Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

TENTANG GIZI SEIMBANG PADA BAYI DAN BALITA


DI RUANG FLAMBOYAN RSUD dr.
DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

Disusun Oleh:
Mahasiswa Profesi Ners/Kelompok 1A

1. Adella Putri 20231490104001


2. Adyendy 20231490104002
3. Anjuwita 20231490104010
4. Cindy Masdy 20231490104018
5. Dinda Anjelinae S. 20231490104022
6. Fitri Andriyani 20231490104028
7. Fordianus Candy 20231490104029

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN AJARAN 2023/2024
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan pendidikan kesehatan ini kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : 1. Adella Putri (20231490104001)
2. Adyendy (20231490104002)
3. Anjuwita (20231490104010)
4. Cindy Masdy (20231490104018)
5. Dinda Anjelinae (20231490104022)
6. Fitri Andriyani (20231490104028)
7. Fordianus Candy (20231490104029)
Program Studi : Profesi Ners
Judul : Pendidikan Kesehatan Tentang Gizi Seimbang Pada Bayi Dan
Balita Di Ruang Flamboyan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya.

Telah menyelesaikan pendidikan kesehatan sebagai persyaratan untuk


menyelesaikan tugas Stase Keperawatan Anak pada program studi Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

PEMBIMBING PRAKTIK PENYULUHAN

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Dian Mitra D. Silalahi, Ners., M.Kep Fina Wardani, S.Kep., Ners

2
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pendidikan kesehatan ini kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : 1. Adella Putri (20231490104001)
2. Adyendy (20231490104002)
8. Anjuwita (20231490104010)
9. Cindy Masdy (20231490104018)
10. Dinda Anjelinae (20231490104022)
11. Fitri Andriyani (20231490104028)
12. Fordianus Candy (20231490104029)
Program Studi : Profesi Ners
Judul : Pendidikan Kesehatan Tentang gizi seimbang pada bayi dan
balita di Ruang Flamboyan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya.
Telah menyelesaikan pendidikan kesehatan sebagai persyaratan untuk
menyelesaikan tugas Stase Keperawatan Anak pada program studi Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

PEMBIMBING PRAKTIK PENYULUHAN

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Dian Mitra D. Silalahi, Ners., M.Kep Fina Wardani, S.Kep., Ners

Mengetahui
Ketua Program Studi Profesi Ners

3
Meillitha Carolina, Ners., M.Kep
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan proposal yang
berjudul “Gizi Seimbang Pada Bayi dan Balita di Ruang Flamboyan RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya”. Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas
Stase Keperawatan Anak pada program studi Profesi Ners.
Proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Caronila, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Profesi Ners
STIKes Eka Harap dan selaku pembimbing akademik.
3. Ibu Isna Wiranti, S.Kep., Ners selaku koordinator program Profesi Ners.
4. Ibu Dian Mitra D. Silalahi, Ners., M.Kep, sebagai pembimbing akademik yang
telah banyak memberikan arahan dan saran.
5. Ibu Fina Wardani, S.Kep., Ners sebagai Pembimbing Klinik di Ruang Aster
RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.
6. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan
pendidikan kesehatan ini.
Kami berharap proposal ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman bagi
pembaca dan menjadi bahan pembelajaran untuk kedepannya. Kami yakin masih
banyak kekurangan dan ketidaksempunaan dalam proposal ini karena kami masih
dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan proposal ini.

Palangka Raya, 25 Oktober 2023

4
Kelompok 1A

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Tujuan Umum Penulisan........................................................................... 2
1.3 Tujuan Khusus Penulisan.......................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Gizi Seimbang............................................................................. 4
2.2 Pemberian Makanan Bagi Bayi dan Balita................................................ 4
2.3 Komponen Gizi Seimbang......................................................................... 5
2.4 Manfaaat Makanan Bagi Bayi dan Balita.................................................. 6
2.5 Dampak Kurang Gizi................................................................................. 7
2.6 Berat Badan dan Tinggi Badan ideal Bayi dan Balita 0-5 Tahun.............. 11
BAB 3 METODE DAN MEDIA PENYULUHAN
3.1 Metode ...................................................................................................... 12
3.2 Media ....................................................................................................... 12
BAB 4 LAPORAN HASIL KEGIATAN
4.1 Tahap Persiapan ........................................................................................ 13
4.2 Tahap Pelaksanaan .................................................................................... 13
4.3 Tahap Evaluasi........................................................................................... 13
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 15
5.2 Saran ......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 25

