PADA NY .EL
Di RSPAD GATOT SOEBROTO
Dosen pengampu :
HAFIDZ MA’RUF ,S.KEP .,NS.,M.KEP
Disusun oleh :
1. Ahmad Mujthahidin (21001)
2. Elfa Aprilia C.H..F ( 21010)
3. Hasna Alifah (21021)
4. Rafani Maysha .P. ( 21032)
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa,saran, dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki oleh
karena itu, Penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................................. 1
C. Ruang Lingkup..................................................................................... 2
D. Manfaat............................................................................................... 2
E. Sistematika Penulisan.......................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
1. Konsep CKD
A. Definisi..................................................................................... 3
B. Etiologi..................................................................................... 3
C. Patofisiologi.............................................................................. 4
D. Pathway..................................................................................... 7
E. Manifestasi Klinis..................................................................... 8
F. Komplikasi................................................................................ 8
G. Penatalaksanaan........................................................................ 10
2. Konsep Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian Keperawatan.......................................................... 12
B. Diagnosis Keperawatan............................................................ 14
C. Rencana Keperawatan.............................................................. 16
D. Tindakan Keperawatan............................................................. 14
E. Evaluasi keperawatan............................................................... 17
BAB III TINJAUN KASUS
A. Pengkajian Keperawatan...................................................................... 21
B. Diagnosis Keperawatan........................................................................ 34
C. Rencana Keperawatan.......................................................................... 35
D. Tindakan Keperawatan......................................................................... 38
E. Evaluasi keperawatan........................................................................ 42
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 48
B. Saran..................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Chronic Kidney Disease (CKD) adalah suatu gangguan pada ginjal ditandai
dengan abnormalitas struktur ataupun fungsi ginjal yang berlangsung lebih
dari 3 bulan. CKD ditandai dengan satu atau lebih tanda kerusakan ginjal
diantaranya albuminuria >30mg/24 jam, terdapat abnormalitas sedimen urin
(hematuria, red cell casts, dll), gangguan elektrolit dan tubular (asidosis
tubulus ginjal, diabetes insipidus nefrogenik, pengeluaran kalium dan
magnesium ginjal, sindrom Fanconi, proteinuria non albumin, cystinuria),
kelainan ginjal yang terlihat berdasarkan histologi maupun pencitraan, riwayat
transplantasi ginjal, serta adanya penurunan GFR <60 mL/min/1.73m2
(Arianti et al., 2020).
Diperkirakan orang dewasa penderita CKD di AS sebanyak 15%
penduduknya, atau sekitar 37 juta orang. Kebanyakan (9 dari 10) orang
dewasa dengan CKD tidak tahu bahwa mereka mengidapnya. 1 dari 2 orang
dengan fungsi ginjal sangat rendah yang tidak menjalani cuci darah tidak tahu
bahwa mereka menderita CKD. CKD lebih sering terjadi pada orang berusia
65 tahun atau lebih (38%) dibandingkan pada orang berusia 45-64 tahun
(13%) atau 1844 tahun (7%). CKD lebih sering terjadi pada wanita (15%)
dibandingkan pria (12%). CKD lebih sering terjadi pada orang kulit hitam
non-Hispanik (16%) dibandingkan orang kulit putih non-Hispanik (13%) atau
orang Asia nonHispanik (12%). Sekitar 14% dari Hispanik menderita CKD
(CDC, 2019).
Prevalensi CKD di Indonesia, pasien usia lima belas tahun ke atas di
Indonesia yang didata berdasarkan jumlah kasus yang didiagnosis dokter
adalah sebesar 0,2%. Prevalensi gagal ginjal kronik meningkat seiring
bertambahnya usia, didapatkan meningkat tajam pada kelompok umur 25-44
tahun (0,3%), diikuti umur 45-54 tahun (0,4%), umur 55-74 tahun (0,5%), dan
tertinggi pada kelompok umur ≥ 75 tahun (0,6%). Prevalensi pada laki-laki
(0,3%) lebih tinggi dari perempuan (0,2%) (Aisara et al., 2018).
Prevalensi dunia pada CKD juga dapat dilihat berdasarkan penyebab CKD
itu sendiri, sepeti diabetes mellitus, hipertensi, glomerulonefritis, iskemia,
infeksi, obstruksi, toksin, penyakit autoimun dan infiltratif. Data angka
kejadian CKD di Dunia berdasarkan penyebabnya adalah, 38% CKD pada
pasien dengan diabetese mellitus, 26% pada pasien hipertensi, 16% pada
pasien dengan glomerulonefritis, 15% dengan penyebab lain, serta 5%
penyebab tidak diketahui (CDC, 2019).
