Anda di halaman 1dari 34

MODUL

NATURAL ADVANCE THERAPY II

THERAPY PIJAT BAYI DENGAN DIARE


(Dilengkapi untuk memenuhi Tugas Nat II)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KARYA HUSADA SEMARANG
TAHUN AJARAN
2020

1
Tim Penyusun

Dosen Penangggung Jawab :


Dyah Ayu Wulandari, S.SiT, M.Keb
Mahasiswa
1. Amma Hasanah (1904010)
2. Eva Zuli Oktavia (1904019)
3. Justitia Hisroh Hi.A (1904028)
4. Maria Selvianti L Bria (1904037)
5. Sepningrum Dwi P (1904046)
6. Yuli Ambarwati (1904055)

2
HALAMAN PERSETUJUAN

Modul Praktikum Therapy Pijat Bayi Dengan Diare Sebagai Tugas Natural
Advane Terapy II
Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karta Husada Semarang
Tahun 2020

Pembimbing

Dyah Ayu Wulandari, S.SiT, M.Keb

3
KATA PENGANTAR

Dengan menyebuut nama Allah swt yang maha pengasih lagi maha
penyeyang. Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam, karena atas berkat rahmat
dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas modul praktikum
Natural Advance I yang berjudul Therapy Pijat Bayi Dengan Diare.
Dengan adanya modul praktikum ini, di harapkan pembaca dapat memetik
manfaat dan dapat meningkatkan pengetahuan tentang Therapy Pijat Bayi Dengan
Diare.
Kami menyadari bahwa modul praktikum ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar lebih baik lagi. Semoga modul praktikum ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua. Atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih.

Semarang, 18 Maret 2020

Penyusun

4
Daftar isi

HALAMAN JUDUL................................................................................................ii
TIM PENYUSUN.....................................................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................1
KEGIATAN BELAJAR..........................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
TUJUAN MATA KULIAH.....................................................................................1
A. Tujuan Umum................................................................................................1
B. Tujuan Khusus................................................................................................1
URAIAN MATERI..................................................................................................1
A. Kompetensi dasar dan indikator.......................................................................1
B. Materi Persalinan..............................................................................................1
1. Pengertian Diare.........................................................................................1
2. Gejala Klinis Diare.....................................................................................1
3. Patofisiologi Diare......................................................................................1
4. Komplikasi Diare.......................................................................................1
5. Penatalaksaan Diare...................................................................................1
6. Pengertian Pijat Bayi..................................................................................1
7. Manfaat Pijat Bayi.....................................................................................
8. Persiapan Massage Bayi Dengan Diare....................................................
C. Standar Operasional Prosedur ..........................................................................1
D. Skill Laboratarium............................................................................................1
E. Tes Formatif......................................................................................................1
F. Asuhan Kebidanan...........................................................................................
Daftar Pustaka
Lampiran

5
Kegiatan Belajar
NATURAL ADVANCE THERAPY I
 150 Menit

AR

GE
BA

SA
AS
DI
YI

M
E
PENDAHULUAN

Masa pertumbuhan dan perkembangan dimulai dari bayi (0-


1 tahun), usia bermain/ toddler (1-3 tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun), usia
sekolah(5-11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun). Tumbuh kembang
merupakan proses yang berkesinambungan yang terjadi sejak konsepsi dan
terus berlangsung sampai dewasa. Dalam proses mencapai dewasa inilah,
anak harus melaluiberbagai tahap tumbuh kembang. Tercapainya tumbuh
kembang optimal tergantung pada potensi biologik.
Penyakit diare masih menempati peringkat kedua penyebab
kematian pada anak di bawah lima tahun. Di Indonesia, berdasarkan
laporan kesehatan Unicef dan WHO (2009), pada tahun 2008 angka
mortality rate untuk diare pada anak-anak di bawah usia lima tahun
mencapai 41 per 1.000 kelahiran hidup dan jumlah kematiannya mencapai
angka 173 per 1000 penduduk. Penyakit diare pada bayi dan anak balita
(bawah lima tahun) bisa sangat berbahaya karena dapat menyebabkan
kematian. Kematian diakibatkan oleh kekurangan cairan yang banyak
keluar bersama tinja. Menurut Badan Pusat Statistik, Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dan Kementerian
Kesehatan (2008), dehidrasi karena diare merupakan penyebab utama
kematian pada bayi dan anak dan kondisi ini dapat diatasi dengan rehidrasi
oral. Penatalaksanaan penyakit diare di rumah oleh orangtua sepertinya
belum optimal, hal ini ditunjukan dengan masih besarnya jumlah pasien
diare yang datang kerumah sakit dengan dehidrasi sedang dan berat

6
Rentang sehat sakit merupakan batasan yang dapat diberikan
bantuan pelayanan keperawatan pada anak-anak yang mengalami imunitas
menurun, sangat mudah mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah
berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut
berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin
tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare
Kejadian diare tidak kurang dari satu milyar episode tiap tahun di seluruh
dunia, 25-35 juta diantaranya terjadi di Indonesia. Setiap anak balita
mengalami diare dua sampai delapan kali setiap tahunnya dengan rata-rata
3,3 kali. Menurut data Badan Kesehatan Dunia World Health Organization
(WHO) 2004, diare merupakan penyebab kedua kematian anak di dunia
dengan 1,5 juta anak meninggal setiap tahunnya Insiden diare balita di
Indonesia adalah 6,7 persen diare pada dasarnya adalah frekuensi buang
air besar yang lebih sering dari biasanya dengan konsistensi yang lebih
encer. Frekuensi buang air besar yang lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih
3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat
pula bercampur lendir dan darah atau hanya lendir saja. Selama diare
terjadi peningkatan motilitas dan cepatnya pengosongan pada intestinal
merupakan akibat dari gangguan absorbsi dan eksresi cairan dan elektrolit
yang berlebihan. Pada tahun 2006, sebuah penelitian dilakukan pada anak-
anak panti asuhan di Equador, yang bertujuan mengetahui apakah terapi
pijat dapat menurunkan kejadian diare dan menurunkan angka kesakitan
secara keseluruhan pada anak usia bayi.
Pijat terbukti sangat besar manfaatnya bagi tumbuh kembang bayi.
Dari hasil penelitian menunjukkan, pijat bayi berpengaruh terhadap
penurunan frekuensi BAB dan tingkat dehirasi pada anak usia 0-2 tahun
dengan diare (Novianti, 2012). Pijat mempengaruhi sistem saraf dari tepi
sampai ke pusat. Tekanan pada reseptor saraf di kulit akan menyebabkan
pelebaran vena, arteri dan kapiler sehingga akan menghambat
penyempitan, melemaskan tegangan otot, melambatkan detak jantung dan
meningkatkan gerakan usus di saluran cerna. Pemacuan saraf vagus ini

7
juga akan memacu hormon absorbsi/ penyerapan makanan seperti insulin
dan gastrin, dimana kedua hormon tersebut akan meningkatkan absorbsi
makanan.

TUJUAN MATA KULIAH

Tujuan dari mata kuliah ini adalah :


1. Untuk mengetahui pengertian pijat
2. Untuk mengetahui manfaat pijat
3. Untuk mengetahui langkah-langkah pijat bayi dengan diare
4. Untuk mengetahui pengaruh pijat pada bayi dengan diare

URAIAN MATERI

KONSEP DASAR MASSAGE BAYI DENGAN DIARE


A. Kompetensi Dasar dan Indikator
NO Kompetensi Dasar Indikator
1. Massage bayi dengan diare 1. Pengertian diare
2. Gejala klinis diare
3. Patofisiologi diare
4. Komplikasi diare
5. Penatalaksanaan diare
6. Pengertian Pijat Bayi
7. Manfaat pijat bayi
8. Persiapan Massage
9. Langkah-langkah Massage bayi
dengan diare

B. MATERI

8
BAYI
1. Pengertian Bayi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan
37 minggu sampai 42 minggu dengan berat lahir 2.500 gram sampai
4000 gram, cukup bulan, langsung menangis dan tidak ada cacat
bawaan, serta ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang
cepat. Bayi merupakan makhluk yang sangat peka dan halus, apakah
bayi itu akan terus tumbuh dan berkembang dengan sehat, sangat
bergantung pada proses kelahiran dan perawatannya. Tidak saja cara
perawatannya, namun pada pola pemberian makan juga sangat
mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan bayi.
Bayi dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bayi cukup bulan, bayi
premature, dan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Bayi (usia 0-11
bulan) merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat
yang mencapai puncaknya pada usia 24 bulan, sehingga kerap
diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis.
2. Masalah yang sering muncul pada bayi
a. Kejang
Masalah ini kadang sulit dibedakan dengan gerakan normal, gejala
atau gerakan yang tidak biasa terjadi berulang-ulang dan tidak
berhenti saat bayi dielus-elus atau disentuh kemungkinan besar bayi
mengalami kejang. Gejalanya berulang-ulang dalam rupa menguap,
mengunyah, menghisap, bola mata berputar-putar, kaki seperti
mengayuh sepeda, mata mendelik dan berkedip.
b. Tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminum
Kondisi ini terjadi karena bayi mengalami infeksi berat
c. Kondisi tubuh lemah
Bayi bergerak saat hanya dipegang, hal ini menandai bayi sakit berat

d. Demam

9
Apabila suhu tubuh lebih dari 37,5 derajat celsius, bayi dipastikan
mengalami demam
e. Sesak napas dan terus menerus merintih
Ini menandakan bayi mengalami sakit serius
f. Pusar kemerahan hingga ke dinding perut
Ini menandakan bayi terkena infeksi berat
g. Mata bayi bernanah banyak
Bila tidak segera diobati, bayi terancam kebutaan
h. Diare yang disertai dengan gejala mata cekung dan kondisi tidak
sadar
Jika kulit perut bayi dicubit kembali dengan lambat, hal ini
menandakan dia mengalami kekurangan cairan dalam tahap kronis
i. Feses bayi berwarna pucat
j. Kulit bayi terlihat berwarna kuning
Warna kuning ini terjadi akibat penumpukkan zat kimia yang disebut
bilirubin

