Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TATACARA CUCI TANGAN 6 LANGKAH


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan

Dosen Pembimbing :

M.M Huda, M.Kep.,Sp.Kep.Kom.

Disusun oleh kelompok :


1. Agnes Eka (202001005)
2. Febry Eka A. (202001024)
3. Grafindi Sefyanola (202001025)
4. Nikke Claudia W. (202001039)
5. Nurisnydyah (202001044)
6. Ulpiatun Saleha (202001059)
7. Yogi Fadhila R. (202001062)
8. Yusuf Abdullah (202001065)
9. Ina Saputri (202001066)
10. Aliffian Fadli P.W (202001070)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KARYA HUSADA PARE KEDIRI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan limpahan rahmat-
Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah tentang Satuan Acara
Penyuluhan Tatacara Cuci Tangan 6 Langkah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Promosi Keperawatan, jurusan Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada
Pare Kediri.

Dalam penyusunan makalah asuhan keperawatan ini, tentunya kami sebagai penulis
berterima kasih kepada dosen pembimbing yakni Bapak Dr.Moch.Maftachul Huda,
M.Kep.,Sp.,Kep.Kom yang telah membimbing, memotivasi dan mendampingi kami dalam
proses penyusunan makalah Satuan Acara Penyuluhan Tatacara Cuci Tangan 6 Langkah.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan pada makalah tentang
makalah Satuan Acara Penyuluhan Tatacara Cuci Tangan 6 Langkah, baik dari segi isi,
penyusunan bahasa, tata letak maupun aspek lainnya. Oleh karena itu, kami selaku penyusun
mengharapkan saran maupun kritik demi menyempurnakan dan memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah tentang konsep dasar keperawatan komunitas ini bisa
menambah pengetahuan para pembaca serta mampu memberikan pemahaman konsep dasar
keperawatn komunitas dengan baik, benar, dan tepat. Namun terlepas dari itu, kami memahami
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

ii
DAFTAR ISI

SATUAN ACARA PENYULUHAN...........................................................................................................i


KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
TINJAUAN TEORI.....................................................................................................................................5
2.1 Definisi Cuci Tangan 6 Langkah.......................................................................................................5
2.2 Indikasi Cuci Tangan 6 Langkah.......................................................................................................5
2.3 Macam - Macam Cuci Tangan 6 Langkah.........................................................................................5
2.4 Manfaat Tidak Cuci Tangan............................................................................................................5
2.5 Dampak Negatif Cuci Tangan..........................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................................5
SOP MENCUCI TANGAN 6 LANGKAH.................................................................................................5
3.1 Definisi Cuci Tangan 6 Langkah.......................................................................................................5
3.2 Kapan Waktu Cuci Tangan 6 Langkah..............................................................................................5
3.3 Langkah – Langkah Cuci Tangan 6 Langkah....................................................................................5
BAB IV.......................................................................................................................................................6
SATUAN ACARA PENYULUHAN..........................................................................................................6
BAB V.........................................................................................................................................................6
PENUTUP...................................................................................................................................................6
5.1 Kesimpulan........................................................................................................................................6
5.2 Saran..................................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


