Anda di halaman 1dari 58

Dosen Pembimbing: RahmaYulis, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

LAPORAN AKHIR

PRAKTIK KOMUNITAS

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III

1. Nely Maesak (22007017)


2. Nirwana (22007018)
3. Nur Amina (22007019)
4. Rosnani (22007020)
5. Seriana Kombong Datu (22007021)
6. Sriwahyuni (22007022)
7. Susanti (22007023)
8. Vendra Arafat (22007024)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah pencurah kasih sayang tiada batas kepada yang dikehendaki-

Nya. Allah telah mencurahkan rahmat-Nya sehingga Laporan Komunitas ini dapat

terselesaikan.

Laporan Komunitas ini merupakan Laporan Stase Komunitas Kelompok III

mahasiswa STIK Makassar Program Studi Profesi Ners.Laporan ini salah satu bentuk aplikasi

ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah khususnya ilmu Keperawatan Komunitas dan

berbagai ilmu kesehatan lainnya.

Laporan ini telah disusun semaksimal mungkin dan terima kasih kepada pihak yang

telah telibat dalam penyusunan Laporan ini dan terima kasih banyak kepada Ibu Rahma

Yulis, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku dosen pembimbing stase Komunitas.

Kami menyadari dalam pembuatan Laporan ini masih banyak kekurangan baik dalam

susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang

membangun dari pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata, kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan inspirasi bagi

pembaca dan bermanfaat sebagaimana mestinya bagi dan untuk masyarakat sebagai tolak

ukur dalam merubah perilaku hidup sehat.

Makassar, 30 Juli 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

World Health Organization (WHO, 2012), menyatakan bahwa diare

merupakan 10 penyakit penyebab utama kematian. Tahun 2012 terjadi 1,5 juta

kematian akibat diare. Sepanjang tahun 2012, terdapat sekitar 5 juta bayi meninggal

akibat diare. Sepanjang tahun 2012, terdapat sekitar 5 juta bayi meninggal pada tahun

pertama kehidupan. Kematian tersebut disebabkan karena pneumonia (18%),

komplikasi kelahiran preterm ( 14% ) dan diare ( 12% ).

Hasil Riskesdas (2013), menyatakan bahwa insiden diare pada anak di

Indonesia adalah 6,7 persen. Lima provinsi dengan insiden diare tertinggi adalah

Aceh (10,2%), Papua (9,6%). DKI Jakarta ( 8,9%), Sulawesi Selatan (8,1%), dan

Banten (8,0%). Karakteristik diare balita tertinggi pada kelompok umur 12-23 bulan

(7,6%), laki-laki (5,5%), perempuan (4,9%).

Perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat merupakan salah satu faktor

penting untuk mendukung peningkatan status kesehatan penduduk. Salah satu faktor

penting lainnya yang berpengaruh terhadap derajat ksesehatan masyarakat adalah

kondisi lingkungan yang tercermin antara lain akses masyarakat terhadap air bersih

dan sanitasi dasar. Sanitasi lingkungan yang buruk dapat memicu terjadinya penyakit

diare dimana interaksi antara penyakit, manusia dan lingkungan yang mengakibatkan

perlu diperhatikan dalam penanggulangan diare. Peran faktor lingkungan (air,

makanan, lalat), enterobakteri, parasit usus, virus, jamur, dan beberapa zat kimia telah

secara klasik dibutuhkan pada berbagai penyelidikan epidemiologi sebagai penyebab

penyakit diare.
Dilihat dari pengkajian kasus diare yang telah dilakukan dibeberapa rumah

keluarga yaitu masih ada beberapa rumah yang lingkungannya kurang bersih,

makanan yang masih dikerumuni lalat didalam rumah dan factor sampah yang

ditumpuk selama berhari-hari tidak langsung dibakar atau dibuang.

Badan kesehatan dunia World Health Organization, mengadakan peninjauan

di berbagai negara dunia dan mendapatkan hasil presentase dari angka kejadian

gastritis di dunia diantaranya Inggris 22 %, Cina 31%, Jepang 14%, Kanada 35%,

prancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8 sampai 2,1 juta dari jumblah

penduduk setiap tahunnya. Prevelensi gastritis yang diinformasi melalui endoscopi

pada populasi Sanghai sekitar 17,2 persen. Angka kejadian gastritis di Indonesia

sebanyak 40,8% (WHO, 2017).

Di Indonesia angka kejadian Gastritis di beberapa kota ada yang tinggi

mencapai 91,6 % yaitu di kota Medan, lalu dibeberapa kota lainnya seperti

Surabaya 31, 2 %, Jakarta 32,5 %, Palembang 35,3 %, Aceh 31,7 % dan

Pontianak 31,2 %. Hal tersebut disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat

(Gustin, 2011).

Bila tidak ditangani gastritis akan menyebabkan beberapa komplikasi seperti

Perdarahan saluran cerna bagian atas berupa hematemesis dan melena, dan berakhir

sebagai syok hemoragik, perawatan gastritis dikeluarga sangat penting karena

banyak ditemukan penderita gastritis dikeluarga tidak menjaga pola makan dan

tetap mengkonsumsi makanan-makanan yang seharusnya menjadi pantangan bagi

penderta gastritis, maka dari itu perlunya tindakan-tindakn seperti Health Education

untuk memberikan informasi mengenai penyakit gastritis.


Peran keluarga dalam perawatan gastritis yaitu membantu anggota

keluarga yang menderita gastritis untuk membiasakan pola hidup sehat dengn

mengatur pola makan yang teratur sehingga mencegah timbulnya gastritis.

Covid-19 wabah penyakit ini begitu sangat mengguncang masyarakat dunia,

hingga hampir 200 Negara di Dunia terjangkit oleh virus ini termasuk Indonesia.

Berbagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 pun dilakukan oleh

pemerintah di negara-negara di dunia guna memutus rantai penyebaran virus Covid-

19 ini, yang disebut dengan istilah lockdown dan social distancing (Supriatna, 2020).

Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020 kasus ini meningkat pesat, ditandai

dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Tidak sampai satu bulan, penyakit ini telah

menyebar di berbagai provinsi lain di China, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan.

Sampel yang diteliti menunjukkan etiologi coronavirus baru, awalnya, penyakit ini

dinamakan sementara sebagai 2019 novel coronavirus (2019- nCoV), kemudian WHO

mengumumkan nama baru pada 11 Februari 2020 yaitu Coronavirus Disease

(COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome

Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia

dan telah menyebar secara luas. Kasus terbaru pada tanggal 13 Agustus 2020, WHO

mengumumkan COVID-19, terdapat 20.162.474 juta kasus konfirmasi dan 737.417

ribu kasus meninggal dimana angka kematian berjumlah 3,7 % di seluruh dunia,

sementara di Indonesia sudah ditetapkan 1.026.954 juta kasus dengan spesimen

diperiksa, dengan kasus terkonfirmasi 132.138 (+2.098) dengan positif COVID-19

sedangkan kasus meninggal ialah 5.968 kasus yaitu 4,5% (PHEOC Kemenkes RI,

2020).

Kasus terkonfirmasi COVID-19 pertama di Indonesia dilaporkan pada tanggal 2

Maret 2020, dengan jumlah pasien 2 orang. Sampai bulan Juli 2021, COVID-19 di Indonesia
sudah mendekati 3.000.000 kasus konfirmasi dan menempati peringkat ke 14 total kumulatif

kasus COVID-19 di dunia.

B. Kegiatan yang dilakukan dalam praktik Komunitas

a. Kegiatan yang di lakukan dalam praktik komunitas Diare adalah dengan

melakukan pengkajian mengenai penyakit diare pada keluarga masing- masing

di daerah masing – masing di mana setelah dilakukan pengkajian pemahaman

keluarga mengenai pentingnya memelihara kesehatan masih perlu untuk di

tingkatkan terutama dalam hal perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang

merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya diare oleh sebab itu kami

melakukan penyuluhan melalui via daring zoom sebelum melakukan

penyuluhan kami membagikan kuesioner melalui google form untuk di isi

yaitu kuesioner pre test setelah membagikan kuesioner kami melakukan

penyuluhan mengenai pengertian diare, tanda dan gejala diare, penyebab diare,

faktor resiko, penanganan diare, pencegahan diare, indikasi harus segera di

bawah kepusat pelayanan kesehatan, tehnik cuci tangan, dan cara pembuatan

oralit dan setelah itu kami akan membagikan kuesioner post test melalui

google form untuk diisi oleh peserta penyuluhan tujuannya adalah untuk

mengetahui tingkat pengetahuan peserta penyuluhan atau keluarga mengenai

penyakit diare. Dan masalah yang didapatkan ketika pengkajian beberapa

keluarga yang masih kurang pengetahuan mengenai penyakit diare dan

bagaimana cara mencengah ketika terjadi diare dikeluarga mereka.

b. Kegiatan yang di lakukan dalam praktik komunitas Gastritis adalah dengan

melakukan pengkajian mengenai penyakit gastritis pada keluarga masing-

masing di daerah masing – masing di mana setelah dilakukan pengkajian

pemahaman keluarga mengenai pentingnya memelihara kesehatan masih perlu


untuk di tingkatkan terutama dalam hal mangubah kebiasaan makan dan pola

makan perlu lebih diperbaiki yang merupakan salah satu faktor risiko

terjadinya gastritis oleh sebab itu kami melakukan penyuluhan melalui via

daring zoom sebelum melakukan penyuluhan kami membagikan kuesioner

melalui google form untuk di isi yaitu kuesioner pre test setelah membagikan

kuesioner kami melakukan penyuluhan mengenai pengertian gastritis,

tanda/gejala, penyebab, pencegahan, bahaya yang bisa terjadi jika tidak

ditangani, dan obat tradisional yang bisa digunakan untuk menangani gastritis.

Setelah itu kami akan membagikan kuesioner post test melalui google form

untuk diisi oleh peserta penyuluhan tujuannya adalah untuk mengetahui

tingkat pengetahuan peserta penyuluhan atau keluarga mengenai penyakit

gastritis apakah mengalami peningkatan atau tidak. Dan masalah yang

didapatkan ketika pengkajian beberapa keluarga yang masih kurang

pengetahuan mengenai penyakit gastritis.

C. Pentingnya Praktik komunitas

Tujuan praktik komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan

kesehatan masyarakat melalui upaya – upaya sebagai berikut :

1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,

keluarga, kelompok, dalam konteks komunitas

2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general

community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan

masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.

Selanjutnya secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan

masyarakat mempunyai kemampuan untuk :

1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami


2. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut

3. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan

4. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi

5. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi, yang

akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan

secara mandiri (self care).


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Latar Belakang

Diare adalah sebuah penyakit dimana tinja atau feses berubah menjadi lembek

atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam.Di negara

berkembang, diare adalah penyebab umum kematian balita. Patogen yang sudah

dikenal sebagai penyebab penyakit diare meliputi bakteri seperti E. Coli, Shigella,

Salmonella, Vibrio chloreae serta Campylobacter jejuni; protozoa seperti Giardia

lamblia. Entamoeba histolytica, Cryptosporidium; dan juga berbagai virus enterik

seperti rotavirus, Infeksi karena strain patogenik E. Colimungkin merupakan

penyebab terumum penyakit diare dinegara berkembang. Mikroorganisme ini

menyebabkan sampai 25% kasus penyakit diare pada bayi dan anak-anak, dan secara

khusus dikaitkan dengan pemberian makanan tambahan.(Abata & Qory A, 2014)

Era globalisasi yang terjadi saat ini membawa perubahan dalam kehidupan

manusia.Perubahan dalam kehidupan manusia. Perunahan yang berhubungan dengan

kesehatan manusia dapat terjadi dalam bentuk perubahan gaya hidup dan perubahan

pola komsumsi pangan, sehingga menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam

tubuh hal ini sering terjadi pada wanita usia subuh (WUS), dari umur 15-19 tahun

(wiradani,2011).

Kolesterol adalah lemak yang berwarna kekuningan, menyerupai lilin yang

penting sekali bagi tubuh, asal tidak berlebihan.Tubuh menggunakan kolesterol untuk

pembentukan homene seks, homene adrenal, pemyusun otak, vitamin D, serata asam

empedu. Asupan yang di komsumsi dalam jumlah berlebih dapat meneyababkan

peningkatan kolesterol dalam darah yang disebut hiperkolesterolemia, bahkan dalam

jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan kematian (Anies,2015)


Gastritis umumnya dikenal dengan istilah sakit “maag” atau nyeri ulu hati

terjadi akibat peradangan pada mukosa lambung yang dapat mengakibatkan

pembengkakan pada mukosa lambung hingga terlepasnya epitel mukosa supersial yang

dapat menjadi penyebab utama pada gangguan saluran cerna. Pelepasan epitel dapat

merangsang untuk timbulnya proses inflamasi pada lambung ditandai dengan rasa mual

dan muntah, nyeri, perdarahan, rasa lemah, nafsu makan menurun atau sakit kepala

(Sukarmin, 2012).

Sebagian besar masyarakat masih menganggap gastritis sebagai penyakit yang

ringan dan memiliki gejala yang sering banyak orang rasakan, namun hanya menganggap

hal tersebut sebagai hal yang biasa bahkan tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut

untuk mengetahui pasien terdiagnosis gastritis atau tidak. Gastritis yang dibiarkan akan

bertambah parah dan menyebabkan asam lambung meningkat kemudian membuat luka

atau ulkus yang sering dikenal sebagai tukak lambung bahkan bisa disertai dengan

muntah darah. Hal ini dapat mengakibatkan fungsi lambung rusak dan dapat

meningkatkan resiko untuk terkena kanker lambung (Sulastri, dkk 2012) .

Vaksinasi merupakan suatu pencegahan medis yang sudah tidak asing di telinga

masyarakat modern saat ini.Vaksinasi dianggap sebagai salah satu terobosan mutakhir

dalam dunia kesehatan karena bersifat prefentif dan kabarnya banyak menyelamatkan

nyawa manusia. Selain vaksin kita juga mengenal imunisasi, perbedaan mendasar antar

vaksin dan imunisasi adalah, imunisasi merupakan proses dimana tubuh manusia

menjadi kebal terhadap penyakit terntentu, dan vaksinasi memicu meningkatnya system

kekebalan tubuh terhadap penyakit. Imunisasi tidak harus selalu melalui vaksin,

seseorang yang sudah pernah tertular penyakit dan berhasil sembuh, maka secara natural

tubuhnya imun terhadap penyakit tersebut di kemudian hari.


Vaksin ditemukan pertama kali pada tahun 1796 oleh seorang ahli fisika di

Inggris bernama Edward Janner, dan vaksin yang ditemukan adalah vaksin untuk

penyakit cacar.4 Sebutan vaskin sendiri di ambil dari bahasa latin vaccacia yang berarti

cacar sapi.5 Vaksin tersebut di peroleh dari penelitian yang dilakukan terhadap sapi yang

terkena virus cacar.6 Dimulai dari Inggris, akhirnya upaya prefentif vaksin tersebar, dan

masuk ke Amerika pada abad ke-19, dimana masa itu terjadi wabah besar – besaran

cacar di Amerika Serikat.

Kesadaran akan pentingnya pencegahan menyebarnya wabah penyakit ke dalam

wilayah Amerika Serikat membuat pemerintah ikut andil dalam penyebaran vaksin di

wilayah Negara – Negara bagian, Massachusetts adalah Negara baian pertama yang

membentuk kebijakan wajib vaksin cacar bagi warganya.8 Secara Federal, Pemerintah

Amerika Serikat berupaya menunjukkan keseriusan mereka dengan membentuk lembaga

yang mengawasi penyebaran penyakit di Amerika Serikat yaitu Center of Disease

Control and Prefentive (CDC), pada tahun 1946 dimasa pemerintahan Presiden Harry S.

Truman untuk mencegah penyebaran malaria di Amerika.

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh turunan coronavirus baru, ‘CO’

diambil dari corona, ‘VI’ virus, dan ‘D’ disease (penyakit). Sebelumnya, penyakit ini

disebut ‘2019 novel coronavirus’ atau ‘2019-nCoV.’ Virus COVID-19 adalah virus baru

yang terkait dengan keluarga virus yang sama dengan Severe Acute Respiratory

Syndrome (SARS) dan beberapa jenis virus flu biasa (WHO, 2020). Coronavirus 2019

(Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut

coronavirus 2 (Sars-CoV-2). Penyakit ini pertama kali ditemukan pada Desember 2019

di Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei China, dan sejak itu menyebar secara global diseluruh

dunia, mengakibatkan pandemi coronavirus 2019-2020. Organisasi Kesehatan Dunia


(WHO) mendeklarasikan wabah koronavirus 2019- 2020 sebagai Kesehatan Masyarakat

Darurat Internasional (PHEIC) pada 30 Januari 2020, dan pandemi pada 11 Maret 2020.

Coronavirus sendiri merupakan sekumpulan virus yang berasal dari subfamili

Orthocronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales (Yunus & Rezki,

2020).Virus ini dapat menyerang hewan dan juga manusia dan pada manusia gejalanya

berupa infeksi yang serupa dengan penyakit SARS dan MERS, hanya saja Covid-19

bersifat lebih masif perkembangannya.Indonesia juga merupakan salah satu negara yang

terdampak wabah yang satu ini.Oleh karena itu, perlu tindakan pemerintah dan kesadaran

penuh dari masyarakat agar angka penyebaran virus ini dapat ditekan. Namun, dalam

penelitian yang dilakukan oleh (Arum, 2020), Pemerintah Indonesia masih hanya

melakukan penanganan berupa pembatasan sosial saja (social distancing) (Wahidah et

al., 2020).

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka rumusan masalah

dalam laporan ini adalah “Adakah peningkatan pengetahuan masayarakat tentang

Diare, Colesterol, Gastritis dan Vaksin setelah dilakukan penyuluhan”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk meningkatakan pengetahuan masyarakat tentang Diare, Colesterol, gastritis

dan vaksin

2. Tujuan khusus

a. Meningkatkan pengetahuan masayarakat tentang diare

b. Meningkatkan pengetahuan masayarakat tentang kolesterol

c. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gastritis

d. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang vaksin


D. Manfaat penelitian

1. Manfaar ilmiah

Hasil laporan ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan member

sumbangan ilmiah serta menjadi salah satu bahan bacaan bagi penyuluh

selanjutnya

2. Manfaat institusi

Hasil laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan sumber informasi

yang penting bagi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar.

3. Manfaat praktis

Laporam ini merupakan pengalaman berharga bagi peneliti dalam rangka

menambah pengalaman dan memperluas wawasan

4. Manfaat bagi masyarakat

Hasil laporan ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan

penegatahuan kepada masyarakat.


BAB III

HASIL PENGKAJIAN

A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Komunitas

1. Diare

a. Sorowako, 27 Juni 2021, masalah yang didapatkan pada saat pengkajian

didalam rumah masih banyak lalat yang masuk karena sampah yang tidak

langsung dibuang, keluarga makan cuci tangan namun tidak menggunakan

sabun dan keluarga kurang mengetahui cara menjaga lingkungan yang bersih.

b. Toraja Utara, 27 Juni 2021, masalah yang di dapatkan pada saat pengkajian

adalah tidak menutup makanan yang di sajikan di meja makan sehingga lalat

mudah hinggap pada makanan tersebut¸ suka jajan di sembarang tempat ,

mencuci tangan sebelum makan tanpa menggunakan sabun, membuang

sampah di sembarang tempat, keluarga kurang mengetahui cara menjaga

lingkungan yang sehat dan bersih

2. Kolesterol

3. Gastritis

a. Makassar, 06 Juli 2021, masalah yang didapatkan pada saat pengkajian yaitu

makanan yang harus dihindari oleh penderita gastritis masih dikonsumsi oleh

keluarga dan pola makan tidak teratur.

b. Makassar,

4. Vaksin covid

Makassar, 06 Juli 2021, masalah yang didapatkan pada saat pengkajian yaitu

kurang pengetahuan mengenai manffat, tujuan dari vaksinasi, dan sebagai

menganggap vaksinasi itu tidak perlu dilakukan.


B. Pengkajian

1. PA1

a. Diare

DS:

1) Klien menyatakan bahwa diare adalah Bab cair lebih dari tiga kali

2) Klien menyatakan cara mencegah sakit diare adalah mencuci tangan

sebelum makan.

DO:

1) Klien menjawab bahwa diare adalah buang air besar lebih dari 3 kali atau

4 kali

2) Klien menjawab tidak tahu

3) Klien menjawab penyebab diare adalah kuman penyakit

b. Colesterol

DS:

1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan kolesterol adalah darah

2) Klien menyatakan tidak mengetahui guna kadar kolesterol

DO:

1) Klien menjawab gejala kolesterol adalah sakit kepala, sakit sendi,

kesemutan dan tekuk leher sakit

2) Klien menjawab tidak mengetahui

3) Klien menjawab penyebab koleterol pola makan

c. Gastritis

DS:

1) Klien mengatakan yang dimaksud dengan gastritis adalah penyakit maag

atau lambung
2) Klien mengatakan cara mengatasi gastritis ialah dengan membeli obat yg

ada di apotek atau pun di warung terdekat

DO:

1) Klien menjawab bahwa gastritis adalah penyakit maag atau lambung

2) Klien menjawab kurang memahami gastritis

3) Klien menjawab penyebab gastritis karna telat makan

d. Vaksin

DS:

1) Klien mengatakan vaksin adalah virus atau bakteri

2) Klien mengatakan tujuan vaksin kecuali adalah untuk pengobatan

DO:

1) Klien menjawab manfaat vaksin adalah membunuh virus/bakteri dalam

tubuh

2) Klien menjawab vaksin itu penting untuk mencegah penularan penyakit

3) Klien menjawab yang bisa diberikan vaksin covid-19 adalah anak-anak

2. PSW1

a. Diare

DS :

1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan diare adalah Bab cair dan lebih

dari tiga kali

2) Klien menyatakan tidak mengatahui penyebab diare

DO :

1) Klien menjawab penderita bisa dikatakan diare jika penderita Bab cair lebih

dari 3 kali atau 4 kali sehari


2) Klien menjawab cara mencegah sakit diare adalah mencuci tangan sebelum

makan dan makan makanan yang sehat dan bergizi

3) Klien menjawab penderita harus dibawah kepusat pelayanan kesehatan jika

Bab tidak sembuh walaupun sudah diberi perawatan dirumah dan penderita

mengalami demam diatas 39° C

b. Kolesterol

DS :

1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan kolesterol adalah lemak

2) Klien menyatakan guna mengetahui kadar kolesterol adalah untuk sarana

kesehatan dan mewaspadai terhadap berbagai penyakit

DO :

1) Klien menjawab gejala kolesterol adalah sakit kepala, sakit sendi,

kesemutan dan tekuk leher sakit

2) Klien menjawab kurang dari 200 ml/dl

3) Klien menjawab penyebab koleterol adalah obesitas, umur, dan pola

makan tidak sehat.

c. Gastritis

DS :

1) Klien mengatakan gastritis adalah penyakit lambung

2) Klien mengatakan penyebabnya gastritis karna telat makan

DO :

1) Klien menjawab gejala gastritis adalah nyeri uluh hati, mual dan muntah

2) Klien menjawab prnyebab gastritis karna telat makan

3) Klien menjawab cara mencegah gastritis dengan makan teratur


d. Vaksin

DS :

1) Klien mengatakan vaksin itu ada virus/bakteri

2) Klien mengatakan tujuan vaksin kecuali adalah untuk pengobatan

DO :

1) Klien menjawab manfaat vaksin adalah membunuh virus/bakteri dalam

tubuh

2) Klien menjawab vaksin itu penting untuk membuat tubuh menjadi sehat

3) Klien menjawab yang dapat diberikan vaksin adalah yang memiliki

riwayat penyakit

3. PSW2

a. Diare

DS :

1) Klien meyatakan yang dimaksud dengan diare adalah muntah

2) Klien menyatakan peneyebab diare adalah muntah

DO :

1) Klien menjawab seseorang disebut penderita diare bila Bab cair lebih dari

3 kali atau 4 kali

2) Klien menjawab tidak tahu

3) Klien menjawab penderita diare harus segera ke pusat pelayanan

kesehatan Bab tidak sembuh walaupun sudah diberi perawatan dirumah

dan penderita mengalami demam diatas 39° C

b. Kolesterol

DS :

1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan kolesterol adalah air


2) Klien menyatakan guna mengetahui kadar kolesterol adalah untuk sarana

kesehatan dan mewaspadai terhadap berbagai penyakit

DO :

1) Klien menjawab gejala kolesterol adalah sakit sakit mata

2) Klien menjawablebih dari 200 ml/dl

3) Klien menjawab penyebab koleterol adalah obesitas

c. Gastritis

DS :

1) Klien mengatakan yang dimaksud gastritis adalah sakit lambung

2) Klien mengatakan sakit lambung karna telat makan

DO :

1) Klien menjawab penyebab sakit lambung karna telat makan

2) Klien menjawab cara mencegahnya dengan makan teratur

3) Klien menjawab jika maag muncul dia membeli obat di warung

d. Vaksin

DS :

1) Klien mengatakan bahwa vaksin adalah obat

2) Klien mengatakan tujuan vaksin kecuali pengobatan

DO :

1) Klien menjawab manfaat vaksin adalah agar terhindar dari penyakit

2) Klien menjawab tidak mengetahui vaksin itu penting untuk apa

3) Klien menjawab yang dapat diberikan vaksin covid-19 adalah orang yang

dalam kondisi sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit

4. PSK1

a. Diare
DS :

1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan diare adalah Bab cair lebih dari

tiga kali.

2) Klien menyatakan penyebab diare adalah tidak cuci tangan sebelum makan

DO :

1) Klien menjawab seseorang bisa disebut penderita diare jika seseoran

mengalami Bab cair 1- 3 kali

2) Klien menjawab cara mencegah sakit diare adalah dengan mencuci tangan

sebelum makan dan makan makananan yang sehat dan bergizi

3) Klien menjawab tidak tahu

b. Kolesterol

DS :

1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan kolesterol adalah benjolan

2) Klien menyatakan guna mengetahui kadar kolesterol adalah untuk sarana

kesehatan dan mewaspadai terhadap berbagai penyakit

DO :

3) Klien menjawab gejala kolesterol adalah sakit mata

4) Klien menjawabtidak tahu

5) Klien menjawab penyebab koleterol adalah obesitas

c. Gastritis

DS :

1) Klien mengatakan yang dimaksud dengan gastritis adalah penyakit maag

atau lambung

2) Klien mengatakan cara mengatasi gastritis ialah dengan membeli obat yg

ada di apotek atau pun di warung terdekat


DO :

1) Klien menjawab bahwa gastritis adalah penyakit maag atau lambung

2) Klien menjawab kurang memahami gastritis

3) Klien menjawab penyebab gastritis karna telat makan

d. Vaksin

DS :

1) Klien mengatakan vaksin adalah virus/bakteri

2) Klien mengatakan tujuan vaksin adalah kecuali untuk pengobatan

DO :

1) Klien menjawab bahwa manfaat vaksin adalah salah satu pengobatan

untuk sembuh dari sakit

2) Klien menjawab bahwa vaksin penting untuk membuat tubuh sehat

3) Klien menjawab yang dapat diberikan vaksin adalah anak-anak

5. PN1

a. Diare

DS :

1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan diare adalah Bab cair lebih dari

tiga kali

2) Klien menyatakan tidak tahu penyebab diare

DO :

1) Klien menjawab seseorang dikatakan penderita diare jika seseorang Bab

cair lebih dari 3 kali atau 4 kali sehari

2) Klien menjawab cara mencegah sakit diare adalah mencuci tangan

sebelum makan dan makan makanan yang sehat dan bergizi


3) Klien menjawab penderita harus segera di bawah ke pusat pelayanan

kesehatan jika penderita demam diatas 39°C

b. Kolesterol

DS :

1) Klien menjawab yang dimaksud dengan kolesterol adalah lemak

2) Klien menjawab guna mengetahui kadar kolesterol adalah untuk sarana

kesehatan dan mewaspadai terhadap berbagai penyakit

DO :

1) Klien menjawab gejala kolesterol adalah sakit kepala, sakit sendi,

kesemutan dan tekuk leher sakit

2) Klien menjawab kurang dari 200 ml/dl

3) Klien menjawab penyebab koleterol adalah obesitas, umur, dan pola

makan tidak sehat.

c. Gastritis

DS :

1) Klien mengatakan gastritis adalah penyakit lambung

2) Klien mengatakan penyebabnya gastritis karna telat makan

DO :

1) Klien menjawab gejala gastritis adalah nyeri uluh hati, mual dan muntah

2) Klien menjawab prnyebab gastritis karna telat makan

3) Klien menjawab cara mencegah gastritis dengan makan teratur

d. Vaksin

DS :

1) Klien mengatakan bahwa vaksin adalah obat


2) Klien mengatakan tujuan vaksin kecuali adalah untuk melindungi dan

memperkuat sistem kesehatan masyarakat

DO :

1) Klien menjawab manfaat vaksin adalah untuk merangsang kekebalan

tubuh terhadap covid-19

2) Klien menjawab bahwa vaksin penting untuk mencegah penularan

3) Klien menjawab bahwa yang dapat diberikan vaksin adalah yang memiliki

riawayat penyakit

6. PN2

a. Diare

DS :

1) Klien menyatakan yang diamksud dengan diare adalah Bab cair dan lebih

dari tiga kali

2) Klien menyatakan tidak tahu penyebab diare itu apa

DO :

1) Klien menjawab seseorang dikatakan penderita diare jika penderita

mengalami Bab cair dan lebih dari tiga kali

2) Klien menjawab cara mencegah sakit diare adalah mencuci tangan

sebelum makan dan makan makanan yang sehat dan bergizi

3) Klien menjawab seseorang harus segera di bawah kepusat pelayanan

kesehatan jika klien mengalami demam diatas 39° C

b. Kolesterol

DS :

1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan kolesterol adalah lemak


2) Klien menyatakan guna mengetahui kadar kolesterol adalah untuk sarana

kesehatan dan mewaspadai terhadap berbagai penyakit

DO :

1) Klien menjawab gejala kolesterol adalah sakit kepala, sakit sendi,

kesemutan dan tekuk leher sakit

2) Klien menjawab kurang dari 200 ml/dl

3) Klien menjawab penyebab koleterol adalah obesitas, umur, dan pola

makan tidak sehat.

c. Gastritis

DS :

1) Klien mengatakan yang dimaksud gastritis adalah sakit lambung

2) Klien mengatakan sakit lambung karna telat makan

DO :

1) Klien menjawab penyebab sakit lambung karna telat makan

2) Klien menjawab cara mencegahnya dengan makan teratur

3) Klien menjawab jika maag muncul dia membeli obat di warung

d. Vaksin

DS :

1) Klien mengatakan bahwa vaksin adalah virus/bakteri

2) Klien mengatakan bahwa tujuan vaksin adalah kecuali untuk menurunkan

jumlah pasien dari kematian akibat covid-19

DO:

1) Klien menjawab bahwa manfaat vaksin adalah merangsang kekebalan

tubuh terhadap covid-19


2) Klien menjawab bahwa vaksin penting untuk menjaga tubuh dari

bakteri/virus

3) Klien menjawab bahwa yang dapat diberikan vaksin adalah ibu hamil

7. PR1

a. Diare

DS :

1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan diare adalah Bab cair lebih dari

tiga kali

2) Klien menyatakan tidak mengetahui penyebab diare

DO :

1) Klien menjawab seseorang bisa dikatakan sebegai penderita diare jika

seseorang Bab cair 1 – 3 kali

2) Klien menjawab caramencegah sakit diare adalah dengan mencuci tangan

sebelum makan dan makan makanan yang sehat dan bergizi

3) Klien menjawab tidak tahu kapan penderita diare harus segera dibawah ke

pusat pelayanan kesehatan

b. Kolesterol

DS :

1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan kolesterol adalah darah

2) Klien menyatakan guna mengetahui kadar kolesterol adalah untuk sarana

kesehatan dan mewaspadai terhadap berbagai penyakit

DO :

1) Klien menjawab gejala kolesterol adalah sakit kepala, sakit sendi,

kesemutan dan tekuk leher sakit

2) Klien menjawab tidak tahu


3) Klien menjawab penyebab koleterol adalah obesitas, umur, dan pola

makan tidak sehat

c. Gastritis

DS :

1) Klien mengatakan yang dimaksud dengan gastritis adalah penyakit maag

atau lambung

2) Klien mengatakan cara mengatasi gastritis ialah dengan membeli obat yg

ada di apotek atau pun di warung terdekat

DO :

1) Klien menjawab bahwa gastritis adalah penyakit maag atau lambung

2) Klien menjawab kurang memahami gastritis

3) Klien menjawab penyebab gastritis karna telat makan

d. Vaksin

DS :

1) Klien mengatakan bahwa vaksin adalah virus/bakteri

2) Klien mengatakkan bahwa tujuan vaksin adalah kecuali untuk pengobatan

DO :

1) Klien menjawab bahwa manfaat vaksin adalah untuk terhindar dari

penyakit

2) Klien menjawab bahwa tidak mengetahui vaksin itu penting untuk apa

3) Klien menjawab bahwa yang dapat diberikan vaksin adalah anak-anak

8. PR2

a. Diare

DS :
1) Klien menyatakan Diare adalah Bab cair lebih dan lebih dari tiga kali

sehari

2) Klien menyatakan penyebab diare adalah kuman penyakit dan tidak cuci

tangan sebelum makan

DO :

1) Klien menjawab bahwa seseorang bisa dikatakan penderita diare jika

seseorang mengalami Bab cair lebih dari 3 kali atau 4 kali sehari

2) Klien menjawab tidak tahu cara mencegah diare

3) Klien menjawab orang harus segera dibawah kepusat pelayanan kesehatan

jika seseorang mengalami Bab cair yang tidak sembuh walaupun sudah

diberi perawatan dirumah dan mengalami demam diatas 39°C

b. Kolestrol

DS :

1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan kolesterol adalah darah

2) Klien menyatakan guna mengetahui kadar kolesterol adalah untuk sarana

kesehatan dan mewaspadai terhadap berbagai penyakit

DO :

1) Klien menjawab gejala kolesterol adalah sakit kepala, sakit sendi,

kesemutan dan tekuk leher sakit

2) Klien menjawab tidak tahu

3) Klien menjawab penyebab koleterol adalah obesitas, umur, dan pola

makan tidak sehat

c. Gastritis

DS :

1) Klien mengatakan gastritis adalah penyakit lambung


2) Klien mengatakan penyebabnya gastritis karna telat makan

DO :

1) Klien menjawab gejala gastritis adalah nyeri uluh hati, mual dan muntah

2) Klien menjawab prnyebab gastritis karna telat makan

3) Klien menjawab cara mencegah gastritis dengan makan teratur

d. Vaksin

DS :

1) Klien mengatakan bahwa vaksin adalah obat

2) Klien mengatakan tujuan vaksin adalah kecuali untuk melindungi dan

memperkuat sistem kesehatan masyarakat

DO :

1) Klien menjawab bahwa manfaat vaksin adalah untuk merangsang

kekebalan tubuh terhadap covid-19

2) Klien menjawab bahwa vaksin penting untuk mencegah penularan

3) Klien menjawab bahwa yang dapat diberikan vaksin adalah orang yang

sehat dan tidak memiliki riawayat penyakit

9. PNR1

a. Diare

DS :

1) Klien menyatakan yang dimaksud diare adadalah Bab cair dan lebih dari

tiga kali

2) Klien menyatakan tidak tahu penyebab diare

DO :

1) Klien menjawab seseorang bisa dikatakan sebegai penderita diare jika orang

tersebut Bab cair 1 -3 kali


2) Dan Klien menjawab cara mencegah sakit diare adalah dengan mencuci

tangan sebelum makan dan makan makanan yang sehat dan bergizi

3) Klien menjawab penderita harus segera dibawah kepusat pelayanan

kesehatan jika penderita tidak sembuh walaupun sudah di beri perawatan di

rumah.

b. Kolesterol

DS :

1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan kolesterol adalah darah

2) Klien menjawab guna mengetahui kadar kolesterol adalah untuk sarana

kesehatan dan mewaspadai terhadap berbagai penyakit

DO :

1) Klien menjawab gejala kolesterol adalah sakit kepala, sakit sendi,

kesemutan dan tekuk leher sakit

2) Klien menjawab nilai normal lebih 200 ml/dl

3) Klien menjawab penyebab koleterol adalah obesitas, umur, dan pola makan

tidak sehat.