DIARE
1. Pengertian Diare
Diare dalam penelitian ini adalah suatu gejala dengan tanda-tanda
adanya perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang cair dan frekuensi
buang air besar lebih dari biasanya (3 kali dalam sehari) buang air
hingga lima kali sehari dan fesesnya lunak. Neonatus diyatakan diare
bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari 4 kali, sedangkan untuk
bayi berumur lebih dari 1 bulan dan anak , bila frekuensi lebih dari 3
kali.1
2. Gejala klinis
Gejala klinis pada diare diantaranya adalah :
a. bayi dan anak menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya
meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian
timbul diare.

10
b. Tinja cair dan mungkin disertai lendir atau darah. Warna tinja
makin lama berubah menjadi kehijau-hijauan karena tercampur
dengan empedu. Anus dan daerah sekitarnya lecet karena
seringnya defekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai
akibat makin banyaknya asam laktat, yang berasal dari laktosa
yang tidak dapat diabsorbsi usus selama diare.
c. Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare dan dapat
disebabkan oleh lambung yang turut meradang atau akibat
gangguan keseimbangan asam-basa dan elektrolit. Bila penderita
telah kehilangan banyak cairan dan elektrolit, maka gejala
dehidrasi mulai tampak. Berat badan turun, turgor kulit berkurang,
mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung, selaput lendir bibir
dan mulut serta kulit tampak kering.1
3. Patofisiologi
Sebagai akibat diare akut maupun kronis akan terjadi kehilangan
air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinya
gangguan keseimbangan asam-basa (asidosis metabolik, hipokalemia
dan sebagainya), gangguan gizi sebagai akibat kelaparan (masukan
makanan kurang, pengeluaran bertambah), hipoglikemia, dan
gangguan sirkulasi darah.7
4. Komplikasi
Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak,
dapat terjadi berbagai macam komplikasi seperti dehidrasi (ringan,
sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik), renjatan
hipovolemik, hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot,
lemah, bradikardia, perubahan pada elektrokardiogram), hipoglikemia,
intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase
karena kerusakan vili mukosa usus halus, kejang (terutama pada
dehidrasi hipertonik), dan malnutrisi energi protein (karena selain diare
dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan).5
5. Penatalaksanaan

11
Salah satu penanganan non farmakologi diare pada bayi adalah
dengan baby massage atau pijat pada bayi, Massage adalah terapi
sentuh tertua dan yang paling populer yang dikenal manusia. Massage
meliputi seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang telah
dipraktekkan sejak Pijat merupakan stimulasi taktil yang memberikan
efek biokimia dan efek fisiologi pada berbagai organ tubuh. Pijat yang
dilakukan secara benar dan teratur pada bayi diduga memiliki berbagai
keuntungan dalam proses tumbuh kembang bayi. Pijat pada bayi oleh
orangtua dapat meningkatkan hubungan emosional antara orangtua dan
bayi, juga diduga dapat meningkatkan berat badan bayi berabad–abad
silam
6. Pengertian Pijat Bayi
Massage adalah terapi sentuh tertua dan yang paling populer yang
dikenal manusia. Massage meliputi seni perawatan kesehatan dan
pengobatan yang telah dipraktekkan sejak berabad–abad silam.2
Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang
paling populer. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan
yang dipraktekkan sejak abad keabad silam. Bahkan, diperkirakan ilmu
ini telah dikenal sejak awal manusia diciptakan kedunia, mungkin
karena pijat berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses
kelahiran manusia. Pengalaman pijat pertama yang dialami manusia
ialah pada waktu dilahirkan, yaitu pada waktu melalui jalan lahir ibu.
Pijat bayi bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan yaitu fisioterapi
dan bidan yang telah mengikuti pelatihan dan orang tua bayi yang telah
mengetahui tentang cara pemijatan bayi, pijatbayi paling bagus
dikerjakan orang tua, karena bisa kapanpun saling meningkatkan
emosi. 3
7. Manfaat pijat bayi
Manfaat pijat bayi (Parenting, 2015) adalah sebagai berikut:
a. Pijat memberi sentuhan yang menenangkan, serta mengingatkan
bayi akan rasa nyaman selama berada dalam kandungan mama.

