Anda di halaman 1dari 2

Resume Initial Assessment

Muhammad Ifan Irjiananto


1130017075
6B
Initial Assessment terdiri dari : Persiapan, Primary survey, Re-evaluasi. Secondary survey,
Persiapan rujukan.
1. Persiapan
2. Primary survey
a. A (Airway) pasien kecelakaan kita harus curiga ada cedera servikal ditandai dengan
ada jejas, clavicula patah, multipel trauma, penurunan kesadaran. Cek airway dengan
pemasangan cervical collar diusahakan leher tidak boleh gerak, kalau pasien
ngorokk (terdapat suara tambahan) pasang OPA kita ukur dari cuping mulut ke
bagian anggulus. Jika pasien shock pasang oksigen menggunakan masker NRM,
b. B (Breathing) perhatikan pada saat pemasangan collar perhatikan trakea dan vena
jugularis. Inspeksi : adakan jejas, vena jugularis besar, trachea terdorong, pergerakan
dada, irama teratur atau tidak, sianosis atau tidak. Selanjutnya Auskultasi : fisikuler,
suaranya menjauh, bagaimana irama jantung, ada atau tidak, selanjutnya perkusi cari
perbandingan antara dada kiri dan kanan (sonor atau hipersonor), palpasi raba
apakah ada nyeri tekan. Jika terjadi tention pneumothorax menggunakan needle
thoracocentesis di titik ics ke dua diatas costa 3 kemudian difixsasi, jika udara di
paru-paru penuh pada saat di tusuk terdengar bunyi seperti suara ban kempes. Kalau
hemathorax tidak boleh di tusuk kalau di tusuk keluar darahnya dan pasien akan
shock, kalau shock di beri infus.
c. C (Circulacion) jika ada darah stop pendarahan, jika ada fraktur pasang bebad bidai.
Sebelum dan sesudah cek PMS (Pulse, Motorik, Sensorik). Cek apakah ada syok
tanda-tanda syok nadi cepat dan lemah, kesadaran menurun,sianosis. Jika ada tanda-
tanda itu berika infus 2 jalur
d. D (Disability) cek GCS, cek pupil melihat lateralisasi pupil dengan rangsangan
cahaya dari sudut luat mata ke sudut dalam mata (isokor atau non isokor).
e. E (Eksposure) buka baju pasien liat apakah ada luka lain, untung menghindari
hipotermi menggunakan selimut. Liat adakah benjolan, lukanya, nyerinya depan dan
belakang. Kalau tencion miringkan ke dada yang sehat
f. F (foli cateter) Pasang cateter kontra indikasi pendarahan hematur, ruptur uretra.
g. G: Pasang NGT, pasang monitor jika detak jantung bagus bisa langsung evaluasi.
3. Re-evaluasi: evaluasi ABCDE
4. Secondary survey : periksa head to toe
Head to toe
Kepala : Palpasi : adapkah ada benjolan atau tidak
Leher : Palpasi : apakah ada nyeri tekan atau tidak, ada fraktur atau tidak
Dada : Palpasi : raba dada ada benjolan atau tidak, ada fraktur atau tidak ada krepitasi
atau tidak
Askultasi : apakah ada suara tambahan atau tidak
Abdomen :Inspeksi : ada jejas atau tidak, pendarahan atau tidak, liat apakah ada tanda-
tanda infeksi
Auskultasi : bising usus
Perkusi : timpani atau hipertimpani
Palpasi adakah nyeri tekan, pada saat palpasi liat ekspresi wajah pasien,ada
benjolan atau tidak
Pelvis : Palpasi: open mengarahkan keluar adakah krepitasi, close mengarahkan
kedalam, liat yang di bidai cek pms.
Ekstremitas atas dan bawah : palpasi adakah fraktur, jejas, pendarahan atau tidak.
Cek TTV : Tekanan darah rumus MAP jadi nilai systole + 2 Diastole : 3.
RR
Nadi
Suhu
Anamnesa KOMPAK
K (Keluhan) Bapak apa yang dirasakan sekarang?
O (Obat yang terakhir di konsumsi) Bapak terakhir mengkonsumsi obat apa?
M (Makanana) Bapak terakir makan apa?
P (Penyakit yang diderita) Riwayat penyakitnya apa?
A (Alergi) Apakah ada alergi atau tidak?
K (Kejadian) Bapak masih ingat kronologinya bagaimana?
5. Pesiapan rujukan : Jika RS yang saat itu tidak memadai, lakukan tindakan rujukan.
Komunikasikan antara RS saat ini dan Rs yang menjadi tempat rujukan apasaja yang
diperlukan pasien, dan tindakan yang sudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai