Disusun Oleh:
Mahasiswa Profesi Ners/Kelompok 1A
Laporan pendidikan kesehatan ini kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : 1. Adella Putri (20231490104001)
2. Adyendy (20231490104002)
3. Anjuwita (20231490104010)
4. Cindy Masdy (20231490104018)
5. Dinda Anjelinae (20231490104022)
6. Fitri Andriyani (20231490104028)
7. Fordianus Candy (20231490104029)
Program Studi : Profesi Ners
Judul : Pendidikan Kesehatan Tentang Gizi Seimbang Pada Bayi Dan
Balita Di Ruang Flamboyan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya.
2
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan pendidikan kesehatan ini kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : 1. Adella Putri (20231490104001)
2. Adyendy (20231490104002)
8. Anjuwita (20231490104010)
9. Cindy Masdy (20231490104018)
10. Dinda Anjelinae (20231490104022)
11. Fitri Andriyani (20231490104028)
12. Fordianus Candy (20231490104029)
Program Studi : Profesi Ners
Judul : Pendidikan Kesehatan Tentang gizi seimbang pada bayi dan
balita di Ruang Flamboyan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya.
Telah menyelesaikan pendidikan kesehatan sebagai persyaratan untuk
menyelesaikan tugas Stase Keperawatan Anak pada program studi Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.
Mengetahui
Ketua Program Studi Profesi Ners
3
Meillitha Carolina, Ners., M.Kep
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan proposal yang
berjudul “Gizi Seimbang Pada Bayi dan Balita di Ruang Flamboyan RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya”. Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas
Stase Keperawatan Anak pada program studi Profesi Ners.
Proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Caronila, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Profesi Ners
STIKes Eka Harap dan selaku pembimbing akademik.
3. Ibu Isna Wiranti, S.Kep., Ners selaku koordinator program Profesi Ners.
4. Ibu Dian Mitra D. Silalahi, Ners., M.Kep, sebagai pembimbing akademik yang
telah banyak memberikan arahan dan saran.
5. Ibu Fina Wardani, S.Kep., Ners sebagai Pembimbing Klinik di Ruang Aster
RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.
6. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan
pendidikan kesehatan ini.
Kami berharap proposal ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman bagi
pembaca dan menjadi bahan pembelajaran untuk kedepannya. Kami yakin masih
banyak kekurangan dan ketidaksempunaan dalam proposal ini karena kami masih
dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan proposal ini.
4
Kelompok 1A
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Tujuan Umum Penulisan........................................................................... 2
1.3 Tujuan Khusus Penulisan.......................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Gizi Seimbang............................................................................. 4
2.2 Pemberian Makanan Bagi Bayi dan Balita................................................ 4
2.3 Komponen Gizi Seimbang......................................................................... 5
2.4 Manfaaat Makanan Bagi Bayi dan Balita.................................................. 6
2.5 Dampak Kurang Gizi................................................................................. 7
2.6 Berat Badan dan Tinggi Badan ideal Bayi dan Balita 0-5 Tahun.............. 11
BAB 3 METODE DAN MEDIA PENYULUHAN
3.1 Metode ...................................................................................................... 12
3.2 Media ....................................................................................................... 12
BAB 4 LAPORAN HASIL KEGIATAN
4.1 Tahap Persiapan ........................................................................................ 13
4.2 Tahap Pelaksanaan .................................................................................... 13
4.3 Tahap Evaluasi........................................................................................... 13
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 15
5.2 Saran ......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 25
5
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang mengandung
unsur-unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya),
maupun kuantitas (jumlahnya). Saat ini, Indonesia mengalami masalah gizi ganda,
bukan hanya masalah kekurangan gizi yang dihadapi Indonesia, kelebihan gizi
pun kini menjadi momok yang tengah diperangi pemerintah. Sebab, keduanya
dapat berakibat buruk terhadap kesehatan dan kualitas hidup manusia.
Data Riskesdas 2010 menyebutkan, jumlah persentase status gizi kategori
kurus dirinci sebagai berikut : pada balita 13,3%, dan anak sekolah usia 6 - 12
tahun 12,2%. Sementara itu jumlah persentase masyarakat Indonesia yang gemuk
dirinci sebagai berikut : pada balita 14%, pada anak usia 6–12 tahun sebanyak
9,2%, pada anak usia 13 –15 tahun 2,5%, anak usia 16 – 18 tahun 1,4%, dan
dewasa lebih dari 18 tahun sebanyak 21,7%. Jika dulu masyarakat golongan kelas
menengah yang identik berbadan subur, kini di masalah peralihan, kelebihan berat
badan justru diderita masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah. Kedua masalah
tersebut muncul karena pola makan yang tidak seimbang.
