MAKALAH
Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan yang maha esa karena atas berkat
dan rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul DBD.
bagaimana DBD. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai DBD. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna.
Sekiranya makalah yang telah di susun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupuun orang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat dapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenandan kami memohon kritik dan saran yang
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
4
5
2.1.5Tipe/bentuk keluarga
Tipe atau bentuk Keluarga terdiri dari beberapa antara lain:
a. Keluarga inti (Nuclear family) Adalah keluarga yangterdiri dari ayah,
ibu, dan anak-anak.
b. Keluarga besar (Extended family) adalah keluarga inti dan ditambah
dengan sanak saudara, misalnya : nenek, kakek, keponakan, saudara
sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
c. Keluarga brantai (serial family) adalah keluarga yang terdiri dari satu
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali, dan merupakan satu
keluarga inti.
d. Keluarga duda/janda (single family) adakah keluarga yang terdiri karena
perceraian dan kematian.
e. . Keluarga berkomposisi (composite) adalah keluarga yang
perkawinannya berpoligamidan hidup secara bersama.
f. Keluarga kabitas (cohabitasion) adalah dua orang menjadi satu tampa
pernikahan tapi membentu suatu keluarga.
2.1.6Peranan keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam
posisi dan situasi tertentu, berbagai peranan yang terdapat dalam
keluarga adalah sebagai berikut :
a. Peranan ayah : ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai
kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai aggota
masyarakat dari lingkungannya.
b. Peranan ibu : sebagaiistri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
eranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
8
e. Fungsi Pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan,
keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai bakat
dan minat yang dimilikinya.
2) Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa yang
akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang
dewasa.
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.
2.2 Konsep dasar Demam Berdarah Dangue
Adapun konsep dasar DBD yaitu :
2.2.1Definisi Demam Berdarah Dengue
Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut yang
disebabkan oleh virus dengue yang masuk keperedaran darah manusia
melalui gigitan nyamuk dari genus aedes, seperti aedes aegypti atau aedes
albopictu (Najmah, 2016)`
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah panyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang tergolong arthropod-borne virus,genus
flavivirus, dan famili flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari
genus aedes, terutama aedes aegypti atau aedesalbopictus. Penyakit DBD dapat
muncul sepanjang tahundan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit
ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat (Kementrian
kesehatan RI, 2016)
Deman berdarah dengue adalah virus yang tersebar luas diseluruh dunia
terutama di daerah tropis, penderitanya terutama adalah anak-anak berusia 15
tahun, tetapi sekarang banyak juga orang dewasa terserang penyakit virus ini
(Soedarto, 2012)
2.2.2Etiologi
Ada pun etiologi dari DBD adalah:
a. Agent
Dalam penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang menjadi agent adalah
virus dengue. Virus penyebab DBD atau DSS adalah flavi virus dan terdiri
dari empat serotipe yaitu serotype 1,2,3, dan 4 (dengue-1,-2,-3,-4) . virus ini
10
2.2.4Klasifikasi
a. Derajat 1: demam mendadak 2-7 hari disertai gejala tidak khas, dan satu-
satunya manifestasi perdarahan adalah test torniquet positif
b. Derajar 2: derajar 1 disertai dengan perdarahan spontan dikulit atau
pendaran yang lain.
c. Derajat 3: derajat 2 ditambah kegagalan sirkulasi ringan yaitu denyut nadi
cepat, lemah, dengan tekanan nadi hipotensi (sistolik kurang dari
80mmHg), disertai kulit dingin, lembam, dan penderita gelisah.
d. Derajar 4: derajat 3 ditambah syok berat dengan nadi yang tak teraba dan
tekanan darah yang tidak terukur dapa disertai dengan penurunan
kesadaran, sianosis, dan asidosis (rampengan,2008).
2.2.5Patofisiologi
Virus dengue masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedess
aegypti dan aedes albopictus, maka tubuh pasien membentuk kekebalan
penyakit. Apabila tubuh pasien diserang untuk kedua kalinya, maka tubuh
akan aman akan tetapi apabila virus yang masuk mempunyai tipe yang
berbedah akan mengakibatkan reaksi imonology poliferasi dan transformasi
limfosit imun yang dapat meningkatkan titerantibody igG anti dengue.
Dalam limfosit, terjadi replikasi virus dengue yang bertransformasi akibat
virus yang berlebihan. Kondisi ini menyebabkan bentuknya komplikasi
antigen-antibody
Antigen-antibody tersebut akan mengaktifkan sistem komplemen dengan
melepaskan C3a dan C5a yang mengakibatkan peningkatan pernebilitasi
pembuluh darah dan menghilangnya plasma melalui endetol. Renjatan
(syok) yang tidak segera ditangani akan menyebabkan anoksia jaringan,
asidosis metabolik, dan kematian.
Limfosik kehilangan fungsi agregasi dan mengalami metamorposis yang
dapat menyebabkan trpmbositopenia hebat dan pendarahan. Aktivitas
hageman (faktor xII) dapat menyebabkan pembekuan intrafescular yang
luas dan mengaktifkan sistem kinin, sehingga permeabilitas dinding
12
3. Genogram
4. Tipe keluarga
Jenis tipe keluarga: keluarga “single parent” karena dalam rumah hanya
terdapat ibu dan anak-anak, sehingga akan mempercepat penulara
penyakit bila salah satu anggota keuarga menderita penyakit menular
5. Status Ekonomi
a. Anggota keluarga yang mencari nafkah: Ny S
b. Penghasilan perbulan Ny S: Rp 1.700.000
c. Upaya lain : meminjam uang kepada tetangga
d. Harta benda yang di miliki (perabotan transportasi, dll) : sebuah
rumah, tv, lemari es.
e. Kebutuhan yang di keluarkan setiap bulan : kebutuahan yang di
ekluarkan keluarga setiap bulannya sekitar 1.700.000.
6. Aktivitas dan Rekreasi
13
8. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
1) Gambaran tipe tempat tinggal
status rumah yang sedang di tinggali adalah sudah milik
sendiri
2) Gambaran kondisi rumah
Rumah terdiri dari ruang tamu, 2 kamar tidur, dapur dan
kamar mandi. Di depan rumah terdapat teras dengan satu meja
berisi sepatu sepatu usang. Penataan perabotan dalam rumah
terkesan sedikit tidak rapih dan sempit. Fentilasi di rasa kurang
penerangan cukup, lantai bukan keramik, tembok semi permanen,
kuat dan dapat melindungi dari suhu dingin dan gangguan
keamanan yan lain. Untuk kamar tidur paling depan fentilasi dan
peneranan sudah adekuat sedangkan untuk kamar-kamar yang lain
penerangan terkesan kurang.
3) Dapur
Dapur terkesan bersih namun cukup sempit. Sumber air bersih
PAM, alat masak lengkap dan bersih karena setiap selesai di pakai
selalu di cuci, tidak terdapat alat pengamanan untuk kebakaran.
Penempatan alat-alat dapur tidak terjangkau oleh anak kecil
sehingga tidak membahayakan.
4) Kamar mandi
Peralatan mandi lengkap dengan pemakaian seluruh anggota
keluarga bak mandi di kuras sekali sebulan tampak terdapat jentik-
jentik nyamuk.
5) Kaji pengaturan tidur dalam rumah
Hunian tempat tidur untuk satu kamar di huni maksimal 2 orang,
privasi orang yang ada di kamar terjamin karena memiliki pintu
dan kunci.
14
Thalamus
Masalah Keperawatan :
1. Gangguan Rasa Nyaman berhubungan dengan peningkatan suhu
tubuh
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan Intake nutrisi kurang
3. Gangguan pemenuhan istirahat tidur berhubungan dengan
Istirahat tidur terganggu
4. Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai penyakit anaknya
18
C. Intervensi Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan peningkatan
suhu tubuh yang ditandai dengan
Ds:Ibu klien mengatakan bahwa anaknya panas/demam
Do: TD 100/60 mmHg
N 120x/menit
R 32x/menit
S 39,5
Kriteria Hasil :
peningkatan suhu tubuh teratasi dengan kriteria hasil
jangka panjang : suhu tubuh normal (36-37 derajat celcius)
3X4 jam setelah tindakan
jangka pendek : Suhu tubuh segera turun setelah dilakukan
therapy
Intervensi :
a. Observasi TTV
b. Anjurkan Klien menggunakan pakaian yang menyerap
keringat
c. Anjurkan klien untuk banyak minum
d. Berikan kompres hangat
e. Kolaborasi dalam pemberian obat paracetamol
Rasional :
a. TTV merupakan indicator melihat keadaan umum
b. Peningkatan suhu tubuh menyebabkan keringat berlebihan
sehinnga membuat kenyamanan terganggu
c. Untuk keseimbangan cairan yang hilang
d. Kompres hangat mendilatasi pembuluh darah
e. Membantu menurunkan panas secara medik
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
tidak napsu makan ditandai dengan :
Ds : ibu klien mengatakan klien tidak nafsu makan
Do: Porsi makan tidak habis (3 sendok)
Kriteria Hasil :
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan
kriteria
Jangka Panjang : setelah 3 hari, perawatn napsu makan klien
kembali baik
Jangka Pendek : 1x24 jam setelah perawatan, nutrisi adekuat
19
Intervensi :
a. Sajikan makanan dalam keadaan hangat dan menarik
Rasional : makanan hangat dan menarik dapat menambah
nafsu makan
b. Anjurkan makan porsi kecil tapi sering
Rasional : mencegah mual dan mengurangi kerja lambung
c. Anjurkan tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi pada saat
sakit
Rasional : dengan memotivasi keluarga dapat terus
memperhatikan kebutuhan nutrisi anak
3. Gangguan Pola Istirahat tidur berhubungan dengan respond
peningkatan suhu tubuh yang ditandai dengan :
Ds:Ibu anak mengatakan anak tidur sering bangun
Do:Lama Tidur malam kurang lebih 6 jam, tidur siang kurang
lebih 3 jam
Kriteria hasil :
Perawatan klien mampu istirahat tidur normal
Jangka pendek : setelah satu hari perawatan, klien mampu
istirahat lebih lama
Intervensi :
a. Atur posisi klien senyaman mungkin
Rasional : membantu menciptakan suasana yang
mendukung
4. Kurang pengetahuan orang tua mengenai penyakit ditandai
dengan :
Ds: Ibu klien mengatakan mengapa terjadi panas pada anaknya
Kriteria hasil :
Kurang pengetahuan dapat diatasi dengan kriteria:
Jangka Panjang: Ibu klien dapat merawat anaknya apabila
terjadi demam
Jangka Pendek : setelah 1 kali penyuluhan, klien tidak
bertanya lagi mengapa anaknya demam.
Intervensi :
a. Beri penyuluhan tentang proses terjadinya demam dan cara
perawatan demam
Rasional : Ibu klien dapat mengerti mengapa terjadi demam
dan dapat melakukan perawatan anak demam.
20
D. Implementasi
Melakukan semua tindakan yang telah direncanakan
E. Evaluasi
Diagnosa 1 :
S : Ibu klien mengatakan bibir sudah tidak kering lagi
O: Klien tampak tenang
A:Gangguan rasa nyaman teratasi
P:Kompres Hangat
I : memberikan kompres hangat
E: Klien tampak tenang
R: Intervensi dipertahankan
Diagnosa 2:
S:Makan Klien stengah porsi
O:Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
A:Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi terpenuhi
P: - Berikan makan sedikit-sedikit secara perlahan-lahan
- hidangkan makanan dalam keadaan hangat
I: - memberikan makan sedikit-sedikit secara perlahan-lahan
- menghidangkan makanan dalam keadaan hangat
E: Klien makan setengah porsi
R: Intervensi dilanjutkan
Diagnosa 3:
S : Ibu Klien mengatakan waktu tidur klien bertambah
O: Klien tampak tidur nyenyak
A: masalah teratasi
P:Intervensi dihentikan
Diagnosa 4 :
S:Ibu Klien mengatkan mengerti tentang tentang proses
terjadinya demam dan cara perawatan demam
O:Ibu Klien tidak bertanya-tanya lagi tentang penyakit yang
diderita anaknya
A:masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
21
BAB 3
PENUTUP