5
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang mengandung
unsur-unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya),
maupun kuantitas (jumlahnya). Saat ini, Indonesia mengalami masalah gizi ganda,
bukan hanya masalah kekurangan gizi yang dihadapi Indonesia, kelebihan gizi
pun kini menjadi momok yang tengah diperangi pemerintah. Sebab, keduanya
dapat berakibat buruk terhadap kesehatan dan kualitas hidup manusia.
Data Riskesdas 2010 menyebutkan, jumlah persentase status gizi kategori
kurus dirinci sebagai berikut : pada balita 13,3%, dan anak sekolah usia 6 - 12
tahun 12,2%. Sementara itu jumlah persentase masyarakat Indonesia yang gemuk
dirinci sebagai berikut : pada balita 14%, pada anak usia 6–12 tahun sebanyak
9,2%, pada anak usia 13 –15 tahun 2,5%, anak usia 16 – 18 tahun 1,4%, dan
dewasa lebih dari 18 tahun sebanyak 21,7%. Jika dulu masyarakat golongan kelas
menengah yang identik berbadan subur, kini di masalah peralihan, kelebihan berat
badan justru diderita masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah. Kedua masalah
tersebut muncul karena pola makan yang tidak seimbang.
Kekurangan gizi ditandai dengan lambatnya pertumbuhan tubuh (terutama
pada anak), daya tahan tubuh rendah, kurangnya tingkat inteligensia, dan
produktivitas yang rendah. Kelebihan gizi sebaliknya, ditandai dengan kelebihan
berat badan, besarnya risiko kemunculan berbagai penyakit kronis degeneratif
seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Indonesia saat ini
berada dalam masa transisi gizi, yaitu masa peralihan di antara masalah
kekurangan dan kelebihan gizi.
1.2 Tujuan Umum Penulisan
Secara umum bagi para pembaca untuk menambah pengetahuan dan dapat
memahami tentang gizi seimbang pada bayi dan balita
1.3 Tujuan Khusus Penulisan

6
Untuk memberi pengetahuan betapa pentingnya memperhatikan gizi
seimbang pada bayi dan balita.

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Bagi Pasien dan Keluarga
Mampu mengetahui tentang definisi gizi seimbang pada bayi dan balita,
tujuan dan manfaat dari gizi seimbang. Diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan tentang gizi seimbang pada bayi dan balita.
1.4.2 Bagi Pembaca/Mahasiswa
Mengedukasi pembaca agar lebih memahami materi tentang pentingnya gizi
seimbang pada bayi dan balita dan menjadi referensi bagi pembaca.
1.4.3 Penyuluh/Penulis
Diharapkan dapat menambah ilmu baru dalam keilmuwan kesehatan tentang
gizi seimbang pada bayi dan balita, memperdalam pengetahuan, dan sebagai
referensi.

7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Gizi Seimbang


. Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang
terkandung di dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh
seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang harus makan
makanan dan minum minuman yang mengandung tiga zat gizi utama yang
cukup jumlahnya, baik zat tenaga, zat pembangun maupun zat pengatur.
Tidak seimbang ataupun kurang asupan gizi akan dapat mempengaruhi
tubuh seseorang.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang
mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau
variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
Dapat disimpulkan bahwa Gizi Seimbang adalah keseimbangan
antara zat-zat penting yang terkandung di dalam makanan maupun
minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam k ehidupan sehari-hari,
mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau
variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
2.2 Pemberian Makan Bayi dan Anak
Pola pemberian makanan pada bayi 0-4 tahun :
UMUR (BLN) MACAM MAKANAN PEMBERIAN DALAM
SEHARI
0-6 Bulan ASI Sekehendak
6-8 Bulan ASI Sekehendak
Buah 1 Klai
Bubur Susu 2 Kali

