P DENGAN DIAGNOSA
MEDIS CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUANG ICU
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
Oleh :
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena atas
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pendahuluan yang berjudul
“Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada Ny.P Dengan Diagnosa Medis
Chronic Kidney Disease (Ckd) Di Ruang ICU RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya”
Penyusun menyadari tanpa bantuan dari semua pihak maka laporan pendahuluan ini
tidak akan selesai sesuai dengan waktu yang diharapkan. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini pula penyusun mengucapkan banyak terima kasih terutama kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd.,M.Kes. selaku Ketua STIKES Eka Harap Palangka
Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep. selaku ketua program studi Sarjana
Keperawatan.
3. Ibu Ika Paskaria S.Kep.,Ners. Selaku Koordinator PPK IV.
4. Bapak Efrie Dulie, S.Kep.,Ners. selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan bantuan dalam proses praktik lapangan dan penyelesaian laporan
pendahuluan dan asuhan keperawatan ini.
5. Ibu Atun Sa’diyati Widyaningsih, S.Kep.,Ners. selaku pembimbing lahan yang telah
memberikan bantuan dalam proses praktik lapangan dan penyelesaian laporan
pendahuluan dan asuhan keperawatan ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan ini dapat mencapai
sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Obstruksi saluran
Infeksi Arteriosklerosis Zat toksik kemih
Terapeutik
Kolaborasi
3. Perfusi perifer tidak Perfusi perifer meningkat (SLKI Perawatan Sirkulasi (I.02079)
efektif berhubungan L.02011)
Observasi
dengan penurunan Setelah dilakukan tindakan keperawatan
konsentrasi 3x24 jam diharapkan perfusi perifer
1. Periksa sirkulasi perifer(mis. Nadi perifer,
hemoglobin. (D.0009) Meningkat , dengan kriteria hasil:
edema, pengisian kalpiler, warna, suhu,
Hal.37 1. CRT <2 detik
angkle brachial index)
2. Penyembuhan luka meningkat
2. Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi
3. Tugor kulit membaik
(mis. Diabetes, perokok, orang tua, hipertensi
4. Tekanan darah sistolik membaik
dan kadar kolesterol tinggi)
3. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau
5. Tekanan darah diastolik membaik
bengkak pada ekstremitas
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
6. Risiko perfusi renal Perfusi renal meningkat (L.02012) Pencegahan Syok (I.02068)
tidak efektif di tandai Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
dengan kekurangan 3x24 jam diharapkan perfusi renal 1. Monitor status kardiopulmonal (frekuensi
volume cairan (D.0016) meningkat, dengan kriteria hasil: dan kekuatan nadi, frekuensi nafas, TD,
Hal. 49 1. Nyeri abdomen menurun MAP)
2. Mual menurun 2. Monitor status oksigen (oksimetri nadi,
3. Muntal menurun AGD)
4. Distensi abdomen menurun 3. Monitor status cairan (masukan dan
5. Kadar urea nitrogen darah haluaran, turgor kulit, CRT)
membaik 4. Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
6. Kadarelektrolit Perikas riwayat alergi
membaikkeseimbangan asam basa Terapiutik
membaik 1. Berikan oksigen untuk mempertahankan
7. Bising usus membaik saturasi oksigen >94%
2. Persiapkan intubasi dan ventilasi
mekanis, jika perlu
3. Lakukan skin test untuk mencegah
reaksi alergi
Edukasi
1. Jelaskan penyebab/faktor risiko syok
2. Jelaskan tanda gejala awal syok
3. Anjurkan melapor jika menemukan/
merasakan tanda dan gejala awal syok
4. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
5. Anjurkan menghindari allergen
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian IV, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian tranfusi darah, jika
perlu
3. Kolaborasi pemberian antiinflamasi, jika
peril
7 Gangguan citra tubuh Citra tubuh meningkat (L.09067) Promosi Citra Tubuh (I.09305)
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Observasi
perubahan fungsi tubuh 3x24 jam diharapkan citra tubuh
(D.0083) Hal. 186 meningkat, dengan kriteria hasil:
1. Identifikasi harapan citra tubuh
1. Verbalisasi kecacatan bagian
berdasarkan tahap perkembangan
tubuh membaik
2. Identifikasi budaya, agama, jenis
2. Verbalisasi perasaan negatif tetang
kelami, dan umur terkait citra tubuh
tubuh menurun
3. Identifikasi perubahan citra tubuh
3. Respon nonverbal pada perubahan
yang mengakibatkan isolasi sosial
tubuh membaik
4. Monitor frekuensi pernyataan kritik
tehadap diri sendiri
5. Monitor apakah pasien bisa melihat
bagian tubuh yang berubah
Terapiutik
Edukasi
1. Jelaskan kepad keluarga tentang
perawatan perubahan citra tubuh
2. Anjurka mengungkapkan gambaran
diri terhadap citra tubuh
3. Anjurkan menggunakan alat
bantu( mis. Pakaian , wig, kosmetik)
4. Anjurkan mengikuti kelompok
pendukung( mis. Kelompok sebaya).
5. Latih fungsi tubuh yang dimiliki
6. Latih peningkatan penampilan diri
(mis. berdandan)
7. Latih pengungkapan kemampuan diri
kepad orang lain maupun kelompok
Edukasi