DISUSUN OLEH :
FARIDA 2019015
NONI MAHARANI 2019028
ADELLYA MAHARANI 2019002
BUNGA MELATI. S 2019007
RAHMI TRIS HELDI 2019033
Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.Shalawat beserta
salam selalu tercurahkan kepada pemimpin terbaik sepanjang masa Rasulullah
Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan kepada umatnya
hingga akhir zaman.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah
Keperawatan medikal bedah IV berjudul “Retinopati Diabetik ”. Materi di
dalam makalah ini kami sajikan secara sistematis, dalam penulisan makalah ini
pastilah ada banyak kendala yang kami temui, namun kami berhasil menjadikan
kendala tersebut menjadi batu loncatan sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini tepat waktu.
Akhirul Kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Karena itu kami mengharapkan saran beserta kritik konstruktif
makalah ini di masa yang akan datang. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Kelompok VI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................2
C. Tujuan Penelitian ................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang dan alasan penulis maka adapun rumusan
masalahnya yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan Retinopati Diabetik?
2. Apa saja klasifikasi Retinopati Diabetik?
3. Apa saja gejala Retinopati Diabetik?
4. Apa etiologi Retinopati Diabetik?
5. Bagaimana patofisiologi Retinopati Diabetik?
6. Apa saja pemeriksaan Penunjang?
7. Apa saja komplikasi Retinopati Diabetik?
8. Bagaimana cara penatalaksanaan Retinopati Diabetik?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian Retinopati Diabetik.
2. Untuk mengetahui klasifikasi Retinopati Diabetik.
3. Untuk mengetahui gejala Retinopati Diabetik.
4. Untuk mengetahui etiologi Retinopati Diabetik.
5. Untuk mengetahui patofisiologi Retinopati Diabetik.
6. Untuk mengetahui pemeriksaan Penunjang.
7. Untuk mengetahui komplikasi Retinopati Diabetik.
8. Untuk mengetahui penatalaksanaan Retinopati Diabetik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
F. Pemeriksaan Penunjang
Menurut buku Nurse’s Quick Check : Diseases, 2nd Ed terdapat 2
pemeriksaan penunjang pada RD ini yaitu :
1) Pemeriksaan oftalmoskopi tidak langsung; yaitu menunjukkan perubahan
retina, seperti mikroaneurisma (perubahan yang paling awal), hemoragik
dan edema retina, dilatasi dan lekukan vena, eksudat lemak, pita fibrosis di
dalam vitreus, dan pertumbuhan pembuluh darah baru. Juga dapat
mengamati infark pada serabut saraf.
2) Angiografi fluorensens; yaitu memperlihatkan kebocoran pada fluoresens
dari dinding pembuluh yang lemah dan mikroaneurisme yang berkilauan,
untuk membedakannya dari perdarahan sebenarnya.
A. Pengkajian
1. Identitas
Identitas yang biasa berhubungan pada klien retinopati diabetik
meliputi umur (kebanyakan pada usia rentang 50-70 tahun), jenis
kelamin (lebih banyak perempuan daripada lak-laki), pekerjaan
(retinopati diabetic yang rentan cedera dengan pekerjaan kuli
bangunan maupun pekerjaan yang melintasi pada jalan raya),
pendidikan (kebanyakan belum tamat SMA), aktivitas (biasanya
penderita sering mengalami penurunan aktivitas dan tidak dapat
menuntaskan aktivitas yang dilakukannya), psiko-sosio-spiritual
(perngkajian mekanisme koping yang digunakan klien untuk menilai
respons emosi klien terhadap klien dalam keluarga dan masyarakat).
2. Riwayat keluarga
a) Keluhan utama : Biasanya penderita mengeluh mata kabur,
pandangan terdapat bintik hitam, dan tidak dapat membedakan
warna.
b) Riwayat penyakit sekarang : Kronologi peristiwa pada saat pertama
kali memiliki riwayat diabetes hingga terjadi penurunan
penglihatan komplikasi retina yang dapat mengakibatkan kebutaan
permanen pada penderita.
c) Riwayat kesehatan dahulu : Penyakit yang dahulu pernah diderita
penderita adanya riwayat hipertensi, kolesterol, dan/atau diabetes.
d) Riwayat kesehatan keluarga : Adanya riwayat anggota keluarga
yang terkena hipertensi dan diabetes mellitus dapat menimbulkan
retinopati diabetik mempunyai resiko untuk terganggunya aktifitas
dan kelangsungan keluarga.
e) Tahap perkembangan keluarga saat ini : Tahapan perkembangan
keluarga meliputi 8 tahapan keluarga. Biasanya apa berpengaruh
terhadap perkembangan keluarga yang saat ini.
