Anda di halaman 1dari 85

TUGAS KELOMPOK

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS PADA


KELOMPOK ANAK USIA SEKOLAH DASAR DENGAN PENYAKIT
DIARE
Disusun Untuk Memenuhi Mata Ajar Keperawatan Kelompok Khusus
Dosen Pengampu : Ns. Novita Wulansari., M.Kep

DISUSUN OLEH:
1. Abu Cholid Athoyib 20101440118001
2. Dewi Wulandari P. 20101440118024
3. M. Luthfi Chakim 20101440118051
4. Nur Sholiha R. 20101440118059
5. Samsuri 20101440118068
6. Siti Zulaikhah 20101440118073
7. Susilowati 20101440118075

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/DIPONEGORO


SEMARANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS PADA

KELOMPOK ANAK USIA SEKOLAH DASAR DENGAN PENYAKIT


DIARE

Disusun oleh:

1. Abu Cholid Athoyib 20101440118001


2. Dewi Wulandari P. 20101440118024
3. M. Luthfi Chakim 20101440118051
4. Nur Sholiha R. 20101440118059
5. Samsuri 20101440118068
6. Siti Zulaikhah 20101440118073
7. Susilowati 20101440118075

Telah disetujui:

Dosen Pembimbing

Ns. Novita Wulan Sari, M. Kep

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmat-Nya maka Penulis bisa menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah
untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Keperawatan Kelompok
Khusus yang membahas tentang Diare pada anak dan semoga dengan dibuatnya
makalah ini dapat membantu menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca.
Melalui kata pengantar ini penulis terlebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan baik dalam isi
maupun penulisan. Terima kasih

Semarang, 14 Mei 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 6

1.2 Rumusan Masalah 7

1.3 Tujuan 7

1.4 Manfaat 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi 9

2.2 Etiologi 9
2.3 Patofisiologi 10
2.4 Pathway 11
2.5 Manifestasi Klinis 12
2.6 Pengobatan 12
2.7 Komlikasi 14
2.8 Pencegahan 15
2.9 Pemeriksaan Penunjang 19
2.10 Konsep Asuhan Keperawatan 20

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

3.1 Pengkajian 26
3.2 Analisa Data 34
3.3 Diagnosa keperawatan 37
3.4 Intervensi 39
3.5 Implementasi 42
3.6 Evaluasi 52

iv
BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Tahap Persiapan 53


4.2 Tahap Pengkajian 54
4.3 Diaknosa Keperawatan54
4.4 Tahap Perencanaan 55
4.5 Tahap Implementasi 56
4.6 Tahap Evaluasi 56
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan 58

5.2 Saran 58

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................59

LAMPIRAN.....................................................................................................61

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Diare merupakan penyebab kematian nomer dua di dunia (WHO,
2013). Salah satu target MDGs adalah menurunkan angka kematian pada
anak, termasuk menurunkan angka kematian yang diakibatkan diare. Jika
upaya dalam menangani masalah diare tidak dilakukan dengan cepat dan
berkelanjutan, maka dimungkinkan sebanyak 760.000 anak akan meninggal
oleh karena diare setiap tahunnya. Tetapi jika penanganan diare dilakukan
dengan cepat dan tepat, maka jumlah kematian anak karena diare akan
menurun setiap tahunnya (WHO, UNICEF, 2013).
Upaya untuk menurunkan angka kematian anak karena diare dengan
melakukan tatalaksana secara tepat dan akurat. WHO mengembangkan
kerangka kerja pelayanan kesehatan yang salah satunya dalam buku pelayanan
kesehatan anak di rumah sakit, di dalamnya berisi panduan tatalaksana anak
sakit di rumah sakit oleh tenaga kesehatan termasuk perawat, dengan lima
langkah tuntaskan diare (lintas) diare (WHO, 2008).
Dalam tatalaksana diare, perawat dapat melaksanakan perannya dalam
beberapa hal, salah satunya adalah memberikan pendidikan kepada orang tua
mengenai rehidrasi oral untuk mengatasi diare. Seperti penelitian di India
yang dilakukan oleh Mazumder et al (2010), dikemukakan bahwa pendidikan
yang diberikan kepada orang tua atau pengasuh mengenai pemberian zink dan
oralit untuk anak diare, efektif dapat mengurangi diare pada anak. Penelitian
di Indonesia tentang tatalaksana diare yang sudah dilakukan di 18 rumah sakit,
untuk mengetahui gambaran perawatan pada anak di rumah sakit, diperoleh
hasil bahwa kelemahan yang didapatkan dari skor diare adalah adanya rencana
rehidrasi yang tidak jelas, diberikannya cairan intravena pada semua kasus

6
diare sedangkan oralit tidak diberikan, dan masih diberikannya antibiotik dan
antidiare untuk diare cair (Sidik et al, 2013).
Dari survei pendahuluan terdapat beberapa permasalahan terkait
tatalaksana diare, diantaranya adalah belum ada bukti Standar Pelayanan
Medis (SPM) untuk diare, antibiotik masih diberikan pada anak diare akut dan
perawat belum menjalankan peran sebagai pelindung, untuk melindungi
pasien dari pemberian terapi. Kemudian pemberian tablet zink belum sesuai
dengan dosis sesuai umur, perawat belum memberikan nasehat untuk orang
tua mengenai kapan harus membawa anak kembali ke petugas, dan orang tua
belum mengetahui dosis pemberian zink serta cara pemberian jika anak
muntah, hal itu menunjukan bahwa perawat belum melaksanakan peran
pendidik. Dari hal tersebut dirumuskan masalah apa peran perawat dalam
tatalaksana diare akut dan bagaimana perawat melakukan tatalaksana diare
akut.

1.2 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan kelompok khusus pada kelompok
anak usia sekolah dasar dengan penyakit diare.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui definisi diare
b. Untuk mengetahui jenis-jenis diare
c. Untuk mengetahui etiologi dari diare
d. Untuk mengatahui patofisiologi dari diare
e. Untuk mengetahui perjalanan penyakit diare
f. Untuk mengetahui manifestasi klinik dari diare
g. Untuk mengetahui pengobatan pada diare
h. Untuk mengetahui pencegahan pada diare
i. Untuk mengetahui komplikasi dari diare
j. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada diare

7
1.3 MANFAAT
Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan:
1. Menambah pengetahuan anak usia sekolah dasr mengenai diare dan cara
pencegahan diare sehingga dapat menurunkan angka kejadian diare pada
anak usia sekolah dasar.
2. Memberi informasi pada orang tua yang merawat anak usia sekolah dasar
mengenai bagaimana perawatan diare pada anak usia sekolah dasar.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI
Diare adalah penyebab kematian kedua pada anak dibawah lima tahun
diseluruh dunia. Diare adalah produksi tinja yang lebih cair dibandingkan
biasanya dan frekuensi BAB menjadi lebih sering (dr. Arifianto, 2012)
Penyakit diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan
bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya
frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam
sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah
(World Health Organization).
Diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau
tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume keenceran, serta
frekwensi lebih dari 3 kali sehari pada anak dan pada bayi lebih dari 4 kali
sehari dengan atau tanpa lendir darah (Depkes, 2010)

2.2 ETIOLOGI
Diare disebabkan oleh faktor infeksi, malabsorpsi (gangguan penyerapan
zat gizi), makanan, dan faktor psikologis, (Widjaja, M.C, 2011)
1. Faktor infeksi
Infeksi pada saluran pencernaan merupakan penyebab utama diare pada
anak, jenis-jenis infeksi umumnya menyerang sebagian berikut.
a. Infeksi bakteri oleh kuman E.Coli, Salmonella, Vibrio Cholerac
(kolere), dan serangan bakteri lain yang jumlahnya berlebihan dan
patogenik (memanfaatkan kesempatan ketika kondisi tubuh lemah)
seperti pseudomonas.
b. Infeksi basil (disentri)
c. Infeksi virus enterovirus dan adenovirus

9
d. Infeksi parasit oleh cacing
e. Infeksi jamur
f. Infeksi akibat orang lain, seperti radang tonsil, radang tenggorokan
g. Keracunan makanan
2. Faktor Malabsorpsi
a. Malabsorbsi karbohidrat. Pada bayi, kepekaan terhadap lactoglobulis
dalam susu formula menyebabkan diare. Gejalanya berupa diare berat,
tinja berbau sangat asam, sakit di daerah perut. Jika sering terkena
diare ini, pertumbuhan anak akan terganggu.
b. Malabsorbsi lemak. Dalam makanan terdapat lemak yang disebut
triglyserida. Trigliseryda, dengan bantuan kelenjar lipase, mengubah
lemak menjaddi micelles yang siap diabsorbsi usus. Jika tidak ada
lipase dan terjadi kerusakan mukosa usus, diare dapat jidi muncul
karena lemak tidak terserap dengan baik. Gejalanya adalah tinja
mengandung lemak, (Widjaja, M.C, 2011)
3. Faktor makanan
Makanan yang mengakibatkan diare adalah makanan yang tercecer,
basi, beracun, terlalu banyak lemak, mentah (sayuran), dan kurang
matang, (Widjaja, M.C, 2011)
4. Faktor psikologis
Rasa takut, cemas, dan tegang, jika terjadi pada anak, dapat
menyebabkan diare kronis, (Widjaja, M.C, 2011)

2.3 PATOFISIOLOGI
Sejumlah besar virus, bakteri/organisme protosoa dapat menyebabkan
gastroenteritis. Pada diare bayi yang paling sering patogen adalah virus dan
entero patogenik, E.Coli. Invasi bakteri pada mukosa kolon menyebabkan
peradangan ulserasi. Hal ini menyebabkan diare berdarah dengan pasasi
mucus dan nanan (sering disebut disentri). Sekresi entero toksin bakterial
menyebabkan sekresi air dan elektrolit dengan diare berair yang banyak.
Enterotoksin dapat dihasilkan sesudah kolonisiasi bakteri (tanpa invasi) pada

10
usus halus (masa inkubasi 6-24 jam). Enterotoksin ini mungkin masuk ke
dalam karena makanan yang terkontaminasi kurang dimasak terutama oleh
pencermaran makanan, (Carpenito, 2000)

2.4 PATHWAY

F. Infeksi F. Malabsopsi F. Makanan F. Psikologi

Toksin tidak dapat


Masuk dan cemas
Meningkatnya diserap
berkembang dalam
tekanan osmotik
usus
hiperperistaltik

Hipersekresi air dan Pergeseran air dan


elektrolit elektrolit ke rongga
usus Menurunnya usus
menyerap makanan

Devisien
pengetahuan
orangtua DIARE

v Frek. BAB
meningkat Distensi abdominal

Integritas kulit
Kehilangan cairan & perianal
Mual muntah
elektrolit

Perubahan integritas
G. Keseimbangan kulit
Nafsu makan turun
cairan elektrolit

Ganguan rasa
Devisien volume nyaman BB turun
cairan

Ketidakseimbangan
nutrisi

11
2.5 MANIFESTASI KLINIS
Menurut (Yuliani R, Suriadi, 2010) (Sudarti, 2010) :

1. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer
2. Kejang pada perut
3. Demam
4. Mual dan muntal, dapat terjadi sebelum atau sesudah diare dan dapat
disebabkan oleh lambung yang turut meradang.
5. Warna tinja makin lama berubah menjadi kehijau-hijauan
6. Anorexia
7. Nafsu makan menurun
8. Berat badan turun
9. Mata dan ubun-ubun cekung
10. Turgor kulit menurun
11. Terdapat luka pada anus
12. Lemah
13. Pucat
14. Perubahan tanda vital : nadi dan pernafasan
15. Bayi menjadi cengeng, gelisah
16. Dehidrasi
a. Dehidrasi ringan : kehilangan cairan 2-5 %
b. Dehidrasi sedang : kehilangan cairan 5-8 %
c. Dehidrasi berat : kehilangan cairan 8-10 %

2.6 PENGOBATAN
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencegah atau mengatasi
dehidrasi pada anak yang mengalami diare, yaitu mengganti kehilangan
cairan yang telah terjadi, mengganti kehilangan cairan yang sedang
berlangsung, pemberian cairan rumatan.

12
1. Pemberian cairan
a) Cairan per oral
Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan diberikan
per oral berupa cairan (NaCl dan NaHCO3 , KCl dan
glukosa ).Formula lengkap disebut oralit. Cairan sederhana yang
dapat dibuat sendiri(formula tidak lengkap)hanya mengandung
garam dan gula, untuk pengobatan sementara dirumah sebelum
dibawa ke rumah sakit/pelayanan kesehatan untuk menghindari
dehidrasi lebih jauh.
b) Cairan parental
Ada beberapa jenis cairan yang diperlukan sesuai dengan
kebutuhan pasien .(Ngastiyah,2014)
2. Dietetik
Air susu ibu harus diteruskan pemberiannya. Pada bayi yang telah
mendapat susu formula, susu formula bebas laktosa hanya diberikan
kepada bayi yang mengalami dehidrasi berat dan bayi yang secara
klinis memperlihatkan intoleransi laktosa berat dan diarenya
bertambah pada saat diberikan susu.  Susu tersebut  dapat diberikan
selama 1 minggu. Intoleransi laktosa umumnya bersifat sementara
akibat adanya kerusakkan  mukosa usus. Aktivitas laktase akan
kembali normal begitu epitel mukosa usus mengalami regenerasi. 
Gejala intoleransi laktosa mencakup diare cair profus, kembung,
sering flatus, sakit perut, kemerahan di sekitar anus dan tinja berbau
asam, (IDAI, 2014)
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat
badan kurang dari 7 kg jenis makanan:
a. Susu (ASI atau susu formula yang mengandung laktosa rendah
dan asam lemak tidak jenuh)

13
b. Makanan setengah padat (bubur) atau makanan padaat (nasi tim
jika anak tidak mau minum susu ataupun tidak terbiasa minum
susu)
c. Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang diderita pada
anak.
Cara pemberian:
1) Pada hari 1 setelah rehidrasi segera berikan makanan per
oral,bila diberi ASI /susu formula tetapi masih diare masih
sering, berikan oralit selang seling dengan ASI (misalnya 2
kali ASI/susu khusus,1 kali oralit)
2) Hari ke 2 sampai ke 4 ,ASI/Susu formula rendah laktosa
penuh
3) Hari ke 5 bila tidak ada kelainan pasien kembali deengan
makanan biasa atau susu disesuaikan dengan umur bayi dan
berat badan bayi. (Ngastiyah,2014)
3. Antibiotika
Antibiotika tidak diberikan secara rutin pada diare akut, meskipun
dicurigai adanya bakteri sebagai penyebab keadaan tersebut, karena
sebagian besar kasus diare akut merupakan self limiting. Pemberian
antibiotika yang tidak tepat akan memperpanjang keadaan diare akibat
disregulasi mikroflora usus, (IDAI, 2014)
4. Lintas diare
1. Berikan oralit
2. Berikan tablet Zinc selama 10 hari berturut-turut
3. Teruskan ASI-makan
4. Berikan antibiotik secara selektif
5. Berikan nasihat pada ibu/keluarga, (IDAI, 2014)

2.7 KOMPLIKASI
1) Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).
2) Renjatan hipovolemik.

14
3) Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi,
perubahan pada elektro kardiagram).
4) Hipoglikemia.
5) Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase
karena kerusakan vili mukosa, usus halus.
6) Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.
7) Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga
mengalami kelaparan.
Dari komplikasi Gastroentritis,tingkat dehidrasi dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1. Dehidrasi ringan
Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran
klinik turgor kulit kurang elastis, suara serak, penderita belum
jatuh pada keadaan syok.
2. Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran
klinik turgor kulit jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok,
nadi cepat dan dalam.
3. Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan 8 - 10 % dari bedrat badan dengan gambaran
klinik seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan
kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai
sianosis.

2.8 PENCEGAHAN

Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan penyakit secara umum yaitu
pencegahan tingkat pertama (Primary Prevention) yang meliputi promosi
kesehatan dan pencegahan khusus, pencegahan tingkat kedua (Secondary
Prevention) yang meliputi diagnosis dini serta pengobatan yang tepat, dan

15
pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention) yang meliputi pencegahan
terhadap cacat dan rehabilitasi.

1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer penyakit diare dapat ditujukan pada faktor
penyebab, lingkungan dan faktor pejamu. Untuk faktor penyebab
dilakukan berbagai upaya agar mikroorganisme penyebab diare
dihilangkan. Peningkatan air bersih dan sanitasi lingkungan, perbaikan
lingkungan biologis dilakukan untuk memodifikasi lingkungan. Untuk
meningkatkan daya tahan tubuh dari pejamu maka dapat dilakukan
peningkatan status gizi dan pemberian imunisasi.
a. Penyediaan air bersih
Air adalah salah satu kebutuhan pokok hidup manusia, bahkan hampir
70% tubuh manusia mengandung air. Air dipakai untuk keperluan
makan, minum, mandi, dan pemenuhan kebutuhan yang lain, maka
untuk keperluan tersebut WHO menetapkan kebutuhan per orang per
hari untuk hidup sehat 60 liter. Selain dari peranan air sebagai
kebutuhan pokok manusia, juga dapat berperan besar dalam penularan
beberapa penyakit menular termasuk diare
b. Tempat pembuangan tinja
Pembuangan tinja merupakan bagian yang penting dari kesehatan
lingkungan. Pembuangan tinja yang tidak tepat dapat berpengaruh
langsung terhadap insiden penyakit tertentu yang penularannya melalui
tinja antara lain penyakit diare.
Keluarga yang tidak memiliki jamban harus membuat dan keluarga
harus membuang air besar di jamban. Jamban harus dijaga dengan
mencucinya secara teratur. Jika tak ada jamban, maka anggota
keluarga harus membuang air besar jauh dari rumah, jalan dan daerah
anak bermain dan paling kurang sepuluh meter dari sumber air bersih.
c. Status gizi

16
Status gizi didefinisikan sebagai keadaan kesehatan yang berhubungan
dengan penggunaan makanan oleh tubuh. Penilaian status gizi dapat
dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, yang tergantung dan
tingkat kekurangan gizi. Menurut Gibson metode penilaian tersebut
adalah;
- konsumsi makanan
- pemeriksaan laboratorium
- pengukuran antropometri, dan
- pemeriksaan klinis
Metode-metode ini dapat digunakan secara tunggal atau kombinasikan
untuk mendapatkan hasil yang lebih efektif.
Makin buruk gizi seseorang anak, ternyata makin banyak episode diare
yang dialami. Pada anak dengan malnutrisi, kelenjar timusnya akan
mengecil dan kekebalan sel-sel menjadi terbatas sekali sehingga
kemampuan untuk mengadakan kekebalan nonspesifik terhadap
kelompok organisme berkurang.
e. Kebiasaan mencuci tangan
Diare merupakan salah satu penyakit yang penularannya berkaitan
dengan penerapan perilaku hidup sehat. Sebahagian besar kuman
infeksius penyebab diare ditularkan melalui jalur oral. Kuman-kuman
tersebut ditularkan dengan perantara air atau bahan yang tercemar tinja
yang mengandung mikroorganisme patogen dengan melalui air
minum. Pada penularan seperti ini, tangan memegang peranan penting,
karena lewat tangan yang tidak bersih makanan atau minuman
tercemar kuman penyakit masuk ke tubuh manusia.
f. Imunisasi
Diare sering timbul menyertai penyakit campak, sehingga pemberian
imunisasi campak dapat mencegah terjadinya diare. Anak harus
diimunisasi terhadap penyakit campak secepat mungkin setelah usia
sembilan bulan.

2. Pencegahan Sekunder

17
Pencegahan tingkat kedua ini ditujukan kepada sianak yang telah
menderita diare atau yang terancam akan menderita yaitu dengan
menentukan diagnosa dini dan pengobatan yang cepat dan tepat, serta
untuk mencegah terjadinya akibat samping dan komplikasi. Prinsip
pengobatan diare adalah mencegah dehidrasi dengan pemberian oralit
(rehidrasi) dan mengatasi penyebab diare. Diare dapat disebabkan oleh
banyak faktor seperti salah makan, bakteri, parasit, sampai radang.
Pengobatan yang diberikan harus disesuaikan dengan klinis pasien.
Obat diare dibagi menjadi tiga, pertama kemoterapeutika yang
memberantas penyebab diare seperti bakteri atau parasit, obstipansia
untuk menghilangkan gejala diare dan spasmolitik yang membantu
menghilangkan kejang perut yang tidak menyenangkan. Sebaiknya
jangan mengkonsumsi golongan kemoterapeutika tanpa resep dokter.
Dokter akan menentukan obat yang disesuaikan dengan penyebab
diarenya misal bakteri, parasit. Pemberian kemoterapeutika memiliki
efek samping dan sebaiknya diminum sesuai petunjuk dokter (Fahrial
Syam, 2006).

3. Pencegahan Tertier

Pencegahan tingkat ketiga adalah penderita diare jangan sampai


mengalami kecatatan dan kematian akibat dehidrasi. Jadi pada tahap
ini penderita diare diusahakan pengembalian fungsi fisik, psikologis
semaksimal mungkin. Pada tingkat ini juga dilakukan usaha
rehabilitasi untuk mencegah terjadinya akibat samping dari penyakit
diare. Usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan terus mengkonsumsi
makanan bergizi dan menjaga keseimbangan cairan. Rehabilitasi juga
dilakukan terhadap mental penderita dengan tetap memberikan
kesempatan dan ikut memberikan dukungan secara mental kepada
anak. Anak yang menderita diare selain diperhatikan kebutuhan fisik
juga kebutuhan psikologis harus dipenuhi dan kebutuhan sosial dalam
berinteraksi atau bermain dalam pergaulan dengan teman sepermainan

18
2.9 PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Fisik
b. Kesadaran berkurang
c. Gelisah
d. Dehidrasi
e. Perut kembung
f. Darah dalam tinja
1. Pemeriksaan laboratorium :
a. Pemeriksaan tinja : PH, Leukosit, glukosa, dan adanya darah
b. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium, dan
fosfor dalam serum (terutama pada penderita diare)
c. Pemeriksaan intubasi duodenum untuk mengetahui jenis jasad renik
atau parasite secara kualitatif dan kuantitatif, terutama dilakukan pada
penderita diare kronik
d. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam –basa dalam darah
e. Makroskopis
Pemeriksaan makroskopis tinja perlu dilakukan pada semua penderita
dengan diare. Tinja yang mengandung mukus bisa disebabkan olej
infeksi bakteri yang menghasilkan sitoksin, bakteri introinvasif yang
menyebabkan peradangan mukosa atau parasit usus seperti : E.
Histolytica, E. Coli.
f. Mikroskopis
Pemeriksaan mikroskopis untuk mencari adanya lekosit yang dapat
memberikan informasi tentang penyebab diare.
g. pH kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus,
(Yuliani R, Suriadi, 2010).

19
2.10 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah awal untuk menentukan
masalah dan kebutuhan kelompok akan pelayanan kesehatan dan asuhan
keperawatan, oleh karena itu mengkajji permasalahan kelompok
diperlukan data-data sebagai berikut :

Identitas kelompok, yang mencakup :


1. Besar dan kecilnya kelompok
2. Latar belakang pendidikan
3. Tingkat sosial ekonomi
4. Kebiasaan
5. Adat istiadat
6. Pekerjaan
7. Agama yang di anut
8. Kepercayaan
9. Lokasi tempat tinggal

Masalah kesehatan, yang mencakup

1. Masalah kesehatan yang sering terjadi


2. Besarnya anggota kelompok yang mempunyai masalah
3. Keadaan kesehatan anggota kelompok umumnya
4. Sifat masalah pada kelompok, apakah yang mengancam kesehatan
atau telah mengancam kehidupan

pemanfaatan fasilitas kesehatan dalam pemeriksaan kesehatan,


diantaranya:

1. Puskesmas

20
2. Posyandu
3. Polindes
4. Pos obat desa

Keikutsertaan fasilitas kesehatan dalam pemeriksaan kesehatan,


diantaranya:

1. Sebagai kader kesehatan


2. Dana upaya kesehatan masyarakat
3. Desa wisma
4. KPKIA

Status kesehatan kelompok, yang meliputi:

1. Penyakit yang pernah diderita (akut,subakut, kronis dan menular)


2. Keadaan gizi kelompok uimumnya (anemia, marasmus,
kwasiorkor)
3. Immunisasi (dasar-ulangan, lengkap-tidak lengkap)
4. Kesehatan ibu dan anak (kehamilan, persalinan, nifat, perinatal,
neonatus, bayi dan balita)
5. Keluarga berencana (akseptor-non akseptor)
6. Keadaan hugiene personal anggota kelompok

Kondisi sanitasi lingkungan tempat tinggal anggota kelompok, meliputi:

1. Perumahan (permanen, semi permanen, sementara, ventilasi,


penerangan, kebersihan)
2. Sumber air minum
3. Pembuangan air limbah
4. Pembuangan sampah
5. Tempat pembuangan tinja
B. Analisa Data

Setelah data dikumpulkan, kemudian diolah dan dianalisa untuk melihat


kesenjangan yang terjadi dalam kelompok tersebut yang dikaitkan dengan

21
konsep, prinsip, teori yang relavan. Sehingga dapat ditarik suatu
kesimpulan tentang permasalahan yang dialami kelompok serta
kebutuhan-kebutuhan kelompok. Akan pelayanan kesehatan dan
keperawatan.

C. Perumusan Masalah dan Prioritas Masalah

Berdasarkan analisa data kelompok, dapat ditentukan permasalahan yang


dialami kelompok tersebut, masalah kesehatan yang muncul biasanya tidak
hanya sattu masalah saja, tetapi ada beberapa masalah yang sekaligus
muncul. Oleh karena itu dilakukan prioritas masalah kesehatan kelompok
dengan mempertimbangkan:

1. Sifat masalah yang dihadapi kelompok


2. Tingkat bahaya yang mengancam kelompok
3. Kemungkinan masalah untuk dapat diatasi
4. Berat ringannya masalah yang dihadapi kelompok
5. Sumber yang tersedia dalam kelompok
D. Diagnosa Keperawatan Kelompok

Penetapan diagnosa keperawatan kelompok, didasarkan kepada:

1. Masalah kesehatan sering kita jumpai pada kelompok yang


mempertimbangkan faktor resiko, dan potensial terjadinya
masalah/penyakit.
2. Kemampuan kelompok dalam pemecahan masalah dilihat dari segi
sumber daya yang berkaitan dengan kemampuan finansial,
pengetahuan, dukungan keluarga masing-masing anggota
kelompok dan sebagainya.

Contoh diagnosa keperawatan pada tingkat kelompok:

1. Tingginya angka kesakitan anak dengan tetanus neonatorum


sehubungna dengna kurangnya pengetahuan dan kemampuan ibu

22
dalam perawatan tali pusat, yang ditandai dengan 5 dari 8 bayi usia
kurang dari seminggu tali pusatnya kotor dan basah.
2. Potensial terjadinya peradangan payudara (masistis pada ibu-ibu
nifas sehubungna dengan malas melakukan perawatn payudara
seperti yang telah diajarkan.
E. Perencanaan Asuhan Keperawatan

Dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah disusun dengan


melibatkan anggota kelompok yang bersangkutan, rencana keperawatan
kelompok mencakup:

1. Tujuan keperawatan yang ingin dicapai


2. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanaan
3. Kriteria keberhasilan

Dalam menyusun rencana asuhan keperawatan kelompok, ada beberapa


hal yang penting perlu diperhatikan, antara lain :

1. Keterlibatan pengurus dan anggota kelompok dalam menyususn


perencanaan keperawatan
2. Keterpanduan dengan pelayanan kesehatan lainnya, baik tenaga,
biaya, sarana maupun waktu
3. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral sehingga program
pelayanan bersifat menyeluruh
F. Pelaksanaan

Merupakan realisasi rencana tindakan keperawatan yang telah ditetapkan


bersama dengan kelompok. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan yang ditunjukkan kepada kelompok
adalah:

1. Tindakan keperawatan dapat dilaksanakan oleh tenaga


keperawatan, petugas/pengurus panti atau kader kesehatan sesuai
dengan kewenangan yang diberikan

23
2. Dilakukan dalam langkah alih teknologi dan keterampilam
keperawatan
3. Di instutusi lebih di tekankan pada penghuni panti,
pengelola/pengurus panti dan lingkungna panti
4. Dimasyarakat lebih ditekankan kepada anggota kelompok, kader
kesehatan, pengurus kelompok keluarga
5. Bila ada masalah yang tak tertanggulanggi dilakukan rujukan
medis dan rujukan kesehatan
6. Adanya keterpanduan pelayanan dengna sektor lain
7. Dicatat dalam catatan keperawatan (nursing note) yang telah
ditetapkan
G. Penilaian

Penilaian terhadap hasil asuhan keperawatan dan kesehatan dilakukan


berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dalam perencanaan,
melalui:

1. Membandingkan hasil tindakan keperawatan yang telah


dilaksanakan dengan tujuan yang telah ditetapka sebelumnya.
2. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap
pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan.

24
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS

3.1 PENGKAJIAN

Sub – Sub Metode


No Item Sub Item Item Pertanyaan Sumber
Item A W O
Nama  Klien
Identifikasi Usia  Klien
respon Jenis kelamin  Klien
Kelas  Klien
1. Sosial Demografi
Populasi anak yang terkena Diare  Kepala sekolah
Populasi Jenis kelamin anak yang terkena Diare  Kepala sekolah
Populasi anak yang tidak melaksanakan PHBS   Kepala sekolah
Deskriminasi Isolasi sosial pada penderita Diare  Kepala sekolah
Mortalitas Kematian Angka kematian Kurang Cairan   Puskesmas
2. Epidemiologi Kejadian Angka kesakitan Diare   Puskesmas
Mordilitas
Distribusi Penyebaran Diare  Puskesmas
3. Perilaku dan Gaya hidup Pola konsumsi Makanan yang dikonsuumsi sehat atau tidak (seblak,
  Klien
lingkungan cilor)
Berapa kali makan – makanan yang tidak sehat dalam
 Klien
satu hari
Jenis makanan yang di konsumsi (minum es berwarna  Klien
sangat terang/marimas)

25
Perilaku Kebiasaan jajan sembarangan    Klien
beresiko Kebiasaan tidak mencuci tangan  Klien
Tindakan Rencana ikut gerakan PHBS
  Kepala sekolah
pencegahan
Ketersediaan wastafel   Kepala sekolah
Ketersediaan tempat sampah   Kepala sekolah
Lingkungan Tempat penjualan makanan   Kepala sekolah
Pemasangan iklan cuci tangan   Kepala sekolah
Pemasangan iklan PHBS   Kepala sekolah
Pengetahuan Pengetahuan tentang Diare  Klien
Sikap Keinginan berperiaku sehat   Klien
Presdiposing
Persepsi Persepsi tentang sakit
 Klien
Edukasi dan kerentanan
4.
organisasi Reinforsing Dukungan Dukungan informasi sekolah  Klien
Sumber Pemberdayaan UKS
Enabling dukungan   Kepala sekolah
kesehatan
Program survailance kesehatan anak usia sekolah
 Kepala sekolah
dasar
Program
Administrasi Program pemberdayaan Gerakan PHBS  Kepala sekolah
kesehatan
Administrasi Alokasi dana program  Kepala sekolah
5.
dan Kebijakan Kendala program  Kepala sekolah
Peraturan untuk selalu mencuci tangan  Kepala sekolah
Kebijakan Peraturan Peraturan untuk membawa bekal dari rumah  Kepala sekolah
Peraturan untuk membersihkan lingkungan sekolah  Kepala sekolah

26
PENGKAJIAN KELAS 4 DAN KELAS 5

A. DATA SOSIAL

PRESENTASE USIA ANAK SEKOLAH KELAS 4 DAN 5 SEKOLAH


DASAR PEKUNDEN DI WILAYAH SEMARANG TAHUN 2020
(n=50)

USIA

44%
9 - 10 Th
11 - 122 Th
56%

Diagram 1 : Bedasarkan diagrram 1 menjukkan 28 anak berusia 9 – 10 tahun dan


22 anak berusia 11 – 12 tahun. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa
anak usia sekolah 4 dan 5 SD didominasi anak yang berusi 9 – 10 tahun.

27
PRESENTASE JENIS KELAMIN ANAK SEKOLAH KELAS 4 DAN 5
SEKOLAH DASAR PEKUNDEN DI WILAYAH SEMARANG TAHUN
2020
(n=50)

JENIS KELAMIN

46%
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
54%

Diagram 2 : Berdasarkan diagram 2 menunjukkan bahwa total anak kelas 4 dan


5 adalah 50 anak, anak laki-laki 23 orang dan anak perempuan ada 27 orang.
Dari diagram menunjukan bahwa jenis kelamin yang paling banyak adalah
perempuan. Berdasarkan jurnal menyebutkan bahwa anak jenis kelamin
perempuan cenderung rentan mengalami diare.

Sumber : Atika, Nadia. 2016. Pravalensi Danfakttor Risiko Kejadian Diare


Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Cireundeu 02 Tahun 2016. Jurnal
Kedokteran. Hal 22 – 23. (Diakses Tanggal : 27 Juli 2020)

28
B. EPIDEMOLOGI
1. Pemeriksaan fisik Berat Badan kepada anak – anak kelas 4 dan kelas 5.

BERAT BADAN
60%
0.5
50%
29 - 32 kg
40% 32 - 36 kg
0.3 >36 kg
30%
20%
20%

10%

0%

Diagram 1 : Berdasarkan diagram 1 menunjukkan hasil pemeriksaan fisik


2 5 anak menunjukkan BB 29-32 kg, 10 anak BB nya 32-36kg, dan 15 anak
BBnya lebih dari 36kg. Berdasarkan data di atas menunjukkan hasil
pemeriksaan fisik didominasi 25 anak dengan berat badan 29 – 32 kg.

2. Pemeriksaan fisik Tingi Badan kepada anak – anak kelas 4 dan keas 5.

TINGGI BADAN
60%
0.5
50%
134 - 139 cm
40%
140 - 144 cm
0.3 145 - 150 cm
30%
20%
20%

10%

0%

Diagram 2 : Berdasarkan hasil diagram 2 menunjukkan hasil pemeriksaan


tinggi badan 25 anak tinggi badannya 134-139 cm, 10 anak tinggi badannya
140-144cm dan 15 anak tinggi badannya 145-150cm. Berdasarkan data di
atas menunjukkan bahwa tinggi badan didominasi 25 anak dengan tinggi
badan 134 – 139 cm.

29
3. Frekuensi BAB anak dalam sehari.

FREKUENSI BAB
60% 55%
50% 0.45
40% 5 - 10x/hari
Column1
30%

20%

10%

0%

Diagram 3 : Berdasarkan diagram 3 menunjukkan frekuensi BAB anak dalam


sehari 22 anak BAB 5-10x dalam sehari, 28 anak BAB 1-2x dalam sehari.
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa frekuensi BAB dalam sehari
didominasi 1 – 2x/hari.

C. SIKAP, PERILAKU DAN LINGKUNGAN


1. Sikap mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun

CUCI TANGAN DENGAN SABUN


70%
60%
60%

50%
0.4 cuci tangan
40% Column1

30%

20%

10%

0%

Diagram 1 : Berdasarkan diagram 1 menunjukkan sebanyak 20 anak sudah


sering mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun dan 30 anak jarang
mencuci tangan. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa anak kelas 4
dan 5 didominasi jarang mencuci tangan.

30
2. Perilaku anak – anak yang selalu jajan di luar dan membawa bekal

JAJAN DILUAR SEKOLAH


60%
0.5
50%
40% selalu diluar
40%
tidak selalu di luar
bawa bekal
30%

20%
0.1
10%

0%

Diagram 2 : Berdasarkan diagram 2 menunjukkan 25 anak selalu jajan di luar


sekolah, 20 anak tidak selalu jajan di luar sekolah dan 5 anak membawa bekal
sendiri dari rumah. Berdasarkan data di atas menunjukkan didominasi 25 anak
selalu jajan diluar.

3. Saat diare minum oralite

MINUM ORALITE SAAT DIARE


70%
60%
60%

50%
0.4 tidak minum
40% Column1

30%

20%

10%

0%

Diagram 3 : berdasarkan diagram 3 menunjukkan 20 anak tidak selalu minum


oralit ketika diare dan 30 anak selalu minum oralit ketika diare. Bedasarkan
data di atas menunjukkan minum oralite saat diare didominasi 30 anak minum.

31
4. Sikap membuang sampah pada tempatnya

MEMBUANG SAMPAH KE TEMPAT SAMPAH


80%
0.7
70%
60%
50% ya
Column1
40%
30%
30%
20%
10%
0%

Diaram 4 : Berdasarkan diagram 4 menunjukkan membuah sampah ke tempat


sampak 35 anak menjawab Ya dan 15 anak menjawab Tidak. Berdasarkan
data di atas menunjukkan bahwa anak usia sekolah 4 dan 5 SD didominasi
anak yang berusi 9 – 10 tahun.

D. EDUKASI DAN ORGANISASI


1. Hasil kuesioner edukasi tentang penyebab diare dan mengatasi diare

EDUKASI TENTANG DIARE


80% 0.75
70%
60%
50% tidah tahu penyebab
Column1
40%
30% 25%
20%
10%
0%

Diagram 1 : berdasarka diagram 1 menunjukkan hasil kuesioner 38 anak


tidak tahu penyebab diare dan bagaimana cara mengatasi diare yang tepat dan
12 anak tahu tentang diare. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa
edukasi tentang diare didominasi 38 anak tidak mengetahui penyebab diare.