2 Penyakit diare merupakan penyakit yang ditandai dengan buang air besar (BAB) encer lebih dari
3 kali dalam sehari (Ariani, 2016). Penyakit diare masih menjadi masalah global dengan derajat
kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara terutama di negara berkembang, dan juga
sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian anak di dunia.
Kejadian Diare dapat terjadi di seluruh dunia dan menyebabkan 4% dari semua kematian dan 5%
dari kehilangan kesehatan menyebabkan kecacatan (Berhe, Mihret, & Yitayih, 2016).
3 Anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit, utamanya
penyakit infeksi. Secara epidemiologis, penyebaran penyakit berbasis lingkungan di kalangan
anak sekolah di Indonesia masih tinggi, khususnya kasus infeksi seperti diare (Kemenkes RI,
2011). Mengingat tingginya risiko kematian dari penyakit diare pada anak, perlu dilakukan
penanganan yang tepat untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan diare. Untuk
menurunkan angka kejadian diare pada anak sekolah dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan
dan mengolah makanan yang sehat. Hal ini karena penyakit diare sangat erat kaitannya dengan
perilaku hidup bersih, terutama pemeliharaan personal higiene. Personal higiene merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit diare pada anak usia sekolah dasar.
Terdapat keterkaitan yang sangat erat antara personal higiene dengan kejadian diare pada anak,
karena sebagian besar anak informasi mengenai kesehatan terutama diare sangat terbatas
(Ernawati, 2012).
4 Pengetahuan anak usia sekolah tentang diare merupakan salah satu komponen faktor predisposisi
yang mempengaruhi perilaku anak dalam melaksanakan pencegahan diare (Notoatmodjo, 2014).
Peran anak dalam melakukan pencegahan terhadap diare diperlukan suatu pengetahuan karena
pengetahuan merupakan salah satu komponen faktor predisposisi yang penting. Meskipun
peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan terjadinya perubahan sikap, tetapi
mempunyai hubungan yang positif, yaitu dengan peningkatan pengetahuan maka dapat terjadi
perubahan sikap kemudian diikuti perilaku (Farida, 2016).
5 Masih banyak anak usia sekolah yang belum mengetahui bagaimana diare itu, bagaimana cara
pengobatannya dan bagaimana cara pencegahannya. Pengetahuan diare juga sangat
mempengaruhi angka kejadian diare pada anak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

4
Paskalita (2011) mengatakan bahwa pengetahuan anak sekolah dasar tentang diare
mempengaruhi kejadian diare.
6 Anak usia sekolah pada umumnya belum paham betul akan kebersihan bagi tubuhnya, apalagi
bila jam istirahat tiba, mereka bermain dan makan sehingga lupa mencuci tangan. Tangan
merupakan pembawa utama kuman penyakit, oleh karena itu sangat penting untuk diketahui dan
diingat bahwa perilaku cuci tangan pakai sabun merupakan perilaku sehat yang sangat efektif
untuk mencegah penyebaran berbagai penyakit menular seperti diare. Oleh karena itu
pengetahuan tentang penyebab, pencegahan, penalaksanaan dan pengobatan tentang diare dan
pengetahuan tentang komplikasi diare pada anak sekolah sangat penting (Suroso, 2009).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi cuci tangan 6 langkah?
2. Apa saja indikasi cuci tangan 6 langkah?
3. Apa macam – macam cuci tangan?
4. Apa manfaat cuci tangan?
5. Apa saja dampak negative tidak cuci tangan?
6. Kapan waktu cuci tangan 6 langkah?
7. Bagaimana langkah- langkah cuci tangan 6 langkah?
8. Bagaimana satuan acara penyuluhan (SAP) cuci tangan 6 langkah?

1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai
konsep dasar keperawatan komunitas.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui definisi cuci tangan 6 langkah
2. Untuk mengetahui indikasi cuci tangan 6 langkah
3. Untuk mengetahui macam-macam cuci tangan
4. Untuk mengetahui manfaat cuci tangan
5. Untuk mengetahui dampak negative tidak cuci tangan
6. Untuk mengetahui kapan waktu yang tepat cuci tangan 6 langkah
7. Untuk mengetahui langkah-langkah cuci tangan 6 langkah
8. Untuk mengetahui satuan acara penyuluhan (SAP) cuci tangan 6 langkah

5
BAB II

TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Cuci Tangan 6 Langkah
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari
jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi
bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya.
Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan tujuan menjadi sehat saat perilaku
dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian dari penyakit
menular yang terdapat pada negara-negara kaya (maju). Perilaku ini diperkenalkan bersamaan
dengan ini isolasi dan pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan penyediaan air
bersih dalam jumlah yang mencukupi.
Menurut WHO, cuci tangan atau hand wash adalah prosedur membersihkan tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir, sedangkan hand rub adalah membersihkan tangan dengan
hand sanitizer berbasis alkohol.
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan
memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya
pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan sering kali menjadi agen yang membawa
kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak
langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk,
gelas
Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun cairan
tubuh lain (seperti ingus, dan makanan/minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun
dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya sedang
ditularkan

2.2 Indikasi Cuci Tangan 6 Langkah


Mencuci tangan memiliki beberapa tujuan, antara lain menghilangkan mikroorganisme yang
ada di tangan, menjaga kondisi steril, melindungi diri dan pasien dari infeksi, serta memberikan
perasaan segar dan bersih. Beberapa bukti ilmiah menunjukkan bahwa membersihkan tangan secara
signifikan dapat menurunkan transmisi patogen antar tenaga medis dan juga menurunkan insidensi
infeksi nosokomial atau healthcare-associated infections .

