(IMA)
ABDUL RAHMAN
PENDAHULUAN
ADANYA
penjalaran , kadang berupa nyeri dagu, leher atau seperti sakit gigi,
penderita tidak bisa menunjuk lokasi nyeri dengan satu jari, tetapi
ditunjukan dengan telapak tasngan.
RIWAYAT • Kwalitas nyeri, rasa berat seperti ditekan atau rasa panas seperti
NYERI
terbakar.
DADA • Penjalaran bisa ke dagu, leher, lengan kiri, punggung dan epigastrium.
• Kadang disertai gejala penyerta berupa keringat dingin, mual, berdebar
YANG atau sesak.
• b.Segmen ST ( elevasi )
• c.Gelombang T ( meninggi
atau menurun )
CKMB. Merupakan enzim yang spesifik untuk marker kerusakan otot jantung , enzim ini
meningkat 6-10 jam setelah nyeri dada dan kembali normal dalam 48-72 jam.
Walaupun kurang spesifik Aspartate Amino Transferase ( AST ) dapat membantu bila
penderita datang ke rumah sakit sesudah hari ke 3 dari nyeri dada atau laktat dehydrogenase
( LDH ) akan meningkat sesudah hari ke empat dan menjadi normal sesudah hari ke sepuluh,
Hal yang sedang dikembangkan dan dianggap cukup sensitif dan spesifik adalah pemeriksaan
Troponin T., yaitu suatu kompleks protein yang terdapat pada filamen tipis otot
jantung .Troponin T. akan terdeteksi dalam darah beberapa jam sampai 14 hari setelah
nekrosis miokard.
IMA DAPAT DIKLASIFIKASIKAN
BERDASARKAN KEBERADAAN
ELEVASI SEGMEN ST, YAITU:
Merokok dan
Diabetes mellitus Hipertensi Obesitas sentral Dislipidemia
tembakau lainnya
Kurang berolahraga
Stress Kebersihan oral buruk Konsumsi alkohol
atau bergerak
PATOFISIOLOGI
kematian sel miokardium akibat proses iskemik yang berkepanjangan. Mekanisme paling sering yang menyebabkan
infark miokard akut (IMA) adalah ruptur atau erosi plak aterosklerotik sarat lipid yang rapuh.
Ruptur atau erosi plak itu akan menyebabkan paparan inti dan bahan matriks yang memiliki sifat sangat
trombogenik terhadap aliran sirkulasi darah. Terbentuknya trombus akan menyumbat aliran darah pada pembuluh
koroner secara parsial maupun total, sehingga pasokan oksigen ke miokardium berkurang. Sindrom iskemik tak
stabil akan menyebabkan nekrosis miokardium, yaitu kerusakan ireversibel otot jantung yang dapat mengganggu
fungsi sistolik maupun diastolik, dan meningkatkan risiko aritmia pada pasien.
RUPTUR PLAK
•Tipe 1 atau IMA akibat atherothrombosis koroner akut: terjadi akibat ruptur atau erosi plak
yang menimbulkan trombus
•Tipe 2 atau IMA akibat kelainan supply-demand: terjadi bukan karena atherothrombosis
koroner akut, melainkan akibat stresor akut lain seperti anemia karena perdarahan akut atau
takiaritmia berkelanjutan.
KLASIFIKASI •Tipe 3 atau IMA yang menyebabkan kematian mendadak tanpa konfirmasi biomarker atau
INFARK EKG: di mana terjadi kematian pasien dengan kecurigaan kuat akibat IMA, tetapi belum
dilakukan pemeriksaan enzim jantung maupun EKG
MIOKARD •Tipe 4a atau IMA terkait percutaneous coronary intervention(PCI): yaitu infark miokard
AKUT yang berhubungan dengan tindakan PCI, dengan disertai peningkatan troponin jantung
>20% dari nilai dasar, atau >5 kali dari nilai persentil 99 upper reference limit (URL)
BERDASARK •Tipe 4b atau IMA akibat terjadinya trombosis pada stentkoroner: yaitu infark miokard
AN berhubungan dengan PCI, khususnya trombosis pada stent, yang dikonfirmasi melalui
angiografi maupun autopsi. Waktu trombosis ditemukan berkaitan dengan waktu
PATOFISIOLO pemasangan
GI •Tipe 4c atau IMA akibat restenosis terkait PCI: yaitu penyebab infark miokard
berdasarkan angiografi hanya ditemukan pada daerah restenosis in-stent atau restenosis
setelah balloon angioplasty
•Tipe 5 atau IMA terkait coronary-artery bypass grafting (CABG): yaitu infark miokard
yang terjadi setelah tindakan CABG, ditandai dengan peningkatan troponin jantung >10
kali dari nilai persentil 99 URL
biasanya mendadak tanpa ada tanda-tanda
APA CIRI- sebelumnya. Akan tetapi pada beberapa kasus, pasien
CIRI DAN dapat saja merasakan gejala pendahuluan sebelum
terjadinya serangan, seperti :
GEJALA •Lemas
INFARK •Rasa tidak nyaman di dada
MIOKARD •Gelisah
YANG BISA •Nafas pendek-pendek
DIAMATI? •Mual
•Pusing
PADA SAAT TERJADI SERANGAN JANTUNG, RASA
NYERI DI DADA SANGAT KHAS DENGAN
KARAKTERISTIK SEBAGAI BERIKUT :
Denyut nadi
meningkat
Tekanan dara
dengan irama h
yang tidak meningkat
teratur
Batuk-batuk,
terdengar
Frekuensi
suara mengi,
nafas
terdapat
meningkat
produksi
sputum
KOMPLIKASI
1. Gangguan
2. Komplikasi kardiak
Hemodinamik
• Gagal jantung • Regurgitasi katup mitral
• Aritmia dan gangguan • Ruptur jantung
konduksi • Ruptur septum ventrikel
• Infark ventrikel kanan
• Perikarditis
Pasien dengan jejas
miokardium luas dalam
fase akut dapat
menunjukkan tanda dan
gejala gagal jantung
Gagal jantung
kronik. Diagnosis ini
1. memerlukan
penatalaksanaan sesuai
GANGGUAN panduan gagal jantung
kronik
HEMODINAM Aritmia dan
gangguan
IK konduksi
sering
Aritmia dan gangguan ditemukan
konduksi dalam
beberapa jam
pertama
setelah infark
miokard.
•Regurgitasi katup mitral
•dapat terjadi selama fase subakut akibat dilatasi ventrikel kiri, gangguan m. Papilaris,
atau pecahnya ujung m. Papilaris
•Ruptur jantung
•Ruptur dinding bebas ventrikel kiri dapat terjadi pada fase subakut setelah infark
transmural, dan muncul sebagai nyeri tiba-tiba dan kolaps kardiovaskular dengan
disosiasi elektromekanis. Hemoperikardium dan tamponade jantung kemudian akan
2. terjadi secara cepat dan bersifat fatal
Laboratoriu
EKG
m
EKG
CK (Kreatinin Fosfokinase)Enzim yang terdapat diotot jantung, sekelet dan otak Meningkat dalam 6 jam setelah
infark Mencapai puncak dalam waktu 18 - 24 jam. Kembali normal dalam waktu 72 jam.
SGOT (Serum Glutamat Oxalo Acetic Transaminasie) Terdapat diotot jantung, skelet, otak, hati dan ginjal
Meningkat dalam 12 jam setelah infark Mencapai puncak dalam 24 - 36 jam. Kembali normal pada hari ke-3 atau
ke-5
LDH (Lactate deHydrogenase) Terdapat di jantung dan sel-sel merah Meningkat relatif lambat setekah infark.
Mencapai puncak dalam 24- 48 jam . abnormal pada 1-3 minggu
PENATALAKSANAAN MEDIS PADA KEGAWATDARURATAN
INFARK MIOKARD
Lakukan anamnesis
Cek tanda vital, dan pemeriksaan fisik
Pasang akses IV
evaluasi saturasi O2 yang singkat dan
terarah
1 2 3 4 5
Segera berikan O2 Berikan aspirin 160-325 Nitrogliserin/nitrat Morfin IV jika nyeri Berikan Clipidogrel 300-
4L/mnt bila didapatkan mg dikunya (bila pra rs sublingual atau spray ata dada tidak berkurang 600 mg
dyspnea, hiposeksemia belum diberikan) IV dengan
dan tanda gagal jantung nitrogliserin/nitrat
atau SPO2 < 90%
PROGNOSIS
•Prognosis dari infark miokard pada setiap orang bervariasi, tergantung dari seberapa
luas jaringan otot jantung yang rusak dan juga seberapa cepat penanganan yang
diberikan. Pada serangan jantung yang hebat, pasien dapat meninggal seketika. Akan
tetapi dalam kasus lain, penanganan yang cepat sebelum 6 jam dari gejala yang
muncul pertama kali dapat memberikan prognosis yang baik.
Pengkajian Keperawatan
KONSEP • Tingkat kesadaran
• Nyeri dada
ASUHAN
• Frekuensi dan irama jantung
KEPERAWATA • Bunyi jantung
N INFARK • Tekanan darah
MIOKARD • Denyut nadi perifer
• Status volume cairan
• Pemberian oksigen
KONSEP ASKEP INFARK MIOKARD
•Diagnosa Keperawatan