32
2. Hasil wawancara tentang kegiatan orrganisasi
Hasil wawancara dengan guru sekolah penanggungjawab UKS
mengatakan bahwa, “ anak-anak hanya sekedar tahu arti diare saja mbak…
mas…. Saya selaku guru disini hanya sekedar menginfokan sekilas tentang
penyakit pada anak-anak, tapi belum pernah memberikan penyuluhan
secara massal. Karena saya disini selaku PJ UKS baru sekitar 3 bulan
berjalan. Jadi saya belum terlalu paham tentang UKS.

E. ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN


1. Hasil wawancara, petugas puskesmas menyampaikan, “program
kesehatan untuk anak sekolah sudah ada mbak…mas… sudah ada
beberapa yang berjalan, tapi memang kebanyakan tidak berjalan, karena
fasilitas di sekolah juga belum memadai.”
2. 2. Hasil wawancara, petugas puskesmas menyampaikan, “Kendala
yang dihadapi adalah petugas guru di sekolah sibuk dengan tugasnya
mengajar anak didiknya mbak..mas…ada juga, guru yang sudah
mendapatkan pelatihan UKS, akhirnya pindah sekolah lain dan biasanya
tidak pelimpahan tugas tersebut ke guru yang baru.”

F. DOKUMENTASI FOTO
1. Nutrisi

Gambar 1. Dari gambar di atas terlihat anak –anak banyak yang membeli
telur goreng yang tidak tau akan kebersihan.

33
Gambar 2. Dari gambar di atas terlihat anak –anak banyak yang membeli
minuman yang warnanya sangat mencolok.

2. Lingkungan

Gambar 3. Dari gambar di atas menunjukkan lingkungan yang tidak


bersih.

3. Cuci Tangan

Gambar 3. Gambar di atas menunjukkan tentang bagaimana cuci tangan


dengan benar.

34
3.2 ANALISA DATA

No Hari/tanggal Data pendukung Etiologi Problem Nama


(1) (2) (3) (4) (5) TTD
(6)
1. Rabu, 13 Mei a. Epidemiologi Ketidak (00215)Defisiensi TIM
2020 Data angket cukupan Kesehatan
sumber daya Komunitas
1) Sebanyak 40% siswa kelas 4 dan 5 memilih Sangat
(lingkungan
Setuju untuk perilaku hidup sehat dari diare mencuci
sekolah)
tangan, lain sebagainya 60% siswa memilih Tidak
Setuju.
Data wawancara

1) Guru sekolah mengatakan anak jarang cuci tangan dan


selalu makan makanan yang tidak sehat

35
b. Edukasi dan Organisasi
Data angket

1) Sebanyak 75% anak tidak mengetahui penyebab diare


dan bagaimana cara mengatasi diare dengan tepat, dan
sebanyan 25% anak mengetahui tentang diare.

36
Data wawancara
1) Guru sekolah penanggung jawab UKS mengatakan
bahwa anak-anak hanya sekedar tahu arti diare saja.
2) Guru sekolah penanggung jawab UKS mengatakan
bahwa UKS baru berjalan selama 3 bulan.
c. Data Sikap, perilaku dan lingkungan
1) Sebanyak 40% anak tidak selalu minum oralit ketika
diare, sebanyak 60% anak selalu minum oralit ketika
diare.
1) Sebanyak 70% anak selalu membuang sampah pada
tempatnya, sebanyak 30% anak tidak selalu membuang

37
sampah pada tempatnya

2. Rabu, 13 Mei a. Epidemiologi Kurang (00188)Perilaku TIM


2020 1) Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan 50% anak pemahaman kesehatan
menunjukkan BB 29-32 kg, 20% BB nya 32-36 kg, (gizi) cenderung
sebanyak 30% BB nya lebih dari 36 kg. beresiko
2) Hasil pemeriksaan TB, 50% anak TB nya 134-139 cm,
20% TB nya 140-144 cm, 30% TB nya 145-150%
3) Frekuensi BAB nak dalam sehari adalah, 45% anak BAB
5-10x dalam sehari, 55% anak BAB 1-2x dalam sehari.

b. Sikap, perilaku dan lingkungan

38
Data angket
1) Sebanyak 50% anak selalu jajan di luar sekolah,
sebanyak 40% tidak selalu jajan di luar sekolah,
sebanyak 10% anak membawa bekal sendiri dari rumah

Data wawancara

1) Kepala sekolah mengatakan kantin masih menjual


jananan yang tidak sehat

39
40
3.3 PRIORITAS DIAGNOSA

NO Diagnosa Keperawatan A B C D E F G H I J K L ∑

1 (00215)Defisiensi
kesehatan komunitas b.d
4 4 3 5 4 3 2 3 1 3 2 3 37
ketidakcukupan sumber
daya

2 (00188)Perilaku kesehatan
cenderung beresiko b.d
4 4 3 4 4 3 2 3 1 2 2 2 34
kurang pemahaman
tentang gizi

41
Keterangan Huruf :
A = sesuai dengan peran CHN
B = sesuai dengan program pemerintah
C = sesuai dengan intervensi pendidikan kesehatan
D = resiko terjadi
E = resiko parah
F = minat masyarakat
G = kemudahan untuk diatasi
H = tempat
I = dana
J = waktu
K = fasilitas
L = petugas

Keterangan Angka :
1 = sangat rendah
2 = rendah
3 = cukup
4 = tinggi

42
5 = sangat tinggi

Berdasarkan penghitungan prioritas masalah, maka diagnoa keperawatan memiliki urutan prioritas sebagai berikut :

1. (00215)Defisiensi kesehatan komunitas b.d ketidakcukupan sumber daya


2. (00188)Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurang pemahaman tentang gizi

43
3.4 INTERVENSI
HARI/ DIAGNOSA
NAMA/
TANGGA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
TTD
L
Rabu, 13 (00215)Defisiensi Tujuan Jangka Panjang 1. Pengembangan Program (8700) ATNA
Mei 2020 Kesehatan Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 a. Bentuk Dokter Kecil
Komunitas tahun status kesehatan komunitas meningkat dengan b. Jelaskan metode, kegiatan dan kerangka
b.dketidakcukupan kriteria hasil : waktu pembentukan Dokter Kecil
sumber daya a. Data PHBS menunjukkan angka diare turun c. Identifikasi Sumber daya dan Kendala
b. UKS dapat menjadi upaya pembinaan dan pelaksanaan Dokter Kecil di sekolah
pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah d. Siapkan peralatan dan perlengkapan dokter
c. Penggalangan dana berjalan kecil
d. Terbentuk dokter kecil yang aktif e. Pengaktifan dan melengkapi pelayanan di
UKS
Tujuan Jangka Menengah 2. Manajemen Sumber Daya Keuangan (8550)
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 5 a. Buat analisis keuangan program dokter kecil
minggu kompetensi komunitas dalam pengendalian b. Identifikasi sumber keuangan untuk kemajuan
Perilaku Hidup sehat dan bersih meningkat dengan UKS
kriteria hasil : 3. Pengembangan Kesehatan komunitas (8500)
a. Gangguan pada pencernaan (diare) berkurang a. Identifikasi dan bina kepala sekolah untuk
b. Terbentuk dokter kecil yang aktif mewujudkan UKS yang dapat menjadi
upaya pembinaan dan pemeliharaan
Tujuan jangka pendek kesehatan di lingkungan sekolah
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 2 b. Bangun komitmen dengan komunitas untuk
minggu pengetahuan komunitas dan pengendalian mewujudkan sekolah bebas penyakit diare
perilaku hidup bersih dan sehat meningkat 4. Skrining kesehatan (6520)
a. Anak usia sekolah mengetahui apa itu PHBS a. Lakukan pengkajian tentang tanda dan gelaja

44
b. Anak usia sekolah mengetahui apa itu diare diare
c. Anak sekolah mengetahui apa penyebab dan b. Berikan penyuluhan Mengenai diare
bahaya diare c. Bangun gerakan semangat PHBS
d. Anak sekolah mengerti cara penanggulangan
supaya tidak terjadi diare
e. Anak sekolah mengerti cara cuci tangan 6
langkah yang benar
Rabu, 13 (00188)Perilaku Tujuan Jangka panjang 1. Bantuan untuk mendorong selalu menerapkan ATNA
Mei 2020 kesehatan Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 PHBS
cenderung beresiko tahun sekolah Menunjukkan perilaku mendukung a. Cek status dan Riwayat siswa yang resiko
b.dkurang gerakan semangat PHBS Dengan Kriteria Hasil : diare
pemahaman tentang a. Tidak ada budaya makan sembarangan b. Bantu identifikasi penyebab diare
gizi b. Tidak menjual makanan yang tidak sehat di c. Informasikan gejala diare
kantin d. Siapkan siswa untuk mendukung kegitan
c. Tidak membuang sampah sembarangan gerakan semangat PHBS
e. Dorong siswa untuk ikut bergabung dalam
Tujuan jangka menengah kelompok pendukung gerakan semangat
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 5 PHBS
minggu sekolah menunjukkan peningkatan perilaku 2. Pendidikan kesehatan (5510)
PHBS dengan kriteria Hasil : a. Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya
a. Siswa yang selalu mencuci tangan setelah hidup anak sekarang
kegiatan dan sebelum kegiatan meningkat b. Identifikasi sumber daya (tenaga, ruang,
b. Siswa yang berlomba-lomba dalam kebersihan peralatan, dll) untuk pelaksanaan pendidikan
kelas meningkat kesehatan
c. Siswa yang dapat memilih makanan yang sehat c. Tekan manfaat PHBS
dan makanan yang tidak sehat meningkat d. Gunakan Perleader Perawat kecil pendukung
gerakan PDHS supaya tidak terjadi diare
Tujuan jangka pendek e. Gunakan media bantu seperti video

45
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 2 f. Letakkan benner menarik tentang PHBS dan
minggu pengetahuan komunitas tentang gerakan diare
Semangat PHBS dan diare meningkat :
a. Siswa mengetahui pengertian,Tanda gejalan
penanganan,dan pencegahan diare
b. Siswa mengetahui manfaat PHBS

(Tim Pokja SDKI DPP PPNI., 2017)

46
47
3.5 IMPLEMENTASI

HARI/TG NO IMPLEMENTAS
EVALUASI RENCANA TINDAK LANJUT
L DX. I
Rabu, 13 Penerimaan
Mei 2020 mahasiswa di
- -
Puskesmas
Pekunden
1,2 Tinjau lokasi di S: Kepala sekolah mengatakan setuju akan diadakan UKS Pihak Sekolah : ikut serta dalam seluruh kegiatan ya
Pekunden O:Kepala sekolah dan anak anak kelas 4 dan 5 direncanakan
menyetujui
A: Masalah PHBS belum teratasi Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
P: Lanjutkan intervensi direncanakan
1,2 Wawancara dengan S: Kepala sekolah mengatakan perilaku PHBS murid Pihak Sekolah : ditindak lanjuti permasalahan ya
kepala sekolah kelas 4 dan 5 kurang ada kerjasama dengan mahasiswa Akper Kesd
mengenai O: Kepala sekolah tampak menyetujui dan murid kelas 4 IV/Diponegoro Semarang
permasalahan yang dan 5 tampak antusias
ada di sekolah A: Masalah belum teratasi Pihak Puskesmas : membimbing kegiatan un
P: Lanjutkan intervensi mengatasi permasalahan yang ada di sekolah
Kamis, 14 2 Mengukur TB BB S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan mau Pihak Sekolah : cek kesehatan dan gizi siswa sec
Mei 2020 Lila dan IMT O: murid kelas 4 dan 5 tampak antusias dan semangat berkala
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan Intervensi Pihak Puskesmas : cek kesehatan dan gizi siswa sec
berkala
1 Seleksi kader UKS S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan setuju Pihak Sekolah : ikut serta dalam kegiatan
dan dokter kecil O: murid kelas 4 dan 5 tampak semangat dan antusias
A: Masalah belum teratasi Pihak Puskesmas : mengadakan kerjasama un
P: Lanjutkan intervensi kegiatan pelatihan dokter kecil

48
Jumat, 15 1 Memasang handrub S: kepala sekolah dan murid kelas 4 dan 5 mengatakan Pihak Sekolah : selalu mengganti handrub d
Mei 2020 dan handwash di setuju handwash jika sudah habis
lingkungan sekolah O: kepala sekolah dan murid kelas 4 dan 5 tampak
bahagia dan antusias dalam melakukan cuci tangan Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
A: Masalah belum teratasi sudah direncanakan
P: Lanjutkan intervensi
1,2 Memberikan S: Murid kelas 4 dan 5 mengatakan setuju dan bersedia Pihak Sekolah : ikut serta dalam membimbing sis
pendidikan O: Murid kelas 4 dan 5 tampak antusias dan berpartisipasi untuk selalu melakukan PHBS
kesehatan tentang A: Masalah belum teratasi
etika batuk dan 6 P: Lanjutkan Intervensi Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
langkah cuci sudah direncanakan
tangan yang baik
dan benar
1 Pembenahan UKS S : Guru sekolah penanggung jawab UKS dan kepala Pihak Sekolah : ikut serta dalam membenahi UKS
sekolah mengatakan UKS sudah berjalan selama 3 bulan
dan bersedia jika UKS dibenahi menjadi lebih baik lagi Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
O: sudah direncanakan
- Kepala Sekolah dan guru penanggung jawab UKS
tampak menyetujui akan dibenahi UKS
- Kepala sekolah dan guru penanggung jwab UKS
tampak antusias dengan adanya pembenahan UKS untuk
menjalankan organisasi dokter kecil
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Senin 18 1 Pembenahan UKS S : Kepala Sekolah mengatakan bersedia jika UKS Pihak Sekolah : ikut serta dalam membenahi UKS
Mei 2020 dibenahi menjadi lebih baik lagi
Kepala sekolah mengatakan senang jika UKS dapat Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
dibenahi lagi sudah direncanakan

49
O : Kepala Sekolah tampak menyetujui akan dibenahi
UKS
Kepala sekolah tampak antusias dengan adanya
pembenahan UKS untuk menjalankan organisasi dokter
kecil
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Selasa, 19 1,2 Menyampaikan S : Kepala sekolah dan pohak sekolah mengatakan setuju Pihak Sekolah : ikut serta dalam membimbing sis
Mei 2020 tentang kegiatan akan diadakan kegiatan perlombaan kebersihan kelas untuk selalu melakukan PHBS
lomba kebersihan Anak kelas 1-6 bersedia mengikuti perlombaan yang akan
kelas diadakan Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
O : Kepala sekolah dan pihak sekolah tampak ikut serta sudah direncanakan
dalam perlombaan tersebut
Anak kelas 1-6 tampak antusias dalam perlombaan yang
akan diadakan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1 Pembenahan UKS S : Kepala sekolah dan pihak sekolah mengatakan Pihak Sekolah : ikut serta dalam membenahi UKS
dan lingkungan bersedia dengan pembenahan UKS dan lingkungan
sekolah sekolah Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
O : Kepala sekolah dan pihak sekolah tampak membantu sudah direncanakan
dalam pembenahan UKS
TIM tampak melakukan pembenahan UKS
A : Masalah belum tertasi
P : Lanjutkan Intervensi
Rabu, 20 1 Mengikuti kegiatan S : Kepala sekolah dan pihak sekolah mengatakan setuju Pihak Sekolah : ikut serta dalam membimbing sis
Mei 2020 lomba kebersihan dalam diadakan kegiatan perlombaan kebersihan kelas untuk selalu melakukan PHBS
kelas Anak kelas 1-6 bersedia mengikuti perlombaan

50
kebersihan kelas Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
O : Kepala sekolah dan pihak sekolah tampak ikut serta sudah direncanakan
dalam perlombaan tersebut
Anak kelas 1-6 tampak antusias dalam perlombaan
tersebut
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Kamis, 21 1 Pembenahan UKS S : Kepala sekolah dan pihak sekolah mengatakan Pihak Sekolah : ikut serta dalam membenahi UKS
Mei 2020 dan persiapan bersedia dengan pembenahan UKS dan lingkungan
untuk kegiatan sekolah Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
pelatihan dokter O : Kepala sekolah dan pihak sekolah tampak membantu sudah direncanakan
kecil dalam pembenahan UKS
TIM tampak melakukan pembenahan UKS
A : Masalah belum tertasi
P : Lanjutkan Intervensi
Jumat, 22 1 Mengadakan S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan setuju dan bersedia Pihak Sekolah : ikut serta dalam membimbing sis
Mei 2020 kegiatan pelatihan O: murid kelas 4 dan 5 tampak semangat dan antusias untuk selalu melakukan PHBS
dokter kecil A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
sudah direncanakan
1 Memberikan materi S: murida kelas 4 dan 5 mengatakan setuju dan bersedia Pihak Sekolah : ikut serta dalam membimbing sis
tentang UKS dan O: murid kelas 4 dan 5 tampak antusias untuk selalu melakukan PHBS
dokter kecil A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
sudah direncanakan dan ikut serta dalam kegia
pelatihan
2 Memberikan materi S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan setuju dan bersedia Pihak Sekolah : ikut serta dalam membimbing sis
tentang pencegahan O: murid kelas 4 dan 5 tampak antusias untuk selalu melakukan PHBS

51
penyakit A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
sudah direncanakan dan ikut serta dalam kegia
pelatihan
1 Mengevaluasi S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan bersedia Pihak Sekolah : ikut serta dalam membimbing sis
materi cuci tangan O: murid kelas 4 dan 5 tampak bisa melakukan cuci untuk selalu melakukan PHBS
tangan yang diajarkan
A: masalah belum teratasi Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
P: lanjutkan intervensi sudah direncanakan dan ikut serta dalam kegia
pelatihan
2 Memberikan materi S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan setuju dan bersedia Pihak Sekolah : ikut serta dalam membimbing sis
tentang gizi O: murid kelas 4 dan 5 tampak antusias untuk selalu melakukan PHBS
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
sudah direncanakan dan ikut serta dalam kegia
pelatihan
1 Memberikan materi S: murida kelas 4 dan 5 mengatakan setuju dan bersedia Pihak Sekolah : ikut serta dalam membimbing sis
tentang KMS anak O: murid kelas 4 dan 5 tampak antusias untuk selalu melakukan PHBS
sekolah A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
sudah direncanakan dan ikut serta dalam kegia
pelatihan
1 Mempraktekan S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan bersedia Pihak Sekolah : ikut serta dalam membimbing sis
cara mengisi KMS O: murid kelas 4 dan 5 tampak bersemangat untuk selalu melakukan PHBS
anak sekolah A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
sudah direncanakan dan ikut serta dalam kegia
pelatihan

52
Senin, 25 1 Pemberian materi S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan setuju dan bersedia Pihak Sekolah : ikut serta dalam membimbing sis
Mei 2020 sikat gigi O: murid kelas 4 dan 5 tampak mendengarkan materi untuk selalu melakukan PHBS
yang disampaikan
A: masalah belum teratasi Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
P: Lanjutkan Intervensi sudah direncanakan dan ikut serta dalam kegia
pelatihan
Mempraktekkan S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan bersedia dan setuju Pihak Sekolah : ikut serta dalam membimbing sis
cara menyikat gigi O: murid kelas 4 dan 5 tampak antusias melakukan cara untuk selalu melakukan PHBS
yang benar gosok gigi yang benar
A: Masalah belum teratasi Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegia
P: Masalah belum teratasi yang sudah direncanakan dan ikut serta dal
kegiatan pelatihan
Pemberian materi S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan setuju dan bersedia Pihak Sekolah : ikut serta dalam membimbing sis
tentang P3K O: murid kelas 4 dan 5 tampak medengarkan penjelasan untuk selalu melakukan PHBS
dan memahami
A: Masalah belum teratasi Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
P: Lnjutkan intervensi sudah direncanakan dan ikut serta dalam kegia
pelatihan
Mempraktekan S : murid kelas 4 dan 5 mengatakan senang dan ingin Pihak Sekolah : ikut serta dalam membimbing sis
cara pembidaian mencoba untuk selalu melakukan PHBS
O: murid kelas 4 dan 5 tampak semangat dan
berpartisipasi Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
A: Masalah belum teratasi sudah direncanakan dan ikut serta dalam kegia
P: Lanjutkan Intervensi pelatihan
Selasa, 26 1,2 Melakukan post S : Pihak sekolah mengatakan ikut senang dalampost tes Pihak Sekolah : ikut serta dalam membimbing sis
Mei 2020 test yang sudah terlaksana untuk selalu melakukan PHBS
Anak kelas 4 dan 5 yang ikut dalam pelatihan dokter
kecil yang diadakan oleh Puskesmas Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya

53
O : Anak kelas 4 dan 5 tampak antusias dalam post test sudah direncanakan dan ikut serta dalam kegia
yang dilaksanakan pelatihan
Anak kelas 4 dan 5 tmpak sudah lebih mengerti dengan
materi yang diberikan dalam post test
A : Maslah teratasi
P : Hentikan Intervensi
Rabu, 27 1,2 Penyerahan hadiah S : Kepala sekolah mengatakan bersedia untuk pemberian Pihak Sekolah : ikut serta dalam membimbing sis
Mei 2020 untuk pemenang hadiah pemenang lomba keebersihan kelas untuk selalu melakukan PHBS
lomba kebersihan Murid kelas 4 dan 5 mengatakan senang dalam
kelas perlombaan kebersihan kelas Pihak Puskesmas : membimbing seluruh kegiatan ya
O : Murid kelas 4 dan 5 tampak antusias dan senang ikut sudah direncanakan dan ikut serta dalam kegia
partisipasi dalam perlombaan tersebut pelatihan
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi
Kamis, 28 1,2 Penyerahan S : Kepala sekolah mengatakan sangat berterimakasih Pihak Sekolah : ikut serta dalam pencabu
Mei 2020 mahasiswa Akper dengan kedatangan dan keikutsertaan mahasiswa Akper mahasiswa Akper Kesdam IV/Diponegoro Semaran
Kesdam Kesdam IV/Diponegoro Semarang dalam rangka PHBS
IV/Diponegoro murid kelas 4 dan 5 Pihak Kampus : berterimakasih sudah diberik
Semarang dari SD O : Murid kelas 4 dan 5 tampak antusias dan senang ikut bimbingan selama di SD Pekunden
Pekunden ke dosen partisipasi dalam perlombaan tersebut
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat PPNI

54
BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang asuhan keperawatan


kelompok khusus di SD Pekunden dengan memperhatikan proses keperawatan
kelompok khusus mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan
tindakan, pelaksanaan dan evaluasi yan bekaitan dengan penyakit diare pada anak
usia sekolah. Adapun tahap-tahap proses keperawatan adalah sebagai berikut :

4.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakah langkah awal sebelum melakukan kegiatan.


Pada tahap ini dilakukan penyusunan format pengkajian dan pembuatan
kuesioner. Ada dua faktor yang dijumpai dalam tahap awal ini, yaitu :

1. Faktor Pendukung

Puskesmas Bulusari menerima kehadiran mahasiswa dengan program masing-


masing untuk dapat belajar bersama di wilayah puskesmas Bulusari dan
khususnya di SD Pekunden. Kelompok khusus sangat mau menerima
kehadiran mahasiswa dengan baik sehingga memudahkan mahasiswa untuk
dapat menggali lebih dalam informasi yang dibutuhkan selanjutnya dalam
tahap pengkajian.

2. Faktor Penghambat

Proses pembuatan format pengkajian memerlukan ketelitian agar dapat


menggali dengan dalam informasi yang hendak diperoleh. Diperlukan sumber
pengetahuan yang luas dan dari berbagai aspek.

55
4.2 Tahapan Pengkajian

Tahap pengkajian merupakan tahap awal dalam proses Asuhan


Keperawatan yang di lakukan guna agar dapat mengumpulkan informasi dari
kelompok sasaran sampai berbagai masalah yang terdapat dalam kelompok
khusus, di tahap pengkajian juga akan memudahkan mahasiswa dalam
mendapatkan beberapa data yang berhubungan dengan masalah kesehatan.
Sebelum melakukan pengkajian mahasiswa wajib untuk membina hubungan
saling percaya dengan masing-masing agar memudahkan untuk mengumpulkan
informasi. Setelah selesai melakukan pengumpulan data, kemudian selanjutnya
melakukan pengelompokan data yang sesuai untuk mendukung analisa data.
Pada saat melakukan tahap pengkajian ini terdapat faktor pendukung dan faktor
penghambat dalam memperoleh data yang di perlukan.

Dari hasil pengkajian di SD Pekunden murid – murid masih banyak yang


tidak memahami tentang diare, dengan didapatkan presentasi data pengkajian
di bawah ini :

1. Sikap mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, didapatkan


presentase hasil 40% (20 anak) sudah mencuci tangan dengan baik dan
60% (30 anak) tidak mencuci tangan. Dari presentase tersebut 60% (30
anak) tidak mencuci tangan dengan sabun yang dapat mengakibatkan
Diare.
2. Anak – anak yang selalu jajan di luar dan membawa bekal, didapatkan
presentase hasil 50 % (25 anak), 40% (20 anak) dan 10% (5 anak). Dari
hasil presentase menunjukkan 50% (25 anak) yang masih suka jajan diluar
dan tidak paham kebersihan makanan tersebut.
3. Hasil kuesioner edukasi tentang penyebab diare dan cara mengatasi diare,
didapatkan presentase hasil 75% (38 anak) dan 25% (12 anak). Dari hasil
presentase menunjukkan bahwa 75 % (38 anak) tidak mengetahui
penyebab dan cara mengatasi diare.

56
4.3 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah lanjutan proses pengkajian merupakan


proses siswa atau masyarakat terhadap masalah kesehatan baik aktual, resiko
maupun pontensial yang dapat diantisipasi perawat. Diagnosa keperawatan
kelompok khusus menggambarkan masalah, respon, kondisi dan
mengidentifikasi kemungkinan data penyebab. Dari pengkajian didapatkan dua
diagnosa keperawatan yaitu :

1. Defisiensi kesehatan komunitas b.d ketidakcukupan sumber daya (SD


Pekunden)
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurang pemahaman tentang gizi

Masalah keperawatan tersebut merupakan hasil identifikasi antara mahasiswa


dengan kelompok khusus. Setelah dilakukan skoring diagnosa keperawatan
diperoleh skor tertinggi adalah diagnosa yang sudah ditulis diatas.

4.4 Tahapan Perencanaan

Pada tahap perencanaan mulai melakukan kegiatan memprioritaskan


masalah, merumuskan tujuan, menetapkan rencana serta merumuskan rencana
evaluasi. Sehingga memudahkan dalam melaksanakan kegiatan kedepannya
guna membantu mengatasi masalah pada kelompok khusus siswa dengan
penyakit diare pada usia sekolah. Dalam menetapkan rencana tindakan, tidak
berbeda jauh dengan teori yaitu tetap mempertimbangkan apa yang
direncanakan dan kapan dilaksanakan, oleh siapa yang melaksanakan, siapakah
sasarannya dan bagaimana kegiatan yang akan dilaksanakan. Rencana
tindakannya antara lain program pembentukan dokter kecil disekolah untuk
mengaktifkan dan melengkapi pelayanan di UKS, menejemen keuangan
program dokter kecil tersebut dari pemasukan hingga pengeluarannya,
melakukan pengembangan kesehatan komunitas, skrening kesehatan, bantuan
untuk mendorong penerapan PHBS, serta melakukan pendidikan kesehatan.
Disamping itu juga memperhatikan tingkat kemauan dan kemapuan kelompok
khusus siswa dengan kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat sehingga

57
rencana tindakan dapat berjalan dengan baik rencana evaluasi telah
dideskripsikan dalam pernyataan kriteria evaluasi yang merupakan tolak ukur
dari kegiatan dan standar yang harus dicapai dari kegiatan tersebut :

1. Faktor Pendukung

Kelompok khusus siswa sepakat dan mau mengikuti rencana tindakan yang
sudah di sampaikan.

2. Faktor Penghambat

Penulis tidak mengalami kesulitan atau hambatan yang berarti dalam


melakukan perencanaan tindakan

4.5 Tahap Implementasi

Implementasi merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan


kelompok khusus yang telah disusun. Implementasi diberikan secara langsung
pada kelompok khusus siswa dengan kurangnya perilaku hidup bersih dan
sehat sehingga terjadi diare. Pada umumnya tindakan keperawatan yang
dilakukan sesuai denga teori yaitu berfokus pada upaya meningkatkan,
mempertahankan, memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit dan rehabilitas
dengan menggunakan strategi proses kelompok, Health Promotion dan
Partnership. Pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan apa yang sudah
direncanakan. Sehingga di harapkan mampu membantu meningkatkan
kesehatan pada kelompok khusus siswa dengan kurangnya perilaku hidup
bersih dan sehat sehingga terjadi diare.

58
HARI/TG NO
IMPLEMENTASI EVALUASI
L DX.
Rabu, 13 Penerimaan mahasiswa di Puskesmas
-
Mei 2020 Pekunden
1,2 Tinjau lokasi di Pekunden S: Kepala sekolah mengatakan setuju akan diadakan UKS
O:Kepala sekolah dan anak anak kelas 4 dan 5 menyetujui
A: Masalah PHBS belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1,2 Wawancara dengan kepala sekolah S: Kepala sekolah mengatakan perilaku PHBS murid kelas 4 dan 5
mengenai permasalahan yang ada di kurang
sekolah O: Kepala sekolah tampak menyetujui dan murid kelas 4 dan 5
tampak antusias
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Kamis, 14 2 Mengukur TB BB Lila dan IMT S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan mau
Mei 2020 O: murid kelas 4 dan 5 tampak antusias dan semangat
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan Intervensi
1 Seleksi kader UKS dan dokter kecil S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan setuju
O: murid kelas 4 dan 5 tampak semangat dan antusias
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Jumat, 15 1 Memasang handrub dan handwash di S: kepala sekolah dan murid kelas 4 dan 5 mengatakan setuju
Mei 2020 lingkungan sekolah O: kepala sekolah dan murid kelas 4 dan 5 tampak bahagia dan
antusias dalam melakukan cuci tangan
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1,2 Memberikan pendidikan kesehatan tentang S: Murid kelas 4 dan 5 mengatakan setuju dan bersedia

59
etika batuk dan 6 langkah cuci tangan O: Murid kelas 4 dan 5 tampak antusias dan berpartisipasi
yang baik dan benar A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1 Pembenahan UKS S : Guru sekolah penanggung jawab UKS dan kepala sekolah
mengatakan UKS sudah berjalan selama 3 bulan dan bersedia jika
UKS dibenahi menjadi lebih baik lagi
O:
- Kepala Sekolah dan guru penanggung jawab UKS tampak
menyetujui akan dibenahi UKS
- Kepala sekolah dan guru penanggung jwab UKS tampak
antusias dengan adanya pembenahan UKS untuk menjalankan
organisasi dokter kecil
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Senin 18 1 Pembenahan UKS S : Kepala Sekolah mengatakan bersedia jika UKS dibenahi
Mei 2020 menjadi lebih baik lagi
Kepala sekolah mengatakan senang jika UKS dapat dibenahi lagi
O : Kepala Sekolah tampak menyetujui akan dibenahi UKS
Kepala sekolah tampak antusias dengan adanya pembenahan UKS
untuk menjalankan organisasi dokter kecil
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Selasa, 19 1,2 Menyampaikan tentang kegiatan lomba S : Kepala sekolah dan pohak sekolah mengatakan setuju akan
Mei 2020 kebersihan kelas diadakan kegiatan perlombaan kebersihan kelas
Anak kelas 1-6 bersedia mengikuti perlombaan yang akan
diadakan
O : Kepala sekolah dan pihak sekolah tampak ikut serta dalam
perlombaan tersebut

60
Anak kelas 1-6 tampak antusias dalam perlombaan yang akan
diadakan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1 Pembenahan UKS dan lingkungan sekolah S : Kepala sekolah dan pihak sekolah mengatakan bersedia dengan
pembenahan UKS dan lingkungan sekolah
O : Kepala sekolah dan pihak sekolah tampak membantu dalam
pembenahan UKS
TIM tampak melakukan pembenahan UKS
A : Masalah belum tertasi
P : Lanjutkan Intervensi
Rabu, 20 1 Mengikuti kegiatan lomba kebersihan S : Kepala sekolah dan pihak sekolah mengatakan setuju dalam
Mei 2020 kelas diadakan kegiatan perlombaan kebersihan kelas
Anak kelas 1-6 bersedia mengikuti perlombaan kebersihan kelas
O : Kepala sekolah dan pihak sekolah tampak ikut serta dalam
perlombaan tersebut
Anak kelas 1-6 tampak antusias dalam perlombaan tersebut
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Kamis, 21 1 Pembenahan UKS dan persiapan untuk S : Kepala sekolah dan pihak sekolah mengatakan bersedia dengan
Mei 2020 kegiatan pelatihan dokter kecil pembenahan UKS dan lingkungan sekolah
O : Kepala sekolah dan pihak sekolah tampak membantu dalam
pembenahan UKS
TIM tampak melakukan pembenahan UKS
A : Masalah belum tertasi
P : Lanjutkan Intervensi
Jumat, 22 1 Mengadakan kegiatan pelatihan dokter S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan setuju dan bersedia
Mei 2020 kecil O: murid kelas 4 dan 5 tampak semangat dan antusias

61
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1 Memberikan materi tentang UKS dan S: murida kelas 4 dan 5 mengatakan setuju dan bersedia
dokter kecil O: murid kelas 4 dan 5 tampak antusias
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
2 Memberikan materi tentang pencegahan S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan setuju dan bersedia
penyakit O: murid kelas 4 dan 5 tampak antusias
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1 Mengevaluasi materi cuci tangan S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan bersedia
O: murid kelas 4 dan 5 tampak bisa melakukan cuci tangan yang
diajarkan
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
2 Memberikan materi tentang gizi S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan setuju dan bersedia
O: murid kelas 4 dan 5 tampak antusias
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1 Memberikan materi tentang KMS anak S: murida kelas 4 dan 5 mengatakan setuju dan bersedia
sekolah O: murid kelas 4 dan 5 tampak antusias
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1 Mempraktekan cara mengisi KMS anak S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan bersedia
sekolah O: murid kelas 4 dan 5 tampak bersemangat
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Senin, 25 1 Pemberian materi sikat gigi S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan setuju dan bersedia

62
Mei 2020 O: murid kelas 4 dan 5 tampak mendengarkan materi yang
disampaikan
A: masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
Mempraktekkan cara menyikat gigi yang S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan bersedia dan setuju
benar O: murid kelas 4 dan 5 tampak antusias melakukan cara gosok gigi
yang benar
A: Masalah belum teratasi
P: Masalah belum teratasi
Pemberian materi tentang P3K S: murid kelas 4 dan 5 mengatakan setuju dan bersedia
O: murid kelas 4 dan 5 tampak medengarkan penjelasan dan
memahami
A: Masalah belum teratasi
P: Lnjutkan intervensi
Mempraktekan cara pembidaian S : murid kelas 4 dan 5 mengatakan senang dan ingin mencoba
O: murid kelas 4 dan 5 tampak semangat dan berpartisipasi
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
Selasa, 26 1,2 Melakukan post test S : Pihak sekolah mengatakan ikut senang dalampost tes yang
Mei 2020 sudah terlaksana
Anak kelas 4 dan 5 yang ikut dalam pelatihan dokter kecil yang
diadakan oleh Puskesmas
O : Anak kelas 4 dan 5 tampak antusias dalam post test yang
dilaksanakan
Anak kelas 4 dan 5 tmpak sudah lebih mengerti dengan materi
yang diberikan dalam post test
A : Maslah teratasi
P : Hentikan Intervensi

63
Rabu, 27 1,2 Penyerahan hadiah untuk pemenang lomba S : Kepala sekolah mengatakan bersedia untuk pemberian hadiah
Mei 2020 kebersihan kelas pemenang lomba keebersihan kelas
Murid kelas 4 dan 5 mengatakan senang dalam perlombaan
kebersihan kelas
O : Murid kelas 4 dan 5 tampak antusias dan senang ikut
partisipasi dalam perlombaan tersebut
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi
Kamis, 28 1,2 Penyerahan mahasiswa Akper Kesdam S : Kepala sekolah mengatakan sangat berterimakasih dengan
Mei 2020 IV/Diponegoro Semarang dari SD kedatangan dan keikutsertaan mahasiswa Akper Kesdam
Pekunden ke dosen IV/Diponegoro Semarang dalam rangka PHBS murid kelas 4 dan
5
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi

64
4.6 Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari proses asuhan keperawatan


yang di gunakan untuk mengevaluasi semua tindakan yang sudah di lakukan
agar mengetahui tingkat keberhasilan dari pemecahan masalah keperawatan
kelompok khusus yang ada. Dari evaluasi yang dilakasanakan dapat diketahui
masalah kesehatan bisa terpecahkan seluruh, sebagian, atau tidak terpecahkan
tetapi menimbulkan masalah baru. Kegiatan evaluasi adalah mengukur
keberhasilan dengan mengukur keberhasilan dengan mengumpulkan data dan
menganalisanya. Kegiatan ini dilakukan bersama kelompok khusus siswa
dengan kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat. Materi evaluasi
dilaksanakan meliputi evaluasi program yang disusun dengan kebutuhan,
rencana yang dibuat, efisiensi biaya dan efektifitas program serta dampak
program. Evaluasi kegiatan telah dilakukan untuk menilai efektifitas kegiatan
sesaat setelah dilakukan dan evaluasi pada akhir program untuk menilai
aktivitas jangka penjang yang akan dilakukan sebagai rencana tindak lanjut.
Selama dilakukan kegiatan tidak ditemukan hambatan yang berarti.

Dari asuhan keperawatan kelompok khusus yang telah dilaksanakan di SD


Pekunden adalah:

a. Melakukan upaya untuk pengembangan UKS yang baru berjalan 3 bulan


b. Melakukan seleksi dan pelatihan siswa kelas 4 dan 5 untuk dokter kecil
c. Memasang handrub dan handwash di lingkungan sekolah
d. Memberikan pendidikan kesehatan terkait etika batuk dan 6 langkah cuci
tangan
e. Mengadakan lomba kebersihan kelas
f. Pemberuan berbagai materi untuk dokter kecil

Dari kegiatan yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa siswa kelas 4 dan 5
sangat antusias dengan mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan dan pihak

65
sekolah mendukung penuh terhadap pelaksanaan kagiatan. Masalah kesehatan
pada kelompok ini belum teratasi dan intervensi masih perlu dilakukan.

66
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau
tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume keenceran, serta
frekwensi lebih dari 3 kali sehari pada anak dan pada bayi lebih dari 4 kali
sehari dengan atau tanpa lendir darah (Depkes, 2010)
Penularan diare karena infeksi melalui transmisi fekal langsung dari
penderita diare atau melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi
bakteri pathogen yang berasal dari tinja manusia atau hewan atau bahan
muntahan penderita juga dapat terkena melalui aktifitas seksual kontak oral –
genital atau oral – anal. ( Sudoyo Aru, dkk 2009 ).

5.2 SARAN

Diare pada anak dan dewasa dapat dicegah dengan cara :

- Imunisasi
- Penyediaan air bersih
- Adanya tempat pembuangan jamban
- Status gizi yang mencukupi
- Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun
- Menjaga keseimbangan cairan tubuh
Anak yang menderita diare selain diperhatikan kebutuhan fisik juga
kebutuhan psikologis harus dipenuhi dan kebutuhan sosial dalam
berinteraksi atau bermain dalam pergaulan dengan teman sepermainan.

67
DAFTAR PUSTAKA

Sudarti. 2010. Kelainan Dan Penyakit Pada Bayi & Anak. Nuha Medika:
Yogyakarta

Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2011. Mengenal Penelitian


Tindakan Kelas. Edisi : 2. Jakarta : PT Indeks.

Depkes RI. (2010). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Depkes RI.

Carpenito, 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan (terjemahan).Edisi 8.


Jakarta: EGC

Ngastiyah. 2014. Perawatan Anak Sakit. EGC: Jakarta

Utami S, Nursalam, Susilaningrum R. 2013. Asuhan Keperawatan Bayi


Dan Anak. Salemba Medika: Jakarta

Yuliani R, Suriadi. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Sagung Setyo:


Jakarta

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan


Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
PPNI

Sudarti. 2010. Kelainan Dan Penyakit Pada Bayi & Anak. Nuha Medika:
Yogyakarta

IDAI. (2014). Pedoman Imunisasi di Indonesia (5 ed.). (I. G. Ranuh, H.


Suyitno, S. R. Hadinegoro, C. B. Kartasasmita, Ismoedijanto, &
Soedjatmiko, Penyunt.) Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak
Indonesia.

68
Ngastiyah. 2014. Perawatan Anak Sakit. EGC: Jakarta
Utami S, Nursalam, Susilaningrum R. 2013. Asuhan Keperawatan Bayi
Dan Anak. Salemba Medika: Jakarta

Imanuel Suzanna. Biokimia Glukosa Darah, Lemak, Protein, Enzim Dan


Non-Protein Nitrogen. Eds: Siti Setiati, Idrus Alwi, Aru W. Sudoyo,
Marcellus Simadibrata K, Bambang Setiyohadi, Ari Fahrial Syam: Ilmu
Penyakit Dalam Jilid I. Edisi 6 th . Jakarta: Internal Publishing;2014.p.231

Yuliani R, Suriadi. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Sagung Setyo:


Jakarta

69
LAMPIRAN

1. PEDOMAN WAWANCARA

PEDOMAN WAWANCARA KEPADA PEMBINA UKS


“PHBS Pada Anak Usia Sekolah Dalam Pencegahan DIARE”

1. Bagaimana sejarah terbentuknya UKS di SD Pekunden dari awal


dibentuk sampai dengan sekarang?
2. Berapa jumlah angka kesakitan Diare pada anak usia sekolah dalam 3
bulan terakhir?
3. Adakah kondisi lingkungan yang menjadi factor risiko terjadinya Diare,
seperti lingkungan sekolah yang selokan kotor atau area sekolah dekat
dengan Tempat Pembuangan Sampah Akhir?
4. Bagaimana ketersediaan sarana PHBS seperti tempat cuci tangan dan
tempat sampah di SD Pekunden?
5. Bagaimana pengelolaan sampah yang dilakukan di SD Pekunden?
6. Apa saja jenis pelayanan kesehatan yang diberikan melalui UKS?
7. Bagaimana sumber pembiayaan pelayanan kesehatan yang diberikan
melalui UKS bagi anak sekolah?
8. Bagaimana peran Puskesmas dalam pembinaan UKS di SD Pekunden?

PEDOMAN WAWANCARA KEPADA KEPALA SEKOLAH

1. Bagaimana tingkat sosial ekonomi keluarga AUS (Anak Usia


Sekolah), sumber pendapatan, dan pekerjaan orangtua?
2. Adakah kebijakan di sekolah yang mengatur tentang PHBS dan
pencegahan Diare seperti adanya ketentuan untuk membawa bekal
sendiri, larangan jajan diluar, pemberian susu/ PMT dihari hari
tertentu?

70
3. Apakah UKS aktif memberikan pelayanan kesehatan pada AUS?
4. Apakah kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan berbagai program
UKS?
5. Adakah dokter kecil? Bagaimana peran dokter kecil di sekolah?
6. Apa saja jenis kegiatan kesehatan yang pernah didapatkan oleh SD X
dari berbagai pihak luar seperti Puskesmas, Mahasiswa Praktek dll
sebelumnya?

PEDOMAN WAWANCARA KEPADA PENANGGUNG JAWAB UKS


PUSKESMAS

1. Apa saja program dari Puskesmas Y untuk mendukung kesehatan anak


usia sekolah?
2. Apa saja kendala yang dihadapi pihak puskesmas dalam pelaksanaan
program tersebut?
3. Apakah puskesmas memiliki ulat tangga PHBS yang dapat
disosialisasikan ke AUS ?
4. Apa saja catatan khusus yang dimiliki oleh puskesmas tentang kesehatan
anak usia sekolah di SD X?

71
2. KUISIONER
1) Biodata
 Nama :
 Jenis kelamin :
 Umur :
 Kelas :
 Agama :
 Alamat :
 Riwayat kesehatan :

2) Pola aktivitas sehari – hari

No Aktifitas Dirumah Disekolah


1. Makan dan minum
2. Pola emilinasi
3. Pola istirahat dan tidur
4. Kebersihan diri

3) Coba tuliskan jenis dan berapa banyak makanan yang kamu makan
kemarin!

No Jenis Makanan Jumlah


1 Makan Pagi
1. ___________________________ _____________________
2. ___________________________ _____________________
3. ___________________________ _____________________
4. ___________________________ _____________________
5. ___________________________ _____________________
2 Jajan Pagi
1. ___________________________ _____________________
2. ___________________________ _____________________
3. ___________________________ _____________________
4. ___________________________ _____________________
3 Makan Siang
1. ___________________________ _____________________
2. ___________________________ _____________________
3. ___________________________ _____________________

72
4. ___________________________ _____________________
5. ___________________________ _____________________
4 Jajan Siang
1. ___________________________ _____________________
2. ___________________________ _____________________
3. ___________________________ _____________________
4. ___________________________ _____________________
5 Makan Malam
1. ___________________________ _____________________
2. ___________________________ _____________________
3. ___________________________ _____________________
4. ___________________________ _____________________
5. ___________________________ _____________________

73
3. PREPLANING

PREPLANING KEGIATAN PENYULUHAN PHBS


DI SEKOLAH DASAR SD PEKUNDEN

A. LATAR BELAKANG
Diare merupakan penyebab kematian nomer dua di dunia (WHO,
2013). Salah satu target MDGs adalah menurunkan angka kematian
pada anak, termasuk menurunkan angka kematian yang diakibatkan
diare. Jika upaya dalam menangani masalah diare tidak dilakukan
dengan cepat dan berkelanjutan, maka dimungkinkan sebanyak 760.000
anak akan meninggal oleh karena diare setiap tahunnya. Tetapi jika
penanganan diare dilakukan dengan cepat dan tepat, maka jumlah
kematian anak karena diare akan menurun setiap tahunnya (WHO,
UNICEF, 2013).
Upaya untuk menurunkan angka kematian anak karena diare
dengan melakukan tatalaksana secara tepat dan akurat. WHO
mengembangkan kerangka kerja pelayanan kesehatan yang salah
satunya dalam buku pelayanan kesehatan anak di rumah sakit, di
dalamnya berisi panduan tatalaksana anak sakit di rumah sakit oleh
tenaga kesehatan termasuk perawat, dengan lima langkah tuntaskan
diare (lintas) diare (WHO, 2008).
Dalam tatalaksana diare, perawat dapat melaksanakan perannya
dalam beberapa hal, salah satunya adalah memberikan pendidikan
kepada orang tua mengenai rehidrasi oral untuk mengatasi diare. Seperti
penelitian di India yang dilakukan oleh Mazumder et al (2010),
dikemukakan bahwa pendidikan yang diberikan kepada orang tua atau
pengasuh mengenai pemberian zink dan oralit untuk anak diare, efektif
dapat mengurangi diare pada anak. Penelitian di Indonesia tentang

74
tatalaksana diare yang sudah dilakukan di 18 rumah sakit, untuk
mengetahui gambaran perawatan pada anak di rumah sakit, diperoleh
hasil bahwa kelemahan yang didapatkan dari skor diare adalah adanya
rencana rehidrasi yang tidak jelas, diberikannya cairan intravena pada
semua kasus diare sedangkan oralit tidak diberikan, dan masih
diberikannya antibiotik dan antidiare untuk diare cair (Sidik et al, 2013).
Dari survei pendahuluan terdapat beberapa permasalahan terkait
tatalaksana diare, diantaranya adalah belum ada bukti Standar Pelayanan
Medis (SPM) untuk diare, antibiotik masih diberikan pada anak diare
akut dan perawat belum menjalankan peran sebagai pelindung, untuk
melindungi pasien dari pemberian terapi. Kemudian pemberian tablet
zink belum sesuai dengan dosis sesuai umur, perawat belum
memberikan nasehat untuk orang tua mengenai kapan harus membawa
anak kembali ke petugas, dan orang tua belum mengetahui dosis
pemberian zink serta cara pemberian jika anak muntah, hal itu
menunjukan bahwa perawat belum melaksanakan peran pendidik. Dari
hal tersebut dirumuskan masalah apa peran perawat dalam tatalaksana
diare akut dan bagaimana perawat melakukan tatalaksana diare akut.
B. TUJUAN
1. Umum
Siswa dapat mengetahui tentang penyakit diare.
2. Khusus
 Untuk mengetahui definisi diare
 Untuk mengetahui jenis-jenis diare
 Untuk mengetahui perjalanan penyakit diare
 Untuk mengetahui pengobatan pada diare
 Untuk mengetahui pencegahan pada diare

C. METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan : ceramah dan penyuluhan

75
D. SASARAN DAN TARGET

Sasaran : siswa SD Pekunden

Target : siswa kelas 4

E. WAKTU PELAKSANAAN

Hari/tanggal : rabu-kamis, 13-28 mei 2020

Waktu : 07.00 WIB - selesai

Tempat : SD Pekunden

F. MEDIA DAN ALAT

Media dan alat yang digunakan yaitu leptop, lcd, dan leafleat

G. SETTING TEMPAT
2

1 3

Keterangan :
1 : pembicara
2: layar lcd
3: operator
4: peserta
H. PENGORGANISASIAN URAIAN TUGAS

Kepanitiaan :

1. Moderator : Susilowati
2. Penyaji : Dewi Wulandari dan Nur Sholiha

76
3. Operator : M. Luthfi chakim
4. Dokumentasi : Abu Cholid Athoyib
5. Observer : Samsuri dan Siti Zulaikhah

Uraian tugas :

1. Moderator :
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan mahasiswa
3) Menjelaskan tujuan kegiatan penyuluhan
4) Menyimpulkan hasil kegiatan
5) Menutup acara
2. Presentator :
Mempersentasikan tentang penyuluhan Perilaku Hidup Bersih
Sehat (PHBS) dan tentang penyakit diare
3. Operator :
Memfasilitasi penyuluhan dalam kegiatan
4. Observer :
1) Mengamati proses kegiatan dari awal sampai akhir
2) Membuat laporan hasil kegiatan
5. Dokumentator
Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan
I. SUSUNAN ACARA

Hari/Tan
Jam Nama Kegiatan
ggal
Rabu, 13 Mei 2020 07.00 WIB Penerimaan mahasiswa di Puskesmas
Pekunden
08.30 WIB Tinjau lokasi di SD Pekunden
09.30 WIB Wawancara dengan kepala sekolah
mengenai permasalahan yang ada di
sekolah
Kamis, 14 Mei 07.00 WIB Mengukur TB BB Lila dan IMT
2020
10.00 WIB Seleksi kader UKS dan dokter kecil

77
Jumat, 15 Mei 07.00 WIB Memasang handrub dan handwash di
2020 lingkungan sekolah
08.30 WIB Memberikan pendidikan kesehatan tentang
6 langkah cuci tangan yang baik dan benar
09.30 WIB Pembenahan UKS
Senin, 18 Mei 2020 07.00 WIB Pembenahan UKS
Selasa, 19 Mei 07.00 WIB Menyampaikan tentang kegiatan lomba
2020 kebersihan kelas
09.00 WIB Pembenahan UKS dan lingkungan sekolah
Rabu, 20 Mei 2020 07.00 WIB Mengikuti kegiatan lomba kebersihan kelas
Kamis, 21 Mei 07.00 WIB Pembenahan UKS dan persiapan untuk
2020 kegiatan pelatihan dokter kecil
Jumat, 22 Mei 07.00 WIB Mengadakan kegiatan pelatihan dokter
2020 kecil
08.00 WIB Memberikan materi tentang UKS dan
dokter kecil
08.30 WIB Memberikan materi tentang pencegahan
penyakit
09.00 WIB Mengevaluasi materi cuci tangan
09.30 WIB Memberikan materi tentang gizi
10.00 WIB Memberikan materi tentang KMS anak
sekolah
10.30 WIB Mempraktekan cara mengisi KMS anak
sekolah
Senin, 25 Mei 2020 07.00 WIB Pemberian materi sikat gigi
07.30 WIB Mempraktekkan cara menyikat gigi yang
benar
08.00 WIB Pemberian materi tentang P3K
09.00 WIB Mempraktekan cara pembidaian
Selasa, 26 Mei 07.00 WIB Melakukan post test
2020
Rabu, 27 Mei 2020 07.00 WIB Penyerahan hadiah untuk pemenang lomba
kebersihan kelas
Kamis, 28 Mei 07.00 WIB Penyerahan mahasiswa Akper Kesdam
2020 IV/Diponegoro Semarang dari SD
Pekunden ke dosen

J. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
 Siswa kelas 4 mengikuti semua
 Tempat, media, dan alat kegiatan tersedia sesuai rencana
2. Evaluasi proses

78
 siswa yang hadir berperan sesuai dengan rencana
 siswa yang hadir dan mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir kegiatan
 siswa yang hadir berperan aktif dalam mengikuti kegiatan
3. Evaluasi hasil
 8 dari 40 mampu menyebutkan tujuan dan manfaat dari PHBS
 5 dari 40 mampu menjelaskan sedikit tentang penyakit diare
 Peserta mampu mengetahui 70 persen tentang manfaat
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)dan penyakit diare

K. LAMPIRAN
-

79
4. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN

LAPORAN HASIL PENYULIHAN PHBS


DI SEKOLAH DASAR SD PEKUNDEN

A. LATAR BELAKANG KEGIATAN


Penyakit diare hingga saat ini masih menjadi masalah di Indonesia.
Padahal berbagai upaya penanganan, baik secara medik maupun upaya
perubahan tingkah laku dengan melakukan pendidikan kesehatan terus
dilakukan. Diare menyerang siapa saja tanpa kenal usia. Diare yang
disertai gejala buang air terus-menerus, muntah dan kejang perut kerap
dianggap bisa sembuh dengan sendirinya, tanpa perlu pertolongan
medis. Memang diare jarang sekali yang berakibat kematian, tapi bukan
berarti bisa dianggap remeh. Penyakit yang juga populer dengan nama
muntah berak alias muntaber ini bisa dikatakan sebagai penyakit
endemis di Indonesia, artinya terjadi secara terus-menerus di semua
daerah, baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Dalam penyuluhan  ini, diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak. Adapun manfaat penyusunan itu diantaranya :
Berfungsi sebagai literatur-literatur bagi siswa tentang masalah
kesehatan khususnya tentang penyakit diare dan siswa SD pekunden
dapat mengetahui lebih dalam tentang  penyakit diare
B. TUJUAN
1. Umum
Siswa dapat mengetahui tentang penyakit diare.
2. Khusus
 Untuk mengetahui definisi diare

80
 Untuk mengetahui jenis-jenis diare
 Untuk mengetahui perjalanan penyakit diare
 Untuk mengetahui pengobatan pada diare
 Untuk mengetahui pencegahan pada diare
C. PESERTA
Peserta dari Sekolah Dasar Pekunden seluruh siswa kelas 4
D. SUSUNAN ACARA

Hari/Tanggal Jam Nama Kegiatan


Rabu, 13 Mei 07.00 WIB Penerimaan mahasiswa di Puskesmas Pekunden
2020
08.30 WIB Tinjau lokasi di SD Pekunden
09.30 WIB Wawancara dengan kepala sekolah mengenai
permasalahan yang ada di sekolah
Kamis, 14 07.00 WIB Mengukur TB BB Lila dan IMT
Mei 2020
10.00 WIB Seleksi kader UKS dan dokter kecil
Jumat, 15 Mei 07.00 WIB Memasang handrub dan handwash di lingkungan
2020 sekolah
08.30 WIB Memberikan pendidikan kesehatan tentang 6
langkah cuci tangan yang baik dan benar
09.30 WIB Pembenahan UKS
Senin, 18 Mei 07.00 WIB Pembenahan UKS
2020
Selasa, 19 07.00 WIB Menyampaikan tentang kegiatan lomba kebersihan
Mei 2020 kelas
09.00 WIB Pembenahan UKS dan lingkungan sekolah
Rabu, 20 Mei 07.00 WIB Mengikuti kegiatan lomba kebersihan kelas
2020
Kamis, 21 07.00 WIB Pembenahan UKS dan persiapan untuk kegiatan
Mei 2020 pelatihan dokter kecil
Jumat, 22 Mei 07.00 WIB Mengadakan kegiatan pelatihan dokter kecil
2020
08.00 WIB Memberikan materi tentang UKS dan dokter kecil
08.30 WIB Memberikan materi tentang pencegahan penyakit
09.00 WIB Mengevaluasi materi cuci tangan
09.30 WIB Memberikan materi tentang gizi
10.00 WIB Memberikan materi tentang KMS anak sekolah
10.30 WIB Mempraktekan cara mengisi KMS anak sekolah
Senin, 25 Mei 07.00 WIB Pemberian materi sikat gigi
2020
07.30 WIB Mempraktekkan cara menyikat gigi yang benar

81
08.00 WIB Pemberian materi tentang P3K
09.00 WIB Mempraktekan cara pembidaian
Selasa, 26 07.00 WIB Melakukan post test
Mei 2020
Rabu, 27 Mei 07.00 WIB Penyerahan hadiah untuk pemenang lomba
2020 kebersihan kelas
Kamis, 28 07.00 WIB Penyerahan mahasiswa Akper Kesdam
Mei 2020 IV/Diponegoro Semarang dari SD Pekunden ke
dosen

E. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
 Siswa kelas 4 mengikuti semua
 Tempat, media, dan alat kegiatan tersedia sesuai rencana
2. Evaluasi proses
 siswa yang hadir berperan sesuai dengan rencana
 siswa yang hadir dan mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir kegiatan
 siswa yang hadir berperan aktif dalam mengikuti kegiatan
3. Evaluasi hasil
 8 dari 40 mampu menyebutkan tujuan dan manfaat dari PHBS
 5 dari 40 mampu menjelaskan sedikit tentang penyakit diare
 Peserta mampu mengetahui 70 persen tentang manfaat
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)dan penyakit diare

F. HAMBATAN
1. Banyak peserta saat diterangkan rebut sendiri
2. Ada beberapa siswa yang bermain dengan teman sebangku
G. SARAN
1. siswa harus sering diajak berinteraksi supaya tidak bermain sendiri
2. bisa beberapa kali ditambahkan intermezzo permainan supaya siswa
tidak bosan

82
H. LAMPIRAN

Pertanyaan yang muncul dari peserta antara lain:

1. Apakah anak yang diare boleh diberikan susu?


2. Bagaimana cara pemberian oralit/larutan gula garam pada balita
yang terkena diare?
3. Apakah anak diare boleh makan yang manis-manis?
Jawaban yang diberikan:

1. Anak diare tetap diberikan ASI atau susu botol selama anak
tersebut tidak alergi terhadap usu botol tersebut. Pemberian ASI
sangat penting pada anak yang diare untuk menambah tenaga
karena anak yang terkena diare biasanya menjadi lemas akibat
banyak cairan tubuh yang keluar.
2. Tiga (3) gelas dalam 3 jam pertama selanjutnya 1 gelas setian anak
diare.
3. Boleh, yang terpenting anak tidak boleh diberi makanan yang
merangsang, seperti: makanan pedas, asam.

RENCANA KEGIATAN HARIAN (RINCI)

PRAKTEK KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS

SD PEKUNDEN

83
Hari/Tanggal Jam Nama Kegiatan
Rabu, 13 Mei 07.00 WIB Penerimaan mahasiswa di Puskesmas Pekunden
2020
08.30 WIB Tinjau lokasi di SD Pekunden
09.30 WIB Wawancara dengan kepala sekolah mengenai
permasalahan yang ada di sekolah
Kamis, 14 Mei 07.00 WIB Mengukur TB BB Lila dan IMT
2020
10.00 WIB Seleksi kader UKS dan dokter kecil
Jumat, 15 Mei 07.00 WIB Memasang handrub dan handwash di lingkungan
2020 sekolah
08.30 WIB Memberikan pendidikan kesehatan tentang 6
langkah cuci tangan yang baik dan benar
09.30 WIB Pembenahan UKS
Senin, 18 Mei 07.00 WIB Pembenahan UKS
2020
Selasa, 19 Mei 07.00 WIB Menyampaikan tentang kegiatan lomba kebersihan
2020 kelas
09.00 WIB Pembenahan UKS dan lingkungan sekolah
Rabu, 20 Mei 07.00 WIB Mengikuti kegiatan lomba kebersihan kelas
2020
Kamis, 21 Mei 07.00 WIB Pembenahan UKS dan persiapan untuk kegiatan
2020 pelatihan dokter kecil
Jumat, 22 Mei 07.00 WIB Mengadakan kegiatan pelatihan dokter kecil
2020
08.00 WIB Memberikan materi tentang UKS dan dokter kecil
08.30 WIB Memberikan materi tentang pencegahan penyakit
09.00 WIB Mengevaluasi materi cuci tangan
09.30 WIB Memberikan materi tentang gizi
10.00 WIB Memberikan materi tentang KMS anak sekolah
10.30 WIB Mempraktekan cara mengisi KMS anak sekolah
Senin, 25 Mei 07.00 WIB Pemberian materi sikat gigi
2020
07.30 WIB Mempraktekkan cara menyikat gigi yang benar
08.00 WIB Pemberian materi tentang P3K
09.00 WIB Mempraktekan cara pembidaian
Selasa, 26 Mei 07.00 WIB Melakukan post test
2020
Rabu, 27 Mei 07.00 WIB Penyerahan hadiah untuk pemenang lomba
2020 kebersihan kelas
Kamis, 28 Mei 07.00 WIB Penyerahan mahasiswa Akper Kesdam
2020 IV/Diponegoro Semarang dari SD Pekunden ke
dosen

84
85

Anda mungkin juga menyukai