Di Indonesia, program Indonesian Renal Registry (IRR) menyampaikan
data prevalensi penyebab CKD paling tinggi adalah hipertensi sebanyak 36%
dan nefropati diabetic atau dikenal dengan diabetic kidney diease dengan
urutan kedua 29%, glomerulopati primer sebanyak 12%, pielonefritis chronic
(PNC) 7%, nefropati obstruksi 4%, serta penyebab lain – lain 8% (Indonesian
Renal Registry, 2017).
2) Tujuan Khusus
D. Sistematika Penulisan
2. Etiology CKD
Hipertensi
Tekanan darah tinggi membuat pembuluh darah bekerja terlalu
keras karena aliran darah yang terlalu kuat. Kondisi ini dapat
menyebabkan pembuluh darah rusak termasuk pembuluh darah
yang ada pada bagian ginjal. Arteri besar dan pembuluh darah kecil
menuju ginjal dapat rusak. Kemudian secara perlahan ginjal
mengalami penurunan fungsi dan menyebabkan banyak cairan
limbah yang menumpuk pada ginjal (Harianto, 2015).
Diabetus Militus (DM)
Ketika tubuh memiliki kadar gula yang terlalu tinggi atau lebih
sering disebut dengan kondisi diabetus militus (DM), maka
akan menyebabkan ginjal bekerja terlalu keras. Ginjal akan
menyerap darah dalam jumlah yang lebih tinggi sehingga
menyebabkan pembuluh darah yang bertugas menyaring
darah bisa bekerja terlalu banyak. Kemudian setelah beberapa lama
ginjal tidak mampu menyaring semua bagian limbah dari darah dan
menyebabkan kebocoran. Akibatnya maka urin mengandung
protein yang seharusnya tinggal dalam tubuh. Ginjal akan
kehilangan fungsinya dengan ditandai penemuan protein tinggi
dalam urin. (Sletzer, 2007)
Obat - Obatan
Kebiasaan mengkomsumsi berbagai jenis obat-obatan yang
mengandung
bahan lithium dan siklosporin dapat memicu terjadinya gagal
ginjal. Hal ini disebab kan karena ginjal bekerja terlalu keras untuk
menyaring semua limbah yang dihasilkan dari sisa-sisa obat dalam
tubuh (Hidayat, 2008).
Pola hidup
merokok, minuman beralkohol, sering mengkonsumsi daging
merupakan salah satu faktor risiko terjadinya gagal ginjal kronik.
Dimana berbagai bahan kimia yang terdapat dalam rokok dan
diserap tubuh dapat menyebabkan penurunan laju GFR.(Hidayat,
2008).
Glomerulonefritis
Penyakit ini menyebabkan peradangan pada bagian penyaringan di
ginjal yang menyerang bagian nfron. Peradangan ini menyebabkan
banyak kotoran dari sisa
metabolisme yang seharusnya keluar tapi hanya menumpuk di
bagian ginjal. Penyakit ini bisa menjadi faktor penyebab gagal
ginjal dalam waktu yang sangat cepat.
Perubahan jumlah urine
Rasa lemah serta sulit tidur
Kehilangan nafsu makan
Sakit kepala
Gatal, Sesak
Mual dan muntah
Bengkak, terutama pada kaki dan pergelangan kaki,bengkak pada
kelopak mata waktu bangun tidur pagi hari
3. Patofisiologi
Gagal ginjal kronikdisebabkan karena adanya penyakit yang terdapat
pada ginjal, sehingga mengakibatkan kegagalan ginjal. Maka lama
kelamaan jumlah nefron yang mengalami kerusakan bertambah (Stuart,
2007). Dengan adanya peran dan fungsi ginjal, maka hasil metabolisme
protein berkumpul didalam tubuh (Harianto). Penurunan fungsi ginjal
mengakibatkan pembuangan hasil sisa metabolisme terhambat, dimana
dimulai pada pertukaran di dalam pembuluh darahtidak adekuat, karena
ketidakmampuan ginjal sebagai penyaring. Akibatnya ginjal tidak dapat
melakukan fungsinya, sehingga menyebabkan peningkatan kadar serum
dan kadar nitrogen ureum, kreatinin, asam urat, fosfor meningkat dalam
tubuh dan mengakibatkan terganggunya fungsi dan organ-organ tubuh
lain. (Wilson, 2006).