8
8-10 Bulan ASI Sekehendak
Buah 1 Kali
Bubur Susu 1 Kali
Nasi Tim Saring 2 Kali
10-12 Bulan ASI 1 Kali
Buah 3 Kali
Nasi Tim Saring 3 Kali
12-24 Bulan ASI 2-3 Kali
Buah 1 Kali
Makanan Seperti Keluarga 3 Kali
Makanan Kecil 1 kali

Mengatur makanan anak usia 1-5 tahun. Dalam memenuhi kebutuhan gizi
usia 1-5 thn hendaknya digunakan kebutuhan prinsip sebagai berikut:
1. Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari makanan
pokok, minyak dan zat lemak serta gula.
2. Berikan sumber protein nabati dan hewani
3. Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenagi, berikan makanan
lain yang diterima anak.
4. Berilah makanan selingan (makanan ringan) misalnya, biscuit dan
semacamnya, diberikan antara waktu makan pagi, siang dan malam.
2.3 Komposisi Seimbang

Zat gizi yang dibutuhkan manusia terdiri dari 22 komponen yaitu


Energi, Protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin D, vitamin E,
vitamin K, pridoksin, niasin, asam folat, ribovlavin, vitamin B12, vitamin
C, kalsium, fosfor, iodium, zink, seng, selenium, mangan, dan flour
(Yosephin, 2018).

Gizi seimbang terdiri dari komponen-komponen yang: cukup


jumlahnya, cukup kualitasnya, mengandung beragam zat gizi (energi,
protein, vitamin, dan mineral) yang dibutuhkan tubuh untuk bertumbuh
(pada anak-anak), untuk menjaga kesehatan, untuk melakukan aktivitas

9
kehidupan sehari-hari, serta menyimpan zat gizi untuk mencukupi
kebutuhan tubuh saat konsumsi makanan yang kurang bergizi. Konsumsi
gizi seimbang terutama bagi remaja, sangat penting untuk diperhatikan.
Salah satu kegiatan kampanye untuk mendukung perubahan perilaku
tentang konsumsi gizi seimbang yaitu Isi Piringku. Kampanye ini
mengajak seluruh masyarakat agar dapat membiasakan konsumsi makanan
sehat dengan bergizi seimbang. Setiap kali makan, diharapkan dapat
mengonsumsi makanan yang beragam terdiri dari makanan pokok, lauk
pauk, sayuran, dan buah-buahan seperti gambar di bawah ini.

Gambar Kompenen Gizi Seimbang

Konsep ”4 sehat 5 sempurna” tentunya sudah sangat familiar untuk


kita semua karena konsep ini sudah ada sejak tahun 1952. Empat sehat,
berarti menu makanan yang mengandung makanan pokok, lauk pauk,
sayur, dan buah. Susu, berperan sebagai ‘penyempurna’ dalam konsep
ini. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu serta adanya
penyempurnaan oleh para ahli gizi, konsep 4 sehat 5 sempurna tidak lagi
digunakan dan digantikan dengan pedoman gizi seimbang “Isi Piringku”.
Bukan hanya mengatur jenis makanan dan minuman yang seharusnya
dikonsumsi setiap kali makan, pedoman ini juga memberikan informasi
terkait porsi yang sebaiknya dikonsumsi agar bisa memenuhi kebutuhan
gizi dalam satu hari.

10
Panduan Kekinian dari Kemenkes (2018) Isi Piringku merupakan
pedoman yang disusun oleh Kementerian Kesehatan mengampanyekan
konsumsi makanan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Dalam
satu piring setiap kali makan, setengah piring diisi dengan sayur dan buah,
sedangkan setengah lainnya diisi dengan makanan pokok dan lauk pauk.
Selain itu, Isi Piringku juga memuat ajakan untuk mengonsumsi 8 gelas air
setiap hari, melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari, dan mencuci
tangan dengan air dan sabun sebelum dan setelah makan.

