Perlukah Peer Educator dan Peer Counsellor untuk Penderita TB Paru? : Kontrol Hipertensi dan Cintailah Air Putih : Molecular Effect of A Fucoidan From Brown Seaweed on Malaria Falciparum : Pemanfaatan Lendir Keong Racun (Achatina Fulica) Sebagai Alternatif Pengobatan Sakit Gigi : Potensi Musik Jangkrik (Gryllus mitratus) sebagai Natural Sleep Inducer dan Alternatif Terapi Insomnia : Essensi Perumpamaan Mukmin dan Lebah Madu dalam Perspektif Islam dan Kedokteran : ABCD, Olahraga Ringan Secara Teratur Meringankan Risiko Terserang Penyakit : Kenikmatanmu Membawa Bahaya Bagi Dirimu dan Pasanganmu

Karya Tulis Ilmiah

Essai Essai

Essai Karya Tulis Ilmiah Karya Tulis Ilmiah

Karya Tulis Ilmiah

Essai

Poster

Poster

18

Anda mungkin juga menyukai