12
b. Membuatnya lebih jarang sakit, tidur lebih nyenyak, dan makan
lebih baik. Juga, pencernaan bayi akan lebih lancar.
c. Mempererat kelekatan (bonding) antara anak dan orangtua, serta
membuat bayi merasa nyaman.
d. Memperlancar peredaran darah serta membuat kulit bayi terlihat
lebih sehat.
e. Bayi yang sering dipijat jarang mengalami kolik, sembelit, dan
diare.
f. Membuat otot-otot bayi lebih kuat, dan koordinasi tubuhnya lebih
baik.
g. Sistem kekebalan tubuh bayi akan lebih kuat, serta membuatnya
lebih tahan terhadap infeksi dan berbagai masalah kesehatan lain.
h. Bayi yang sering dipijat tumbuh menjadi anak yang lebih riang dan
bahagia. Selain itu, ia jarang rewel dan tantrum. Secara umum,
anak-anak ini jarang memang mengalami masalah psikologis atau
emosional.3

8. Persiapan Massage
Persiapan Alat :
a. Minyak
b. Ruangan yang sejuk dan tidak banayak angin
c. Tenang dan perhatian penuh, tidak banyak suara
d. Waktu
Persiapan Bayi :
a. Kalau bayi rewel tenangkan dulu
b. Pastikan bayi tidak dalam keadaan mengantuk
c. Pastikan bayi tidak lapar
Persiapan Pemijatan :
a. Lepas perhiasan
b. Ijin ke bayi dulu
c. Gosok minyak di tangan, deketakan ke telinga bayi

13
d. Tempelkan dibagian dada
e. Penekanan pelan tapi tegas
9. Langkah-langkah Massage bayi dengan diare
a. Sun moon (berlawanan arah)
b. Cubit bagian atas bokong (melancarkan sirkulasi dan menguatkan
tubuh)
c. Putar ditulang ekor (melancarkan peristaltik usus besar)
d. Mendorong dari bawah ke atas (menghentikan diare)
e. Gerakan melingkar di kaki bawah lutut (sekitar 4 lebar jari anak,
dibawah tempurung lutut.

C. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
BABY MASSAGE FOR DIARE

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


Ketua STIKES karyaHusada
STANDAR Semarang
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Ferry Agusman MM,
M.Kep.Sp.Kom
PENGERTIAN Pijat merupakan stimulasi taktil yang memberikan efek
biokimia dan efek fisiologi pada berbagai organ tubuh. Pijat
yang dilakukan secara benar dan teratur pada bayi diduga

14
memiliki berbagai keuntungan dalam proses tumbuh
kembang bayi
Pijat dapat digunakan untuk mengatasi masalah- masalah
sebgai berikut :
a. Pijat memberi sentuhan yang menenangkan, serta
mengingatkan bayi akan rasa nyaman selama berada
dalam kandungan mama.
b. Membuatnya lebih jarang sakit, tidur lebih nyenyak, dan
TUJUAN makan lebih baik. Juga, pencernaan bayi akan lebih
lancar.
c. Mempererat kelekatan (bonding) antara anak dan
orangtua, serta membuat bayi merasa nyaman.
d. Memperlancar peredaran darah serta membuat kulit bayi
terlihat lebih sehat.
e. Membuat otot-otot bayi lebih kuat.
1. Memijat bayi anda dalam keadaan sakit. Tanda dan
gejala bayi sakit : demam, badan hangat, kejang, sesak,
batuk berat, muntah sering
2. Memijat bayi anda saat bayi menagis keras atau dengan
cara memaksa
KONTRA
3. Memaksa posisi saat memijat bayi anda meskipun
INDIKASI
posisinya tidak benar.
4. Memijat bayi tidak lama setelah ia makan/minum susu.
5. Membangunkan bayi anda untuk dipijat.
6. Bayi dalam keadaan lapar dan kehausan
7. Bayi dalam keadaan tidak nyaman dan rewel
1. Bidan
PETUGAS 2. Ibu
3. Keluarga
PERALATAN 1. Minyak
2. Ruangan yang sejuk dan tidak banayak angin
3. Tenang dan perhatian penuh, tidak banyak suar

15
4. Waktu
Persiapan Bayi :
1. Kalau bayi rewel tenangkan dulu
2. Pastikan bayi tidak dalam keadaan mengantuk
3. Pastikan bayi tidak lapar
PROSEDUR A. SIKAP
PELAKSANAAN 1. Menyambut klien dengan ramah dan sopan
2. Memperkenalkan diri pkepada klien
3. Merespon reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga privasi klien

B. ISI
1. Menjelaskan maksud dan tujuan massage : teknik
pijatan ini menimbulkan efek meredakan sakit perut
akibat diare.
2. Melakukan apersepsi
3. Menjelaskanuntuk pencegahan terjadinya diare
4. Mempersiapkan alat : minyak, ruangan yang sejuk
dan tenang, musik
5. Menginstruksikan pada ibu bayi untuk melepas baju
bayinya
6. Memposisikan bayi terlentang dengan kaki deket
pemijat
7. Melaukan gerakan resting hands
8. Melakukan gerakan sun moon berlawanan arah jarum
jam (lakukan 6-12 kali)
9. Melakukan gerakan cubit bagian atas bokong
(melancarkan sirkulasi dan menguatkan tubuh)
10. Melakukan gerakan memutar di tulang ekor

16
menggunakan ibu jari (melancarkan peristaltik usus
besar)
11. Melakukan gerakan mendorong dari bagian bawah,
posisikan ibu jari ditulang ekor, jari telunjuk
mendorong ke atas (menghentikan diare)
12. Melakukan gerakan melingkar di bawah lutut dengan
jarak 4 jari anak yang dipijat
13. Membantu membersihkan bayi dan mengenakan baju
14. Memberitahu ibu bayi bahwa tindakan telah selesai
15. Membereskan alat-alat
Evaluasi stelah massage

C. TEKNIK
1. Teruji menjelaskan secara sistematis
2. Komunikatif, menggunakan bahsa yang mudah
dimengerti
3. Penggunaan media
Melakukan pendokumentasaian dengan benar

DOKUMEN
TERKAIT

17
D. SKILL LABORATORIUM

SKILL LABORATORIUM

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA


SEMARANG

NO : ................................ Institusi :Karya Husada


Nama : ............................. Tanggal :4 Oktober 2019
Stase : ............................. Observer :Persiapan Persalinan
MASSAGE FOR DIARE
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2
A SIKAP 10%
1. Menyambut klien dengan ramah dan
sopan
2. Memperkenalkan diri pkepada klien
3. Merespon reaksi klien
4. Percaya diri

18
5. Menjaga privasi klien
B CONTENT 80%
16. Menjelaskan maksud dan tuuuan
massage : teknik pijatan ini
menimbulkan efek meredakan sakit
perut akibat diare.
17. Melakukan apersepsi
18. Menjelaskanuntuk pencegahan
terjadinya diare
19. Mempersiapkan alat : minyak,
ruangan yang sejuk dan tenang,
musik
20. Menginstruksikan pada ibu bayi
untuk melepas baju bayinya
21. Memposisikan bayi terlentang
dengan kaki deket pemijat
22. Melaukan gerakan resting hands
23. Melakukan gerakan sun moon
berlawanan arah jarum jam (lakukan
6-12 kali)
24. Melakukan gerakan cubit bagian
atas bokong
25. Melakukan gerakan memutar di
tulang ekor menggunakan ibu jari
26. Melakukan gerakan mendorong dari
bagian bawah, posisikan ibu jari
ditulang ekor, jari telunjuk
mendorong ke atas
27. Melakukan gerakan melingkar di
bawah lutut dengan jarak 4 jari anak
yang dipijat

19
28. Membantu membersihkan bayi dan
mengenakan baju
29. Memberitahu ibu bayi bahwa
tindakan telah selesai
30. Membereskan alat-alat
31. Evaluasi stelah massage
C TEKNIK 10%
4. Teruji menjelaskan secara
sistematis
5. Komunikatif, menggunakan bahsa
yang mudah dimengerti
6. Penggunaan media
7. Melakukan pendokumentasaian
dengan benar
Total 100%

20
E. TES NORMATIF

TES FORMATIF

1. Seorang anak usia 6 bulan diantar oleh orangtuanya datang ke UGD


dengan keluhan diare lebih dari 7 kali dengan konsistensi cair. Data yang
didapatkan dari hasil pengkajian BB=20 kg, sedangkan menurut penuturan
keluarganya berat badan dua hari yang lalu 23 kg. data lain ditemukan
keadaan umum baik, ubun-ubun besar tidak cekung, ketika menangis air
mata keluar, akral hangat dan anak masih mau minum. Apa tindakan yang
akan saudara lakukan?
a. Mengkaji riwayat kejadian diare
b. Memberikan cairan oral pada anak semaunya anak dengan
pantauan
c. Menganjurkan untuk segera rawat inap\
d. Memberikan cairan isotonis secara intra vena
e. Memberikan cairan oral pada anak 100-200 cc setiap kali buang air
besar
2. Seorang anak laki-laki usia 2 tahun dibawa  ibunya ke poli anak dengan
keluhan BAB cair dengan frekuensi 5x/ hari disertai muntah, nafsu makan
berkurang dan sulit tidur. Hasil pengkajian didapatkan suhu 38,7 C,