2.4 Manfaat Makanan Bagi Bayi dan Balita (Piramida Triguna Pangan)
1. Sebagai sumber zat tenaga
Makanan sebagai zat tenaga (Karbohidrat dan Lemak) adalah
makanan yang berfungsi untuk menghasilkan tenaga, untuk aktifitas sehari-
hari, contohnya berkerja dan berolahraga. Zat sumber pembangkit tenaga
dalam tubuh kita bisa didapatkan dari padi-padian, tepung-tepungan, umbi-
umbian, dan lain sebagainya. Berfungsi sebagai pemberi energi/tenaga untuk
kegiatan hidup manusia. Makanan yang mengandung zat tenaga antara lain :
beras, mie, kentang, singkong, jagung, roti dan sagu.Nutrisi adalah proses
dimana tubuh menggunakan makanan untuk membentuk energi,
mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi
normal setiap organ dan jaringan tubuh.
2. Sebagai sumber zat pengatur
Makanan sebagai zat pengatur (Vitamin dan Mineral) adalah makanan
yang berfungsi sebagai pengatur organ-organ tubuh untuk melaksanakan
fungsinya secara teratur. Zat pengatur dalam tubuh bisa kita dapatkan dari
sayur-mayur dan buah-buahan. Fungsi utama dari zat pembangun adalah
untuk memberi tubuh perlindungan maksimal terhadap serangan penyakit.
Makanan yang mengandung zat pengatur antara lain : kangkung, daun
singkong, bayam, sawi hijau, kacang panjang, jeruk, pepaya, nanas, nangka,
mangga dan lain-lain.
3. Sebagai sumber zat pembangun
Makanan sebagai zat pembagun (Protein) adalah makanan yang
berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Zat pembangun di dalam

11
tubuh bisa kita dapatkan dari protein hewani dan nabati seperti kacang-
kacangan, susu, keyu, yoghurt, dan lain-lain. Zat pembangun sangat berguna
untuk meregenerasi sel-sel yang mati agar bisa berganti dengan yang baru.
Makanan yang mengandung zat pembangun antara lain : tempe, tahu, ikan
asin, udang, telur, ayam, daging, hati, kacang hijau dan lain-lain.

2.5 Dampak Kurang Gizi


Adalah kekurangan zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
sehingga terjadi perubahan tubuh (kurus, lemah, pucat). Penyebab
kurangnya gizi yaitu kurang makan, makanan yang tidak seimbang,
makanan yang tidak teratur, salah dalam mengolah makanan. Sedangkan
tanda-tanda kurang gizi yaitu badan kurus, kulit kering kusam, lemas dan
pucat, mata bengkak, kaki dan tangan bengkak. Akibat dari kurang gizi itu
sendiri gangguan pertumbuhan, mudah sakit, dan kurang cerdas. Selain itu
dibawah ini akan dijelaskan lebih rinci akibat kurang gizi dari masing-
masing zat gizi :
No Zat Gizi Kelebihan Kekurangan Jenis Makanan
1. Karbohidrat Gula darah Malnutrisi, Kurus, Karbohidrat
meningkat, Lemah, Tidak ada bersumber dari roti
Diabetes, Obesitas, energi, Gangguan putih, kue, soda,
Jantung, gangguan metabolisme otak, popcorn, nasi, jagung,
pada pembuluh Busung lapar. papeda, biji-bijian,
darah sayur-sayuran,
(kardiovaskuler), kacang-kacangan, dan
Hipertensi. roti coklat (terbuat
dari gandum dan
quinoa)
2. Protein Gangguan ginjal Mudah sakit, protein didapatkan
beban kerja hati. Gangguan dari telur, kacang
metabolisme tubuh. almond, dada ayam,