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode
yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan
pemeriksaan fisik klinik dengan alat seadanya. Pemeriksaan fisik
dilakukan dengan metode head to toe, untuk pemeriksaan fisik
Retinopati Diabetik adalah sebagai berikut :
a) Status kesehatan umum
Meliputi keadaan penderita, kesadaran, tinggi badan, berat
badan dan tanda-tanda vital. Keadaan pada penderita Retinopati
Diabetik didapatkan gula darah tinggi, tekanan darah kisaran
normal bahkan meningkat serta berat badan menurun.
b) Kepala dan leher
Kajian pada Retinopati Diabetik ditemui penglihatan mengabur
maupun mebentuk bayangan hitam bercak, tidak dapat
membedakan warna, telinga kadang-kadang tidak dapat
menerima rangsangan suara dengan baik, pengkajian ini
meliputi pengkajian ketajaman mata, kesimetrisan kelopak
mata, reaksi mata terhadap cahaya/gerakan mata, warna pada
mata, kemampuan membuka/menutup mata, lapang pandang
mata, inspeksi struktur luar mata dan inspeksi kelenjar untuk
mengetahui adanya pembengkakan dan inflamasi.
c) System integument
Biasanya pada pendertai Retinopati Diabetik akan ditemui
turgor kulit menurun, kulit kering dan sering gatal. Jika
terdapat luka maka warna disekitar luka akan memerah dan
menjadi kehitaman jika sudah mengering, sedangkan pada luka
yang susah kering akan menjadi luka ganggren yang dapat
membusuk jika tidak merawat luka dengan baik.
d) System pernafasan
e) System kardiovaskular
Pada penderita Retinopati Diabetik biasanya akan ditemui
perfusi jaringan menurun, denyut nadi lemah,
takikardia/bradikardia.
f) System gastrointestinal
Pada penderita Retinopati Diabetik akan terjadi polifagia,
polidipsi dan perubahan berat badan
g) System perkemihan
Biasanya sering mengalami BAK pada malam hari dengan
jumlah urin yang meningkat.
h) System musculoskeletal
Pada Retinopati Diabetik jika gula darah meningkat biasanya
akan terjadinya cepat lelah dan lemas.
i) System neurologis
Pada penderita ditemukan penurunan sensoris pada nervus
optikus, sering mengantuk, reflek lambat, kacau mental, dan
merasa kesemutan pada kaki atau tangan.
B. Diagnosa keperawatan
1) Nyeri kronis berhubungan dengan gangguan metabolik
2) Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan penglihatan
3) Resiko cedera dibuktikan dengan perubahan sensasi
C. Intervensi keperawatan
N
Diagnosa keperawatan SLKI SIKI
O
1 Nyeri kronis Setelah dilakukan 1. Manajemen nyeri
Definisi : Pengalaman tindakan asuhan Observasi :
sensorik atau emosional keperawatan keluarga 1) Identifikasi lokasi,
yang berkaitan dengan selama 3x24 jam karakteristik, durasi,
kerusakan jaringan actual diharapkan keluarga frekuensi, kualitas,
atau fungsional, dengan mampu memutuskan dan intensitas nyeri
onset mendadak atau tindakan kesehatan 2) Identifikasi skala
lambat dan berintensitas agar nyeri
ringan hingga berat dan nyeri dapat berkurang, 3) Identifikasi
konstan, yang Dengan kriteria luaran : respons nyeri non
berlangsung lebih dari 3 1. Tingkat nyeri verbal
bulan 1) Kemampuan 4) Identifikasi factor
Penyebab : menuntaskan yang memperberat
1) Kondisi aktivitas meningkat dan memperingan
musculoskeletal 2) Keluhan nyeri dari nyeri
2) Kerusakan system nyeri berat 5) Identifikasi
saraf menjadi nyeri ringan pengaruh nyeri pada
3) Infiltrasi tumor 3) Wajah grimace kualitas hidup
4) Ketidakseimbangan menjadi rileks Terapeutik :
neurotransmitter, 4) Pola tidur mebaik 6) Fasilitasi istirahat
neuromodulator, dan 5) Gelisah menurun tidur
reseptor 7) Pertimbangkan
5) Gangguan imunitas jenis dan sumber
(mis.neuropati terkait nyeri dalam
HIV, virus varicella pemilihan strategi
zooster) meredakan nyeri
6) Gangguan fungsi Edukasi :
metabolik 8) Jelaskan penyebab,
7) Riawayat posisi kerja periode, dan pemicu
statis nyeri
8) Peningkatan indeks 9) Ajarkan teknik
masa tubuh nonfarmakologis
9) Kondisi pasca masa untuk mengurangi
trauma rasa nyeri
10) Tekanan emosional
11) Riwayat
penganiayaan (mis.fisik,
psikologis, seksual)
12) Riwayat
penyalahgunaan obat/zat
Gejala dan tanda
mayor:
Subjektif:
1) Menegluh nyeri
2) Merasa depresi
(tertekan)
Objektif:
1) Tampak meringis
2) Gelisah
3) Tidak mampu
menuntaskan aktivitas
PENUTUP
A. Kesimpulan
Retinopati diabetik merupakan penyebab kebutan tersering pada usia
produktif. Retinopati diabetik terjadi karena adanya perubahan fisiologi dan
biokimia yang disebabkan hiperglikemia pada jangka waktu yang lama,
sehingga terjadi kerusakan pada endotelial retina. Secara klinis retinopati
diabetik dapat diklasifikasikan menjadi nonproliferative diabetic retinopathy
(NPDR) dengan ciri ditemukannya vaskularisasi intraretina, serta proliferative
diabetic retinopathy (PDR) yang ditandai dengan adanya iskemi yang
menyebabkan terbentuknya neovaskularisasi.
B. Saran
Dari penulisan makalah ini, diharapkan agar para pembaca dapat lebih
mengerti dan memahami mengenai pokok bahasan “Asuhan Keperawatan
Retinopati Diabetik ”. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
dijadikan sebagai sumber referensi. Apabila ada kekurangan dalam makalah
ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA