LAPORAN AKHIR
PRAKTIK KOMUNITAS
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
Segala puji bagi Allah pencurah kasih sayang tiada batas kepada yang dikehendaki-
Nya. Allah telah mencurahkan rahmat-Nya sehingga Laporan Komunitas ini dapat
terselesaikan.
mahasiswa STIK Makassar Program Studi Profesi Ners.Laporan ini salah satu bentuk aplikasi
ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah khususnya ilmu Keperawatan Komunitas dan
Laporan ini telah disusun semaksimal mungkin dan terima kasih kepada pihak yang
telah telibat dalam penyusunan Laporan ini dan terima kasih banyak kepada Ibu Rahma
Kami menyadari dalam pembuatan Laporan ini masih banyak kekurangan baik dalam
susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang
Akhir kata, kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan inspirasi bagi
pembaca dan bermanfaat sebagaimana mestinya bagi dan untuk masyarakat sebagai tolak
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan 10 penyakit penyebab utama kematian. Tahun 2012 terjadi 1,5 juta
kematian akibat diare. Sepanjang tahun 2012, terdapat sekitar 5 juta bayi meninggal
akibat diare. Sepanjang tahun 2012, terdapat sekitar 5 juta bayi meninggal pada tahun
Indonesia adalah 6,7 persen. Lima provinsi dengan insiden diare tertinggi adalah
Aceh (10,2%), Papua (9,6%). DKI Jakarta ( 8,9%), Sulawesi Selatan (8,1%), dan
Banten (8,0%). Karakteristik diare balita tertinggi pada kelompok umur 12-23 bulan
Perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat merupakan salah satu faktor
penting untuk mendukung peningkatan status kesehatan penduduk. Salah satu faktor
kondisi lingkungan yang tercermin antara lain akses masyarakat terhadap air bersih
dan sanitasi dasar. Sanitasi lingkungan yang buruk dapat memicu terjadinya penyakit
diare dimana interaksi antara penyakit, manusia dan lingkungan yang mengakibatkan
makanan, lalat), enterobakteri, parasit usus, virus, jamur, dan beberapa zat kimia telah
penyakit diare.
Dilihat dari pengkajian kasus diare yang telah dilakukan dibeberapa rumah
keluarga yaitu masih ada beberapa rumah yang lingkungannya kurang bersih,
makanan yang masih dikerumuni lalat didalam rumah dan factor sampah yang
di berbagai negara dunia dan mendapatkan hasil presentase dari angka kejadian
gastritis di dunia diantaranya Inggris 22 %, Cina 31%, Jepang 14%, Kanada 35%,
prancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8 sampai 2,1 juta dari jumblah
pada populasi Sanghai sekitar 17,2 persen. Angka kejadian gastritis di Indonesia
mencapai 91,6 % yaitu di kota Medan, lalu dibeberapa kota lainnya seperti
Pontianak 31,2 %. Hal tersebut disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat
(Gustin, 2011).
Perdarahan saluran cerna bagian atas berupa hematemesis dan melena, dan berakhir
banyak ditemukan penderita gastritis dikeluarga tidak menjaga pola makan dan
penderta gastritis, maka dari itu perlunya tindakan-tindakn seperti Health Education
keluarga yang menderita gastritis untuk membiasakan pola hidup sehat dengn
hingga hampir 200 Negara di Dunia terjangkit oleh virus ini termasuk Indonesia.
19 ini, yang disebut dengan istilah lockdown dan social distancing (Supriatna, 2020).
Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020 kasus ini meningkat pesat, ditandai
dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Tidak sampai satu bulan, penyakit ini telah
menyebar di berbagai provinsi lain di China, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan.
Sampel yang diteliti menunjukkan etiologi coronavirus baru, awalnya, penyakit ini
dinamakan sementara sebagai 2019 novel coronavirus (2019- nCoV), kemudian WHO
dan telah menyebar secara luas. Kasus terbaru pada tanggal 13 Agustus 2020, WHO
ribu kasus meninggal dimana angka kematian berjumlah 3,7 % di seluruh dunia,
sedangkan kasus meninggal ialah 5.968 kasus yaitu 4,5% (PHEOC Kemenkes RI,
2020).
Maret 2020, dengan jumlah pasien 2 orang. Sampai bulan Juli 2021, COVID-19 di Indonesia
sudah mendekati 3.000.000 kasus konfirmasi dan menempati peringkat ke 14 total kumulatif
tingkatkan terutama dalam hal perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang
merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya diare oleh sebab itu kami
penyuluhan mengenai pengertian diare, tanda dan gejala diare, penyebab diare,
bawah kepusat pelayanan kesehatan, tehnik cuci tangan, dan cara pembuatan
oralit dan setelah itu kami akan membagikan kuesioner post test melalui
google form untuk diisi oleh peserta penyuluhan tujuannya adalah untuk
makan perlu lebih diperbaiki yang merupakan salah satu faktor risiko
terjadinya gastritis oleh sebab itu kami melakukan penyuluhan melalui via
melalui google form untuk di isi yaitu kuesioner pre test setelah membagikan
ditangani, dan obat tradisional yang bisa digunakan untuk menangani gastritis.
Setelah itu kami akan membagikan kuesioner post test melalui google form
TINJAUAN PUSTAKA
A. Latar Belakang
Diare adalah sebuah penyakit dimana tinja atau feses berubah menjadi lembek
atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam.Di negara
berkembang, diare adalah penyebab umum kematian balita. Patogen yang sudah
dikenal sebagai penyebab penyakit diare meliputi bakteri seperti E. Coli, Shigella,
menyebabkan sampai 25% kasus penyakit diare pada bayi dan anak-anak, dan secara
Era globalisasi yang terjadi saat ini membawa perubahan dalam kehidupan
kesehatan manusia dapat terjadi dalam bentuk perubahan gaya hidup dan perubahan
tubuh hal ini sering terjadi pada wanita usia subuh (WUS), dari umur 15-19 tahun
(wiradani,2011).
penting sekali bagi tubuh, asal tidak berlebihan.Tubuh menggunakan kolesterol untuk
pembentukan homene seks, homene adrenal, pemyusun otak, vitamin D, serata asam
pembengkakan pada mukosa lambung hingga terlepasnya epitel mukosa supersial yang
dapat menjadi penyebab utama pada gangguan saluran cerna. Pelepasan epitel dapat
merangsang untuk timbulnya proses inflamasi pada lambung ditandai dengan rasa mual
dan muntah, nyeri, perdarahan, rasa lemah, nafsu makan menurun atau sakit kepala
(Sukarmin, 2012).
ringan dan memiliki gejala yang sering banyak orang rasakan, namun hanya menganggap
hal tersebut sebagai hal yang biasa bahkan tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut
untuk mengetahui pasien terdiagnosis gastritis atau tidak. Gastritis yang dibiarkan akan
bertambah parah dan menyebabkan asam lambung meningkat kemudian membuat luka
atau ulkus yang sering dikenal sebagai tukak lambung bahkan bisa disertai dengan
muntah darah. Hal ini dapat mengakibatkan fungsi lambung rusak dan dapat
Vaksinasi merupakan suatu pencegahan medis yang sudah tidak asing di telinga
masyarakat modern saat ini.Vaksinasi dianggap sebagai salah satu terobosan mutakhir
dalam dunia kesehatan karena bersifat prefentif dan kabarnya banyak menyelamatkan
nyawa manusia. Selain vaksin kita juga mengenal imunisasi, perbedaan mendasar antar
vaksin dan imunisasi adalah, imunisasi merupakan proses dimana tubuh manusia
menjadi kebal terhadap penyakit terntentu, dan vaksinasi memicu meningkatnya system
kekebalan tubuh terhadap penyakit. Imunisasi tidak harus selalu melalui vaksin,
seseorang yang sudah pernah tertular penyakit dan berhasil sembuh, maka secara natural
Inggris bernama Edward Janner, dan vaksin yang ditemukan adalah vaksin untuk
penyakit cacar.4 Sebutan vaskin sendiri di ambil dari bahasa latin vaccacia yang berarti
cacar sapi.5 Vaksin tersebut di peroleh dari penelitian yang dilakukan terhadap sapi yang
terkena virus cacar.6 Dimulai dari Inggris, akhirnya upaya prefentif vaksin tersebar, dan
masuk ke Amerika pada abad ke-19, dimana masa itu terjadi wabah besar – besaran
wilayah Amerika Serikat membuat pemerintah ikut andil dalam penyebaran vaksin di
wilayah Negara – Negara bagian, Massachusetts adalah Negara baian pertama yang
membentuk kebijakan wajib vaksin cacar bagi warganya.8 Secara Federal, Pemerintah
Control and Prefentive (CDC), pada tahun 1946 dimasa pemerintahan Presiden Harry S.
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh turunan coronavirus baru, ‘CO’
diambil dari corona, ‘VI’ virus, dan ‘D’ disease (penyakit). Sebelumnya, penyakit ini
disebut ‘2019 novel coronavirus’ atau ‘2019-nCoV.’ Virus COVID-19 adalah virus baru
yang terkait dengan keluarga virus yang sama dengan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS) dan beberapa jenis virus flu biasa (WHO, 2020). Coronavirus 2019
(Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut
coronavirus 2 (Sars-CoV-2). Penyakit ini pertama kali ditemukan pada Desember 2019
di Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei China, dan sejak itu menyebar secara global diseluruh
Darurat Internasional (PHEIC) pada 30 Januari 2020, dan pandemi pada 11 Maret 2020.
Orthocronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales (Yunus & Rezki,
2020).Virus ini dapat menyerang hewan dan juga manusia dan pada manusia gejalanya
berupa infeksi yang serupa dengan penyakit SARS dan MERS, hanya saja Covid-19
bersifat lebih masif perkembangannya.Indonesia juga merupakan salah satu negara yang
terdampak wabah yang satu ini.Oleh karena itu, perlu tindakan pemerintah dan kesadaran
penuh dari masyarakat agar angka penyebaran virus ini dapat ditekan. Namun, dalam
penelitian yang dilakukan oleh (Arum, 2020), Pemerintah Indonesia masih hanya
al., 2020).
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka rumusan masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
dan vaksin
2. Tujuan khusus
1. Manfaar ilmiah
Hasil laporan ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan member
sumbangan ilmiah serta menjadi salah satu bahan bacaan bagi penyuluh
selanjutnya
2. Manfaat institusi
Hasil laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan sumber informasi
3. Manfaat praktis
Hasil laporan ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan
HASIL PENGKAJIAN
1. Diare
didalam rumah masih banyak lalat yang masuk karena sampah yang tidak
sabun dan keluarga kurang mengetahui cara menjaga lingkungan yang bersih.
b. Toraja Utara, 27 Juni 2021, masalah yang di dapatkan pada saat pengkajian
adalah tidak menutup makanan yang di sajikan di meja makan sehingga lalat
2. Kolesterol
3. Gastritis
a. Makassar, 06 Juli 2021, masalah yang didapatkan pada saat pengkajian yaitu
makanan yang harus dihindari oleh penderita gastritis masih dikonsumsi oleh
b. Makassar,
4. Vaksin covid
Makassar, 06 Juli 2021, masalah yang didapatkan pada saat pengkajian yaitu
1. PA1
a. Diare
DS:
1) Klien menyatakan bahwa diare adalah Bab cair lebih dari tiga kali
sebelum makan.