12
oat, keju cottage, keju
swiss, keju parmesan,
mozzarella, yoghurt,
susu, brokoli, daging
tanpa lemak, daging
ikan, dan udang.
3. Lemak Obesitas, Kolestrol Busung Lapar, Lemak berasal dari
tinggi, Penyempitan Kekurangan alpukat, keju, coklat,
pembuluh darah. vitamin yang larut lemak ikan, biji chia,
dalam lemak, (A, minyak zaitun,
D, E, K), minyak kelapa, lemak
Penurunan daya hewani, es krim dan
tahan tubuh, mentega.
Kurang tenaga,
Gangguan tumbuh
kembang.
4. Mineral Penumpukan zat Kurang zat besi Mineral didapat dari
besi berakibat pada berakibat makanan seperti
gangguan kerja penurunan garam dapur, kecap,
organ, diare, konsentrasi dan IQ, susu dan produk
muntah-muntah, mudah sakit dan olahan susu, kuning
talesemia, dan tidak nafsu makan, telur, kacang-
gangguan kurang yodium kacangan, biji-bijian,
metabolisme tubuh. berakibat penyakit sayuran hijau,
gondok.
5. Vitamin A Sakit kepala dan Gangguan wortel, kentang,
gangguan pada pembentukan bayam, papaya, telur,
sendi, dan pada hormone seks yang keju, hati, dan minyak
tingkat yang sangat terkait dengan ikan kod
berat dapat produksi sperma
menyebabkan menjadi sedikit,
gangguan jiwa. mata meradang,

13
mudah lemah, kulit
kusam.
6. Vitamin B Dapat Gangguan aktivitas Daging-dagingan,
mengakibatkan enzim dan termasuk sapi dan
kerusakan otak dan gangguan ikan, Hati, Kerang,
dapat menyebabkan metabolisme Telur, Biji-bijian utuh,
mual (bila diminum gangguan produksi seperti gandum dan
dengan dosis testosterone, sereal, Kacang-
berlebihan) (hormone seks kacangan, Susu dan
yang produk olahannya,
membangkitkan misalnya yogurt, Nasi
libido). merah, Sayuran,
contohnya okra,
asparagus, dan
brokoli, Buah-buahan,
meliputi kurma,
pisang, dan alpukat,
Selain dari makanan
vitamin B, Anda pun
bisa melengkapi
asupannya dari
suplemen,
Biasanya, suplemen
vitamin B
kompleks telah
mengandung
kedelapan jenisnya
tersebut.
7. Vitamin C Membuat kontraksi Nyeri pada otot, Buah dan sayuran
usus lebih kerusakan seperti tomat, kentang,
terangsang dan pembuluh darah, jeruk, stroberi,
menyebabkan diare. dan proses brokoli, dan bayam.

14
metabolisme
protein dan lemak
terhambat, nafsu
makan berkurang,
nyeri otot, kulit
kusam.

8. Vitamin D Dapat merusak Dapat Telur, susu, jamur,


ginjal dan hati menyebabkan makanan laut, dan
penyakit tulang minyak ikan.
yaitu rakitis dan
osteomalasia.
9. Vitamin E Dapat Gangguan yang mengandung
meningkatkan pembentukan vitamin E seperti
tekanan darah hormone seks yang telur, susu, kacang-
membuat kacangan, alpukat,
berkurangnya dan buah kiwi.
gairah seksual.
10 Vitamin K Dapat menyebabkan Menghambat Sayuran berdaun
mual proses pembekuan hijau, alpukat, dan
darah, perdarahan, buah kiwi
dan menghambat
penyembuhan luka.

Untuk meningkatkan gizi anak yang baik dapat diciptakannya


lingkungan yang dapat menimbulkan selera makan anak seperti makan
bersama, alat makan menarik, serta ajak anak bercerita. Sangat
diperhatikan untuk menyajikan makanan bagi balita yang benar yaitu
jumlah yang sesuai tidak berlebihan, makanan yang bervariasi, makanan
yang bersih, serta tidak memberikan camilan sebelum mereka makan. Cara
memasak yang tepat perlu diperhatikan oleh ibu dalam dalam melakukan
pengelolahan makanan yang dikonsumsi oleh tiap anggota keluarga,

15
adapun cara yang di anjurkan adalah merebus, mengukus, menumis
memanggang, membakar sampai makanan matang. Dalam mengolah
makanan harus diperhatikan jenis bahan makanan yang ada, misalnya
sayuran sebelum dipotong dicuci terlebih dahulu dan dalam merebus atau
mengukus tidak boleh dari 20 menit, sedangkan dalam menggoreng ikan
tidak boleh sampai kering. Hal ini diharapkan agar kandungan yang
bermanfaat bagi tubuh dalam makanan tidak hilang sehingga kandungan
makanan dapat berguna bagi tubuh.