2.3 Macam - Macam Cuci Tangan 6 Langkah


Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke-19 dengan tujuan menjadi sehat saat
perilaku dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian dari
penyakit menular yang terdapat pada negara-negara maju. perilaku ini diperkenalkan bersamaan
dengan isu isolasi dan pemberlakuan Teknik membuang kotoran yang aman dan penyediaan air
bersih dalam jumlah yang mencukupi. Macam- macam mencuci tangan (Anam, 2014), yaitu:
6
1. Mencuci tangan dengan air
Ritual mencuci tangan di dunia dipraktekkan sebagai bagian dari budaya maupun praktek
keagamaan. Dalam agama hindu terdapat ritual mencuci tangan “Bahai”, dalam agama yahudi
dinamakan tevilah dan netilat yadayim. Praktek mencuci tangan yang mirip adalah ritual larabu
untuk agama kristen, wudhu untuk Islam, dan misogi di kuil shinto. Mencuci tangan adalah salah
satu tindakan pencegahan yang menjadi perilaku sehat dan baru dikenal pada akhir abad ke-
19.Mencuci tangan dengan air saja lebih umum dilakukan, namun hal ini terbukti tidak efektif dalam
menjaga kesehatan dibandingkan dengan mencuci tangan dengan sabun.Praktek mencuci tangan
yang dianjurkan pada umumnya adalah dilakukan dibawah air yang mengalir, karena air dalam
keadaan diam dan digunakan untuk mencuci tangan yang kotor

2. Mencuci tangan dengan air panas


Walaupun ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa mencuci tangan dengan air panas
lebih efektif untuk membersihkan tangan,namun pendapat ini tidak disertai dengan pembuktian
ilmiah. Temperatur dimana manusia dapat menahan panas air tidak efektif untuk membunuh kuman.
Beberapa pendapat lain menyatakan bahwa air panas dapat membersihkan kotoran, minyak, ataupun
zat-zat kimia, namun pendapat populer ini sebenarnya tidak terbukti, air panas tidak membunuh
mikroorganisme. Temperatur yang nyaman untuk mencuci tangan adalah sekitar 45°C, dan
temperatur ini tidak cukup panas untuk membunuh mikro organisme apapun. Namun temperatur
yang jauh lebih panas (umumnya sekitar 100°C) memang dapat membunuh kuman. Tidak efektifnya
temperatur air untuk membunuh kuman juga dinyatakan dalam prosedur standar mencuci tangan
untuk operasi medis dimana air keran dibiarkan mengalir deras hingga 2 galon per menit dan
kederasan air inilah yang membersihkan kuman, sementara tinggi rendahnya temperaturnya tidak
signifikan.

3. Mencuci tangan dengan sabun


Adalah praktik mencuci tangan, paling umum dilakukan setelah cuci tangan dengan air saja.
Walaupun perilaku mencuci tangan dengan sabun diperkenalkan pada abad 19 dengan tujuan untuk
memutus mata rantai, namun pada praktiknya perilaku ini dilakukan karena banyak hal diantaranya
meningkatkan status sosial, tangan dirasakan menjadi wangi, dan sebagai ungkapan rasa sayang pada
anak. (Anam, 2014).Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih
dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu
upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang membawa
kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak
7
langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaanpermukaan lain seperti handuk,
gelas) (Murwanto, 2017).

4. Mencuci tangan dengan tisu basah


Tisu basah diperkenalkan pada awalnya untuk membersihkan tidak hanya tangan, tetapi juga
kotoran bayi, permukaan meja, dan di AS dianjurkanuntuk peralatan rumah tangga lainya. Menurut
center for disease control and prevention (CDC) (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
Menular) di amerika serikat sebanyak 76 juta dari 300 juta orang yang tinggal di AS sakit setiap
tahunnya karena penyakit yang dibawa bersamaan dengan masuknya makanan. Sebanyak 300.000
masuk rumah sakit dan dan setiap tahun 5.000 orang meninggal dunia karena penyakit dibawa
bersamaan dengan masuknya makanan tisu basah menjadi alternatif membersihkan tangan setelah
mencuci tangan dengan sabun karena lebih praktis dan tidak memerlukan air (Anuradha,2012).

2.4 Manfaat Tidak Cuci Tangan


Mencuci tangan menggunakan sabun yang dipraktikkan secara tepat dan benar dapat
mencegah berjangkitnya beberapa penyakit. Mencuci tangan dapat mengurangi risiko penularan
berbagai penyakit termasuk flu burung, cacingan, influenza, hepatitis A, dan diare terutama pada bayi
dan balita. Anak yang mencuci tangan tanpa menggunakan sabun berisiko 30 kali lebih besar terkena
penyakit tipoid, dan yang terkena penyakit tipoid kemudian tidak pernah atau jarang mencuci tangan
menggunakan sabun, maka akan berisiko mengalami penyakit tipoid empat kali lebih parah daripada
yang terbiasa mencuci tangan menggunakan sabun. Selain itu, manfaat positif lain dari mencuci
tangan adalah tangan menjadi bersih dan wangi (Kemenkes, 2016). Dari mencuci tangan kita akan
mendapatkan manfaat yaitu:

a. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.

b. Mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, desentri, typus, kecacingan,

penyakit kulit, ISPA, flu burung.

c. Mencegah terjadinya keracunan makanan karena tangan penjamah telah memegang bahan kimia.

d. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.

8
2.5 Dampak Negatif Tidak Cuci Tangan

1. Mudah kena pilek

Salah satu alasan utama rajin mencuci tangan adalah untuk meminimalkan perpindahan virus dan
bakteri melalui tangan kita. Jika jarang cuci tangan, perpindahan virus atau bakteri ini akan memicu
mudahnya untuk terkena pilek.

1. Diare

Selain pilek, masalah kesehatan lain yang melalui proses serupa adalah diare. Gangguan saluran
pencernaan salah satunya ialah disebabkan oleh perpindahan virus atau bakteri dari dan melalui
tangan kita hingga masuk ke saluran pencernaan oleh makanan yang kita pegang.

1. Keracunan makanan

Tangan yang terkontaminasi bakteri, kuman, dan virus akan membuatmu keracunan makanan dan
kemudian berakhir dengan sakit perut akut, muntah, atau diare.

1. Hepatitis A

Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan karena infeksi virus yang sangat menular pada organ hati.
Salah satu proses yang memicu hepatitis A ialah virus dan bakteri yang masuk dan menulari tubuh
kita jika jarang mencuci tangan.

1. Terinfeksi bakteri E.coli

E.coli atau Escherichia Coli adalah bakteri yang menyebar dari kotoran satu orang ke orang lain.
Tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet umum akan membuatmu mudah terinfeksi bakteri
ini.

1. Penyakit cairan tubuh

Cairan yang dikeluarkan tubuh mengandung banyak kuman, terutama saat kamu terinfeksi suatu
penyakit. Begitu pula dengan tubuh orang lain. Saat kamu jarang cuci tangan, maka akan muncul
penyakit yang berkaitan dengan cairan tubuh seperti tipus atau penyakit virus Epstein-barr.

1. Impetigo
9
Impetigo adalah infeksi menular yang biasa terjadi pada anak-anak yang jarang cuci tangan. Penyakit
ini ditandai dengan kulit kemerahan yang kemudian berkembang menjadi lecet kecil.

(2017). 7 Masalah Kesehatan Akibat Malas Cuci Tangan.DKI Jakarta:Kementerian Kesehatan


Republik Indonesia.

