Dosen Pembimbing :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan limpahan rahmat-
Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah tentang Satuan Acara
Penyuluhan Tatacara Cuci Tangan 6 Langkah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Promosi Keperawatan, jurusan Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada
Pare Kediri.
Dalam penyusunan makalah asuhan keperawatan ini, tentunya kami sebagai penulis
berterima kasih kepada dosen pembimbing yakni Bapak Dr.Moch.Maftachul Huda,
M.Kep.,Sp.,Kep.Kom yang telah membimbing, memotivasi dan mendampingi kami dalam
proses penyusunan makalah Satuan Acara Penyuluhan Tatacara Cuci Tangan 6 Langkah.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan pada makalah tentang
makalah Satuan Acara Penyuluhan Tatacara Cuci Tangan 6 Langkah, baik dari segi isi,
penyusunan bahasa, tata letak maupun aspek lainnya. Oleh karena itu, kami selaku penyusun
mengharapkan saran maupun kritik demi menyempurnakan dan memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah tentang konsep dasar keperawatan komunitas ini bisa
menambah pengetahuan para pembaca serta mampu memberikan pemahaman konsep dasar
keperawatn komunitas dengan baik, benar, dan tepat. Namun terlepas dari itu, kami memahami
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
Paskalita (2011) mengatakan bahwa pengetahuan anak sekolah dasar tentang diare
mempengaruhi kejadian diare.
6 Anak usia sekolah pada umumnya belum paham betul akan kebersihan bagi tubuhnya, apalagi
bila jam istirahat tiba, mereka bermain dan makan sehingga lupa mencuci tangan. Tangan
merupakan pembawa utama kuman penyakit, oleh karena itu sangat penting untuk diketahui dan
diingat bahwa perilaku cuci tangan pakai sabun merupakan perilaku sehat yang sangat efektif
untuk mencegah penyebaran berbagai penyakit menular seperti diare. Oleh karena itu
pengetahuan tentang penyebab, pencegahan, penalaksanaan dan pengobatan tentang diare dan
pengetahuan tentang komplikasi diare pada anak sekolah sangat penting (Suroso, 2009).
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai
konsep dasar keperawatan komunitas.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui definisi cuci tangan 6 langkah
2. Untuk mengetahui indikasi cuci tangan 6 langkah
3. Untuk mengetahui macam-macam cuci tangan
4. Untuk mengetahui manfaat cuci tangan
5. Untuk mengetahui dampak negative tidak cuci tangan
6. Untuk mengetahui kapan waktu yang tepat cuci tangan 6 langkah
7. Untuk mengetahui langkah-langkah cuci tangan 6 langkah
8. Untuk mengetahui satuan acara penyuluhan (SAP) cuci tangan 6 langkah
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Cuci Tangan 6 Langkah
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari
jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi
bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya.
Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan tujuan menjadi sehat saat perilaku
dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian dari penyakit
menular yang terdapat pada negara-negara kaya (maju). Perilaku ini diperkenalkan bersamaan
dengan ini isolasi dan pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan penyediaan air
bersih dalam jumlah yang mencukupi.
Menurut WHO, cuci tangan atau hand wash adalah prosedur membersihkan tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir, sedangkan hand rub adalah membersihkan tangan dengan
hand sanitizer berbasis alkohol.
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan
memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya
pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan sering kali menjadi agen yang membawa
kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak
langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk,
gelas
Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun cairan
tubuh lain (seperti ingus, dan makanan/minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun
dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya sedang
ditularkan
c. Mencegah terjadinya keracunan makanan karena tangan penjamah telah memegang bahan kimia.
8
2.5 Dampak Negatif Tidak Cuci Tangan
Salah satu alasan utama rajin mencuci tangan adalah untuk meminimalkan perpindahan virus dan
bakteri melalui tangan kita. Jika jarang cuci tangan, perpindahan virus atau bakteri ini akan memicu
mudahnya untuk terkena pilek.
1. Diare
Selain pilek, masalah kesehatan lain yang melalui proses serupa adalah diare. Gangguan saluran
pencernaan salah satunya ialah disebabkan oleh perpindahan virus atau bakteri dari dan melalui
tangan kita hingga masuk ke saluran pencernaan oleh makanan yang kita pegang.
1. Keracunan makanan
Tangan yang terkontaminasi bakteri, kuman, dan virus akan membuatmu keracunan makanan dan
kemudian berakhir dengan sakit perut akut, muntah, atau diare.
1. Hepatitis A
Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan karena infeksi virus yang sangat menular pada organ hati.
Salah satu proses yang memicu hepatitis A ialah virus dan bakteri yang masuk dan menulari tubuh
kita jika jarang mencuci tangan.
E.coli atau Escherichia Coli adalah bakteri yang menyebar dari kotoran satu orang ke orang lain.
Tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet umum akan membuatmu mudah terinfeksi bakteri
ini.
Cairan yang dikeluarkan tubuh mengandung banyak kuman, terutama saat kamu terinfeksi suatu
penyakit. Begitu pula dengan tubuh orang lain. Saat kamu jarang cuci tangan, maka akan muncul
penyakit yang berkaitan dengan cairan tubuh seperti tipus atau penyakit virus Epstein-barr.