2.6 Berat Badan dan Tinggi Badan Ideal Bayi dan Balita Usia 0-5 Tahun
Berdasarkan data yang dikeluarkan Kemenkes RI, berikut adalah berat dan
tinggi badan anak perempuan usia 0-5 Tahun :

Usia Berat Badan Ideal Tinggi Badan Idel


Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki
0-6 Bulan 3,4-5,9 kg 3,7-6,1 kg 50,5-66,0 cm 67-70,7 cm
1 Tahun 7-11,5 kg 7,7-12 kg 68,9-72,2 cm 71-80,5 cm
2 Tahun 9-14,8 kg 9,7-15,3 kg 80-92,9 cm 81,7-93,9 cm
3 Tahun 10,8-18,1 kg 11,3-18,3 kg 87,4-101,7 cm 88,7-103,5 cm
4 Tahun 12,3-21,5 kg 12,7-21,2 kg 94,1-11,3 cm 94,9-111,7 cm
5 Tahun 13,7-24,9 kg 14,1-24,2 kg 99,9-118,9 cm 100,7-119,2 cm

Anak dengan tubuh kecil belum tentu tidak normal, begitu


sebaliknya untuk anak dengan tubuh besar juga belum tentu normal. Perlu
pengukuran yang tepat guna mengetahui apakah berat dan tinggi badan
ideal anak sudah memenuhi standar yang ditetapkan sesuai usianya atau
belum. Untuk mengetahui status gizi anak normal atau tidaknya, Mama
bisa menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT atau dalam bahasa Inggris
disingkat BMI) anak terlebih dahulu. Untuk anak usia 1-5 tahun, Mama
bisa menghitungnya dengan rumus: 2n + 8. Dalam rumus ini, n dimaksud
sebagai usia anak dalam tahun dan bulan. Misalnya usia anak yaitu 18
bulan, maka ditulis 1,6 yang dibaca 1 tahun 6 bulan. Jika IMT anak
melebihi nilai yang ditetapkan, maka anak mengalami kelebihan berat

16
badan, Ma, Namun sebaliknya, jika kurang berarti anak memiliki tubuh
yang kurus.

BAB 3
METODE DAN MEDIA PENYULUHAN

3.1 Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan
tentang Gizi Seimbang Bayi dan Balita di Ruang flamboyan RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya meliputi :
3.1.1. Ceramah
Adalah pesan yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk
sementara ada audiens yang bertindak sebagai pendengar.
3.1.2. Tanya Jawab
Metode tanya-jawab ialah penyampaian pelajaran dengan cara penyaji
mengajukan pertanyaan dan audiens menjawab. Dalam metode tanya-
jawab terdapat kelemahan dan kelebihan, sehingga seorang penyaji benar-
benar harus memperhatikan kesesuaian materi dengan metode yang
digunakan.
3.2. Media
Media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan pendidikan
kesehatan tentang Gizi Seimbang Pada Bayi dan Balita di Ruang
Flamboyan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya meliputi :
3.2.2. Leaflet

17
Leaflet adalah salah satu bentuk publikasi singkat yang mana biasanya
berbentuk selebaran yang berisi keterangan atau informasi tentang sebuah
perusahaan, produk, organisasi atau bentuk layanan lainnya yang perlu
diketahui oleh khalayak umum.
3.2.3 Banner
Banner adalah media promosi yang ditujukan kepada lebih dari satu orang
atau kepada banyak orang atau non-personal.
3.2.4 Poster
Poster adalah suatu media publikasi yang memadukan antara tulisan,
gambar, atau kombinasi keduanya dengan tujuan untuk memberikan
informasi kepada khalayak.
BAB 4
LAPORAN HASIL KEGIATAN

4.1 Tahap Persiapan


4.1.1 Melakukan survei untuk mencari tempat yang akan digunakan penyuluhan
4.1.2 Melakukan konsultasi persiapan untuk mengajukan judul proposal
dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.3 Melakukan konsultasi untuk mengajukan proposal kepada dosen
pembimbing sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
4.1.4 Melakukan revisi proposal yang sudah dikoreksi oleh dosen pembimbing.
4.1.5 Melakukan konsultasi proposal yang sudah diperbaiki sampai dengan di
setujui oleh dosen pembimbing.
4.1.6 Melakukan persiapan bahan dan alat yang akan digunakan dalam
penyuluhan.
4.1.7 Melakukan persiapan media leaflet yang akan digunakan dalam penyuluhan.
4.1.8 Melakukan role play sebelum dilaksanakan kegiatan penyuluhan.

