0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
347 tayangan2 halaman
Initial assessment terdiri dari persiapan, penilaian primer, evaluasi ulang, penilaian sekunder, dan persiapan rujukan. Penilaian primer meliputi penilaian ABCDE dan tindakan darurat seperti pemasangan collar, oksigen, dan thoracocentesis. Penilaian sekunder memeriksa seluruh tubuh termasuk kepala, leher, dada, abdomen, panggul, dan ekstremitas untuk mencari cedera.
Initial assessment terdiri dari persiapan, penilaian primer, evaluasi ulang, penilaian sekunder, dan persiapan rujukan. Penilaian primer meliputi penilaian ABCDE dan tindakan darurat seperti pemasangan collar, oksigen, dan thoracocentesis. Penilaian sekunder memeriksa seluruh tubuh termasuk kepala, leher, dada, abdomen, panggul, dan ekstremitas untuk mencari cedera.
Initial assessment terdiri dari persiapan, penilaian primer, evaluasi ulang, penilaian sekunder, dan persiapan rujukan. Penilaian primer meliputi penilaian ABCDE dan tindakan darurat seperti pemasangan collar, oksigen, dan thoracocentesis. Penilaian sekunder memeriksa seluruh tubuh termasuk kepala, leher, dada, abdomen, panggul, dan ekstremitas untuk mencari cedera.
1130017075 6B Initial Assessment terdiri dari : Persiapan, Primary survey, Re-evaluasi. Secondary survey, Persiapan rujukan. 1. Persiapan 2. Primary survey a. A (Airway) pasien kecelakaan kita harus curiga ada cedera servikal ditandai dengan ada jejas, clavicula patah, multipel trauma, penurunan kesadaran. Cek airway dengan pemasangan cervical collar diusahakan leher tidak boleh gerak, kalau pasien ngorokk (terdapat suara tambahan) pasang OPA kita ukur dari cuping mulut ke bagian anggulus. Jika pasien shock pasang oksigen menggunakan masker NRM, b. B (Breathing) perhatikan pada saat pemasangan collar perhatikan trakea dan vena jugularis. Inspeksi : adakan jejas, vena jugularis besar, trachea terdorong, pergerakan dada, irama teratur atau tidak, sianosis atau tidak. Selanjutnya Auskultasi : fisikuler, suaranya menjauh, bagaimana irama jantung, ada atau tidak, selanjutnya perkusi cari perbandingan antara dada kiri dan kanan (sonor atau hipersonor), palpasi raba apakah ada nyeri tekan. Jika terjadi tention pneumothorax menggunakan needle thoracocentesis di titik ics ke dua diatas costa 3 kemudian difixsasi, jika udara di paru-paru penuh pada saat di tusuk terdengar bunyi seperti suara ban kempes. Kalau hemathorax tidak boleh di tusuk kalau di tusuk keluar darahnya dan pasien akan shock, kalau shock di beri infus. c. C (Circulacion) jika ada darah stop pendarahan, jika ada fraktur pasang bebad bidai. Sebelum dan sesudah cek PMS (Pulse, Motorik, Sensorik). Cek apakah ada syok tanda-tanda syok nadi cepat dan lemah, kesadaran menurun,sianosis. Jika ada tanda- tanda itu berika infus 2 jalur d. D (Disability) cek GCS, cek pupil melihat lateralisasi pupil dengan rangsangan cahaya dari sudut luat mata ke sudut dalam mata (isokor atau non isokor). e. E (Eksposure) buka baju pasien liat apakah ada luka lain, untung menghindari hipotermi menggunakan selimut. Liat adakah benjolan, lukanya, nyerinya depan dan belakang. Kalau tencion miringkan ke dada yang sehat f. F (foli cateter) Pasang cateter kontra indikasi pendarahan hematur, ruptur uretra. g. G: Pasang NGT, pasang monitor jika detak jantung bagus bisa langsung evaluasi. 3. Re-evaluasi: evaluasi ABCDE 4. Secondary survey : periksa head to toe Head to toe Kepala : Palpasi : adapkah ada benjolan atau tidak Leher : Palpasi : apakah ada nyeri tekan atau tidak, ada fraktur atau tidak Dada : Palpasi : raba dada ada benjolan atau tidak, ada fraktur atau tidak ada krepitasi atau tidak Askultasi : apakah ada suara tambahan atau tidak Abdomen :Inspeksi : ada jejas atau tidak, pendarahan atau tidak, liat apakah ada tanda- tanda infeksi Auskultasi : bising usus Perkusi : timpani atau hipertimpani Palpasi adakah nyeri tekan, pada saat palpasi liat ekspresi wajah pasien,ada benjolan atau tidak Pelvis : Palpasi: open mengarahkan keluar adakah krepitasi, close mengarahkan kedalam, liat yang di bidai cek pms. Ekstremitas atas dan bawah : palpasi adakah fraktur, jejas, pendarahan atau tidak. Cek TTV : Tekanan darah rumus MAP jadi nilai systole + 2 Diastole : 3. RR Nadi Suhu Anamnesa KOMPAK K (Keluhan) Bapak apa yang dirasakan sekarang? O (Obat yang terakhir di konsumsi) Bapak terakhir mengkonsumsi obat apa? M (Makanana) Bapak terakir makan apa? P (Penyakit yang diderita) Riwayat penyakitnya apa? A (Alergi) Apakah ada alergi atau tidak? K (Kejadian) Bapak masih ingat kronologinya bagaimana? 5. Pesiapan rujukan : Jika RS yang saat itu tidak memadai, lakukan tindakan rujukan. Komunikasikan antara RS saat ini dan Rs yang menjadi tempat rujukan apasaja yang diperlukan pasien, dan tindakan yang sudah dilakukan