Fungsi renal menurun karena produk akhir metabolisme protein tertimbun
dalam darah, sehingga mengakibatkan terjadinya uremia dan
mempengaruhi seluruh sitem tubuh (Nursalam, 2008)
4. Pathway
5. Manifestasi Klinik
Manefestasi yang terjadi pada CKD antara lain yaitu pada sistem
cardiovaskuler, gastrointestinal, neurologis, integumen, pulmoner,
muskuloskletal dan
psikologis (Rachmadi, 2010) yaitu:
a. Kardiovaskuler:
1) Hypertensi, diakibatkan oleh retensi cairan dan natrium dari aktifitas
system renin angiotension aldosteron
2) Gagal jantung kongestif
3) Edema pulmoner, akibat dari carian yang berlebihan
b. Gastrointestinal: Anoreksia, mual dan muntah, perdarahan mulut, nafas
bau amonia
c. Neurologis: Perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu berkonsentrasi,
kedutan otot sampai kejang
d. Integumen: Pruritis atau penumpukan urea pada lapisan kulit, perubahan
warna kulit seperti keabu-abuan, kulit kering dan berisik, kuku tipis dan
rapuh
e. Pulmoner: Adanya sputum kental dan liat, pernafasan dangkal, kusmaul
sampai terjadinya edema pulmonal
f. Muskuloskletal: Dapat tejadi fraktur karena kekurangan kalsium dan
pengeroposan tulang akibat terganggunya hormone dihidroksi
kolekalsiferon, kram otot, dan kehilangan kekuatan otot
g. Psikologis: Penurunan tingkat kepercayaan diri sampai pada harga
dirirendah (HDR), ansietas pada penyakit dan merasa ingin mati.
6. Komplikasi
Komplikasi lain dapat muncul pada penyakit ginjal polikistik diantaranya
hipertensi, hematuria, atau nephrolithiasis (Berns, 2019).
Penyakit CKD biasanya disertai dengan komplikasi seperti penyakit
cardiovaskuler, penyakit saluran nafas, penyakit saluran cerna, kelainan pada
otot dan tulang, kulit serta anemia (Norris& Nissenson, 2008)
7. Penatalaksanaan Medis
Konservatif
- Pemeriksaan laboratorium: darah dan urin
- Observasi balance cairan
- Observasi adanya odema
- Batasi cairan yang masuk
Dialisysis
- Peritoneal dialysis, biasanya dilakukan pada kasus-kasus
emergency
- Hemodialisis, dilakukan melalui tindakan infasif
- Operasi
- Pengambilan batu
- Transplantasi ginjal
Obat-obat: Anti hipertensi, suplemen besi, agen pengikat
fosfat, suplemen kalsium, furosemide
8. Pemerikaan Penunjang
Pemeriksaan darah dengan melihat kadar kreatinin, ureum, Laju
Filtrasi Glomerulus (LFG)
Pemeriksaan urin dengan melihat kadar albumin atau protein
Darah:
Hematologi: Hb, HT, Eritrosit,
Leucosit. Trombosit.
Renal Fungsi
Test (RFT): Ureum dan kreatinin, Liver Fungsi Test (LFT).
Elektrolit: klorida, kalium, kalsium.
Pemeriksaan Kardiovaskuler: EKG
Pemeriksaan Radiognostik: USG abdominal, CT Scan abdominal,
BNO/IVP, FPA, Renogram, Retio pielografi.
BAB III
TINJUAN KASUS
A. Pengkajian
A. PENGKAJIAN :
Tanggal Pengkajian : Senin, 09 Mei 2023
Tanggal Masuk : Senin, 08 Mei 2023
Ruang / Kelas : Pav.Darmawan / II
Nomor Register : 851452
1. Identitas Klien :
Nama Klien : Ny.EL
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 79 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pekerjaan : Pensiun dr Gigi
Alamat : Jl. Pintu Air raya no 21 RT 008/01 Pasar Baru.
Sumber biaya (Pribadi, Perusahaan, Lain-lain) : BPJS Mandiri
Sumber Informasi (Klien / Keluarga) : keluarga ( anak )
2.Resume :
Pada tanggal 08 Mei 2023 pukul 08.00 Ny.EL masuk RS dengan keluhan bengkak
pada kedua kaki, lelah saat melakukan aktivitas, mual, sesak saat bergerak dan
berbaring. riwayat penyakit hipertensi sejak tiga tahun lalu, BAK tidak lancar dan
kencing sedikit. Setelah dilakukan pemeriksaan pasien Tn. D di nyatakan
mengidap penyakit CKD, pasien langsung di pindahkan ke R.Pav.Darmawan
RSPAD GATOT SOEBROTO dan dilakukan tindakan keperawatan mandiri serta
kolaborasi. Pukul 12.00 kelompok 3 melakukan pengkajian sampai evaluasi,
pasien di pulangkan pada tanggal 11 Mei 2023.
3.Riwayat Keperawatan :
a.Riwayat kesehatan sekarang:
1) Keluhan utama : Bengkak pada kedua kaki, lelah saat melakukan
aktivitas, mual, BAK tidak lancar dan kencing sedikit.
2) Kronologis keluhan
a) Faktor pencetus : Bengkak pada kedua kaki
c) Lamanya : 2 hari
d) Upaya mengatasi : hanya bisa tiduran dengan posisi semi –fowler
b. Riwayat kesehatan masa lalu:
1) Riwayat penyakit sebelumnya (termasuk kecelakaan) : Penyakit hipertensi
2) Riwayat alergi (Obat, Makanan, Binatang, Lingkungan) : tidak ada
3) Riwayat pemakaian obat : Ada ( amplodipine)
( ) Makan
( √ ) Tidur
( ) Minum obat
( ) Cari pertolongan
( ) Lain-lain (Misal : marah, diam)
1. Pengkajian Fisik :
a. Pemeriksaan Fisik Umum
1) Berat badan : 80kg, (Sebelum Sakit : 84kg)
2) Tinggi Badan : 160cm
3) Keadaan umum : ( ) Ringan
( ) Sedang
( √ ) Berat
( ) Ya, Lokasi : -
5) Pemeriksaan IMT (Indeks Masa Tubuh) : 31,25
b. Sistem Penglihatan
d. Sistem Wicara
( ) Aphasia, ( ) Aphonia,
( ) Dysartria, ( ) Dysphasia, ( ) Anarthia
e. Sistem Pernafasan :
4) Frekuensi : 22 x/menit
12) Palpasi dada : Tidak adanya massa dan tidak adanya pembekakan
13) Perkusi dada : Tidak adanya massa dan tidak adanya pembekakan
( ) Wheezing, ( ) Crackles
f. Sistem Kardiovaskuler :
1) Sirkulasi Peripher
a) Nadi: 59x/menit
( ) Seperti terbakar,
( ) Seperti tertimpa benda berat 3)
Skala nyeri :
( ) Somnolent, ( ) Soporokoma
3) Glasgow coma scale (GCS) : E:3 , M : 6, V : 5
( ) Muntah proyektil,
( ) Nyeri Kepala hebat, ( ) Pupil Edema
5) Gangguan Sistem persyarafan : ( ) Kejang, ( )Pelo,
( ) Mulut mencong, ( ) Disorientasi,
( ) Polineuritis / kesemutan,
( ) Kelumpuhan ekstremitas (kanan //kiri / atas / bawah)
6) Pemeriksaan Reflek :
8) Skala Nyeri : -
9) Lokasi dan Karakter nyeri :
( ) Seperti ditusuk-tusuk, ( ) Melilit-lilit, ( ) Cramp, ( ) Panas / seperti
terbakar, ( ) Setempat, ( )menyebar, ( ) Berpindah-pindah, ( )
kanan atas, ( ) Kanan bawah, ( ) Kiri atas, ( ) Kiri bawah
10) Bising usus : 20 x / menit.
k. Sistem Urogenital
Balance Cairan : + 300 ml / 8 jam
1) Intake : 1600 ml / 8jam,
Uraikan : susu ( 500ml )+minum air 500+lefo +ns 600
2) Output : 1300 ml / 24 jam,
Uraikan : Urine berwarna kekuningan 500ml+ iwl 800
Perubahan pola kemih : (√ ) Retensi, ( ) Urgency, ( ) Disuria,
( ) Tidak lampias, ( ) Nocturia, ( ) Inkontinensia, ( )
Anuria
( ) Merah, ( )putih
i. Sistem Integumen
Kondisi kulit daerah pemasangan Infus : Tidak ada pembengkakan, memar atau
gatal - gatal
Keadaan rambut:
m. Sistem Muskuloskeletal
Lokasi : -
Kondisi: -
( )Lain-lain, sebutkan : -
Kelainan struktur tulang belakang : ( ) Skoliasis, ( ) Lordosis, ( )
Kiposis Keadaan Tonus otot: ( ✓ ) Baik, ( ) Hipotoni, ( ) Hipertoni,
( ) Atoni
Kekuatan Otot : 3 3
3 3
Data Penunjang :
-HB : 11,0
-HT :29
-ERITROSIT: 3,5µ/Juta
-ALBUMIN : 2,7
-UREUM : 148
-KREATININ :5,64
-e GFR:6.63
KALCIUM :7,9
-MAGNESIUM :2.32
-NATRIUM :134
-KALIUM : 4,7
-CLORIDA :107
PENATALAKSANAAN
-RL :500 ml
-omz: 40mg
-ceftri: 2gr
Candesarta :16mg
Bicrat
Prorenal 3mg
Kcl :25mg
Furosemide
Folic acid
Caco3
Aspar k
Amplodipin
Vip Albumin
A. DATA FOKUS
Ruang : pav.Darmawan
Do :
2. Ds : Intoleransi Kelemahan
Aktivitas
-Pasien mengeluh lelah