4.2 Tahap Pelaksanaan


4.2.1 Penyuluhan dilakukan pada pukul 10.00 WIB - selesai.
4.2.2 Setting tempat sesuai dengan rencana yang dilakukan.

18
4.2.3 Peran mahasiswa sesuai dengan uraian tugas yang sudah ditetapkan pada
kegiatan penyuluhan.
4.2.4 Penggunaan bahasa sudah komunikatif dan dapat dimengerti.

4.3 Tahap Evaluasi


4.3.1 Evaluasi struktur
- Setting tempat dan alat sesuai dengan perencanaan.
- Peran dan fungsi sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam
perencanaan.

4.3.2 Evaluasi proses


- Penyuluhan dilakukan pada pukul 10.00 WIB sampai selesai sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
- Terdapat peserta, pendidikan kesehatan dilakukan diruang Aster RSUD
dr Doris Sylvanus.
4.3.3 Evaluasi Hasil
- Semua peserta yang melihat leaflet, Banner dan Poster dapat memahami
dari apa yang telah disampaikan oleh penyuluh.

19
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas Gizi seimbang adalah keseimbangan
antara zat-zat penting yang terkandung di dalam makanan maupun
minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap orang harus makan makanan dan minum minuman yang
mengandung tiga zat gizi utama yang cukup jumlahnya, baik zat tenaga,
zat pembangun maupun zat pengatur. Tidak seimbang ataupun kurang
asupan gizi akan dapat mempengaruhi tubuh seseorang.
Dapat disimpulkan bahwa Gizi Seimbang adalah keseimbangan
antara zat-zat penting yang terkandung di dalam makanan maupun
minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam k ehidupan sehari-hari,
mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau
variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
5.2 Saran
5.2.1 Peserta Penyuluh

20
Para peserta mampu memahami dan dapat menerapkan gizi
seimbang pada bayi dan balita terlebih pada anak yang kekurangan gizi.

5.2.2 Tim Penyuluh


Bagi tim penyuluh lebih mempersiapkan diri dengan baik sebelum
melakukan penyuluhan, menyiapkan media penyuluhan dengan lebih baik,
kreatif, banyak membaca, penyuluhan diharapkan lebih menguasai materi,
percaya diri, membuat inovasi baru dalam media, penyuluhan, teknik
penyuluhan dan lebih membiasakan diri untuk berbicara di depan umum
dan sesuai target penyuluhan.

LAMPIRAN 1
RENCANA KEGIATAN

3.1 Satuan Acara Penyuluhan


Hari/Tanggal : Sabtu, 11 November 2023
Waktu : 10.00 WIB - Selesai
Pokok Bahasan : Gizi Seimbang Bayi dan Balita
Sasaran : Orang tua dengan anak usia 0-5 tahun
Tempat : Ruang Flamboyan
Penyuluh : Mahasiswa Profesi Ners STIKes Eka Harap
Palangka Raya.

3.2 Tujuan Instruksional Umum


Secara umum bagi para pembaca untuk menambah pengetahuan dan dapat
memahami tentang Gizi Seimbang Pada Bayi dan Balita sehingga dapat terhindar
dari berbagai komplikasi.
3.3 Tujuan Instruksional Khusus

21
Untuk mencegah terjadinya kekurangan Gizi Pada Bayi dan Balita
3.4 Definisi Metode
Metode berasal dari bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode
menyangkut masalah cara kerja untuk memahami objek yang menjadi
sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk
mencapai tugas, atau bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.
3.5 Metode Penyuluhan
Ceramah : adalah salah satu cara pendidikan kesehatan dimana kita
menerangkan atau menjelaskan sesuatu dengan lisan.
3.6 Definisi Media
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak.