Kekurangan gizi ditandai dengan lambatnya pertumbuhan tubuh (terutama
pada anak), daya tahan tubuh rendah, kurangnya tingkat inteligensia, dan
produktivitas yang rendah. Kelebihan gizi sebaliknya, ditandai dengan kelebihan
berat badan, besarnya risiko kemunculan berbagai penyakit kronis degeneratif
seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Indonesia saat ini
berada dalam masa transisi gizi, yaitu masa peralihan di antara masalah
kekurangan dan kelebihan gizi.
1.2 Tujuan Umum Penulisan
Secara umum bagi para pembaca untuk menambah pengetahuan dan dapat
memahami tentang gizi seimbang pada bayi dan balita
1.3 Tujuan Khusus Penulisan
6
Untuk memberi pengetahuan betapa pentingnya memperhatikan gizi
seimbang pada bayi dan balita.
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
8
8-10 Bulan ASI Sekehendak
Buah 1 Kali
Bubur Susu 1 Kali
Nasi Tim Saring 2 Kali
10-12 Bulan ASI 1 Kali
Buah 3 Kali
Nasi Tim Saring 3 Kali
12-24 Bulan ASI 2-3 Kali
Buah 1 Kali
Makanan Seperti Keluarga 3 Kali
Makanan Kecil 1 kali
Mengatur makanan anak usia 1-5 tahun. Dalam memenuhi kebutuhan gizi
usia 1-5 thn hendaknya digunakan kebutuhan prinsip sebagai berikut:
1. Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari makanan
pokok, minyak dan zat lemak serta gula.
2. Berikan sumber protein nabati dan hewani
3. Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenagi, berikan makanan
lain yang diterima anak.
4. Berilah makanan selingan (makanan ringan) misalnya, biscuit dan
semacamnya, diberikan antara waktu makan pagi, siang dan malam.
2.3 Komposisi Seimbang
9
kehidupan sehari-hari, serta menyimpan zat gizi untuk mencukupi
kebutuhan tubuh saat konsumsi makanan yang kurang bergizi. Konsumsi
gizi seimbang terutama bagi remaja, sangat penting untuk diperhatikan.
Salah satu kegiatan kampanye untuk mendukung perubahan perilaku
tentang konsumsi gizi seimbang yaitu Isi Piringku. Kampanye ini
mengajak seluruh masyarakat agar dapat membiasakan konsumsi makanan
sehat dengan bergizi seimbang. Setiap kali makan, diharapkan dapat
mengonsumsi makanan yang beragam terdiri dari makanan pokok, lauk
pauk, sayuran, dan buah-buahan seperti gambar di bawah ini.
10
Panduan Kekinian dari Kemenkes (2018) Isi Piringku merupakan
pedoman yang disusun oleh Kementerian Kesehatan mengampanyekan
konsumsi makanan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Dalam
satu piring setiap kali makan, setengah piring diisi dengan sayur dan buah,
sedangkan setengah lainnya diisi dengan makanan pokok dan lauk pauk.
Selain itu, Isi Piringku juga memuat ajakan untuk mengonsumsi 8 gelas air
setiap hari, melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari, dan mencuci
tangan dengan air dan sabun sebelum dan setelah makan.
2.4 Manfaat Makanan Bagi Bayi dan Balita (Piramida Triguna Pangan)
1. Sebagai sumber zat tenaga
Makanan sebagai zat tenaga (Karbohidrat dan Lemak) adalah
makanan yang berfungsi untuk menghasilkan tenaga, untuk aktifitas sehari-
hari, contohnya berkerja dan berolahraga. Zat sumber pembangkit tenaga
dalam tubuh kita bisa didapatkan dari padi-padian, tepung-tepungan, umbi-
umbian, dan lain sebagainya. Berfungsi sebagai pemberi energi/tenaga untuk
kegiatan hidup manusia. Makanan yang mengandung zat tenaga antara lain :
beras, mie, kentang, singkong, jagung, roti dan sagu.Nutrisi adalah proses
dimana tubuh menggunakan makanan untuk membentuk energi,
mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi
normal setiap organ dan jaringan tubuh.
2. Sebagai sumber zat pengatur
Makanan sebagai zat pengatur (Vitamin dan Mineral) adalah makanan
yang berfungsi sebagai pengatur organ-organ tubuh untuk melaksanakan
fungsinya secara teratur. Zat pengatur dalam tubuh bisa kita dapatkan dari
sayur-mayur dan buah-buahan. Fungsi utama dari zat pembangun adalah
untuk memberi tubuh perlindungan maksimal terhadap serangan penyakit.
Makanan yang mengandung zat pengatur antara lain : kangkung, daun
singkong, bayam, sawi hijau, kacang panjang, jeruk, pepaya, nanas, nangka,
mangga dan lain-lain.
3. Sebagai sumber zat pembangun
Makanan sebagai zat pembagun (Protein) adalah makanan yang
berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Zat pembangun di dalam
11
tubuh bisa kita dapatkan dari protein hewani dan nabati seperti kacang-
kacangan, susu, keyu, yoghurt, dan lain-lain. Zat pembangun sangat berguna
untuk meregenerasi sel-sel yang mati agar bisa berganti dengan yang baru.
Makanan yang mengandung zat pembangun antara lain : tempe, tahu, ikan
asin, udang, telur, ayam, daging, hati, kacang hijau dan lain-lain.
12
oat, keju cottage, keju
swiss, keju parmesan,
mozzarella, yoghurt,
susu, brokoli, daging
tanpa lemak, daging
ikan, dan udang.
3. Lemak Obesitas, Kolestrol Busung Lapar, Lemak berasal dari
tinggi, Penyempitan Kekurangan alpukat, keju, coklat,
pembuluh darah. vitamin yang larut lemak ikan, biji chia,
dalam lemak, (A, minyak zaitun,
D, E, K), minyak kelapa, lemak
Penurunan daya hewani, es krim dan
tahan tubuh, mentega.
Kurang tenaga,
Gangguan tumbuh
kembang.
4. Mineral Penumpukan zat Kurang zat besi Mineral didapat dari
besi berakibat pada berakibat makanan seperti
gangguan kerja penurunan garam dapur, kecap,
organ, diare, konsentrasi dan IQ, susu dan produk
muntah-muntah, mudah sakit dan olahan susu, kuning
talesemia, dan tidak nafsu makan, telur, kacang-
gangguan kurang yodium kacangan, biji-bijian,
metabolisme tubuh. berakibat penyakit sayuran hijau,
gondok.
5. Vitamin A Sakit kepala dan Gangguan wortel, kentang,
gangguan pada pembentukan bayam, papaya, telur,
sendi, dan pada hormone seks yang keju, hati, dan minyak
tingkat yang sangat terkait dengan ikan kod
berat dapat produksi sperma
menyebabkan menjadi sedikit,
gangguan jiwa. mata meradang,
13
mudah lemah, kulit
kusam.
6. Vitamin B Dapat Gangguan aktivitas Daging-dagingan,
mengakibatkan enzim dan termasuk sapi dan
kerusakan otak dan gangguan ikan, Hati, Kerang,
dapat menyebabkan metabolisme Telur, Biji-bijian utuh,
mual (bila diminum gangguan produksi seperti gandum dan
dengan dosis testosterone, sereal, Kacang-
berlebihan) (hormone seks kacangan, Susu dan
yang produk olahannya,
membangkitkan misalnya yogurt, Nasi
libido). merah, Sayuran,
contohnya okra,
asparagus, dan
brokoli, Buah-buahan,
meliputi kurma,
pisang, dan alpukat,
Selain dari makanan
vitamin B, Anda pun
bisa melengkapi
asupannya dari
suplemen,
Biasanya, suplemen
vitamin B
kompleks telah
mengandung
kedelapan jenisnya
tersebut.
7. Vitamin C Membuat kontraksi Nyeri pada otot, Buah dan sayuran
usus lebih kerusakan seperti tomat, kentang,
terangsang dan pembuluh darah, jeruk, stroberi,
menyebabkan diare. dan proses brokoli, dan bayam.
14
metabolisme
protein dan lemak
terhambat, nafsu
makan berkurang,
nyeri otot, kulit
kusam.
15
adapun cara yang di anjurkan adalah merebus, mengukus, menumis
memanggang, membakar sampai makanan matang. Dalam mengolah
makanan harus diperhatikan jenis bahan makanan yang ada, misalnya
sayuran sebelum dipotong dicuci terlebih dahulu dan dalam merebus atau
mengukus tidak boleh dari 20 menit, sedangkan dalam menggoreng ikan
tidak boleh sampai kering. Hal ini diharapkan agar kandungan yang
bermanfaat bagi tubuh dalam makanan tidak hilang sehingga kandungan
makanan dapat berguna bagi tubuh.
2.6 Berat Badan dan Tinggi Badan Ideal Bayi dan Balita Usia 0-5 Tahun
Berdasarkan data yang dikeluarkan Kemenkes RI, berikut adalah berat dan
tinggi badan anak perempuan usia 0-5 Tahun :
16
badan, Ma, Namun sebaliknya, jika kurang berarti anak memiliki tubuh
yang kurus.