DO:
1) Klien menjawab bahwa diare adalah buang air besar lebih dari 3 kali atau
4 kali
b. Colesterol
DS:
DO:
c. Gastritis
DS:
atau lambung
2) Klien mengatakan cara mengatasi gastritis ialah dengan membeli obat yg
DO:
d. Vaksin
DS:
DO:
tubuh
2. PSW1
a. Diare
DS :
1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan diare adalah Bab cair dan lebih
DO :
1) Klien menjawab penderita bisa dikatakan diare jika penderita Bab cair lebih
Bab tidak sembuh walaupun sudah diberi perawatan dirumah dan penderita
b. Kolesterol
DS :
DO :
c. Gastritis
DS :
DO :
1) Klien menjawab gejala gastritis adalah nyeri uluh hati, mual dan muntah
DS :
DO :
tubuh
2) Klien menjawab vaksin itu penting untuk membuat tubuh menjadi sehat
riwayat penyakit
3. PSW2
a. Diare
DS :
DO :
1) Klien menjawab seseorang disebut penderita diare bila Bab cair lebih dari
b. Kolesterol
DS :
DO :
c. Gastritis
DS :
DO :
d. Vaksin
DS :
DO :
3) Klien menjawab yang dapat diberikan vaksin covid-19 adalah orang yang
4. PSK1
a. Diare
DS :
1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan diare adalah Bab cair lebih dari
tiga kali.
2) Klien menyatakan penyebab diare adalah tidak cuci tangan sebelum makan
DO :
2) Klien menjawab cara mencegah sakit diare adalah dengan mencuci tangan
b. Kolesterol
DS :
DO :
c. Gastritis
DS :
atau lambung
d. Vaksin
DS :
DO :
5. PN1
a. Diare
DS :
1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan diare adalah Bab cair lebih dari
tiga kali
DO :
b. Kolesterol
DS :
DO :
c. Gastritis
DS :
DO :
1) Klien menjawab gejala gastritis adalah nyeri uluh hati, mual dan muntah
d. Vaksin
DS :
DO :
3) Klien menjawab bahwa yang dapat diberikan vaksin adalah yang memiliki
riawayat penyakit
6. PN2
a. Diare
DS :
1) Klien menyatakan yang diamksud dengan diare adalah Bab cair dan lebih
DO :
b. Kolesterol
DS :
DO :
c. Gastritis
DS :
DO :
d. Vaksin
DS :
DO:
bakteri/virus
3) Klien menjawab bahwa yang dapat diberikan vaksin adalah ibu hamil
7. PR1
a. Diare
DS :
1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan diare adalah Bab cair lebih dari
tiga kali
DO :
3) Klien menjawab tidak tahu kapan penderita diare harus segera dibawah ke
b. Kolesterol
DS :
DO :
c. Gastritis
DS :
atau lambung
DO :
d. Vaksin
DS :
DO :
penyakit
2) Klien menjawab bahwa tidak mengetahui vaksin itu penting untuk apa
8. PR2
a. Diare
DS :
1) Klien menyatakan Diare adalah Bab cair lebih dan lebih dari tiga kali
sehari
2) Klien menyatakan penyebab diare adalah kuman penyakit dan tidak cuci
DO :
seseorang mengalami Bab cair lebih dari 3 kali atau 4 kali sehari
jika seseorang mengalami Bab cair yang tidak sembuh walaupun sudah
b. Kolestrol
DS :
DO :
c. Gastritis
DS :
DO :
1) Klien menjawab gejala gastritis adalah nyeri uluh hati, mual dan muntah
d. Vaksin
DS :
DO :
3) Klien menjawab bahwa yang dapat diberikan vaksin adalah orang yang
9. PNR1
a. Diare
DS :
1) Klien menyatakan yang dimaksud diare adadalah Bab cair dan lebih dari
tiga kali
DO :
1) Klien menjawab seseorang bisa dikatakan sebegai penderita diare jika orang
tangan sebelum makan dan makan makanan yang sehat dan bergizi
rumah.
b. Kolesterol
DS :
DO :
3) Klien menjawab penyebab koleterol adalah obesitas, umur, dan pola makan
tidak sehat.
c. Gastritis
DS :
DO :
d. Vaksin
DS :
DO :
dalam tubuh
3) Klien menjawab bahwa yang dapat diberikan vaksin adaslah yang memiliki
penyakit
10. PS1
a. Diare
DS :
1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan diare adalah Bab cair dan lebih
DO :
penderita diare
2) Klien menjawab cara mencegah sakit diare yaitu dengan mencuci tangan
dirumah
b. Kolesterol
DS :
DO :
c. Gastritis
DS :
DO :
d. Vaksin
DS :
DO :
1) Klien menjawab bahwa manfaat vaksin adalah agar terhindar dari penyakit
2) Klien menjawab bahwa vaksin penting untuk mencegah penularan
penyakit
3) Klien menjawab bahwa yang dapat diberikan vaksin adalah orang yang
11. PS2
a. Diare
DS :
1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan diare adalah Bab cair dan lebih
DO :
penderita diare
b. Kolesterol
DS :
DO :
c. Gastritis
DS :
atau lambung
DO:
d. Vaksin
DS :
DO :
tubuh
penyakit
12. PD1
a. Diare
DS :
1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan diare adalah Bab cair lebih dari
tiga kali
DO :
penderita diare
b. Kolesterol
DS :
DO :
c. Gastritis
DS :
atau lambung
DO :
d. Vaksin
DS :
DO :
penyakit
virus/bakteri
riwayat penyakit.
13. PD2
a. Diare
DS :
1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan diare adalah Bab cair lebih dari
tiga kali
DO :
2) Klien menjawab cara mencegah sakit diare adalah dengan mencuci tangan
3) Klien menyatakan tidak tahu kapan penderita diare harus segera dibawah
b. Kolesterol
DS :
DO :
c. Gastritis
DS :
1) Klien menjawab gejala gastritis adalah nyeri uluh hati, mual dan muntah
d. Vaksin
DS :
DO :
1) Klien menjawab bahwa manfaat vaksin adalah untuk terhindar dari penyait
2) Klien menjawab bahwa vaksin itu penting untuk membuat tubuh menjadi
sehat
C. Analisa Data
No Data Masalah
1. DS : Kurang
diare adalah Bab cair dan lebih dari tiga kali kurang paham
PN2, PR1, PR2, PSN, PS1, PS2, PD1) diare dan cara
PR1, PSN)
DO :
PR1, PR2)
PS2, PD2)
2. DS : Kurang pengetahuan
DO :
PA1)
PR2, PR1)
c. Klien menjawab penyebab koleterol adalah
PN2, PSK1, PN1, PN2, PR1, PR2, PNR1, gastritis dan cara
DO:
PD1, PD2)
4. DO : Kurang Pengetahuan
DO :
penyebabnya 3. Jelaskan
pencegahannya pencegahan
diare
5. Diskusikan
pada keluarga
dan pasien
kapan harus
ke pusat
pelayanan
kolestrol 4. Jelaskan
pencegahannya kolestrol
5. Berikan
dukungan
positif pada
keluarga
gastritis 4. Jelaskan
pencegahannya gastritis
5. Berikan
dukungan
positif pada
keluarga
vaksin vaksin
vaksin
E. Implementasi dan Evaluasi
berlangsungselama 35
menit
dalam kegiatan
4. 60% Peserta
mengikuti kegiatan
memahami tentang
diare
menit
dalam kegiatan
9. 54,16% Peserta
mengikuti kegiatan
mampu memahami
tentang kolestrol
kesehatan berlangsungselama 35
menit
dalam kegiatan
4. 50.75% Peserta
mengikuti kegiatan
5. 83,07% peserta
mampu memahami
tentang gastritis
4. Kurang pengetahuan Selasa, 6 Juli 2021 Pendidikan Evaluasi struktur :
kesehatan 2. Kegiatan
berlangsungselama 35
menit
dalam kegiatan
memahami tentang
vaksin
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan melalui Aplikasi daring pada tanggal 27 Juni 2021 dan
6 Juli 2021 selama empat minggu, dalam rentang waktu penyuluhan satu kali per
posttest intervensi.
(kuesioner) yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
penelitian atau responden.Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita
Tabel 3.1
No. Soal
n Pretest n Posttest
Kuesioner
1 11 84,6 % 13 100 %
2 7 53,8 % 11 84,6 %
3 8 61,5 % 13 100 %
4 6 46,1 % 10 76,9 %
5 7 53,8 % 10 76,9 %
Rata-rata 60 % 95 %
penyuluhan (Pretest) tentang Diare, jumlah peserta yang menjawab benar tentang
menjawab benar tentang berapa kali buang air besar dalam sehari hingga di
(Pretest) jumlah peserta yang menjawab benar tentang kapan harus dibawah ke
Tabel 3.2
No. Soal
n Pretest n Posttest
Kuesioner
1 8 61.53 % 13 100%
2 12 92.30 % 13 100%
3 9 69.23% 11 84.61%
4 7 53.84 % 10 76.92 %
5 11 84.61 % 12 92.30%
Rata-rata 72,3 % 90%
penyuluhan (Pretest) kolestrol, jumlah peserta yang menjawab benar tentang apa
kolestrol, jumlah peserta yang menjawab benar tentang nilai normal kadar
Tabel 3.3
No. Soal
n Pretest n Posttest
Kuesioner
1 6 46,15% 9 69,23%
2 4 30,76% 10 76,92%
3 5 38,46% 11 84,61%
4 13 100% 13 100%
5 5 38,46% 11 84,61%
Rata-rata 50,76% 83,07%
menjawab benar tentang bahaya yang terjadi jika gastritis tidak ditangani
Tabel 3.4
No. Soal
n Pretest n Posttest
Kuesioner
1 8 62% 13 100%
2 7 54% 10 77%
3 4 31% 13 100%
4 4 31% 11 85%
5 4 31% 13 100%
Rata-rata 42% 92%
Berdasarhan tabel diatas menunjukkan bahwa sebelum diberikan
tentang apa itu vaksin adalah 8 orang (62%) dan setelah diberikan penyuluhan
(Pretest) tentang tujuan vaksin dari vaksin kecuali adalah jumlah yang menjawab
benar adalah 7 orang (54%) dan setelah dilakukan penyuluhan (Posttest) yang
(Posttest) tentang manfaat vaksin adalah 4 orang (31%) dan setelah diberikan
penyuluhan hasi dari (Posttest) adalah 13 orang benar (100%), sebelum dilakukan
penyuluhan hasil (Pretest) dari pertanyaan tentang penting vaksin adalah 4 orang
(31%) dan setelah dilakukan penyuluhan hasil dari (Posttest) asalah 11 orang
benar (85%), sebelum dilakukan penyuluhan hasil (Pretest) tentang yang dapat
diberikan vaksin adalah 4 orang (31%) dan setelah dilakukan penyuluhan hasil
B. Pembahasan
yaitu akibat dari makanan basi, beracun, terlalu banyak lemak, sayuran dimasak
kurang matang.Minum air tidak masak, Makan jajanan yang tidak bersih, Makan
dengan tangan kotor. Dan cara mencengah diare ini dengan mencuci tangan
sebelum makan dan makan makanan yang sehat dan bergizi. Dan jika diarenya
pelayanan kesehatan jika Bab tidak sembuh walaupun sudah diberi perawatan di
ikut penyuluhan, bahwa diare itu dapat dihindari faktor penyebabnya, misalnya
dibagi menjadi dua, yaitu faktor yang tidak dapat diubah meliputi usia, jenis
kelamin dan riwayat keluarga. Sedangkan faktor yang dapat diubah seperti
dalam bukunya juga mengatakan bahwa hampir 80% kolesterol dibuat dalam hati,
diperlukan lagi. Selain beberapa faktor utama di atas, terdapat faktor pendukung
tidak berpengaruh secara langsung namun jenis pekerjaan juga bisa menjadi
pembelajaran dan pengetahuan untuk perubahan pola hidup yang lebih baik
kepada peserta yang ikut penyuluhan, bahwa kolestrol itu dapat dihindari faktor
yang merangasang lambung, stress, konsumsi obat tertentu, dan infeksi kuman
ikut penyuluhan, bahwa gastritis itu dapat dihindari faktor penyebabnya, misalnya
melawan penyakit tertentu. Tubuh yang sudah divaksin akan membentuk antibodi
terhadap virus tertentu. Walaupun saat menerima vaksin terdapat gejala yang
dapat dirakanan oleh penerima vaksin seperti demam, keletihan, sakit kepala,
nyeri otot, panas dingin dan diare tapi keluhan akan hilang dengan sendirinya.
ikut penyuluhan, bahwa penyuntikan vaksin sangat bermanfaat bagi tubuh untuk
menjaga kekebalan tubuh dan peserta tidak lagi beranggapan bahwa penyuntikan
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan hasil laporan penyuluhan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut:
1. Bagi Masyarakat
Kolesterol, Gastritis dan Vaksin covid-19 dengan berbagai metode yang disesuaikan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Abata, & Qory A. (2014). Ilmu Penyakit Dalam. Medan: 41 - 46: Yayasan PP Al-furqon.
Nursalam, Susilaningrum, R., & Utami, R. (2018). Asuhan keperawatan bayi dan anak.
Jakarta: Salemba Medika.
Soedjas, & Triwibowo. (2014). bila anak sakit. Yogyakarta: Amara Books.
Sumampouw, Jufri, O., Soemarno, Andarini, & Sriwahyuni E. (2017). Analisis Faktor Risiko
Kejadian Diare Pada Anak Usia Dibawah 2 Tahun di RSUD Koja Jakarta. 2017.
Simatupang M., 2005. Analisis Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada
balita di kota sibogola tahun 2004. Program pasca sarjana, Medan : Universitas Sumatra
Utara.
Tanto C, Liwang F, Hanifati S, P. W. (2014). Kapita Selekta Kedokteran (4th ed.). Jakarta:
Media Aescalapius.
WHO. (2012). The 10 leading causes of death in the world, 2000 and 2012. Retrieved from
https://www.who.int/mediacentre/factsheet/fs310/en/
Widoyono. (2011). Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan &
Pemberantasannya. (2nd ed.). Jakarta: Erlang
Mansjoer. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. EGC : Jakarta.
Sylvia, (2012). Buku Patologias.EGC : Jakarta
Sukarmin (2012).Keperawatan pada Sistem Pencernaan. Yogyakarta : Pustaka pelajar
Sulastri, siregar, M.A., & Siagian, A (2012). Gambaran Pola Makan Penderita Gastritis Di
Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Kiri Hulu, 2012, 1-9
Kementrian Kesehatan, (2008). Data Jumlah Kasus Gastritis di Indonesia.
WHO. (2018). Data Kesehatan Dunia
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.
Alpert, 1954 dalam Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta.
Jakarta
Anwar TB. 2004. Dislipidemia sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner. Sumatera
Utara: Fakultas Kedokteran USU. Hal: 1-15
Bintanah, 2010 Bintanah, Sufiati dan Hapsari Sulistya Kusuma. (2010). Pengaruh Pemberian
Bekatul Dan Tepung Tempe TerhadapProfil Gula Darah Pada Tikus Yang Diberi
Alloxan, Jurnal Pangan dan Gizi, 1(2).
Chairinniza K. Graha 2010, 100 Questions Dan Answers Kolestrol Pt Alex Media
Komputindo, Jakarta.
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M., Sinto, R., … Cipto,
R. (2020). Coronavirus Disease 2019 : Tinjauan Literatur Terkini Coronavirus Disease
2019 : Review of Current Literatures, 7(1), 45–67.
Wahidah, I., Septiadi, M. A., Rafqie, M. C. A., Fitria, N., Hartono, S., & Athallah, R. (2020).
Pandemik Covid-19 : Analisis Perencanaan Pemerintah dan Masyarakat dalam Berbagai
Upaya Pencegahan COVID-19 Pandemic : Analysis of Government and Community
Planning in Various Prevention Measures, 11(3), 179–188.
Covid.kemkes.go.id. Status Harian Covid-19 di Indonesia.
https://Covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-corona-virus/. Diakses pada
12 Juli 2020.