3.7 Media Penyuluhan


1. Leaflet
2. Banner
3. Poster
3.8 Proses Kegiatan Penyuluhan
No. Kegiatan Respon Klien Waktu
1 Pembukaan : a. Membalas salam 5 meni
1. Membuka kegiatan dengan b. Mendengarkan dan t
mengucapkan salam memperhatikan
2. Perkenalan :
(1) Memperkenalkan diri
(2) Memperkenalkan anggota
kelompok
(3) Memperkenalkan dosen
3. Pembibimbing
Menyiapkan kontrak :
(1) Tujuan, Materi dan

22
Waktu
2 Penjelasan Materi : Mendengarkan 10 menit
dan memperhatikan
1. Definisi gizi seimbang
apa yang
2. Pemberian makan pada bayi
dijelaskan
dan balita
oleh penyuluh
3. Komponen gizi seimbang
4. Manfaat makanan bagi bayi
dan balita
5. Dampak kurang gizi
3 Penutup : a. Secara bersama- 5 menit
1) Tanya Jawab sama
2) Menyimpulkan hasil menyimpulkan
Penyuluhan b. Membalas salam
3) Memberi salam penutup

3.9 Tugas Pengorganisasian


3.9.1 Moderator : Cindy Masdy
Tugas dan tanggung jawab moderator yaitu :
1. Membuka acara penyuluhan.
2. Memperkenalkan dosen pembimbing dan anggota kelompok.
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan.
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi.
5. Mengatur jalannya diskusi.
3.9.2 Leader : Adella Putri
Tugas dan tanggung jawab leader yaitu :
1. Menyampaikan materi penyuluhan.
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan.
3. Mengucapkan salam penutup.
3.9.3 Fasilitator : Anjuwita, Fitri Andriani, dan Adyendy
Tugas dan tanggung jawab fasilitator yaitu :
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegiatan.
2. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dari awal sampai dengan akhir.

23
3.9.4 Dokumentasi : Fordianus Candy
Tugas dan tanggung jawab dokumentasi yaitu :
1. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan
pendidikan kesehatan.
3.9.5 Notulen : Dinda Anjelinae S.
Tugas dan tanggung jawab notulen yaitu :
1. Menyimak dan menulis segala hal atau proses yang berlangsung dalam
penyuluhan.
2. Menuliskan kesimpulan atau hasil dari penyuluhan.

3.9.6 Tempat
Setting Tempat :

F L M N

P P P
F D
P P P

Keterangan : F
L : Leader

M : Moderator

N : Notulen

F : Fasilitator

D : Dokumentator

: Peserta
P

24
3.9.7 Evaluasi
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan keluarga dapat memahami
pentingnya gizi seimbang pta ada bayi dan balita

Palangka Raya, 9 November 2023

Kelompok 1A

LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI

1. Media Penyuluhan :
1) Leaflet

25
2) Banner

26
3) Poster

27
2. Kegiatan Penyuluhan

28
29
30
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah Nanda Amirah, dan Mahmud Aditya Rifqi, (2019). Karakteristik,


Pengetahuan Ibu dan Status Gizi Balita (BB/TB) Usia 6-59 Bulan. Amerta
Nurt. 189-193.
Anik Sholikah, dkk. (2017). Faktor – Faktor Yang Berhubungan dengan Status
Gizi Balita di Pedesaan dan Perkotaan. Public Health Perspective Journal.
2(1). 9-18. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/phpj
Dania Purwitasari, Mohammad Furqan, dkk, (2019). Hubungan Pengetahuan Gizi
Ibu dan Pola Asuh Balita Dengan Status Gizi (Indeks TB/U) Pada Balita
Usia 24-36 Bulan di Puskesmas Warakas Jakarta Utara. Jurnal Gizi
Masyarakat 1(1). 63-71.
Hardinsyah dan Supariasa. 2016. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Jakarta: ECG
Pritasari, Damayanti, D., & Lestari, N. T. (2017). Gizi dalam Daur Kehidupan.
Kemenkes RI.
Sulistyoningsih, H. 2015. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Graha Ilmu.
Yogyakarta.

31

Anda mungkin juga menyukai