BAB 3
METODE DAN MEDIA PENYULUHAN
3.1 Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan
tentang Gizi Seimbang Bayi dan Balita di Ruang flamboyan RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya meliputi :
3.1.1. Ceramah
Adalah pesan yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk
sementara ada audiens yang bertindak sebagai pendengar.
3.1.2. Tanya Jawab
Metode tanya-jawab ialah penyampaian pelajaran dengan cara penyaji
mengajukan pertanyaan dan audiens menjawab. Dalam metode tanya-
jawab terdapat kelemahan dan kelebihan, sehingga seorang penyaji benar-
benar harus memperhatikan kesesuaian materi dengan metode yang
digunakan.
3.2. Media
Media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan pendidikan
kesehatan tentang Gizi Seimbang Pada Bayi dan Balita di Ruang
Flamboyan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya meliputi :
3.2.2. Leaflet
17
Leaflet adalah salah satu bentuk publikasi singkat yang mana biasanya
berbentuk selebaran yang berisi keterangan atau informasi tentang sebuah
perusahaan, produk, organisasi atau bentuk layanan lainnya yang perlu
diketahui oleh khalayak umum.
3.2.3 Banner
Banner adalah media promosi yang ditujukan kepada lebih dari satu orang
atau kepada banyak orang atau non-personal.
3.2.4 Poster
Poster adalah suatu media publikasi yang memadukan antara tulisan,
gambar, atau kombinasi keduanya dengan tujuan untuk memberikan
informasi kepada khalayak.
BAB 4
LAPORAN HASIL KEGIATAN
18
4.2.3 Peran mahasiswa sesuai dengan uraian tugas yang sudah ditetapkan pada
kegiatan penyuluhan.
4.2.4 Penggunaan bahasa sudah komunikatif dan dapat dimengerti.
19
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas Gizi seimbang adalah keseimbangan
antara zat-zat penting yang terkandung di dalam makanan maupun
minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap orang harus makan makanan dan minum minuman yang
mengandung tiga zat gizi utama yang cukup jumlahnya, baik zat tenaga,
zat pembangun maupun zat pengatur. Tidak seimbang ataupun kurang
asupan gizi akan dapat mempengaruhi tubuh seseorang.
Dapat disimpulkan bahwa Gizi Seimbang adalah keseimbangan
antara zat-zat penting yang terkandung di dalam makanan maupun
minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam k ehidupan sehari-hari,
mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau
variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
5.2 Saran
5.2.1 Peserta Penyuluh
20
Para peserta mampu memahami dan dapat menerapkan gizi
seimbang pada bayi dan balita terlebih pada anak yang kekurangan gizi.
LAMPIRAN 1
RENCANA KEGIATAN
21
Untuk mencegah terjadinya kekurangan Gizi Pada Bayi dan Balita
3.4 Definisi Metode
Metode berasal dari bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode
menyangkut masalah cara kerja untuk memahami objek yang menjadi
sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk
mencapai tugas, atau bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.
3.5 Metode Penyuluhan
Ceramah : adalah salah satu cara pendidikan kesehatan dimana kita
menerangkan atau menjelaskan sesuatu dengan lisan.
3.6 Definisi Media
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak.
22
Waktu
2 Penjelasan Materi : Mendengarkan 10 menit
dan memperhatikan
1. Definisi gizi seimbang
apa yang
2. Pemberian makan pada bayi
dijelaskan
dan balita
oleh penyuluh
3. Komponen gizi seimbang
4. Manfaat makanan bagi bayi
dan balita
5. Dampak kurang gizi
3 Penutup : a. Secara bersama- 5 menit
1) Tanya Jawab sama
2) Menyimpulkan hasil menyimpulkan
Penyuluhan b. Membalas salam
3) Memberi salam penutup
23
3.9.4 Dokumentasi : Fordianus Candy
Tugas dan tanggung jawab dokumentasi yaitu :
1. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan
pendidikan kesehatan.
3.9.5 Notulen : Dinda Anjelinae S.
Tugas dan tanggung jawab notulen yaitu :
1. Menyimak dan menulis segala hal atau proses yang berlangsung dalam
penyuluhan.
2. Menuliskan kesimpulan atau hasil dari penyuluhan.
3.9.6 Tempat
Setting Tempat :
F L M N
P P P
F D
P P P
Keterangan : F
L : Leader
M : Moderator
N : Notulen
F : Fasilitator
D : Dokumentator
: Peserta
P
24
3.9.7 Evaluasi
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan keluarga dapat memahami
pentingnya gizi seimbang pta ada bayi dan balita
Kelompok 1A
LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI
1. Media Penyuluhan :
1) Leaflet
25
2) Banner
26
3) Poster
27
2. Kegiatan Penyuluhan
28
29
30
DAFTAR PUSTAKA
31