BAB III

SOP MENCUCI TANGAN 6 LANGKAH


3.1 Definisi Cuci Tangan 6 Langkah
Mencuci tangan merupakan Teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan
pengontrolan infeksi. Mencuci tangan merupakan proses pembuangan kotoran dan debu secara
mekanis dari kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air.
Kebersihan tangan yang tak memenuhi syarat juga berkontrubusi menyebabkan penyakit terkait
makanan, seperti infeksi bakteri salmonella dan E. Coli infection. Mencuci tangan dengan sabun akan
membuat bakteri lepas dari tangan

Cuci tangan merupakan salah satu cara untuk menghindari penyakit yang ditularkan melalui
makanan. Kebiasaan mencuci tangan secara teratur perlu dilatih pada anak. Jika sudah terbiasa
10
mencuci tangan sehabis bermain atau ketika akan makan ,aka diharapkan kebiasaan tersebut akan
terbawa sampai tua
3.2 Kapan Waktu Cuci Tangan 6 Langkah
Mencuci tangan memakai sabun (cuci tangan 6 langkah) sebaiknya dilakukan sebelum dan
setelah beraktifitas. Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk mencuci tangan memakai sabun.
a. Sebelum dan sesudah makan.
Pastilah hal ini harus dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari terkontaminasinya
makanan yang akan kita konsumsi dengan kuman, sekaligus mencegah masuknya kuman ke
dalam tubuh kita.
b. Sebelum dan sesudah menyiapkan bahan makanan
Bukankah kuman akan mati ketika bahan makanan dimasak? Memang benar. Masalahnya
bukan terletak pada bahan makanannya, tetapi kuman – kuman yang menempel pada tangan
anda ketika mengolah bahan mentah.
c. Sebelum dan sesudah mengganti popok
Untuk menjaga sterilnya kulit bayi dari kuman – kuman berbahaya yang dapat menginfeksi,
maka anda wajib untuk mencuci tangan dengan benar sebelum dan sesudah mengganti popok
bayi.
d. Setelah buang air besar dan buang air kecil
Ketika melakukan buang air besar dan buang air kecil kuman dan bakteri akan mudah
menempel pada tangan anda, dan harus dibersihkan.
e. Setelah bersin atau batuk
Sama seperti buang air kecil dan buang air besar, ketika bersin atau batuk, itu artinya anda
sedang menyemburkan bakteri dan kuman dari mulut dan hidung anda. Refleks anda pastinya
menutup mulut dan hidung dengan tangan, yang artinya, kuman akan menempel pada tangan
anda.
f. Sebelum dan setelah menggunakan lensa kontak
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi infeksi pada bagian mata ketika anda menempelkan lensa
kontak pada mata anda.
g. Setelah menyentuh binatang
Bulu binatang merupakan penyumbang bakteri dan kuman yang sangat besar, sehingga anda
wajib mencuci tangan anda setelah bersentuhan dengan binatang, terutama yang berbulu
tebal.
h. Setelah menyentuh sampah
Sampah, sudah pasti merupakan sumber bakteri dan kuman yang sangat berbahaya bagi
tubuh. Wajib hukumnya bagi anda untuk mencuci tangan setelah menyentuh sampah.
i. Sebelum menangani luka
Luka, terutama pada bagian tubuh tertentu akan sangat sensitive terhadap bakteri dan kuman.
Apabila anda tidak mencuci tangan sebelum menangani luka, maka kemungkinan terjadinya
infeksi karena bakteri dan kuman akan menjadi semakin tinggi.
j. Setelah memegang benda “umum”
Mungkin agak berlebihan, tetapi anda harus tahu, benda – benda umum memiliki kandungan
bakteri dan kuman yang sangat tinggi, sehingga wajib anda bersihkan.

11
3.3 Langkah – Langkah Cuci Tangan 6 Langkah

1.Ratakan sabun dengan kedua tangan


2.Gosok punggung tangan dan sela jari secara bergantian
3.Gosok jari-jari bagian dalam
4.Gosok telapak tangan dengan posisi jari saling mengait/mengunci
5.Gosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan dan lakukan pada kedua tangan
6.Gosok ujung jari pada telapak tangan secara berputar dan lakukan pada kedua tangan.

12
BAB IV

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Cuci Tangan 6 Langkah


Sasaran : Siswa kelas 1 dan 2
Tempat :
Hari/Tanggal : Kamis, 12 September 2019
Pukul : 07.30 – 08.30 WIB

I.Tujuan Instruksional umum


Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengerti dan bisa mempraktikkan mencuci tangan 6
langkah dengan benar untuk menjaga kebersihan diri, mencegah infeksi, dan sebagai pelindung
diri.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :
1. Menyebutkan pengertian cuci tangan
2. Menyebutkan manfaat cuci tangan
3. Menyebutkan dampak jika tidak cuci tangan
4. Menyebutkan waktu cuci tangan
5. Mampu menyebutkan 6 langkah cuci tangan
III. Materi
1. Pengertian cuci tangan
2. Tujuan cuci tangan
3. Manfaat cuci tangan
4. Dampak jika tidak cuci tangan
5. Kapan waktunya cuci tangan
6. Cara cuci tangan 6 langkah

13
IV. Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab

V. Media
1. LCD
2. Leaflet

VI. Pengorganisasian
Pembimbing Klinik : Dr. Ns. M.M.Huda, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom
Pengembang Pendidikan : Dhina Widhayati, S.Kep., Ns., M.Kep
Penyaji : M. Ulul Azmi
Moderator : Dila Sepnawati Anis Dwi Lestari
Observer :
Fasilitator : Lusi Puspitaningrum Risti Agustina Diki Surya Prayoga Rizka Alfiana Uswatun
Hasanah Dewi

Job Description
1. Moderator :Mengarahkan jalannya acara
2. Penyaji :Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan
3. Fasilitator :Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif dalam diskusi
4. Observer :Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan, mengevaluasi jalannya
penyuluhan

I. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

14
1 5 menit Pembukaan Menjawab salam,
a) Member salam. mendengarkan, memperhatikan
b) Memperkenalkan diri pembukaan yang disampaikan
c) Menjelaskan tujuan oleh moderator dan menjawab
penyuluhan dan pokok pertanyaan
materi yang akan
disampaikan.
d) Mengkaji pengetahuan
siswa SD tentang cuci
tangan 6 langkah yang
benar
2 30 menit Pelaksanaan
a) Menjelaskan materi Mendengarkan,
 Definisi cuci tangan memperhatikan dan
 Tujuan cuci tangan memperaktikan mencuci
 Manfaat cuci tangan tangan dengan benar
 Dampak jika
tidak cuci tangan
 Kapan waktu cuci
tangan
 6 langkah cuci
tangan.
b) Penyuluh member contoh
cara mencuci tangan
yang benar

3 10 menit Tanya jawab Mengajukan pertanyaan


a) Memberikan kesempatan tentang materi yang
kepada peserta untuk kurang dipahami
bertanya tentang materi
yang kurang dipahami

4 10 menit Evaluasi Menjawab pertanyaan dan


a) Menanyakan kembali salah satu peserta maju
kepada peserta tentang kedepan untuk role play cuci
materi yang telah tangan 6 langkah dan diikuti
diberikan dan seluruh peserta
reinforcement kepada
peserta yang dapat

15
menjawab pertanyaan
b) Meminta peserta untuk
mempraktekan 6 langkah
cuci tangan dengan benar
5 5 menit Penutup Mendengarkan dan
a) Menjelaskan kesimpulan memperhatikan dengan
dari materi penyuluhan seksama serta menjawab salam
b) Ucapan terima kasih
c) Salam

I. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
a) Peserta hadir ditempat penyuluhan.
b) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang kelas 1
dan 2 SDN Bendo 1 Pare. Pengorganisasian penyelenggaraan
penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar.
3. Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan
mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai
dengan tujuan khusus.

16
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan
jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk
menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya.Menurut
WHO, cuci tangan atau hand wash adalah prosedur membersihkan tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir, sedangkan hand rub adalah membersihkan tangan
dengan hand sanitizer berbasis alkohol. Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu
tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun
oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman.
Hal ini dilakukan karena tangan sering kali menjadi agen yang membawa kuman dan
menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung
ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk,
gelas Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun
cairan tubuh lain (seperti ingus, dan makanan/minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci
dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang tidak sadar
bahwa dirinya sedang ditularkan.
Indikasi Cuci Tangan 6 Langkah Mencuci tangan memiliki beberapa tujuan, antara lain
menghilangkan mikroorganisme yang ada di tangan, menjaga kondisi steril, melindungi diri dan
pasien dari infeksi, serta memberikan perasaan segar dan bersih. Macam - Macam Cuci Tangan
6 Langkah Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke-19 dengan tujuan menjadi sehat
saat perilaku dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian
dari penyakit menular yang terdapat pada negara-negara maju. Mencuci tangan adalah salah
satu tindakan pencegahan yang menjadi perilaku sehat dan baru dikenal pada akhir abad ke-
19. Mencuci tangan dengan air saja lebih umum dilakukan, namun hal ini terbukti tidak efektif
dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan mencuci tangan dengan sabun.Praktek
mencuci tangan yang dianjurkan pada umumnya adalah dilakukan dibawah air yang mengalir,
karena air dalam keadaan diam dan digunakan untuk mencuci tangan yang kotor 2. Mencuci
tangan dengan air panas Walaupun ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa mencuci
tangan dengan air panas lebih efektif untuk membersihkan tangan,namun pendapat ini tidak
disertai dengan pembuktian ilmiah. Mencuci tangan dengan sabun Adalah praktik mencuci
tangan, paling umum dilakukan setelah cuci tangan dengan air saja.(Anam, 2014). Mencuci
tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari
jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata
rantai kuman.

17
Sebanyak 300.000 masuk rumah sakit dan dan setiap tahun 5.000 orang meninggal
dunia karena penyakit dibawa bersamaan dengan masuknya makanan tisu basah menjadi
alternatif membersihkan tangan setelah mencuci tangan dengan sabun karena lebih praktis dan
tidak memerlukan air (Anuradha,2012). Anak yang mencuci tangan tanpa menggunakan sabun
berisiko 30 kali lebih besar terkena penyakit tipoid, dan yang terkena penyakit tipoid kemudian
tidak pernah atau jarang mencuci tangan menggunakan sabun, maka akan berisiko mengalami
penyakit tipoid empat kali lebih parah daripada yang terbiasa mencuci tangan menggunakan
sabun.
5.2 Saran
1. Bagi tempat penelitian
Diharapkan memberikan sarana dan prasarana yang memadai untuk meningkatkan kebiasaan
mencuci tangan pakai sabun pada siswa/siswi agar kebiasaan yang sudah baik dapat
membentuk perilaku yang baik hingga mereka dewasa. Sarana dan prasarana yang ada perlu
ditingkatkan kelengkapannya (handuk, tisu, dan sabun cair isi ulang)
2. Bagi responden
Diharapkan untuk selalu meningkatkan pengetahuan tentang langkahlangkah cuci tangan baik
melalui media cetak maupun elektronik serta membiasakan cuci tangan dengan teknik yang
benar baik di sekolah atau di rumah.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan dapat menerpakan kebiasaan yang baik untuk keluarga salah satunya
adalah dengan selalu menerapkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun.
4. Bagi Keperawatan
Upaya peningkatan kesehatan diantaranya adalah dengan upaya promotif. Salah satu upaya
promotif adalah membiasakan cuci tangan pakai sabun sejak dini. Perawat sebagai salah satu
komponen dibidang kesehatan diharapkan dapat memberikan saran, nasehat, maupun contoh
terhadap masyarakat agar senantiasa menerapkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun.

18
DAFTAR PUSTAKA

Anam Priyatno, 2014. 7 Langkah Cara Mencuci Tangan Yang Benar Menurut WHO.

Anuradha, P., Devi, PY. dan Prakash, MS. (2012). Effect of Handwashing Agents on
Bacterial Contamination. Indian Journal of Pediatric. Volume 66 : 7-10.

Kemenkes, (2016). Pedoman Umum Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan


Keluarga. Kementerian Kesehatan Ri

Murwanto, (2017). Faktor Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di SMP. Jurnal
Kesehatan .Volume VII, Nomor 2, Agustus 2017, hlm 269-276.

19

Anda mungkin juga menyukai