21
cubitan kulit perut lambat kembali, dan mukosa bibir kering. Apakah
masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Gangguan nutrisi
b. Gangguan istirahat
c. Gangguan rasa nyaman
d. Gangguan cairan
e. Resiko gangguan integritas kulit

3. Seorang anak D usia 5 tahun datang ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit
Umum, sudah 6 hari mengalami demam, ditambah dengan keluhan
ekstermitas teraba dingin nadi lemah tak teraba, muntah bercampur darah
seperti kopi, berak berwarna hitam, ada perdarahan dari hidung dan gusi
yang berat, bintik perdarahan dikulit disertai sering muntah dengan diare.
Dari penuturan diatas tindakan pertama yang dilakukan pada anak D
adalah?
a. Segera beri cairan intravena
b. Nasihati ibu untuk memberikan anaknya lebih banyak minum
c. Beri tambahan cairan atau oralit sebanyak mungkin
d. Cegah kadar gula darah agar tidak turunBeri dosis pertama
paracetamol
4. Seorang bayi perempuan berusia 8 bulan dibawa ibunya berobat ke
poliklonik anak dengan keluhan sejak 2 muinggu terakhir bayi BAB 4-5x/
hari dengan keluaran sisa makanan yang belum tercerna dengan baik. Ibu
bekerja sebagai guru, memberikan asi 1 x sebelum bakerja dan 3-4 kali
sepulang bekerja. Sehari-hari bayi diurus oleh neneknya dengan
pengaturan makan pemberian buur susu 3x/ hari dan sari jeruk peras 2x/
hari, susu buatan 3x/hari. Apakah anjuran yang paling tepat saudara
berikan pada ibu bayi?
a. Pemberian bubur susu dihentikan
b. Pemberian asi dilanjutkan dengan frekuensi ditambah
c. Pemberian sari jeruk peras dihentikan

22
d. Pemberian susu buatan dihentikan
e. Pemberian asi dihentikan karena tidak efektif
5. Seorang anak laki-laki usia 1 tahun, dibawa oleh orangtuanya ke
Puskesmas karena mengalami pembesaran kepala penuturan orangtuanya
sejak usia 2 bulan yang lalu, kemudian perawat melakukan pemeriksaan
fisik, didapatkan hasil: lingkar kepala 59 cm, berat badan 7 kg, tinggi
badan 62 cm, terdapar sunset sign, pada motorik kasar anak belum bisa
berjalan, anak sering digendong oleh orangtuanya. Dari hasil penanganan
diatas apa yang menjadi masalah utama dalam keperawatan?
a. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
b. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
c. Frekuwensi nutrisi kurang dari kebutuhan
d. Resiko gangguan cairan dan elektrolit
e. Ketidak tahuan dalam penanganan penyakit
6. Mekanisme kehilangan panas tubuh bayi dapat terjadi secara konduksi
jika….
a. Meletakan bayi ditempat terbuka
b. Bayi yang lahir tidak langsung dikeringkan
c. Popok bayi yang basah karena BAK yang tidak segera diganti
d. Menaruh bayi dilingkungan yang dingin
7. Bahaya yang bisa terjadi pada bayi yang mengalami hipotermi adalah :
a. Apnoe
b. Perdarahan
c. Hyalin membran desasce

d. Hypoglikemia

8. Pada bayi prematur lebih sering terjadi hiperbilirubinemia,hal ini terjadi


karena….
a. Fungsi hepar belum sempurna
b. Persediaan glikogin yang kurang
c. Gangguan oksigin yang berlebihan

23
d. Fungsi ginjal yang belum sempurna

9. Pola penyakit bayi dan balita di indonesia yang menduduki peringkat


pertama adalah :
a. Diarhae
b. Infeksi kulit

c. Difteri

d. ISPA

10. Bayi I lahir spontan di BPM, berat badan 2300 gram, panjang badan 48
cm, suhu 35,5oC. Bayi tampak kedinginan dan muka bayi tampak pucat.
Asuhan apa yang diberukan pada bayi I tersebut
a. Melakukan metode kangguru
b. Memasukan bayi kedalam inkubator
c. Memberikan asi eklusif kepada bayi
d. Berikan antibiotik
e. Lakukan rujukan segera

24
F. ASUHAN KEBIDANAN

Asu
nan

han
keb
ASUHAN KEBIDANAN BAYI ida
DENGAN BABY MASSAGE FOR DIARE PADA AN. S
DI PUSKESMAS KEDUNGMUNDU

I. PENGKAJIAN
Hari/ tanggal : Kamis, 18 Juli 2019
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Di Puskesmas Kedungmundu

A. Data Subyektif
1. Identitas/ Biodata Pasien
a. Nama : An. S
b. Umur : 6 bulan
c. Tanggal lahir : 18 Januari 2019
d. Alamat : Sambiroto
2. Biodata Penanggung jawab

25
a. Nama : Tn. O
b. Umur : 25 tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Wiraswasta
f. Alamat : Sambiroto
3. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan bayinya
4. Keluhan Utama
Ibu mengatakan anak nya diare sejak 2 hari yang lalu, BAB encer tidak
berampas, BAB ± 5 kali/hari.
5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Terdahulu
Ibu mengatakan anak tidak pernah menderita penyakit kronis
Ibu mengatakan anak tidak pernah dirawat di Rumah Sakit
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan di keluarga anak tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti Hepatitis, TBC, dll.
Ibu mengatakan di keluarga anak tidak ada yang menderita penyakit
keturunan seperti DM, Tekanan darah tinggi, Jantung, Atshma, dll.
Ibu mengatakan di keluarga anak tidak ada riwayat kembar
Ibu mengatakan di keluarga anak tidak ada yang mengalami
kecacatan.
6. Riwayat Kelahiran
a. Tanggal lahir : 18 April 2019
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. Penolong persalinan : Bidan
d. Jernis persalinan : spontan
e. Tempat persalinan : Puskesmas Sambiroto
f. Keadaan patologis selama kehamilan tidak ada
g. Keadaan patologis selama persalinan tidak ada

26
h. BB lahir : 3000 gram
i. PB lahir : 49 cm
j. LK lahir : 33 cm
k. LD lahir : 34 cm
l. LLA lahir : 12 cm

m. Apar Score lahir :

Penilaian 1 menit 5 menit 10 menit

Appearance 2 2 2

Pulse 2 2 2

Grimace 2 2 2

Activity 1 2 2

Respiratory 2 2 2

Jumlah 9 10 10

n. Reflek lahir
Moro reflek :+
Sucking reflek :+
Babinsky reflek : +
Tonic neck reflek : +
Rooting reflek :+
Graps reflek :+
Startle reflek :+
7. Riwayat Imunisasi
a. Hepatitis B 0 : 18 April 2019

27
b. BCG, Polio 1 : 20 mei 2019
c. DPT/ HB I, Polio 2 : 21 juni 2019
d. DPT/ HB II, Polio 3 : 25 juli 2019
e. DPT/HB III, Polio 4 : 22 agustus 2019
8. Riwayat Perkembangan
a. Menggerakkan kepala kekiri dan kekanan
b. Tertawa
c. Mengoceh spontan
d. Mengangkat kepala dengan tegak
9. Pola Pemenuhan Kebutuhan
a. Pola Nutrisi : diberi ASI
b. Pola Eliminasi : BAB 1 – 25kali/ hari, encer, tidak
berampas
BAK 7 – 9 kali/ hari
c. Pola aktivitas : Anak lemas
d. Pola istirahat : Tidur siang 2-3 jam
Tidur malam 8 – 12 jam
e. Personal hygiene : Mandi 2 kali/ hari
Ganti baju 2 kali/ hari

B. Data Obyektif
1. PemeriksaanUmum
a. Keadaan umum : Baik
b. Antopometri
BB 6,4 kg
PB 65 cm
LK 36 cm
LD 37 cm
c. Tanda-tanda vital
Suhu : 37,50C

28
RR : 36 kali/ menit
Nadi : 100 x/mnt
2. Kemampuan Motorik Halus
Menggerakkan kepala kekiri dan kekanan
3. Kemampuan Motorik Kasar
Mengangkat kepala dengan tegak
4. Kemampuan Bahasa dan Penggunaan
Mengoceh spontan
5. Status present
a. Kepala : Mesochepal
b. Mata : simetris, mata cekung, sklera tidak ikterik, konjungtiva
merah muda
c. Hidung : bersih, tidak ada polip
d. Mulut : bibir lembab, tidak sumbing, belum tumbuh gigi, lidah
bersih, mukosa bibir kering, tidak ada somatitis
e. Telinga : simetris, bersih
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
g. Dada : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
h. Abdomen : tidak ada pembesaran hepar
i. Genetalia : bersih
j. Anus : tidak ada kelainan, BAB cair berlendir
k. Ekstermitas : jari- jari lengkap, tidak ada fraktur
l. Kulit : tugor kulit lambat
2. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

II. INTERPRETASI DATA


A. Diagnosa :
An. K, usia 5 bulan dengan diare
Dasar :
Data Subyektif

29
Ibu mengatakan anak bernama K, berusia 5 bulan dan mengatakan anak
dalam keadaan sakit diare sejak 2 hari yang lalu BAB ±5 kali/hari encer
dan tidak berampas
Data Objektif
Pemeriksaan umum : keadaan baik, rewel
PB : 65 cm RR: 36 kali/ menit BB : 6,4 kg
Suhu : 37,50C Nadi: 100 x/mnt
B. Masalah bayi diare
Dasar
Data subyektif Ibu mengatakan anak nya diare sejak 2 hari yang lalu BAB
±5 kali/hari encer dan tidak berampas
Data obyektif
Suhu: 37,50C Kulit : tugor kulit lambat

C. Kebutuhan
Lakukan baby massage for diare
Berikan obat oralit 5 ml/kg/jam dan zink 1 tablet 20 mg

III. IDENTIFIKASI MASALAH/ DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada

IV. ANTISIPASI KEBUTUHAN SEGARA


Tidak ada

V. INTERVENSI
Hari/ tanggal : Rabu 25 september 2019
Pukul : 09.05 WIB
1. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan anaknya
2. Jelaskan pada ibu akan diberikan terapi babymassage for diare pada An. K
3. Anjurkan ibu untuk melakukan terapi sesuai yang diajarkan
4. Berikan obat oralit 5 ml/kg/jam dan zink 1 tablet 20 mg dan paracetamol

30
5. Anjurkan ibu untuk memberikan air minum/susu pada An.K sesering
mungkin
6. Anjurkan ibu untuk periksa kembali bila An.K tidak kunjung sembu
VI. IMPLEMENTASI
Hari/ tanggal : Rabu 25 september 2019
Pukul : 09.07 WIB
1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan anaknya
Pemeriksaan umum : keadaan baik
PB : 65 cm RR: 36 kali/ menit BB : 6,4 kg
Suhu: 37,50C Nadi: 100 x/mnt
2. Menjelaskan pada ibu akan diberikan terapi baby massage for diare
a. Jelaskan tujuan dan maksud pelaksanaan. Baby massage for diare yaitu
teknik pijatan yang bisa menimbulkan efek meredakan sakit perut akibat
diare
b. Melakukan apersepsi
c. Mempersiapkan alat seperti minyak, musik, ruangan yang sejuk dan
tenang
d. Menginstrusikan pada ibu bayi untukmelepas baju bayinya
e. Memposisikan bayi terlentang dengan kaaki dekat pemijat
f.Melakukan gerakan resting hands
g. Melakukan gerakan sun moon berlawanan arah jarum jam (6-12 Kali)
h. Melakukan gerakan memutar di tulang ekor menggunakaan ibu jari
i.Melakukan gerakan mendorong dari bagian bawwah, posisi ibu jari di
tulang ekor, jari telunjuk mendorong ke atas
j.Melakukan gerakan melingkar di bawah lutut dengan jarak 4 jari anak
yang dipijat
k. Membantu membersihkan bayi dan mengenakan baju
l.Memberitahu ibu bayi bahwa tindakan telah selesai
m. Membereskan alat
n. evaluasi
2. Menganjurkan ibu untuk melakukan terapi sesuai yang diajarkan

31
3. Memberikan obat oralit 5 ml/kg/jam dan zink 1 tablet 20 mg dan
paracetamol
4. menganjurkan ibu untuk memberikan air minum/susu pada An.K
sesering mungkin
5. Menganjurkan ibu untuk periksa kembali bila An.K tidak kunjung sembuh

VII.EVALUASI
Hari/ tanggal : Rabu 25 september 2019
Pukul : 09.37 WIB
1. Ibu dan keluargasudah mengerti tentang hasil pemeriksaan anaknya
2. Bayi telah dilakukan dengan terapi baby massage for diare , bayi tampak
lebih tenang dan nyaman.
3. Ibu bersedia untuk melakukan terapi sesuai yang diajarkan dan akan
diterapkan
4. Ibu bersedia memberikan obat pada anaknya
5. Ibu bersedia memberikan minum/air susu ibu pada anak nya sesering
mungkin
6. Ibu bersedia periksa kembali anaknya bila tidak kunjung sembuh

32
AK

AR

DA
PU

FT
ST
A
sDAFTAR PU
1. Hidayat, A,A. (2009). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak.
Jakarta: Salemba Medika.

2. Brainbridge, N & Health, A. (2001). Baby Massage (Kekuatan


Menenangkan Dari Sentuhan). Jakarta : Dian Rakyat

3. Harley, S. (2003). Tangan-Tangan Lembut: Pijatan Sehat Untuk


Anak. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

4. Roesli, Utami. (2013). Pedoman Pijat Bayi. Edisi Revisi.


Jakarta : Trubus Agriwidya

5. Hamzah B, Arsunan Arsin, Jumriani Ansar, 2012. Hubungan


Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Kejadian Diare Pada
Balita Di Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo Tahun 2012

6. Andrianto P. 2014. Penatalaksanaan Diare dan Penggunaan Terafi


Rehidrasi Oral. EGC, Jakarta.

7. Kirana, 2014. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian


diare pada balita di Puskesmas Air dingain kecataman koto tangah
kota padang sumatra barat.

33
34

Anda mungkin juga menyukai