c. Gastritis

DS :

1) Klien mengatakan yang dimaksud gastritis adalah sakit lambung

2) Klien menjawab jika maag muncul dia membeli obat di warung

DO :

1) Klien mengatakan yang dimaksud gastritis adalah sakit lambung

2) Klien menjawab penyebab sakit lambung karna telat makan

3) Klien menjawab cara mencegahnya dengan makan teratur

d. Vaksin
DS :

1) Klien mengatakan bahwa vaksin adalah virus/bakteri

2) Klien mengatakan bahwa tujuan vaskin adalah kecuali untuk menjaga

produktivitas serta mengurangi dampak ekonomi dan sosial

DO :

1) Klien menjawab bahwa manfaat vaksin untuk membunuh virus/bakteri

dalam tubuh

2) Klien menjawab bahwa tidak mengetahui vaksin penting untuk apa

3) Klien menjawab bahwa yang dapat diberikan vaksin adaslah yang memiliki

penyakit

10. PS1

a. Diare

DS :

1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan diare adalah Bab cair dan lebih

dari tiga kali

2) Klien menyatakan penyebab diare adalah kuman penyakit

DO :

1) Klien menjawab tidak tahu kapan seseorang bisa dikatakan sebagai

penderita diare

2) Klien menjawab cara mencegah sakit diare yaitu dengan mencuci tangan

sebelum makan dan makan makanan yang sehat dan bergizi

3) Klien menjawab seseorang harus segera dibawah ke pusat pelayanan

kesehatan jika Bab tidak sembuh walaupun sudah diberi perawatan

dirumah

b. Kolesterol
DS :

1) Klien menjawab yang dimaksud dengan kolesterol adalah lemak

2) Klien menjawab guna mengetahui kadar kolesterol adalah untuk sarana

kesehatan dan mewaspadai terhadap berbagai penyakit

DO :

1) Klien menjawab gejala kolesterol adalah sakit kepala, sakit sendi,

kesemutan dan tekuk leher sakit

2) Klien menjawab kurang dari 200 ml/dl

3) Klien menjawab penyebab koleterol adalah obesitas, umur, dan pola

makan tidak sehat.

c. Gastritis

DS :

1) Klien mengatakan yang dimaksud gastritis adalah sakit lambung

2) Klien mengatakan sakit lambung karna telat makan

DO :

1) Klien menjawab penyebab sakit lambung karna telat makan

2) Klien menjawab cara mencegahnya dengan makan teratur

3) Klien menjawab jika maag muncul dia membeli obat di warung

d. Vaksin

DS :

1) Klien mengatakan bahwa vaksin adalah virus atau bakteri

2) Klien mengatakan bahwa tujuan vaksin kecuali adalah untuk pengobatan

DO :

1) Klien menjawab bahwa manfaat vaksin adalah agar terhindar dari penyakit
2) Klien menjawab bahwa vaksin penting untuk mencegah penularan

penyakit

3) Klien menjawab bahwa yang dapat diberikan vaksin adalah orang yang

sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit

11. PS2

a. Diare

DS :

1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan diare adalah Bab cair dan lebih

dari tiga kali

2) Klien menyatakan tidak tahu penyebab diare

DO :

1) Klien menjawab tidak tahu kapan seseorang bisa dikatakan sebagai

penderita diare

2) Klien menjawab cara mencegah sakit diare adalah mencuci tangan

sebelum makan dan makan makananan yang sehat dan bergizi

3) Klien menjawab seseorang harus segera dibawah ke pusat pelayanan

kesehatan jika demam diatas 39° C

b. Kolesterol

DS :

1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan kolesterol adalah lemak

2) Klien menyatakan guna mengetahui kadar kolesterol adalah untuk sarana

kesehatan dan mewaspadai terhadap berbagai penyakit

DO :

1) Klien menjawab gejala kolesterol adalah sakit kepala, sakit sendi,

kesemutan dan tekuk leher sakit


2) Klien menjawab kurang dari 200 ml/dl

3) Klien menjawab penyebab koleterol adalah obesitas, umur, dan pola

makan tidak sehat.

c. Gastritis

DS :

1) Klien mengatakan yang dimaksud dengan gastritis adalah penyakit maag

atau lambung

2) Klien mengatakan cara mengatasi gastritis ialah dengan membeli obat yg

ada di apotek atau pun di warung terdekat

DO:

1) Klien menjawab bahwa gastritis adalah penyakit maag atau lambung

2) Klien menjawab kurang memahami gastritis

3) Klien menjawab penyebab gastritis karna telat makan

d. Vaksin

DS :

1) Klien mengatakan bahwa vaksin adalah obat

2) Klien mengatakan tujuan vaksin adalah kecuali untuk melindungi dan

memperkuat sistem kesehatan masyarakat.

DO :

1) Klien menjawab bahwa manfaat vaksin membunuh virus/bakteri dalam

tubuh

2) Klien menjawab bahwa vaksin penting untuk mencegah penularan

penyakit

3) Klien menjawab bahwa yang dapat diberikan vaksin adalah anak-anak

12. PD1
a. Diare

DS :

1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan diare adalah Bab cair lebih dari

tiga kali

2) Klien menyatakan tidak tahu penyebab diare

DO :

1) Klien menjawab tidak tahu kapan seseorang bisa dikatakan sebagai

penderita diare

2) Klien menjawab cara mencegah sakit diare adalah mencuci tangan

sebelum makan dan makan makanan yang sehat dan bergizi

3) Klien menjawab seseorang harus segera dibawah ke pusat pelayanan

kesehatan jika Bab tidak sembuh walaupun sudah diberi perawatan

dirumah dan penderita demam diatas 39° C

b. Kolesterol

DS :

1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan kolesterol adalah lemak

2) Klien menyatakan guna mengetahui kadar kolesterol adalah untuk sarana

kesehatan dan mewaspadai terhadap berbagai penyakit

DO :

1) Klien menjawab gejala kolesterol adalah sakit kepala, sakit sendi,

kesemutan dan tekuk leher sakit

2) Klien menjawab kurang dari 200 ml/dl

3) Klien menjawab penyebab koleterol adalah obesitas, umur, dan pola

makan tidak sehat.

c. Gastritis
DS :

1) Klien mengatakan yang dimaksud dengan gastritis adalah penyakit maag

atau lambung

2) Klien mengatakan cara mengatasi gastritis ialah dengan membeli obat yg

ada di apotek atau pun di warung terdekat

DO :

1) Klien menjawab bahwa gastritis adalah penyakit maag atau lambung

2) Klien menjawab kurang memahami gastritis

3) Klien menjawab penyebab gastritis karna telat makan

d. Vaksin

DS :

1) Klien mengatakan vaksin adalah virus/bakteri

2) Klien mengatakan tujuan vaksin adalah kecuali untuk menurunkan jumlah

pasien dari kematian akibat covid-19

DO :

1) Klien menjawab bahwa manfaat vaksin untuk mencegah penularan

penyakit

2) Klien menjawab bahwa vkasin penting untuk menjaga tubh dari

virus/bakteri

3) Klien menjawab bahwayang dapat diberikan vaskin adalah yang memiliki

riwayat penyakit.

13. PD2

a. Diare

DS :
1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan diare adalah Bab cair lebih dari

tiga kali

2) Klien menyatakan tidak tahu penyebab diare

DO :

1) Klien menjawab seseorang bisa dikatakan sebagai penderita diare jika

pemderita Bab cair lebih dari 3 kali atau 4 kali

2) Klien menjawab cara mencegah sakit diare adalah dengan mencuci tangan

sebelum makan dan makan makananan yang sehat dan bergizi

3) Klien menyatakan tidak tahu kapan penderita diare harus segera dibawah

ke pusat pelayanan kesehatan.

b. Kolesterol

DS :

1) Klien menyatakan yang dimaksud dengan kolesterol adalah lemak

2) Klien menyatakan guna mengetahui kadar kolesterol adalah untuk sarana

kesehatan dan mewaspadai terhadap berbagai penyakit

DO :

1) Klien menjawab gejala kolesterol adalah sakit kepala, sakit sendi,

kesemutan dan tekuk leher sakit

2) Klien menjawab kurang dari 200 ml/dl

3) Klien menjawab penyebab koleterol adalah obesitas, umur, dan pola

makan tidak sehat.

c. Gastritis

DS :

1) Klien mengatakan gastritis adalah penyakit lambung

2) Klien mengatakan penyebabnya gastritis karna telat makan


DO :

1) Klien menjawab gejala gastritis adalah nyeri uluh hati, mual dan muntah

2) Klien menjawab prnyebab gastritis karna telat makan

3) Klien menjawab cara mencegah gastritis dengan makan teratur

d. Vaksin

DS :

1) Klien mengatakan bahwa vaksin adalah obat

2) Klien mengatakan tujuan vaksin adalah kecuali untuk pengobatan

DO :

1) Klien menjawab bahwa manfaat vaksin adalah untuk terhindar dari penyait

2) Klien menjawab bahwa vaksin itu penting untuk membuat tubuh menjadi

sehat

3) Klien menjawab bahwa yang dapat diberikan vaksin covid-19 adalah

orang yang sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit

C. Analisa Data

No Data Masalah

1. DS : Kurang

a. Klien menyatakan yang dimaksud dengan pengetahuankarena

diare adalah Bab cair dan lebih dari tiga kali kurang paham

dan muntah (PA1, PSW1, PSW2, PSKI, PNI, mengenai penyakit

PN2, PR1, PR2, PSN, PS1, PS2, PD1) diare dan cara

b. Klien menyatakan berapa kali buang air besar mencengahnya

disebut sebagai penderita diare (PSK1, PN2,

PR1, PSN)
DO :

a. Klien menjawab tidak tahu penyebab diare

(PSW1, PSW2, PNI, PN2, PR1, PSN, PS1,

PS2, PD1, PD2)

b. Klien menjawab tidak tahu mencengah sakit

diare ( PA1, PSWI, PSW2, PSK1, PN1, PN2,

PR1, PR2)

c. Klien menjawab harus di bawa ke pusat

pelayanan kesehatan penderita diare ( PA1,

PSW1, PSW2, PSK1, PN1, PN2, PR1, PR2,

PS2, PD2)

2. DS : Kurang pengetahuan

a. Klien menyatakan yang dimaksud dengan

kolesterol adalah air (PD1, PS2, PR2, PR1,

PN2, PSK1, PA1)

b. Klien menyatakan guna mengetahui kadar

kolesterol adalah untuk sarana kesehatan dan

mewaspadai terhadap berbagai penyakit

(PD1, PS2, PR, PSK1, PA1)

DO :

a. Klien menjawab gejala kolesterol adalah sakit

sakit mata (PD1, PS2, PR2, PR1, PN2, PSK1,

PA1)

b. Klien menjawab lebih dari 200 ml/dl (PD1,

PR2, PR1)
c. Klien menjawab penyebab koleterol adalah

obesitas (PS2, PR1, PN2, PSK1, PA1)

3. DS: Kurang pengetahuan

a. Klien menyatakan gastritis adalah sakit karena kurang paham

lambung (PSW1, PSW2, PSK1, PR2, PR1, mengenai penyakit

PN2, PSK1, PN1, PN2, PR1, PR2, PNR1, gastritis dan cara

PS1, PS2, PD1, PD2) mencengahnya

b. Klien mengatakan cara mengatasi gatritis

ialah dengan membeli obat yang ada di

apotek atau warung terdekat ( PA1, PSW2,

PSK1, PR1, PNR1, PS1, PS2)

DO:

a. Klien menjawab bahwa gastritis adalah

penyakit maag atau lambung (PA1,PSK1,

PR1, PNR1, PS1, PS2)

b. Klien menjawab gejala gastritis adalah nyeri

ulu hati, mual,muntah (PSW1, PN1, PR2,

PD1, PD2)

c. Klien menjawab penyebab gastritis karena

telat makan ( PA1, PSW1, PSW2, PSK1,PN1,

PN2, PR1, PR2, PNR1, PS1,PS2, PD1, PD2)

d. Klien menjawab kurang memahami gastritis

(PA1, PSK1, PR1, PS1, PS2)

4. DO : Kurang Pengetahuan

a. Klien yang mengatakan vaksin adalah adalah mengenai vaksinasi


obat atau ramuan (PSW2, PN1, PR2, PS2) covid-19

b. Klien yang tidak mengetahui bahwa tujuan

vaksin kecuali adalah untuk pengobatan

(PN1, PN2, PR2, PN1, PS2, PD1 )

DO :

a. Pasien yang tidak mengetahui bahwa manfaat

vaksin untuk merangsang kekebalan tubuh

terhadap covid-19 (PSW1, PSW2, PSK1,

PN2, PR1, PN1, PD1, PD2 )

b. Pasien yang tidak mengetahui pentingnya

vaksin untuk mencegah penularan (PSW1,

PSW2, PSK1, PN2, PR1, PN1, PD1, PD2 )

c. Pasien yang tidak mengetahui siapa saja yang

bisa diberikan vaksin covid-19 ( PA1, PSW`,

PSK1, PN1, PN2, PR1, PN1, PS2, PD1 )


D. Rencana Intervensi

No Dx Tujuan Sasaran Strategi Intervensi

1. Kurang pengetahuan Setelah dilakukan Pasien dan Pendidikan 1. Jelaskan

tentang penyakit penyuluhan pada keluarga kesehatan tentang

diare berhubungan pasien dan pengertian

dengan ketidak keluarga, diare


(Penyuluhan
mampuan keluarga diharapkan : 2. Jelaskan
Diare)
dalam mengenal 1.Pasien dapat tentang

masalah kesehatan mengetahui penyebab

tentang diare dan diare

penyebabnya 3. Jelaskan

2.Pasien dapat tentang tanda

Mengetahui tanda dan gejala

dan gejala diare diare

3. Pasien dapat 4. Jelaskan

mengetahui cara tentang

pencegahannya pencegahan

diare

5. Diskusikan

pada keluarga

dan pasien

kapan harus

ke pusat

pelayanan

2. Kurang pengetahuan Setelah dilakukan Pasien dan Pendidikan 1. Jelaskan


tentang penyakit penyuluhan pada keluarga kesehatan tentang

kolestrol pasien dan pengertian

berhubungan dengan keluarga, kolestrol


(Penyuluhan
ketidakmampuan diharapkan : 2. Jelaskan
Kolestrol)
keluarga dalam 4.Pasien dapat tentang

mengenal masalah mengetahui penyebab

kesehatan tentang kolestrol kolestrol

dan penyebabnya 3. Jelaskan

5.Pasien dapat tentang tanda

Mengetahui tanda dan gejala

dan gejala kolestrol

kolestrol 4. Jelaskan

6. Pasien dapat tentang

mengetshui cara pencegahan

pencegahannya kolestrol

5. Berikan

dukungan

positif pada

keluarga

3. Kurang pengetahuan Setelah dilakukan Pasien dan Pendidikan 1. Jelaskan

tentang penyakit penyuluhan pada keluarga kesehatan tentang

gastritis pasien dan pengertian

berhubungan dengan keluarga, gastritis


(Penyuluhan
ketidak mampuan diharapkan : 2. Jelaskan
Gastritis)
keluarga dalam 1. Pasien dapat tentang
mengenal masalah mengetahui penyebab

kesehatan tentang gastritis gastritis

dan penyebabnya 3. Jelaskan

2. Pasien dapat tentang tanda

Mengetahui tanda dan gejala

dan gejala gastritis

gastritis 4. Jelaskan

3. Pasien dapat tentang

mengetshui cara pencegahan

pencegahannya gastritis

5. Berikan

dukungan

positif pada

keluarga

4. Kurang pengetahuan Setelah dilakukan Pasien dan Pendidikan 1. Jelaskan

tentang vaksin penyuluhan pada keluarga kesehatan tentang apa itu

berhubungan dengan pasien dan vaksin

ketidakmampuan keluarga, (penyuluhan 2. Jelaskan

keluarga dalam diharapkan : vaksin) tentang tujuan

mengenal masalah 1. Pasien dapat dari vaksin.

kesehatan mengetahui 3. Jelaskan apa

tentang apa itu saja manfaat

vaksin vaksin

2.Pasien dapat 4. Jelaskan

Mengetahui tentang kenapa


manfaat dan vaksin itu

tujuan vaksin penting

3. Pasien dapat 5. Jelaskan

mengetahui tentang siapa

pentingnya vaksin saja yang dapat

dan siapa yang diberikan

dapat diberikan vaksin

vaksin
E. Implementasi dan Evaluasi

No Dx Waktu Kegiatan Evaluasi

1. Kurang pengetahuan Minggu, Pendidikan Evaluasi struktur :

tentang penyakit 27 Juni 2021 kesehatan tentang Persiapan kegiatan

diare berhubungan penyakit diare dilakukan 7-10 hari

dengan ketidak Evaluasi proses :

mampuan keluarga 1. Peserta yang hadir 13

dalam mengenal orang

masalah kesehatan 2. Kegiatan

berlangsungselama 35

menit

3. Satu orang bertanya

dalam kegiatan

4. 60% Peserta

mengikuti kegiatan

5. 95% peserta mampu

memahami tentang

diare

2. Kurang pengetahuan Minggu, Pendidikan Evaluasi struktur :

tentang penyakit 27 Juni 2021 kesehatan tentang Persiapan kegiatan

kolestrol penyakit kolestrol dilakukan 7-10 hari

berhubungan dengan Evaluasi proses :

ketidakmampuan 6. Peserta yang hadir 13

keluarga dalam orang

mengenal masalah 7. Kegiatan


kesehatan berlangsungselama 35

menit

8. Dua orang bertanya

dalam kegiatan

9. 54,16% Peserta

mengikuti kegiatan

10. 90% peserta

mampu memahami

tentang kolestrol

3. Kurang pengetahuan Selasa, 6 Juli 2021 Pendidikan Evaluasi struktur :

tentang penyakit kesehatan tentang Persiapan kegiatan

gastritis penyakit gastritis dilakukan 7-10 hari

berhubungan dengan Evaluasi proses :

ketidak mampuan 1. Peserta yang hadir 13

keluarga dalam orang

mengenal masalah 2. Kegiatan

kesehatan berlangsungselama 35

menit

3. Satu orang bertanya

dalam kegiatan

4. 50.75% Peserta

mengikuti kegiatan

5. 83,07% peserta

mampu memahami

tentang gastritis
4. Kurang pengetahuan Selasa, 6 Juli 2021 Pendidikan Evaluasi struktur :

tentang apa vaksin kesehatan tentang Persiapan kegiatan

berhubungan dengan vaksin dilakukan 7-10 hari

ketidakmampuan Evaluasi proses :

keluarga dalam 1. Peserta yang hadir 13

mengenal masalah orang

kesehatan 2. Kegiatan

berlangsungselama 35

menit

3. Dua orang bertanya

dalam kegiatan

4. 92% peserta mampu

memahami tentang

vaksin
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Penyuluhan

Penyuluhan dilakukan melalui Aplikasi daring pada tanggal 27 Juni 2021 dan

6 Juli 2021 selama empat minggu, dalam rentang waktu penyuluhan satu kali per

minggu. Jumlah peserta penyuluhan menjadi 13 orang.Pengambilan data dilakukan

menggunakan lembar kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan pretest dan

posttest intervensi.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

(kuesioner) yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responden.Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita

ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan pengetahuan (Mahmud, 2017).

1. Hasil kuesioner Penyakit Diare (Pretest-Posttest)

Tabel 3.1

Peserta dengan jawaban benar tentang Penyakit Diare (Pretest-Posttest)

No. Soal
n Pretest n Posttest
Kuesioner
1 11 84,6 % 13 100 %
2 7 53,8 % 11 84,6 %
3 8 61,5 % 13 100 %
4 6 46,1 % 10 76,9 %
5 7 53,8 % 10 76,9 %
Rata-rata 60 % 95 %

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebelum diberikan

penyuluhan (Pretest) tentang Diare, jumlah peserta yang menjawab benar tentang

yang dimaksud diare sebanyak 11 peserta (84,6%) setelah diberikan penyuluhan

(Posttest) meningkat sebanyak 13 peserta (100%), sebelum diberikan penyuluhan

(Pretest) jumlah peserta yang menjawab benar tentang penyebab diaresebanyak 7


peserta (53,8%) setelah diberikan penyuluhan (Posttest) meningkat sebanyak

11peserta (84,6%), sebelum diberikan penyuluhan (Pretest) jumlah peserta yang

menjawab benar tentang berapa kali buang air besar dalam sehari hingga di

sebut sebagai penderita diare sebanyak 8 peserta (61,5%) setelah diberikan

penyuluhan (Posttest) meningkat sebanyak 13 peserta (100%), sebelum diberikan

penyuluhan (Pretest) jumlah peserta yang menjawab benar tentang cara

mencegah sakit diaresebanyak 6 peserta (46,1%) setelah diberikan penyuluhan

(Posttest) meningkat sebanyak 10 peserta (76,9%), sebelum diberikan penyuluhan

(Pretest) jumlah peserta yang menjawab benar tentang kapan harus dibawah ke

pusat pelayanan kesehatan penderita diare sebanyak 7 peserta (53,8%) setelah

diberikan penyuluhan (Posttest) meningkat sebanyak 10 peserta (76,9%).

2. Hasil kuesioner Kolesterol(Pretest-Posttest)

Tabel 3.2

Tingkat pengetahuan peserta tentang Kolesterol(Pretest-Posttest)

No. Soal
n Pretest n Posttest
Kuesioner
1 8 61.53 % 13 100%
2 12 92.30 % 13 100%
3 9 69.23% 11 84.61%
4 7 53.84 % 10 76.92 %
5 11 84.61 % 12 92.30%
Rata-rata 72,3 % 90%

Berdasarhan tabel diatas menunjukkan bahwa sebelum diberikan

penyuluhan (Pretest) kolestrol, jumlah peserta yang menjawab benar tentang apa

yang dimaksud koletrol sebanyak 8 orang (61,53%) setelah diberikan penyluhan

(posttest) meningkat menjadi 13 orang (100%). Sebelum diberikan penyuluhan

(Pretest) kolestrol, jumlah peserta yang menjawab benar tentang guna

mengetahui kadar koletrol sebanyak 12 orang (92,30%) setelah diberikan


penyluhan (posttest) meningkat menjadi 13 orang (100%). Sebelum diberikan

penyuluhan (Pretest) kolestrol, jumlah peserta yang menjawab benar tentang

gejala koletrol sebanyak 9 orang (62,23%) setelah diberikan penyluhan (posttest)

meningkat menjadi 11 orang (84,61%). Sebelum diberikan penyuluhan (Pretest)

kolestrol, jumlah peserta yang menjawab benar tentang nilai normal kadar

koletrol sebanyak 7 orang (53,84%) setelah diberikan penyluhan (posttest)

meningkat menjadi 10 orang (76,92%). Sebelum diberikan penyuluhan (Pretest)

kolestrol, jumlah peserta yang menjawab benar tentang apa penyebabkoletrol

sebanyak 11 orang (84,61%) setelah diberikan penyluhan (posttest) meningkat

menjadi 12 orang (92,30%).

3. Hasil kuesioner Penyakit Gastritis(Pretest-Posttest)

Tabel 3.3

Tingkat pengetahuan peserta tentang Penyakit Gastritis(Pretest-Posttest)

No. Soal
n Pretest n Posttest
Kuesioner
1 6 46,15% 9 69,23%
2 4 30,76% 10 76,92%
3 5 38,46% 11 84,61%
4 13 100% 13 100%
5 5 38,46% 11 84,61%
Rata-rata 50,76% 83,07%

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebelum diberikan

penyuluhan (Pretest) tentang gastritis, jumlah peserta yang menjawab benar

tentang pengertian gastritis sebanyak 6peserta (46,15%) setelah diberikan

penyuluhan (Posttest) meningkat menjadi9 peserta (69,23%), sebelum diberikan

penyuluhan (Pretest) jumlah peserta yang menjawab benar tentang penyebab

gastritis sebanyak 4 peserta (30,76%) setelah diberikan penyuluhan (Posttest)

meningkat menjadi10 peserta (76,92%), sebelum diberikan penyuluhan (Pretest)


jumlah peserta yang menjawab benar tentang yang bukan gejala gastritis

sebanyak 5 peserta (38,46%) setelah diberikan penyuluhan (Posttest)

meningkatmenjadi11 peserta (84,61%), sebelum diberikan penyuluhan (Pretest)

jumlah peserta yang menjawab benar tentang cara pencegahan gastritissebanyak

13 peserta (100%) setelah diberikan penyuluhan (Posttest) menetap sebanyak

13peserta (100%),sebelum diberikan penyuluhan (Pretest) jumlah peserta yang

menjawab benar tentang bahaya yang terjadi jika gastritis tidak ditangani

sebanyak 5 peserta (38,46%) setelah diberikan penyuluhan (Pretest) meningkat

menjadi 11 peserta (84,61%).

4. Hasil kuesioner Vaksin Covid-19(Pretest-Posttest)

Tabel 3.4

Tingkat pengetahuan peserta tentang Vaksin Covid-19(Pretest-Posttest)

No. Soal
n Pretest n Posttest
Kuesioner
1 8 62% 13 100%
2 7 54% 10 77%
3 4 31% 13 100%
4 4 31% 11 85%
5 4 31% 13 100%
Rata-rata 42% 92%
Berdasarhan tabel diatas menunjukkan bahwa sebelum diberikan

penyuluhan (Pretest) tentang vaksin, jumlah peserta yang menjawab benar

tentang apa itu vaksin adalah 8 orang (62%) dan setelah diberikan penyuluhan

hasil (Posttest) adalah 13 orang benar (100%), sebelum dilakukan penyuluhan

(Pretest) tentang tujuan vaksin dari vaksin kecuali adalah jumlah yang menjawab

benar adalah 7 orang (54%) dan setelah dilakukan penyuluhan (Posttest) yang

menjawab benar sebanyak 10 orang (77%), sebelum dilakukan penyuluhan hasil

(Posttest) tentang manfaat vaksin adalah 4 orang (31%) dan setelah diberikan

penyuluhan hasi dari (Posttest) adalah 13 orang benar (100%), sebelum dilakukan
penyuluhan hasil (Pretest) dari pertanyaan tentang penting vaksin adalah 4 orang

(31%) dan setelah dilakukan penyuluhan hasil dari (Posttest) asalah 11 orang

benar (85%), sebelum dilakukan penyuluhan hasil (Pretest) tentang yang dapat

diberikan vaksin adalah 4 orang (31%) dan setelah dilakukan penyuluhan hasil

dari (Posttest) adalah 13 orang benar (100%).

B. Pembahasan

1. Tingkat pengetahuan diare (pretest-posttest)

Diare disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu, Faktor makanan

yaitu akibat dari makanan basi, beracun, terlalu banyak lemak, sayuran dimasak

kurang matang.Minum air tidak masak, Makan jajanan yang tidak bersih, Makan

dengan tangan kotor. Dan cara mencengah diare ini dengan mencuci tangan

sebelum makan dan makan makanan yang sehat dan bergizi. Dan jika diarenya

terus-terusan terjadi sekalipun sudah ditangani dir rumah harus ke pusat

pelayanan kesehatan jika Bab tidak sembuh walaupun sudah diberi perawatan di

rumah dan penderita mengalami demam diatas 39ºC.

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Diare (Pretest-Posttest)

terjadi peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan. Jumlah peserta penyuluhan

sebanyak 13 peserta dengan rata-rata persentase tingkat pengetahuan sebelum

diberikan penyuluhan (Pretest) sebesar 60% dan rata-rata persentase tingkat

pengetahuan setelah diberikan penyuluhan (Postest) sebesar 95%.

Dengan diberikan penyuluhan tetang diare maka responden mendapat

pembelajaran yang menghasilkan suatu perubahan diri yang semula belum

diketahui menjadi diketahui, serta memberikan pemahaman kepada peserta yang

ikut penyuluhan, bahwa diare itu dapat dihindari faktor penyebabnya, misalnya

dengan menjalani pola hidup sehat.


2. Tingkat pengetahuan cholesterol (pretest-posttest)

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kada kolesterol dapat

dibagi menjadi dua, yaitu faktor yang tidak dapat diubah meliputi usia, jenis

kelamin dan riwayat keluarga. Sedangkan faktor yang dapat diubah seperti

kebiasaan merokok, jarang melakukan aktivitas fisikdan sering mengonsumsi

makanan yang mengandung banyak lemak namun rendah serat.Ruslanti (2014),

dalam bukunya juga mengatakan bahwa hampir 80% kolesterol dibuat dalam hati,

sehingga asupan kolesterol dari jenis makanan apapun sesungguhnya tidak

diperlukan lagi. Selain beberapa faktor utama di atas, terdapat faktor pendukung

lainnya yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol. Seperti pekerjaan, meskipun

tidak berpengaruh secara langsung namun jenis pekerjaan juga bisa menjadi

pemicu koleterol tinggi. Contohnya, pekerjaan yang mengharuskan banyak duduk

sehingga mengurangi aktivitas fisik, atau pekerjaan yang berada di lingkungan

yang mendukung pola makan tidah sehat, seperti

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Kolestrol (Pretest-Posttest)

terjadi peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan. Jumlah peserta penyuluhan

sebanyak 13 orang dengan rata-rata persentase tingkat pengetahuan sebelum

diberikan penyuluhan (Pretest) sebesar 72,3% dan setelah diberikan penyuluhan

tingkat presentase meningkat (Postest) sebesar 90%.

Dengan diberikan penyuluhan tetang Kolestrolmaka responden mendapat

pembelajaran dan pengetahuan untuk perubahan pola hidup yang lebih baik

dimana sebelumnya belum paham menjadi paham, serta memberikan pemahaman

kepada peserta yang ikut penyuluhan, bahwa kolestrol itu dapat dihindari faktor

penyebabnya, misalnya dengan menjalani pola hidup sehat dan berolahraga.

3. Tingkat pengetahuan gastritis(pretest-posttest)


Gastritis disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur, konsumsi makanan

yang merangasang lambung, stress, konsumsi obat tertentu, dan infeksi kuman

helicobacter pilory.Dan jika tidak ditangani dapat menyebabkan perdarahan

saluran cerna, anemia, ulkus, perforasi, gangguan peneyrapan besi, penyempiatan

daerah antrum pylorus, dan kanker lambung.

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Gastritis(Pretest-Posttest)

terjadi peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan. Jumlah peserta penyuluhan

sebanyak 8 peserta dengan rata-rata persentase tingkat pengetahuan sebelum

diberikan penyuluhan (Pretest) sebesar 50,76% dan rata-rata persentase tingkat

pengetahuan setelah diberikan penyuluhan (Postest) sebesar 83,07%.

Dengan diberikan penyuluhan tetang gastritis maka responden mendapat

pembelajaran yang menghasilkan suatu perubahan diri yang semula belum

diketahui menjadi diketahui, serta memberikan pemahaman kepada peserta yang

ikut penyuluhan, bahwa gastritis itu dapat dihindari faktor penyebabnya, misalnya

dengan menjalani pola hidup sehat.

4. Tingkat pengetahuan vaksin (pretest-posttest)

Vaksin merupakan zat atau substansi yang berfungsi membantu tubuh

melawan penyakit tertentu. Tubuh yang sudah divaksin akan membentuk antibodi

terhadap virus tertentu. Walaupun saat menerima vaksin terdapat gejala yang

dapat dirakanan oleh penerima vaksin seperti demam, keletihan, sakit kepala,

nyeri otot, panas dingin dan diare tapi keluhan akan hilang dengan sendirinya.

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang vaksin (Pretest-Posttest)

terjadi peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan. Jumlah peserta penyuluhan

sebanyak 13 peserta dengan rata-rata persentase tingkat pengetahuan sebelum


diberikan penyuluhan (Pretest) sebesar 42% dan rata-rata persentase tingkat

pengetahuan setelah diberikan penyuluhan (Postest) sebesar 92%.

Dengan diberikan penyuluhan tetang vaksin maka responden mendapat

pembelajaran yang menghasilkan suatu perubahan diri yang semula belum

diketahui menjadi diketahui, serta memberikan pemahaman kepada peserta yang

ikut penyuluhan, bahwa penyuntikan vaksin sangat bermanfaat bagi tubuh untuk

menjaga kekebalan tubuh dan peserta tidak lagi beranggapan bahwa penyuntikan

vaksin itu berbahaya bagi tubuh.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil laporan penyuluhan dan pembahasan yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Terjadi peningkatan pengetahuan Diare dari 60% mejadi 95%

2. Terjadi peningkatan pengetahuan Kolestrol dari 72,3 % menjadi 90%

3. Terjadi peningkatan pengetahuan Gastritis dari 50,75% menjadi 83,07%

4. Terjadi peningkatan pengetahuan Vaksin Covid19 dari 42% menjadi 92%

B. Saran

Berdasarkan hasil laporan penyuluhan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai

berikut:

1. Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat, diharapkan agar mengikuti penyuluhan kesehatan tentang Diare,

Kolesterol, Gastritis dan Vaksin covid-19 dengan berbagai metode yang disesuaikan

dengan kondisi lingkungan.

2. Bagi Tenanga Kesehatan

Bagi tenanga kesehatan, diharapkan agar kedepannya bisa tetap melakukan

penyuluhan bagi masyarakat sekitar mengenai penyakit-penyakit yang diderita oleh

masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Abata, & Qory A. (2014). Ilmu Penyakit Dalam. Medan: 41 - 46: Yayasan PP Al-furqon.
Nursalam, Susilaningrum, R., & Utami, R. (2018). Asuhan keperawatan bayi dan anak.
Jakarta: Salemba Medika.
Soedjas, & Triwibowo. (2014). bila anak sakit. Yogyakarta: Amara Books.
Sumampouw, Jufri, O., Soemarno, Andarini, & Sriwahyuni E. (2017). Analisis Faktor Risiko
Kejadian Diare Pada Anak Usia Dibawah 2 Tahun di RSUD Koja Jakarta. 2017.
Simatupang M., 2005. Analisis Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada
balita di kota sibogola tahun 2004. Program pasca sarjana, Medan : Universitas Sumatra
Utara.
Tanto C, Liwang F, Hanifati S, P. W. (2014). Kapita Selekta Kedokteran (4th ed.). Jakarta:
Media Aescalapius.
WHO. (2012). The 10 leading causes of death in the world, 2000 and 2012. Retrieved from
https://www.who.int/mediacentre/factsheet/fs310/en/
Widoyono. (2011). Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan &
Pemberantasannya. (2nd ed.). Jakarta: Erlang
Mansjoer. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. EGC : Jakarta.
Sylvia, (2012). Buku Patologias.EGC : Jakarta
Sukarmin (2012).Keperawatan pada Sistem Pencernaan. Yogyakarta : Pustaka pelajar
Sulastri, siregar, M.A., & Siagian, A (2012). Gambaran Pola Makan Penderita Gastritis Di
Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Kiri Hulu, 2012, 1-9
Kementrian Kesehatan, (2008). Data Jumlah Kasus Gastritis di Indonesia.
WHO. (2018). Data Kesehatan Dunia
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.
Alpert, 1954 dalam Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta.
Jakarta
Anwar TB. 2004. Dislipidemia sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner. Sumatera
Utara: Fakultas Kedokteran USU. Hal: 1-15
Bintanah, 2010 Bintanah, Sufiati dan Hapsari Sulistya Kusuma. (2010). Pengaruh Pemberian
Bekatul Dan Tepung Tempe TerhadapProfil Gula Darah Pada Tikus Yang Diberi
Alloxan, Jurnal Pangan dan Gizi, 1(2).
Chairinniza K. Graha 2010, 100 Questions Dan Answers Kolestrol Pt Alex Media
Komputindo, Jakarta.
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M., Sinto, R., … Cipto,
R. (2020). Coronavirus Disease 2019 : Tinjauan Literatur Terkini Coronavirus Disease
2019 : Review of Current Literatures, 7(1), 45–67.
Wahidah, I., Septiadi, M. A., Rafqie, M. C. A., Fitria, N., Hartono, S., & Athallah, R. (2020).
Pandemik Covid-19 : Analisis Perencanaan Pemerintah dan Masyarakat dalam Berbagai
Upaya Pencegahan COVID-19 Pandemic : Analysis of Government and Community
Planning in Various Prevention Measures, 11(3), 179–188.
Covid.kemkes.go.id. Status Harian Covid-19 di Indonesia.
https://Covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-corona-virus/. Diakses pada
12 Juli 2020.

Anda mungkin juga menyukai