1. Impetigo
9
Impetigo adalah infeksi menular yang biasa terjadi pada anak-anak yang jarang cuci tangan. Penyakit
ini ditandai dengan kulit kemerahan yang kemudian berkembang menjadi lecet kecil.
BAB III
Cuci tangan merupakan salah satu cara untuk menghindari penyakit yang ditularkan melalui
makanan. Kebiasaan mencuci tangan secara teratur perlu dilatih pada anak. Jika sudah terbiasa
10
mencuci tangan sehabis bermain atau ketika akan makan ,aka diharapkan kebiasaan tersebut akan
terbawa sampai tua
3.2 Kapan Waktu Cuci Tangan 6 Langkah
Mencuci tangan memakai sabun (cuci tangan 6 langkah) sebaiknya dilakukan sebelum dan
setelah beraktifitas. Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk mencuci tangan memakai sabun.
a. Sebelum dan sesudah makan.
Pastilah hal ini harus dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari terkontaminasinya
makanan yang akan kita konsumsi dengan kuman, sekaligus mencegah masuknya kuman ke
dalam tubuh kita.
b. Sebelum dan sesudah menyiapkan bahan makanan
Bukankah kuman akan mati ketika bahan makanan dimasak? Memang benar. Masalahnya
bukan terletak pada bahan makanannya, tetapi kuman – kuman yang menempel pada tangan
anda ketika mengolah bahan mentah.
c. Sebelum dan sesudah mengganti popok
Untuk menjaga sterilnya kulit bayi dari kuman – kuman berbahaya yang dapat menginfeksi,
maka anda wajib untuk mencuci tangan dengan benar sebelum dan sesudah mengganti popok
bayi.
d. Setelah buang air besar dan buang air kecil
Ketika melakukan buang air besar dan buang air kecil kuman dan bakteri akan mudah
menempel pada tangan anda, dan harus dibersihkan.
e. Setelah bersin atau batuk
Sama seperti buang air kecil dan buang air besar, ketika bersin atau batuk, itu artinya anda
sedang menyemburkan bakteri dan kuman dari mulut dan hidung anda. Refleks anda pastinya
menutup mulut dan hidung dengan tangan, yang artinya, kuman akan menempel pada tangan
anda.
f. Sebelum dan setelah menggunakan lensa kontak
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi infeksi pada bagian mata ketika anda menempelkan lensa
kontak pada mata anda.
g. Setelah menyentuh binatang
Bulu binatang merupakan penyumbang bakteri dan kuman yang sangat besar, sehingga anda
wajib mencuci tangan anda setelah bersentuhan dengan binatang, terutama yang berbulu
tebal.
h. Setelah menyentuh sampah
Sampah, sudah pasti merupakan sumber bakteri dan kuman yang sangat berbahaya bagi
tubuh. Wajib hukumnya bagi anda untuk mencuci tangan setelah menyentuh sampah.
i. Sebelum menangani luka
Luka, terutama pada bagian tubuh tertentu akan sangat sensitive terhadap bakteri dan kuman.
Apabila anda tidak mencuci tangan sebelum menangani luka, maka kemungkinan terjadinya
infeksi karena bakteri dan kuman akan menjadi semakin tinggi.
j. Setelah memegang benda “umum”
Mungkin agak berlebihan, tetapi anda harus tahu, benda – benda umum memiliki kandungan
bakteri dan kuman yang sangat tinggi, sehingga wajib anda bersihkan.
11
3.3 Langkah – Langkah Cuci Tangan 6 Langkah
12
BAB IV
13
IV. Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
V. Media
1. LCD
2. Leaflet
VI. Pengorganisasian
Pembimbing Klinik : Dr. Ns. M.M.Huda, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom
Pengembang Pendidikan : Dhina Widhayati, S.Kep., Ns., M.Kep
Penyaji : M. Ulul Azmi
Moderator : Dila Sepnawati Anis Dwi Lestari
Observer :
Fasilitator : Lusi Puspitaningrum Risti Agustina Diki Surya Prayoga Rizka Alfiana Uswatun
Hasanah Dewi
Job Description
1. Moderator :Mengarahkan jalannya acara
2. Penyaji :Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan
3. Fasilitator :Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif dalam diskusi
4. Observer :Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan, mengevaluasi jalannya
penyuluhan
I. Kegiatan Penyuluhan
14
1 5 menit Pembukaan Menjawab salam,
a) Member salam. mendengarkan, memperhatikan
b) Memperkenalkan diri pembukaan yang disampaikan
c) Menjelaskan tujuan oleh moderator dan menjawab
penyuluhan dan pokok pertanyaan
materi yang akan
disampaikan.
d) Mengkaji pengetahuan
siswa SD tentang cuci
tangan 6 langkah yang
benar
2 30 menit Pelaksanaan
a) Menjelaskan materi Mendengarkan,
Definisi cuci tangan memperhatikan dan
Tujuan cuci tangan memperaktikan mencuci
Manfaat cuci tangan tangan dengan benar
Dampak jika
tidak cuci tangan
Kapan waktu cuci
tangan
6 langkah cuci
tangan.
b) Penyuluh member contoh
cara mencuci tangan
yang benar
15
menjawab pertanyaan
b) Meminta peserta untuk
mempraktekan 6 langkah
cuci tangan dengan benar
5 5 menit Penutup Mendengarkan dan
a) Menjelaskan kesimpulan memperhatikan dengan
dari materi penyuluhan seksama serta menjawab salam
b) Ucapan terima kasih
c) Salam
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Peserta hadir ditempat penyuluhan.
b) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang kelas 1
dan 2 SDN Bendo 1 Pare. Pengorganisasian penyelenggaraan
penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar.
3. Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan
mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai
dengan tujuan khusus.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan
jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk
menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya.Menurut
WHO, cuci tangan atau hand wash adalah prosedur membersihkan tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir, sedangkan hand rub adalah membersihkan tangan
dengan hand sanitizer berbasis alkohol. Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu
tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun
oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman.
Hal ini dilakukan karena tangan sering kali menjadi agen yang membawa kuman dan
menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung
ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk,
gelas Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun
cairan tubuh lain (seperti ingus, dan makanan/minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci
dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang tidak sadar
bahwa dirinya sedang ditularkan.
Indikasi Cuci Tangan 6 Langkah Mencuci tangan memiliki beberapa tujuan, antara lain
menghilangkan mikroorganisme yang ada di tangan, menjaga kondisi steril, melindungi diri dan
pasien dari infeksi, serta memberikan perasaan segar dan bersih. Macam - Macam Cuci Tangan
6 Langkah Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke-19 dengan tujuan menjadi sehat
saat perilaku dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian
dari penyakit menular yang terdapat pada negara-negara maju. Mencuci tangan adalah salah
satu tindakan pencegahan yang menjadi perilaku sehat dan baru dikenal pada akhir abad ke-
19. Mencuci tangan dengan air saja lebih umum dilakukan, namun hal ini terbukti tidak efektif
dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan mencuci tangan dengan sabun.Praktek
mencuci tangan yang dianjurkan pada umumnya adalah dilakukan dibawah air yang mengalir,
karena air dalam keadaan diam dan digunakan untuk mencuci tangan yang kotor 2. Mencuci
tangan dengan air panas Walaupun ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa mencuci
tangan dengan air panas lebih efektif untuk membersihkan tangan,namun pendapat ini tidak
disertai dengan pembuktian ilmiah. Mencuci tangan dengan sabun Adalah praktik mencuci
tangan, paling umum dilakukan setelah cuci tangan dengan air saja.(Anam, 2014). Mencuci
tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari
jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata
rantai kuman.
17
Sebanyak 300.000 masuk rumah sakit dan dan setiap tahun 5.000 orang meninggal
dunia karena penyakit dibawa bersamaan dengan masuknya makanan tisu basah menjadi
alternatif membersihkan tangan setelah mencuci tangan dengan sabun karena lebih praktis dan
tidak memerlukan air (Anuradha,2012). Anak yang mencuci tangan tanpa menggunakan sabun
berisiko 30 kali lebih besar terkena penyakit tipoid, dan yang terkena penyakit tipoid kemudian
tidak pernah atau jarang mencuci tangan menggunakan sabun, maka akan berisiko mengalami
penyakit tipoid empat kali lebih parah daripada yang terbiasa mencuci tangan menggunakan
sabun.
5.2 Saran
1. Bagi tempat penelitian
Diharapkan memberikan sarana dan prasarana yang memadai untuk meningkatkan kebiasaan
mencuci tangan pakai sabun pada siswa/siswi agar kebiasaan yang sudah baik dapat
membentuk perilaku yang baik hingga mereka dewasa. Sarana dan prasarana yang ada perlu
ditingkatkan kelengkapannya (handuk, tisu, dan sabun cair isi ulang)
2. Bagi responden
Diharapkan untuk selalu meningkatkan pengetahuan tentang langkahlangkah cuci tangan baik
melalui media cetak maupun elektronik serta membiasakan cuci tangan dengan teknik yang
benar baik di sekolah atau di rumah.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan dapat menerpakan kebiasaan yang baik untuk keluarga salah satunya
adalah dengan selalu menerapkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun.
4. Bagi Keperawatan
Upaya peningkatan kesehatan diantaranya adalah dengan upaya promotif. Salah satu upaya
promotif adalah membiasakan cuci tangan pakai sabun sejak dini. Perawat sebagai salah satu
komponen dibidang kesehatan diharapkan dapat memberikan saran, nasehat, maupun contoh
terhadap masyarakat agar senantiasa menerapkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun.
18
DAFTAR PUSTAKA
Anam Priyatno, 2014. 7 Langkah Cara Mencuci Tangan Yang Benar Menurut WHO.
Anuradha, P., Devi, PY. dan Prakash, MS. (2012). Effect of Handwashing Agents on
Bacterial Contamination. Indian Journal of Pediatric. Volume 66 : 7-10.
Murwanto, (2017). Faktor Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di SMP. Jurnal
Kesehatan .Volume VII, Nomor 2, Agustus 2017, hlm 269-276.
19