-Pasien merasa tidak nyaman
setelah beraktivitas
Do :
-Tampak lemah
-Aktivitas pasien tampak dibantu
keluarganya
-tampak sulit saat berbicara
Do :
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Ny.EL / 79 Tahun
Do :
-Tampak bengkak pada kaki kanan
dan kiri
-TD : 130/90mmHg
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,7
Do :
-Tampak lemah
-Aktivitas pasien tampak dibantu
keluarganya
D. RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Ny.EL / 79 Tahun
Ruang : pav.Darmawan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian direutik
2. Kolaborasi penggatian kehilangan
kalium akibat direutik
2. 09 Mei Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilakukan Manajemen Energi
2023 kelemahan d.d asuhan keperawatan
Ds : selama 3x24 jam Observasi
-Pasien mengeluh lelah masalah Intoleransi 1. identifikasi gangguan fungsi tubuh
-Pasien merasa tidak aktivitas teratasi yang meningkatkan kelelahan
nyaman setelah Kriteria hasil : 2. Monitor kelelahan fisik dan
beraktivitas
1. Keluhan lelah emosional
Do : menurun (5) 3. Monitor lokasi dan
-Tampak lemah 2. Kemudahan ketidaknyamanan selama melakukan
-Aktivitas pasien tampak melakukan aktivitas aktivitas
dibantu keluarganya sehari-hari meningkat
(5) Terapeutik
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupa makanan
3. 06 Feb Nausea b.d gangguan Setelah dilakukan Manajemen mual
2023 biokimiawi d.d asuhan keperawatan
Ds : selama 3x24 jam Observasi
-Pasien mengeluh mual masalah nausea teratasi 1. Identifikasi pengalaman mual
-Pasien mengatakan tidak Kriteria hasil : 2. Identifikasi dampak mual terhadap
nafsu makan 1. Perasaan ingin kualitas hidup
-pasien mengatakan terasa muntah menurun (5) 3. Monitor mual
asam pada mulutnya 2. Pucat membaiik (5)
Do : 3. Nafsu makan Terapeutik
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian antimetik,
jika perlu
E. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tgl No. Tindakan Keperawatan dan Hasil Paraf
Waktu Diagnos
a
09 mei 2023
1. Mengidentifikasi penyebab
13.30 Dx 1
hipervolemia
Hasil : pasien mengatakan BAK yang
keluar sedikit & tidak lancer
14.08 DX 1 2. Melakukan pemberian obat
Hasil : -obat prorenal
-amplodipin
-kcl 25mg
-Aspar k
-Lasik I am
-vip albumin
Masuk melalui iv
14.30 DX 1 Tidak ada rekasi alergi pada tubuh
3. Memberikan posisi nyaman pasien
Hasil : pasien nyama dengan posisi semi –
14.45 DX 1 fowler
4. Memonitor status hemodinamik
Hasil : TD: 145/79, N: 59x/menit
Output
20.10 DX 2 Urine : 300ml
Iwl : 800 ml
Output:
Urine 450 ml
Iwl 800
Total : 1250 ml
BALANCE CAIRAN : 1400-1250ml
: + 150 ml
11 Mei 2023
1. Memonitor status hemodinamik
08.10 Dx 1 Hasil : TD ; 130/80 mmhg , N : 70x/menit
Spo2 : 95%
19.20 Dx 1
11. Memonitor intake & output cairan
Hasil :
Intake
Makanan 500 ml
Minum air 500 ml
Obat & infuse 600 ml
Total : 1600 ml
Output
Urine 650 ml
Iwl 800 ml
Total 1450
F. EVALUASI KEPERAWATAN
Intake
-susu ; 300 ml
Total :1280
Output
Urine : 300ml
Iwl : 800 ml
Maka balance cairan : +180 ml
A : Masalah hipervolemi belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Dx 2
S:
O:
A:
P:
Dx 3
S:
O:
A:
P:
Dx 2
S:
O:
A:
P:
Dx 3
S:
O:
A:
P:
Dx 2
S:
O:
A:
P:
Dx 3
S:
O:
A:
P: